OLEH :
D. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuannya dan memahami tentang pentingnya
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku
hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi sesuai dengan pilar gizi seimbang .
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan :
a. Sasaran dapat menjelaskan pengertian gizi seimbang
b. Sasaran dapat menjelaskan manfaat gizi seimbang
c. Sasaran dapat menjelaskan 4 pilar gizi seimbang
d. Sasaran dapat menjelaskan 10 pesan gizi seimbang
e. Sasaran dapat mempraktekkan menu gizi seimbang pada balita
f. Sasaran dapat mempraktekkan penatalaksanaan gizi seimbang pada
balita
E. Menentukan Sasaran
Ibu Balita di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
F. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan yang akan disampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian gizi seimbang
2. Manfaat gizi seimbang
3. 4 pilar gizi seimbang
4. 10 pesan gizi seimbang
5. Menu gizi seimbang pada balita
6. Penatalaksanaan gizi seimbang pada balita
G. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan
peragaan.
I. Evaluasi
1. Prosedur
Prosedur evaluasi dengan melakukan pre test (multiple choice)
sebelum penyuluhan dan melakukan post test (multiple choice) setelah
melakukan peyuluhan.
2. Jenis
Jenis test yang dilakukan yaitu secara tertulis.
3. Soal dan pertanyaan
Soal atau pertanyaannya terlampir.
Evaluasi ini dilakukan pada ibu balita yang ada di Desa Serongga,
Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar agar dapat lebih memahami dan
mengerti tentang gizi seimbang. Evaluasi ini diberikan sebelum melakukan
penyuluhan (pre test) dan setelah dilakukannya penyuluhan (post-test).
Penyuluhan ini dikatakan berhasil jika hasil dari evaluasi (post test) yang
diberikan lebih dari 80%.
KBM KBM
No Pembagian METODE MEDIA WAKTU
(Penyuluhan) (Sasaran)
1. Pembukaan Memberikan Menjawab Tanya jawab - 5 menit
salam dan salam
memperkenalkan
diri.
Melakukan Menyimak dan Tanya jawab Makanan
apersepsi dengan menjawab asli
menunjukan pertanyaan.
contoh menu gizi
seimbang
Menyampaikan Mendengarkan Ceramah -
topik penyuluhan topik yang
sekaligus disampaikan
menyampaikan oleh pembicara.
tujuan
penyuluhan.
Melakukan pre- Menjawab Lembar -
test sebelum sesuai pertanyaan
penyampain kemampuan pre-test.
materi sasaran.
penyuluhan.
2. Pelaksanaan Menjelaskan Mendengarkan Ceramah - Flash 20 menit
Materi mengenai dan menyimak card
gizi seimbang materi yang - Sound
disampaikan system
oleh penyuluh.
Melakukan Memperhatikan Peragaan dan - Makanan
peragaan dengan peragaan yang Tanya jawab. asli
bantuan makanan dilakukan oleh
asli penyuluh.
Memberikan Mengajukan Tanya jawab -
kesempatan pertanyaan dan
kepada sasaran mendengarkan
untuk bertanya jawaban yang
dan penyuluh diberikan oleh
menjawab penyuluh.
pertanyaan dari
sasaran.
3. Penutup Membuat Mendengarkan Ceramah - 5 menit
kesimpulan materi dan
yang telah memperhatikan
diberikan pada kesimpulan
penyuluhan penyuluh.
Melakukan Menjawab Lembar -
evaluasi post-test sesuai pertanyaan
mengenai materi- kemampuan post test.
materi yang telah sasaran
diberikan.
Pemberian Menerima - - Hadiah
Doorprise kepada Doorprise yang
sasaran yang aktif diberikan.
Mengakhiri Menjawab Tanya jawab -
penyuluhan salam
dengan memberi
salam penutup.
JUMLAH 30 menit.
L. Pembiayaan
GIZI SEIMBANG
A. PENGERTIAN GIZI SEIMBANG
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Menu seimbang yaitu menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang
guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan. Peranan berbagai kelompok bahan makanan
tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan
istilah “Tri Guna Makanan”.
Upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dengan zat gizi
yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur, empat pilar tersebut
terdiri dari :
a. Mengkonsumsi Makanan Beragam
Makanan beragam terdiri dari berbagai jenis makanan, namun tidak ada
satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya. Agar dalam
komsumsi makanan sehari-hari mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik,
maka dalam memilih dan mengkomsumsi makanan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Adekuat, artinya makanan tersebut memberi zat gizi, fiber, dan energi dalam
jumlah yang cukup sehingga kebutuhan zat gizi akan terpenuhi.
2) Seimbang, artinya keseimbangan dalam zat gizi lainnya.
3) Kontrol kalori, artinya makanan tersebut tidak memberikan kalori yang
berlebihan.
4) Moderat (tidak berlebihan), artinya makanan tidak berlebihan dalam hal
lemak, garam, gula dan zat lainnya.
5) Bervariasi, artinya makanan yang dikonsumsi berbeda dari hari ke hari dan
jenis makanan harus beragam (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
b. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
status gizi seseorang secara lansung, terutama anak-anak. Seseorang yang
menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan, yang
menyebabkan jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Salah
satu upaya yang harus dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih agar
terhindar dari paparan sumber infeksi, contohnya selalu mencuci tangan dengan
sabun serta air yang bersih dan mengalir (sebelum makan, sebelum memberikan
ASI, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar
dan kecil), menutup makan dengan tudung saji untuk menghindari makanan yang
dihinggapi lalat dan binatang lainya, selalu menutup mulut dan hidung bila bersin,
agar tidak menyebarkan kuman penyakit, selalu menggunakan alas kaki agar
terhindar dari penyakit kecacingan (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
c. Melakukan Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik merupakan segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
dengan upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanya sumber energi dalam tubuh. Aktifitas fisik memerlukan energi. Adapun
manfaat yang akan diperoleh yakni aktivitas fisik akan memperlancar sistem
metabolisme didalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi dan berperan dalam
menyeimbangkan zat gizi yang keluar dan masuk kedalam tubuh (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Serealia utuh seperti jagung, beras merah, ketan hitam, atau biji-bijian
yang tidak disosoh dalam penggilingannya mengandung serat yang tinggi.Serat
ini penting untuk melancarkan buang air besar dan pengendalian kolesterol
darah.Selain itu serealia tersebut juga memilki karbohidrat yang lambat diubah
menjadi gula darah sehingga turut mencegah gula darah tinggi. Beberapa jenis
umbi-umbian juga mengandung zat non-gizi yang bermanfaat untuk kesehatan
seperti ubi jalar ungu dan ubi jalar kuning yang mengandung antosianin dan
lain-lain. Selain makanan pokok yang diproduksi di indonesia, ada juga
makanan pokok yang tersedia di Indonesia melalui impor seperti terigu.
6. Biasakan Sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian 19 (15-
30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan
produktif. Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum membiasakan
sarapan. Padahal dengan tidak sarapan akan berdampak buruk terhadap proses
belajar di sekolah bagi anak sekolah, menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan
kegemukan pada remaja, orang dewasa, dan meningkatkan risiko jajan yang
tidak sehat. Sebaliknya, sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang
diperlukan untuk berpikir, bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara
optimal setelah bangun pagi.Bagi anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina. Bagi remaja dan orang
dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat mencegah kegemukan.
Membiasakan sarapan juga berarti membiasakan disiplin bangun pagi dan
beraktifitas pagi dan tercegah dari makan berlebihan dikala makan kudapan
atau makan siang. Karena itu sarapan merupakan salah satu perilaku penting
dalam mewujudkan gizi seimbang.Pekan Sarapan nasional (PESAN) yang
diperingati setiap tanggal 14-20 Februari diharapkan dapat dijadikan sebagai
momentum berkala setiap tahun untuk selalu mengingatkan dan mendorong
masyarakat agar melakukan sarapan yang sehat sebagai bagian dari upaya
mewujudkan Gizi Seimbang. Sarapan sehat setiap pagi dapat diwujudkan
dengan bangun pagi, mempersiapkan dan mengonsumsi makanan dan
minuman pagi sebelum melakukan aktifitas harian. Sarapan yang baik terdiri
dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan dan
minuman. Bagi orang yang tidak biasa makan kudapan pagi dan kudapan
siang, porsi makanan saat sarapan sekitar sepertiga dari total makanan sehari.
Bagi orang yang biasa makan kudapan pagi dan makanan kudapan siang,
jumlah porsi makanan sarapan sebaiknya seperempat dari makanan harian.
Cara Cuci Tangan 5 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar 1)
Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir 2) Gosok sabun ke
telapak, punggung tangan dan sela jari-jari 3) Bersihkan bagian bawah kuku-
kuku 4) Bilas dengan air bersih mengalir 5) Keringkan tangan dengan
handuk/tissu atau keringkan dengan udara/dianginkan Pentingnya mencuci
tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga
secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke
makanan yang akan dikonsumsi dan juga agar tubuh tidak terkena kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan
pengeluaran tenaga/energi dan pembakaran energi. Aktivitas fisik
dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan latihan fisik atau olah raga
selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Beberapa
aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain aktivitas fisik sehari-hari seperti
berjalan kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel, naik turun tangga dan
lain-lain. Latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan
secara terstruktur dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kesegaran
22 jasmani.
Beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan seperti berlari, joging, bermain
bola, berenang, senam, bersepeda dan lain-lain. (lihat lampiran 10) Lebih baik
jika melakukan olah raga yaitu latihan fisik yang dilakukan berkesinambungan
dengan mengikuti aturan tertentu dan bertujuan juga untuk meningkatkan
prestasi. Jenis olahraga dapat dipilih sesuai hobinya. Beberapa aktivitas olah
raga yang dapat dilakukan seperti sepak bola, bulutangkis, bola basket, tenis
meja, voli, futsal dan lain-lain. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
dikembangkan juga olah raga rekreasi yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat sehingga
menimbulkan kegembiraan. (Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi
Makanan dan Aktivitas Fisik, Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Buah 2x
Bubur susu 2x
Buah 1x
Bubur susu 2x
Buah 1x
Bubur susu 1x
10 s/d 12 ASI 1x
Buah 3x
seperti keluarga
12 s/d 24 ASI 2-3x
Buah 1x
Makanan kecil 1x
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada pilihan yang
menurut anda paling benar :
1. Apakah yang dimaksud dengan gizi seimbang . . . .
A. Makanan yang sehat dan dilengkapi dengan susu
B. Susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
C. Makanan yang porsinya banyak
D. Makanan dengan rasa yang enak
2. Salah satu manfaat gizi seimbang…
A. Menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit
B. Supaya mudah lelah
C. Memperlambat perkembangan otak
D. Mempunyai tenaga yang kuat
3. Berapakah jumlah pilar yang terdapat pada pedoman gizi seimbang . . .
A. 3 pilar
B. 5 pilar
C. 7 pilar
D. 4 pilar
4. Salah satu pilar gizi seimbang adalah . . . .
A. Buah dan sayuran
B. Susu dan lauk pauk
C. Daging
D. Mengkonsumsi makanan beragam
5. Salah satu pola pemberian makanan pada bayi usia 1-5 thn ….
Online : http://eprints.ums.ac.id/41448/5/BAB%20I.pdf