DIAGNOSIS KENDARAAN
PT. INDOMOBIL NISSAN DATSUN YOGYAKARTA BANTUL
JL. Ring South Road RT. 001, Taman Tirta, Jadan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I.
Yogyakarta 55184
Disusun Oleh:
Kelas A2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia industri saat ini mempunyai Pendidikan merupakan hal yang paling krusial
yang ada di Indonesia. Pendidikan di Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar tentu
dibutuhkan standar kegiatan pembelajaran, terutama bagi pendidikan dasar dan
menengah. Standar-standar tersebut digunakan sebagai penentu pelaksanaan
pembelajaran. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005
Bab I Pasal 1 butir 1).
B. Tujuan
Observasi ini dilaukan dengan tujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Diagnosis Kendaraan
2. Mengetahui tentang okupasi kerja yang ada pada bengkel
3. Mengetahui tupoksi setiap okupasi kerja yang terdapat di bengkel
4. Mengetahui syarat personal dalam setiap okupasi
5. Mengetahui penjenjangan karir pada setiap okupasi kerja
BAB II
ISI
A. Hasil Observasi
1. Okupasi kerja
Okupasi kerja adalah kedudukan yang menempatkan tugas ataupun wewenang
juga hak dan tanggung jawab yang melekat pada diri seseorang dalam suatu organisasi
atau bidang kerja. Pada intinya okupasi kerja dapat dikatakan juga sebagai sebuah
jabatan.
Dalam hal ini kita sesuai dengan penugasan bahwa okupasi ini ditentukan pada
proses after sales. Di bengkel ini after sales dibagi menjadi dua yaitu service dan
sparepart. Pada bagian ini terdapat beberapa okupasi kerja yaitu kepala bengkel,
teknisi, service advisor, foreman.
4. Penjenjangan Karir
Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian Teknisi dalam menangani
berbagai kasus permasalahan yang terus berkembang, maka perusahaan
mengikutsertakan Teknisi – Teknisinya dalam training serta dalam berbagai ajang
kontes. Hal tersebut bertujuan untuk memupuk minat dan kemampuannya dalm
proses pengembangan skill dalam bidang otomotif yang digeluti pada khususnya.
Program training ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui pengetahuan
ilmu dan kelayakan para Teknisinya. Adapun jenjang urutannya adalah sebagai
berikut:
Tingkat pertama Pendidikan Dasar Teknik Nissan (PDTN)
Tingkat selanjutnya N-STEP 1
Tingkat selanjutnya N-STEP 2
Tingkat selanjutnya N-STEP 3
Jenjang karier Teknisi Nissan adalah dari T0 - T8 *2).
BAB III
PENUTUP
Okupasi kerja adalah kedudukan yang menempatkan tugas ataupun wewenang juga
hak dan tanggung jawab yang melekat pada diri seseorang dalam suatu organisasi atau bidang
kerja. Pada intinya okupasi kerja dapat dikatakan juga sebagai sebuah jabatan. Di PT.
Indomobil Nissan Datsun Yogyakarta Bantul, syarat personal okupasi kerja utamanya adalah
memiliki keahlian dibidang otomotif. Bukan yang memiliki pengalaman kerja beberapa
tahun, tetapi lebih kepada memiliki ilmu dasar tentang keotomotifan. Selain keterampillan
teknis, ada sikap atau karakter yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, baik lulusan SMK,
S1, mapun D3 yaitu disiplin, mampu bekerjasama, dapat berkomunikasi dengan baik, dan
memiliki rasa ingin belajar. Berdasarkan tingkat Pendidikan, penempatan kerja di PT.
Indomobil Nissan Datsun Yogyakarta Bantul adalah sebagai berikut :
a. SMK : mekanik atau teknisi
b. S1 : service advisor
c. D3 : foreman