Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK

REMAJA

A. PENGKAJIAN

Format Pengkajian Keperawatan Komunitas

I. Data Demografi

a. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Alamat :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :

b. Daftar Anggota Keluarga

No Nama Tanggal Jenis Agama Status Pekerjaan


lahir kelamin hubungan
1
2
3
4
5

II. Pertanyaan

1. Apakah di keluarga memiliki anak usia remaja (13-20 tahun) ?


a. Ya
b. Tidak Jenis Kelamin : L/P

2. Berapa usia awal remaja (perempuan) pada saat menstruasi ?


a. >13 tahun
b. <13 tahun

3. Apakah saat ini remaja bersekolah ?


a. Ya
b. Tidak

1
4. Bagaimana remaja dalam mengisi waktu luang ?
a. Olahraga
b. Berkumpul dengan teman (nongkrong)
c. Menonton TV
d. Mengikuti perkumpulan (karang taruna, remaja masjid, dll)

5. Apakah remaja dirumah memiliki kebiasaan merokok ?


a. Ya
b. Tidak

6. Bagaimana kondisi kesehatan remaja saat ini?


a. Sehat
b. Sakit

7. Jika sakit, apa jenis penyakit yang dialaminya ? ( Isilah dengan tanda ceklis )

No Nama penyakit Ya Tidak


1 Typoid (tipes)
2 DBD
3 ISPA
4 TBC
5 Dll, (sebutkan)

8. Apa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi sakitnya ?


a. Mengkonsumsi obat warung
b. Beristirahat
c. Didiamkan saja
d. Pergi kepelayanan kesehatan

2
Berdasarkan hasil pengkajian di wilayah RW X kelurahan A terhadap 223 KK didapatkan
data sebagai berikut

a. Anak usia remaja dalam keluarga

DIAGRAM 1
PROPORSI ANAK USIA REMAJA
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Proporsi Anak Usia Remaja

38%
Ya
Tidak
62%

Analisa data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan data yang terbesar adalah keluarga yang tidak
memiliki anak usia remaja yaitu sebanyak 138 KK (62%), sedangkan keluarga yang
memiliki anak usia remaja yaitu sebanyak 85 KK (38%). Hal ini menjadi pertimbangan bagi
mahasiswa dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia remaja.

3
b. Jenis kelamin

DIAGRAM 2
PROPORSI JENIS KELAMIN
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Jenis Kelamin

perempuan
47%
53% laki-laki

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan data yang terbesar adalah anak usia remaja yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 45 KK (53%), sedangkan anak usia remaja yang
berjenis kelamin perempuan 40 KK (47%). Hal ini menjadi pertimbangan bagi mahasiswa
dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia remaja.

4
c. Usia awal menstruasi

DIAGRAM 3
PROPORSI USIA AWAL MENSTRUASI REMAJA
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Usia Awal Remaja Menstruasi

45% < 13 tahun


55% > 13 tahun

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data yang terbesar adalah usia awal
menstruasi pada usia remaja <13 tahun yaitu 22 KK (55%), sedangkan data kedua didapatkan
usia awal menstruasi pada usia remaja >13 tahun yaitu 18 KK (45%). Hal ini menunjukkan
sebagian besar anak usia remaja (perempuan) mengalami awal menstruasi pada umur <13
tahun, namun banyak juga anak usia remaja mengalami awal menstruasi pada umur >13
tahun, hal ini dapat berpengaruh pada tingkat pubertas yang semakin cepat.

5
d. Remaja sekolah
DIAGRAM 4
PROPORSI REMAJA SEKOLAH
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Remaja Bersekolah

27%
Ya
Tidak
73%

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data yang terbesar adalah remaja bersekolah
yaitu 162 KK (73%), sedangkan data kedua didapatkan remaja tidak bersekolah yaitu 61 KK
(27%). Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam memberikan pendidikan
kesehatan kepada anak usia remaja. Oleh karena itu dalam melakukan penkes harus
menggunakan bahasa yang mudah diterima anak usia remaja sesuai dengan pendidikannya.

6
e. Kegiatan remaja diwaktu luang
DIAGRAM 5
PROPORSI KEGIATAN REMAJA DIWAKTU LUANG
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Remaja dalam Mengisi Waktu


Luang

Olahraga
7% 17%
Berkumpul (nongkrong)
31%
menonton Tv

45%
mengikuti perkumpulan (
karang taruna)

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data kegiatan yang dilakukan remaja dalam
waktu luang yang terbesar adalah kumpul dengan teman (nongkrong) yaitu 110 KK (49%),
sedangkan data kedua yang didapatkan adalah menonton tv yaitu 75 KK (34%), sedangkan
data ketiga yang didapatkan adalah olahraga yaitu 20 KK (9%), dan data keempat yang
didapatkan adalah mengikuti perkumpulan (karang taruna) yaitu 18 KK (8%). Data di atas
menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia remaja menghabiskan waktu luangnya untuk
kumpul dengan teman (nongkrong), hal ini menyebabkan bahwa remaja tidak dapat
memanfaatkan waktu luangnya dengan baik yang bernilai positif.

7
f. Kebiasaan merokok

DIAGRAM 6
PROPORSI KEBIASAAN MEROKOK REMAJA
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Kebiasaan Merokok

33%
Ya
Tidak
67%

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data yang terbesar adalah anak usia remaja
yang mempunyai kebiasaan merokok yaitu 150 KK (67%), sedangkan data kedua didapatkan
anak usia remaja yang tidak mempunyai kebiasaan merokok yaitu 73 KK (33%). Keadaan ini
dapat mempengaruhi kemampuan KK dalam meningkatkan status kesehatan anak usia remaja
akibat polusi asap.

8
g. Kondisi kesehatan remaja saat ini

DIAGRAM 7
PROPORSI KONDISI KESEHATAN REMAJA SAAT INI
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Kondisi Kesehatan Remaja

sehat
46%
54% sakit

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan data yang terbesar adalah keluarga yang memiliki
anak usia remaja dengan kondisi sehat yaitu sebanyak 120 KK (54%), sedangkan keluarga
yang memiliki anak usia remaja dengan kondisi sakit yaitu sebanyak 103 KK (46%). Data
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar KK memiliki anak usia remaja dengan kondisi
sehat, namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa untuk memberikan penkes
bagi anak usia remaja.

9
h. Jenis penyakit yang dialami

DIAGRAM 8
PROPORSI PENYAKIT REMAJA
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Jenis Penyakit

8%
19% Thypoid (tifus)
DBD
34%
ISPA

39% TBC

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data terbesar penyakit adalah ISPA yaitu 40
KK (39%), sedangkan data kedua yang didapatkan adalah DBD yaitu 35 KK (34%),
sedangkan data ketiga yang didapatkan adalah TBC yaitu 20 KK (19%), dan data keempat
yang didapatkan adalah Typhoid yaitu 8 KK (8%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar anak usia remaja di lingkungan ini mengalami ISPA, yang merupakan akibat dari
lingkungan yang kurang bersih dan banyak terjadi polusi sehingga menjadi tugas mahasiswa
untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia remaja.

10
i. Cara mengatasi sakit

DIAGRAM 9
PROPORSI CARA MENGATASI SAKIT REMAJA
DI WILAYAH RW X KELURAHAN KEBON KOSONG

Cara mengatasi Penyakit

Mengonsumsi Obat warung

27% Beristirahat
36%

Didiamkan saja
19%
18% Pergi kepelayanan
kesehatan

Analisa Data:

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa data remaja mengatasi sakit yang terbesar
adalah pergi ke pelayanan kesehatan yaitu 80 KK (36%), sedangkan data kedua yang
didapatkan adalah mengkonsumsi obat warung yaitu 60 KK (27%), sedangkan data ketiga
yang didapatkan adalah beristirahat yaitu 43 KK (19%), dan data terakhir yaitu didiamkan
saja sebanyak 40 KK (18%). Hal ini menunjukkan bahwa anak usia remaja di RW X
Kelurahan Kebon Kosong mengetahui bahwa terdapat pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

11
Analisa data

Data Masalah
Wawancara :
- Kader mengatakan masalah kesehatan Perilaku kesehatan cenderung berisiko :
yang berhasil diidentifikasi di wilayah merokok pada remaja
RW X adalah masalah kebiasaan
menjaga kesehatan yang kurang baik
(ISPA, DBD, TBC)
- Kader mengatakan jarang dilakukan
kerja bakti

Observasi :
- Letak rumah didalam gang
- Keadaan got sekitar rumah banyak
yang tidak mengalir tertutup dan
terbuka
- Banyak sampah di setiap gang
- Kebiasaan merokok menjadi hal yang
setiap hari ditemukan dari anak remaja
- Transportasi di daerah Kebon Kosong
RW X mudah karena terletak di jalan
raya dan warga lebih banyak berjalan
kaki sehingga lebih sering terpapar
dengan polusi

Kuesioner :
- 67% (155KK) memiliki kebiasaan
merokok
- 39% (40KK) terjadi ISPA remaja
- 49% (110 KK) kegiatan yang dilakukan
remaja dalam waktu luang adalah
kumpul dengan teman (nongkrong)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko : merokok pada remaja

C. PERENCANAAN

Masalah Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji pengetahuan warga
Perilaku kesehatan cenderung keperawatan diharapkan (remaja) tentang gaya hidup
berisiko : merokok pada remaja perilaku kesehatan yang dapat mempengaruhi
cenderung berisiko : status kesehatannya
Data Subjektif : merokok dapat teratasi
- Kader mengatakan masalah dengan kriteria hasil : 2. Berikan pendidikan
kesehatan yang berhasil - Remaja mampu kesehatan terkait bahaya
diidentifikasi di wilayah RW mengenali situasi atau merokok bagi tubuh pada

12
X adalah masalah kebiasaan kondisi kesehatannya warga (remaja) RW X
menjaga kesehatan yang secara nyata (mampu Kelurahan Kebon Kosong
kurang baik (ISPA, DBD, mengenali perubahan
TBC) pada tubuhnya akibat 3. Identifikasi faktor internal
- Kader mengatakan jarang rokok) maupun eksternal yang dapat
dilakukan kerja bakti - Mampu menyesuaikan meningkatkan atau
diri untuk mengubah menurunkan perilakunya
Data Objektif : status kesehatannya
- Letak rumah didalam gang menjadi lebih baik 4. Ajarkan strategi yang
- Keadaan got sekitar rumah dengan mulai mungkin dapat digunakan
banyak yang tidak mengalir membiasakan untuk tidak untuk melawan kebiasaan
tertutup dan terbuka terpengaruh temannya atau perilakunya yang tidak
- Banyak sampah di setiap untuk merokok sehat (merokok)
gang - Membuat keputusan
- Kebiasaan merokok menjadi terkait kesehatannya 5. Kolaborasi dengan keluarga
hal yang setiap hari dengan memutuskan dan untuk mendukung perubahan
ditemukan dari anak remaja meniatkan untuk berhenti perilaku yang tidak sehat
- Transportasi di daerah Kebon merokok (merokok)
Kosong RW X mudah karena
terletak di jalan raya dan
warga lebih banyak berjalan
kaki sehingga lebih sering
terpapar dengan polusi
- 67% (155KK) memiliki
kebiasaan merokok
- 39% (40KK) terjadi ISPA
remaja
49% (110 KK) kegiatan yang
dilakukan remaja dalam waktu
luang adalah kumpul dengan
teman (nongkrong)

D. IMPLEMENTASI
Nama kegiatan : Penyuluhan tentang bahaya merokok pada remaja
Sasaran : Warga khususnya Remaja pada RW X Kel. Kebon Kosong
Waktu : Kamis,19 Oktober 2017
Tempat : Lapangan Warga RW X Kel. Kebon Kacang Kosong

No Jenis Kegiatan Tahap Pelaksanaan Waktu PJ Keterangan


1 Memberikan - Pembukaan 60 menit Nurainah
penyuluhan tentang - Perkenalan Fajriati
bahaya merokok - Apersepsi
padaremaja di RW X - Penyampaian
Kel. Kebon Kacang materi
Kosong - Diskusi
- Evaluasi
- Post-test
- Penutup

13
Plan Of Action (POA)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok Pada Remaja

Topik : Kesehatan Remaja

Sub topik : Bahaya Merokok Pada Remaja

Sasaran : Warga khususnya Remaja pada RW X Kel. Kebon Kosong

Waktu dan tempat

a. Hari / tanggal : Kamis, 19 Oktober 2017


b. Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
c. Tempat : Lapangan Warga RW X Kel. Kebon Kacang Kosong.

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah melakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit di Lapangan RW X
Kelurahan Kebon Kosong, diharapkan warga khususnya remaja akan mampu mengetahui
dengan baik dan benar tentang bahaya merokok pada remaja.

II. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 60 menit, diharapkan remaja RW X
Kelurahan Kebon Kosong mampu :
a. Menjelaskan pengertian merokok dan zat – zat beracun pada rokok
b. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
c. Menjelaskan bahaya merokok
d. Menjelaskan dampak merokok di kalangan remaja
e. Menjelaskan upaya pencegahan merokok
III. Materi
a. Pengertian merokok dan zat – zat beracun pada rokok
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
c. Bahaya Merokok
d. Dampak merokok di kalangan remaja
e. Upaya pencegahan merokok

14
IV. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya jawab
V.Media
a. Media LCD
b. Leaflet
c. Power point
d. Laptop
VI. Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Tahap Pelaksanaan Respon Peserta Waktu Penyaji Ket


Kegiatan
1. Pembukaan - Memberi Salam - Menjawab salam 5 menit Anatian
- Perkenalan - Mendengarkan
- Kontrak waktu - Merespon/
dengan audience menjawab penyaji
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan,
penyuluhan memperhatikan
- Apersepsi ( menggali - Menjawab
kemampuan awal pertanyaan
audience tentang penyuluh
merokok) semampunya

2. Penyampaian - Menjelaskan materi 45 Menit Oktavia


materi tentang : - Mendengarkan dan
a. Pengertian memperhatikan
merokok dan zat
– zat beracun
pada rokok
b. Faktor – faktor
yang
mempengaruhi
perilaku merokok
c. Bahaya meroko
d. Dampak merokok
di kalangan
remaja
e. Upaya
pencegahan

15
meroko
- Memberikan - Bertanya jika ada
kesempatan untuk yang tidak jelas
bertanya jika ada
yang kurang jelas
- Memberikan reward - Mendengarkan,
jika audience memperhatikan
menanyakan
pertanyaan yang
bagus
- Memberi masukan

3. Penutup - Mengevaluasi atas - Mendengarkan, 10 menit Anatian


materi yang telah memperhatikan

dibahas.
- Menyimpulkan
materi penyuluhan
yang telah dibahas.
- Mengucapkan - Menjawab salam
salam.

VII. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Nurainah Fajriati S.A
b. Pembawa Acara : Anatian Segara H
c. Penyaji : Oktavia Gilang Pertiwi
d. Operator : Putri Widiah Astuti
e. Notulen : Muslina M Suad
f. Dokumentasi : Ayu Utari
g. Observer : Dea Ayu Septiani

16
E. EVALUASI

No Diagnosa Hari / Tanggal Evaluasi


1. Perilaku kesehatan Kamis, 19 Oktober Evaluasi Struktur :
cenderung berisiko :
2017 1. Persiapan media
merokok pada remaja
di wilayah RW X Persiapan media dibuat bersama oleh
Kelurahan Kebon kelompok
Kosong 2. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan
tentang Bahaya Merokok menggunakan
media LCD, Power point, Laptop dan
Leaflet dibuat berdasarkan teori dari
materi SAP
3. Penyebaran undangan kepada Masyarakat
di Wilayah RW X Kelurahan Kebon
Kosong
4. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya
5. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
di Lapangan Warga RW X Kelurahan
Kebon Kosong

Evaluasi Proses
1. Proses
Penyuluhan berlangsung dengan lancar
dan peserta penyuluhan memahami materi
penyuluhan yang diberikan
a. Acara dimulai pukul 09.00 WIB
b. Selama pelaksanaan acara, suasana
kondusif dan antusias dengan
diskusi
c. Peserta yang hadir dapat mengikuti
dengan aktif
d. Acara berlangsung selama 1 jam
(pembukaan 5 menit, penyampaian
materi 45 menit, dan penutup 10
menit )

2. Kehadiran
a. Peserta hadir sebanyak 85% dan
tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan
selama kegiatan berlangsung
b. Mahasiswa yang hadir tepat pada
waktunya dan berperan sesuai

17
dengan tugasnya (fasilitator telah
memfasilitasi masyarakat, notulen
telah siap mencatat apabila ada
pertanyaan dan saran dari
masyarakat, moderator telah
mengarahkan kegiatan dengan
baik, observer telah mengamati
jalannya acara penyuluhan dengan
baik, dokumenter telah
mendokumentasikan selama
kegiatan berlangsung)
c. Tempat dan alat tersedia sesuai
dengan perencanaan
d. Adanya koordinasi dengan Ketua
RW dan Masyarakat

Evaluasi Hasil
1. Beberapa audiens mampu mengulang
tentang materi Bahaya Merokok dilihat
dari ketika di evaluasi pertanyaan
audiens mampu menjawab
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi
masalah kesehatan perokok di Wilayah
RW X Kelurahan Kebon Kosong
3. Masyarakat mengerti tentang bahaya
merokok untuk kesehatan
4. Media dapat digunakan semaksimal
mungkin

18
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan
menghembuskannya kembali keluar. Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan serius hingga membawa kematian. Merokok dapat merusak paru-
paru, jantung, otak, pembuluh darah dan organ-organ lain.
Di dalam rokok terkandung beberapa zat-zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat
menimbulkan penyakit diantaranya,
- Tar
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar
pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang
dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.

- Karbon Monoksida (CO)


Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang
dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa
saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau
orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap
1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side
– stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua
asap tetapi ia semburkan lagi keluar.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam
sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap
rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah
merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan
bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha
meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau
spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh
darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan).
Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru,
di ginjal, di ekstermitas bawah.

- Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 mg, dan semuanya
diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 mg/ml. Nikotin
bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin
seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik.
Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan
kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan
merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal

19
itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin
menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat
memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan
tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain
merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan
menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit
akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok


Menurut Lewin dalam Komasari dan Helmi (2000), perilaku merokok disebabkan diri
sendiri dan faktor lingkungan.
Suryaningrat (2007), perilaku merokok merupakan perilaku berbahaya bagi kesehatan.
Namun, masih banyak orang yang melakukannya. Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan seorang merokok yaitu :
a. Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang menjaga dan
memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan
orang yang berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlalu menjaga
anaknya dan menerima perilaku anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan
rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang tua
perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula
di usia dini. Secara psikologis, toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan
membentuk nilai bagi anak bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan
mereka merasa bebas untuk merokok karena tidak ada sangsi moral yang diberikan
oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga. Misalnya, seorang anak
berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian orang
tua. Anak tersebut melakukan aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan
perlawanan terhadap kedua orang tuanya karena tidak memperhatikannya
(Suryaningrat, 2007).
b. Pengaruh Teman
Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih mungkin merokok
dibanding orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi
perokok pemula untuk menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat
mereka merasa lebih diterima oleh banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta
tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi :
1) Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.
2) Teman-temannya dipengaruhi olehnya
c. Faktor Kepribadian
Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun
seperti stress, gelisah, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang

20
menghisap rokok. Mereka merasa lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa
sulit setelah merokok. (Suryaningrat, 2007).
d. Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, majalah tampak tampilan-tampilan reklame
yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang
akan lebih macho (Suryanigrat, 2007).
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan
suatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektronik telah mendorong rasa ingin
tahu publik tentang produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan
menantang dalam iklan membuat masyarakat menirunya. Iklan-iklan yang ada
merangsang mereka untuk merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam
iklan tidak digambarkan orang merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik
dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi mempengaruhi mereka mengonsumsi
rokok (Mu’tadin, 2002).
Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif seperti macho, bergaya, peduli,
setia kawan, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka
(Uhamka) dan komisi nasional perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan
salah satu penyebab meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).

C. Bahaya Rokok
a. Bahaya Perokok Pasif
Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit,
perokok pasif pun juga demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin
menyerang perokok pasif.
1. Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
2. Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-
paru dan bronkhitis
3. Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
4. Bersin dan batuk-batuk karena alergi
5. Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
6. Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat
umum atau tidak memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang
yang egois. Nikmatnya diambil sendiri, sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap
rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada yang masuk ke dalam tubuh
perokok pasif. Hal ini dikarenakan asap rokok mengandung zat-zat sebagai
berikut:

1. Mengandung nikotin dua kali lebih banyak


2. Mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak
3. Mengandung tar lima kali lebih banyak
4. Meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan hingga berkali lipat

21
b. Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Rokok sudah ada sejak jaman dulu, dan sekarang rokok sudah sangat marak.
Kadang orang kurang sadar tentang Bahaya rokok, sehingga mereka merokok
dengan enak dan santai kapan pun mereka sempat. Hidup sehat sebenarnya
gampang dan murah,akan tetapi kadang menjadi sebuah hal yang mahal jika kita
tak mau menjaganya. Dan ketika kita sakit, barulah kita sadar akan pentingnya
kesehatan. Begitu juga dengan kebiasaan merokok kita sehari-hari. Kita akan
merasa rugi jika kita sudah merasakan akibat dari merokok. Bahaya Rokok bagi
kesehatan akan terasa jika kita sudah terlalu lama merokok. Apa saja bahaya
merokok?
Menurut penelitian seseorang yang menghisap rokok setiap hari dapat
meningkatkan resiko terkena kanker laring, paru-paru, kerongkongan, rongga
mulut, gangguan pembuluh darah, gangguan kehamilan dan sakit jantung.
Menurut riset seseorang yang secara rutin merokok 3 hingga 4 batang sehari,
delapan kali lebih beresiko terkena kanker mulut jika dibandingkan orang yang
tidak merokok. Bahkan hasil terbaru menunjukkan bahwa dalam
perkembangannya merokok akan mengakibatkan kanker pankreas. Setiap tahun
frekuensi penderita penyakit kronis akibat rokok semakin meningkat. Meskipun
banyak riset dan bukti otentik bahwa merokok ibarat bom waktu yang bisa
merusak kesehatan. Ini dikarenakan rokok memunculkan rasa kecanduan. Di
dalam rokok terkandung sebuah zat yang bernama nikotin. Zat ini bisa
menimbulkan efek santai dan inilah yang membuat kebiasaan merokok sulit
untuk ditinggalkan.

c. Bahaya Rokok bagi Lingkungan


Ketika rokok dibakar, asap dan lebih dari 4.000 bahan kimianya terbang ke
udara sebagai zat pencemar. Asap ini kemudian dihirup oleh perokok aktif
maupun pasif dan menimbulkan masalah kesehatan secara kronis. Bayangkan bila
yang menghirupnya adalah anak-anak, maka secara tidak langsung kesehatan
anak tersebut sudah digerogoti sejak usia muda. Bahaya rokok tidak berhenti
sampai disana. Saat rokok habis dihisap, perokok dengan mudah membuang
puntung rokok sembarangan. Perokok mungkin berpikir bahan rokok berupa
kertas dan daun kering tembakau akan dengan mudah diuraikan. Kenyataannya
puntung rokok bukan hanya sekedar "kertas dan daun kering". Bahan kimia
beracun yang terkandung di dalamnya akan meracuni tempat dimana ia dibuang.
Bila dibuang ke perairan, bahan beracun akan larut ke air dan meracuni
organisme di dalamnya. Bila dibuang di tanah, bahan beracun akan meresap ke
tanah dan mencemarinya. Butuh waktu 25 tahun bagi bahan kimia tersebut untuk
"diencerkan" di tanah. Namun bila puntung rokok tetap dibuang ke tanah, bahan
beracun akan tetap masuk dan butuh waktu semakin lama untuk menguraikannya.
Akibatnya tanaman menjadi sulit tumbuh dan tanah menjadi tandus.

22
D. Dampak Merokok di Kalangan Remaja

Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut


Ogden (2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.

a. Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham
dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat
menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-
keadaan yang sulit. Smet (1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi
perokok) yaitu mengurangi ketegangan, membantu konsentrasi, dukungan sosial
dan menyenangkan.
Selain itu, meskipun didalam bungkus rokok itu sendiri tertulis peringatan
bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker, impotensi, serta
gangguan kehamilan dan janin, tetapi seperti tidak diperdulikan oleh para perokok.
Kebanyakan para perokok mengatakan mulut terasa asam jika tidak merokok
terlebih lagi setelah makan. Beberapa hal dianggap sebagai manfaat dari merokok
adalah sebagai berikut:
1) Mengurangi stress, tekanan perasaan yang kurang enak, secara tidak langsung
menjadikan remaja lebih berani.
2) Menimbulkan perasaan nikmat.
3) Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua kawan merokok.
4) Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, jagoan dan macho.
5) Mengurangi nafsu makan, sehingga bisa mencegah kegemukan.

b. Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi
dapat memicu suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan kematian
secara langsung tetapi dapat mendorong munculnya penyakit yang dapat
menyebabkan kematian. Berbagai penyakit yang picu karena merokok dimulai
dari penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut
antara lain : penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, peningkatan
tekanan darah, gangguan pembuluh darah, penglihatan kabur, dll.
Dalam bungkus rokok itu sendiri dicantumkan peringatan pemerintah bahwa
merokok dapat menyebabkan serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi
serta gangguan kehamilan dan janin. Dibawah ini akan disampaikan kerugian dari
merokok antara lain:
- Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan,
antara lain yang telah dikenal baik adalah karbon monoksida (CO) yang bisa
mematikan, nikotin yang mendorong pengapuran jantung dan pembuluh darah,
tar yang dapat menyumbat dan mengurangi fungsi saluran nafas dan
menyebabkan kanker, serta berbagai racun pada hati, otak dan pembentuk
kanker.

23
- Rokok menurunkan kebugaran.
- Rokok bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga orang
disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama.
- Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan kehilangan sesuatu. Kalau
rokok tidak tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan
bekerja.
- Rokok memboroskan
- Rokok dapat menyulut kebakaran

E. Upaya Pencegahan Merokok


1. Hal pertama yang harus dilakukan perokok untuk menghentikan
kebiasaan merokoknya adalah dengan menanamkan kemauan yang kuat untuk
dapat keluar dari kebiasaan tersebut.
2. Hendaklah seorang perokok menyadari bahaya rokok bagi kesehatan tubuhnya
3. Pilihlah teman-teman baik yang tidak suka merokok, dan jauhilah teman-teman
yang memiliki budaya merokok.
4. Berusahalah untuk mengurangi rokok yang dikonsumsi, sedikit demi sedikit secara
rutin setiap harinya.
5. Alihkanlah perhatian ketika timbul keinginan merokok pada diri Anda, misalnya
mengalihkan keinginan merokok tersebut dengan memakan permen, makan
cemilan sehat atau makan buah.
6. Tidak ada salahnya meminta bantuan keluarga untuk membantu menghentikan
kebiasaan buruk tersebut, misalnya dengan cara mengingatkan Anda akan bahaya
rokok, lebih intensif mengajak ngobrol untuk mengalihkan perhatian Anda akan
rokok ataupun melakukan tindakan tegas ketika Anda melanggar proses rehabilitasi
merokok Anda.
7. Jauhilah kebiasaan melamun, kebiasaan menyendiri atau diam tanpa melakukan
aktifitas apapun, karena hal tersbut dapat memicu keinginan merokok.
8. Sibukkanlah diri dengan kegiatan yang positif seperti olahraga, membaca,
mengakses internet dan sebagainya.
9. Buanglah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan rokok seperti asbak, wadah
rokok bahkan korek api, karena cara ini cukup positif untuk membantu Anda
melupakan rokok.

24

Anda mungkin juga menyukai