SM 11
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
PELATIHAN MANAJER
LAPANGAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG
(SITE MANAGER FOR BUILDING)
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana,
pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat
kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk
semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10
ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang
mengacu pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
i
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
ii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya masih relatif masih jauh dari yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli /
terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta
penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hydro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 55 (lima puluh lima) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Manajer Lapangan
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan (Site Manager For Building) merupakan salah
satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
juru gambar arsitektur bidang cipta karya.
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan.
iii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
iv
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
LEMBAR TUJUAN
v
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
SERIE : SM – 11
JUDUL : PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEBANGUNAN
vi
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Prakata............................................................................................................. iii
Lembar Tujuan ................................................................................................ v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
Daftar Gambar ................................................................................................. viii
Daftar Tabel ..................................................................................................... viii
Deskripsi Singkat Pengembangan Modul .................................................... x
Daftar Modul .................................................................................................... xi
Panduan Pembelajaran .................................................................................. xii
vii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DAFTAR PUSTAKA
viii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ix
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL MANAJER LAPANGAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
(SITE MANAGER FOR BUILDING)
x
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DAFTAR MODUL
Keselamatan, Kesehatan
1. SM – 01 1.
Kerja dan Lingkungan
2. SM - 02 Hubungan Kerja 2.
Penyusunan dan
8. SM-08 pengelolaan Anggaran 8.
Biaya
Persiapan Pelaksanaan
10. SM-10 10.
Pembangunan
Pengendalian
11. SM-11 Pelaksanaan 11.
Pembangunan
xi
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Laporan Akhir
14. SM-14 Pengendalian 14.
Pembangunan
xii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
PANDUAN PEMBELAJARAN
1 2 3 4
Waktu : 10 Menit
xiii
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Membuat tugas
4. Ceramah : Menyimak, mendengarkan - OHT
Menjelaskan materi tentang prinsip dan menanyakan materi - Flip chart
dan dan tata cara pembagian yang kurang jelas - LCD
tugas dan wewenang - White board
Diskusi -
Waktu : 15 Menit
Bahan : Materi Bab III
Membuat tugas
5. Ceramah : Menyimak, mendengarkan - OHT
Menjelaskan materi tentang prinsip dan menanyakan materi - Flip chart
dan tata cara pemeriksaaan dan yang kurang jelas - LCD
verifikasi - White board
Diskusi -
Waktu : 15 Menit
Bahan : Materi Bab IV
Membuat tugas
6. Ceramah : Menyimak, mendengarkan - OHT
Menjelaskan materi tentang prinsip dan menanyakan materi - Flip chart
dan tata cara pengawasan mutu yang kurang jelas - LCD
parsial - White board
Diskusi -
Waktu : 20 Menit
Bahan : Materi Bab V
Membuat tugas
xiv
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Pengalaman menunjukkan bahwa banyak pelaksanaan pekerjaan tidak mencapai
target yang ingin dicapai, baik menyangkut biaya, mutu maupun waktu, karena
pengendalian pelaksanaan pekerjaan dianggap tidak penting, karena dianggap
persiapan pelaksanaan sudah dilakukan secara baik.
B. Ruang Lingkup
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan merupakan sekumpulan instruksi kerja
didasarkan pada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan dilakukan
pada waktu yang tepat, serta secara terus menerus diawasi realisasinya.
I-1
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
BAB II
INSTRUKSI KERJA
A. Instruksi Tertulis
Untuk menghindari salah pengertian dan salah persepsi atas suatu bentuk instruksi,
sebaiknya digunakan instruksi tertulis. Instruksi tertulis ini berguna sebagai bukti
adanya perintah untuk melakukan atau tidak melakukan suatu kegiatan.
Bentuk yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan memo ukuran
saku yang biasa disebut Avoid Verbal Order (Gambar 2.1).
Penggunaan short message service – sms dan e-mail dapat dikategorikan sebagai
instruksi tertulis.
II - 1
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
B. Instruksi Lisan
Instruksi lisan, secara sederhana, selalu melibatkan dua pihak, pemberi instruksi
(pembicara) dan penerima instruksi (pendengar). Pembicara menyampaikan pesan
(instruksi) yang disampaikan dengan mulut dan ditangkap oleh pendengar melalui
indra pendengarannya. Pada komunkasi lisan yang agak kompleks, ada unsur
perilaku, emosi, peran, dan tingkah laku non verbal yang mempengaruhi pemberi
instruksi, demikian pula halnya dengan penerima instruksi (Gambar 2.2).
Akibat pengaruh tersebut, maka reaksi penerima instruksi dapat positif dan/atau
negatif.
Instruksi lisan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pada instruksi
yang dilakukan secara langsung, pemberi dan penerima instruksi dapat secara
langsung pula memperlihatkan persetujuan atau penolakan, karena kedua belah
pihak dapat melihat secara langsung melihat ekspresi melalui kontak mata. Pada
komunikasi lisan, umpan balik merupakan tanggapan terhadap instruksi yang
diberikan, baik secara verbal maupun non verbal.
II - 2
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Bahasa tubuh (body language), mimik dan gerakan bagian badan (mata, tangan,
dan mulut) merupakan bagian dari reaksi non verbal, dan sangat tergantung pada
jarak antara kedua belah pihak dapat dilihat pada Gambar 2.3..
Dalam instruksi lisan tidak langsung, pemberi dan penerima instruksi melakukan
komunikasinya dengan bantuan media komunikasi, melalui telepon atau radio. Pada
komunikasi lisan tidak langsung, dapat terjadi distorsi yang diakibatkan oleh
gangguan media komunikasi dan ekspresi pemberi dan penerima instruksi tidak
diketahui, kecuali jika menggunakan fasilitas video conference atau telepon dengan
teknologi 3G.
II - 3
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
C. Instruksi Isyarat
Pada pelaksanaan di lapangan, kadang-kadang digunakan bahasa isyarat,
khususnya dalam kegiatan mengangkat dan menurunkan barang dengan
menggunakan alat angkat – tower crane. Meskipun operator dilengkapi dengan
radio komunikasi, namun sering kali digunakan isyarat aba-aba yang diberikan
petugas di darat, untuk kepraktisan operasional.
Bahasa isyarat juga sering digunakan pada waktu pekerjaan pengukuran dan
pemetaan, antara petugas pemegang rambu ukur dengan surveyor, karena
dianggap lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan menggunakan radio
komunikasi. Gambar 2.4. berikut ini memperlihatkan contoh pemberian aba-aba
untuk gerakan umum dangan gerakan vertikal.
II - 4
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Rangkuman
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk menghindari salah pengertian dan
salah persepsi atas suatu bentuk perintah maka diperluakan suatu alat yang
dinamakan instruksi, dimana instruksi terdiri dari berbagai macam antara lain :
Instruksi Tertulis, Instruksi Lisan dan Instruksi Isyarat
Latihan
1. apa yang dimaksud dengan instruksi
2. sebutkan macam-macam instruksi dan jelaskan tentang kelebihan dan
kekurangannya.
3. bilaman instruksi tersebut digunakan
II - 5
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
BAB III
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG
A. Umum
Pembagian tugas dan wewenang sangat dipengaruhi oleh bentuk struktur organisasi
yang digunakan.
III - 1
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
I
A B
II
III
IV
I
A B C D
II
Secara umum ada dua jenis pengelompokan struktur organisasi, struktur organisasi
yang vertikal dan struktur organisasi yang horizontal (Gambar 3.1). Makin ‘jangkung’
struktur organisasi makin lama waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian suatu
berita/pesan/instruksi, dan jika hal ini dilakukan secara lisan, maka makin besar pula
kekeliruan yang mungkin terjadi.
III - 2
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Komunikasi dari atas biasanya berisi informasi atau instruksi dan merupakan bentuk
komunikasi yang tercepat, apalagi jika menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan sederhana. Kelemahan komunikasi jenis ini adalah atasan sering kali
menganggap bahwa ia mengerti masalah yang dihadapi bawahan, sehingga
menyebabkan atasan kurang peduli terhadap keluhan bawahan.
III - 3
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Agar dapat terbina komunkasi dari bawah ke atas secara efektif, maka atasan dan
bawahan perlu bekerja sama dalam semangat yang didasari pada saling
mempercayai dan saling menghormati. Jika bawahan mengetahui bahwa usulan
yang disampaikan diperlakukan secara penuh perhatian dan rasa hormat, maka
setidak-tidaknya organisasi akan memperoleh lima hal:
III - 4
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Pada masa sekarang ini beberapa organisasi berinisaitif mencari terobosan dalam
menjalankan program organisasi dengan menciptakan komunikasi antar
departemen yang lebih baik, yang sering disebut sebagai struktur organisasi
‘matriks’ atau tim proyek (Gambar 3.2).
B C D
E F G H I J K L M
Struktur Organisasi
'Umum'
A B M
F H L
Struktur Organisasi
'Proyek Jangka Pendek'
III - 5
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Struktur yang disusun secara terpadu ini merupakan penggabungan dari beberapa
unit dalam satu tim kerja yang ‘memutus’ hubungan atasan-bawahan, yang tentunya
jika berjalan baik akan dapat memperbaiki suasana kerja, tetapi juga beresiko
terjadinya hambatan-hambatan, karena setiap orang yang terlibat harus belajar
membiasakan berhubungan secara horizontal dengan teman sekerjanya dan secara
diagonal dengan orang yang berbeda tingkatannya.
Presiden
Direktur
Asisten
Pres. Dir.
(STAF)
Ada tiga jenis staf, yaitu: staf umum, staf khusus dan staf pribadi. Staf umum
biasanya membantu dalam beberapa hal, staf khusus hanya melakukan ketrampilan
III - 6
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
yang spesifik dalam bidang keahlian yang sempit, sedang staf pribadi biasanya
diwujudkan dalam bentuk sekretaris pribadi yang mengurus jadwal kegiatan,
mengatur pertemuan, dan menyimpan surat-surat koresponden pribadi.
Staf umum lebih dinamis dibandingkan orang yang berada dalam ‘line’, oleh sebab
itu ia harus mempunyai informasi yang lebih banyak dari biasanya.
Staf khusus sering kali menimbulkan konflik dengan pejabat (‘line’), karena pejabat
merasa kuatir staf menemukan hal-hal baru yang dapat mengurangi
kewenangannya. Komunikasi yang buruk, kekasaran dan bukan tidak mungkin
adanya sabotase terjadi antara staf dan pejabat. Para staf khusus umumnya tidak
diberikan kewenangan untuk memberikan instruksi, tetapi mereka biasanya
mempunyai motivasi yang lebih besar untuk berkomunikasi, karena mereka sadar
bahwa keberhasilannya tergantung dari gagasan yang diusulkan pada pihak lainnya.
Staf juga mempunyai keterbatasan dalam berhubungan dengan pejabat diatasnya,
yang berakibat mobilitas mereka lebih banyak dibandingkan pekerjaan operasional.
Keterpaduan tim kerja yang dibentuk oleh personil ‘line & staff’ menciptakan
hubungan inter personal yang lebih baik di antara orang-orang yang bekerja dan
memberikan pengaruh yang cukup besar dalam komunikasi dalam kelompok kecil.
III - 7
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Komite Koordinasi
Dewan Direksi
Komite Produk Baru
Presiden
Direktur
as.pres.dir
Komite Anggaran
Komite Manufaktur
Komite Pengelolaan
Garis Komando Langsung
-
Wakil Presiden
Direktur
(Khusus)
Personalia
FUNGSI
Engineering Pemasaran
STAF
NOTASI:
Hubungan Industri
Titik Konflik
Bidang Minat
Presiden Direktur
Anggaran Jalur Komunikasi
Informal
III - 8
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
ASISTEN
ADMINISTRASI KONSULTAN
MANAJER
MANAJER KANTOR MANAJER
ADMINISTRASI CABANG PENGEMBANGAN
KEUANGAN USAHA
RESEPSIONIS
Struktur Organisasi ‘memusat’ ini (Gambar 3.5) tidak sebagaimana lazimnya yang
mempunyai tingkatan hirarki yang berbentuk piramid. Struktur organisasi ini
menunjukkan bahwa setiap unit mempunyai peran dan fungsi yang strategis,
sehingga orang yang terlibat didalamnya merasa mendapat kedudukan yang
penting.
Struktur organisasi ini merupakan rancangan yang mempunyai nilai ‘politis’ dalam
memotivasi orang yang bekerja. Kelemahannya, orang merasa terlalu bangga akan
dirinya, sehingga kadang kala bertindak kurang terkendali.
III - 9
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Rangkuman
Untuk memperjelas aturan main dalam suatu proyek diperlukan suatu saluran
komunikasi formal, sebagaimana dijelaskan di atas, merupakan bagian integral dari
struktur organisasi. Rangkaian struktur organisasi merupakan aturan dan kebiasaan
yang menentukan pembagian wewenang dan tanggung jawab, tingkatan, serta
jenis pekerjaan dalam organisasi.
Latihan
1. Secara umum ada dua jenis pengelompokan struktur organisasi, struktur
organisasi yang vertikal dan struktur organisasi yang horizontal (Gambar 3.1).
Jelaskan !
2. Struktur organisasi ini merupakan rancangan yang mempunyai nilai ‘politis’,
Jelaskan !
III - 10
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
BAB IV
PEMERIKSAAN DAN VERIFIKASI
Jika hasil realisasi pekerjaan sudah sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak dan/atau
perubahannhya, maka tahapan pekerjaan berikutnya dapat dilanjutkan, hingga seluruh
bangunan selesai dilaksanakan.
IV - 1
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
MULAI
REALISASI
PEKERJAAN
DOKUMEN
KONTRAK
PEMERIKSAAN
LAPANGAN
SESUAI YA
DOKUMEN
KONTRAK
TIDAK
VERIFIKASI
LAPORAN
NCR
PERBAIKAN/
PENYEMPURNAAN
SELESAI
A. Proses Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Kuantitatif
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengevaluasi kondisi fisik bangunan gedung,
yang didasarkan pada pengamatan visual.
IV - 2
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Kondisi fisik bangunan gedung dibagi atas sistem utama dan sistem sekunder
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.1.
IV - 3
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
IV - 4
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
2. Pemeriksaan Kualitatif
Terkait pada persyaratan laik fungsi bangunan gedung. Pemeriksaan kualitatif
akan memberikan gambaran yang lengkap akan kondisi fisik bangunan.
B. Tahap Pemeriksaan
Pemeriksaan merupakan pengumpulan informasi yang diperoleh dari kondisi realitas
pelaksanaan pembangunan gedung, berupa:
1. Inventarisasi bangunan untuk memperoleh deskripsi karakateristik.
2. Pemeriksaan atas kondisi bangunan dan prasarananya.
3. Evaluasi atas testing & commissioning.
4. Rekomendasi untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Metode pemeriksaan dapat digabungkan antara pemeriksaan kuantitatif dan
kualitatif.
IV - 5
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
1. Tahap Perencanaan
a. Penetapan Lingkup Pemeriksaan
Penetapan lingkup pemeriksaan ditentukan dari target dan tujuan yang ingin
dicapai dalam pemeriksaan, termasuk untuk keperluan evaluasi atas kondisi
nyata dan tingkat kerusakannya, penentuan program perbaiakan /
penyempurnaan.
d. Perencanaan Inspeksi
Dalam tahap perencanaan diperlukan daftar simak (check list), seperti:
1. Penentuan target dan tujuan pemeriksaan
2. Penetapan metodologi pemeriksaan (dilakukan sendiri atau outsourcing)
3. Persiapan standar acuan mutu
4. Penentuan penggunaan hasil pemeriksaan dan borang-borang laporan
5. Pembahasan atas informasi yang ada dari bangunan yang ingin diperiksa
6. Persiapan kerangka awal dari bangunan dan komponen yang ingin
diperiksa
7. Penetapan batas waktu, ketersediaan tenaga ahli, staf pemeriksa dan
akses ke bangunan yang ingin diperiksa.
2. Tahap Pendataan
a. Inspeksi data bangunan
Data bangunan diperoleh dengan menggunakan boang-borang, seperti
terlihat pada Gambar 4.1, di mana terdapat:
1. Identifikasi dan latar belakang bangunan dan komponen yang ingin
diperiksa
IV - 6
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
No.2
No.3
No.4
N0.5
3. EVALUASI KOMPONEN
Judul Nomor Prioritas Waktu Rencana Biaya
IV - 7
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
1. BANGUNAN
Bangunan : Nama Bangunan :
2
Luas Lantai Bruto : m Fungsi Bangunan :
2
Luas Lantai Netto : m Tanggal :
Lama penggunaan : tahun
2. KRITERIA KUALITAS (contoh ruang kelas)
Karakteristik Kriteria Kualitas Bobot (1 – 5)
a. Kaitan dengan fungsi Konfigurasi ruang dan standar
luasan ruang
b. Arsitektural Bahan pelapis & penutup sesuai
dan mudah dibersihkan
c. Mekanikal Tata udara nyaman untuk
kegiatan kelas
d. Elektrikal Daya listrik cukup dan
sambungan kabel baik
e. Pencahayaan Kuat penerangan sesuai
f. Tata suara persyaratan
g. Pendukung Tingkat kebisingan sesuai
instruksional persyaratan
h. Perabot/Peralatan Peralatan pembelajaran cukup
Penataan perabot dan peralatan
i. Aksisibilitas sesuai dengan konfigurasi ruang
j. Lain-lain Sesuai standar aksesibilitas
IV - 8
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
IV - 9
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Rangkuman
Jika terdapat penyimpangan atau ketidak sesuaian, maka dilakukan verifikasi dan
dilaporkan dalam laporan Non Conforming Report, yang selanjutnya dicarikan upaya
untuk memperbaiki atau menyempurnakannya. Hasil perbaikan atau
penyempurnaan perlu diperiksa ulang terhadap persyaratan teknis dan gambar
kerja, untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan.
Latihan
1. jelaskan mengenai pemeriksaan dan verifikasi
2. apa fungsi dan kelebihan dari diadakannya pemeriksaan dan verifikasi
IV - 10
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
BAB V
PENGAWASAN MUTU PARSIAL
MUTU
PELAKSANAAN
BANGUNAN
V-1
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Pada pemasangan lantai atau plafon, misalnya, pembuatan patokan duga sangat
penting, oleh karenanya pengawasan mutu parsial ditujukan pada awal pekerjaan
finishing.
Pada sistem tata udara, pengawasan mutu parsial ditujukan pada saluran udara
(ducting), agar betul-betul memenuhi syarat, sehingga jika udara dingin disalurkan
tidak menyebabkan timbulnya kondensasi.
Dimensi ruang luncur merupakan bagian pengawasan parsial yang perlu dilakuklan
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sistem tramnsportasi vertikal, agar
ukuran kereta lif dapat ditempatkan pada ruang luncur.
Pada pekerjaan ruang luar yang berhubungan dengan sistem drainage, maka
pengawasan mutu parsial dilakukan pada elevasi dan kemiringan muka tanah, agar
aliran air dapat mengalir ke saluran dengan baik dan tidak terjadi genangan pada
saat hujan.
V-2
SM-11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
Rangkuman
Untuk mendapatkan suatu hasil yang maksimal maka pada tiap-tiap elem pekerjaan/
bangunan sangat perlu untuk diadakan pemgawasan mutu parsial karena jika
terdapat penyimpangan atau ketidak sesuaian, maka dilakukan verifikasi dan
dilaporkan dalam laporan Non Conforming Report, yang selanjutnya dicarikan upaya
untuk memperbaiki atau menyempurnakannya. Hasil perbaikan atau
penyempurnaan perlu diperiksa ulang terhadap persyaratan teknis dan gambar
kerja, untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan.
Hal inilah yang dimaksud dengan pengawasan mutu parsial
Latihan
1. jelaskan mengenai pengawasan mutu parsial
2. apa fungsi dan kelebihan dari diadakannya pengawassan mutu secara parsial
V-3
SM - 11 MODUL XI
MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN (SITE MANAGER FOR BUILDING)
DAFTAR PUSTAKA
Alif Martadi, Perencanaan Proyek dengan Metoda Jaringan Kerja, Golden Terayon
Press, 1986
Haji Zakaria Haji Yahya, Project Network Analysis, BSB SEAMEO VOCTECH, 1986
Juwana, J.S., Paduan Sistem Bangunan Tinggi – Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.