B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu “Bagaimana menjalankan
kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan yang sah?”
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui upaya menjalankan
kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan yang sah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui Kehidupan seksual yang sehat degan pasangan baik secara
fisik, social, emosional, dan spiritual
b. Untuk mengetahui perencanakan Program Keluarga Berencana (KB)
c. Untuk mengetahui faktor risiko kehamilan yaitu 4-T (terlalu tua, terlalu muda,
terlalu banyak dan terlalu dekat)
d. Konsep setia pada pasangan dalam rangka mencegah Penyakit Menular Seksual
e. Menghargai Hak-Hak Reproduksi pada Pasangan
D. Manfaat
Berdasarkan penulisan di atas adapun mafaat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, penyususnan makalah dapat menjadi media pembelajara untuk
meningkatkan pemahaman mengenai upaya menjalankan kehidupan seksual yang
sehat dengan pasangan yang sah
2. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai upaya menjalankan
kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan yang sah
BAB II
C. Kasus III: Tinginya Kasus Pernikahan Perempuan pada Usia Kurang dari
20 Tahun
Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 yang telah
dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan
bahwa permasalahan kesehatan pada perempuan berawal dari masih tingginya usia
perkawinan pertama dibawah 20 tahun yaitu 5% pada usia 10-14 tahun, dan 42%
pada usia 15-19 tahun. Pada perempuan dengan umur pertama haid yang masih muda,
dan perkawinan dibawah umur, membuat panjang rentang usia reproduksi perempuan
dan berdampak pada banyaknya anakyang dilahirkan. Secara nasional, dapat dilihat
ada 8% perempuan 10-59 tahun melahirkan 5-6 anak, serta 3% melahirkan anak lebih
dari 7, (Sari, 2014).
D. Kasus IV: Istri tertular HIV dan AIDS akibat Suami tak Setia
Di Indonesia, hubungan heteroseksual yang beresiko menjadi penyebab
utama penularan HIV (52,7%). Data terpilah hingga tahun 2009 pekerjaan
perempuan penderita AIDS 38,2% adalah ibu rumah tangga dan 11,7% wanita
penjaja seks (WPS). Tingginya angka tersebut diduga karena mereka tertular dari
suami atau pasangan tidak setia dan berperilaku beresiko (KPAN, 2010) dalam
Karyati (2011).
b. Terlalu Tua
Umur ibu terlalu tua (> 35 tahun) Pada usia ini kemungkinan terjadi problem
kesehatan seperti hipertensi, diabetes mellitus, anemis, saat persalinan terjadi
persalinan lama, perdarahan dan risiko cacat bawaan.
c. Terlalu Dekat
Jarak kehamilan terlalu dekat (< 2 tahun) Bila jarak anak terlalu dekat, maka
rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik, pada keadaan ini perlu diwaspadai
kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama, atau perdarahan.
d. Terlalu Banyak
Jumlah anak terlalu banyak (> 4 anak) Ibu yang memiliki anak lebih dari 4,
apabila terjadi hamil lagi, perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama,
karena semakin banyak anak, rahim ibu makin melemah.
D. Konsep setia pada pasangan dalam rangka mencegah Penyakit Menular
Seksual (PMS)
Kesetiaan adalah ketulusan, tidak melanggar janji atau berkhianat, perjuangan dan
anugrah, serta mempertahankan cinta dan menjaga janji bersama. Kesetiaan diantara
pasangan sah/suami istri meliputi kesetiaan pada hal-hal kecil yang ada pada
kehidupan mereka, agar keduanya dapat hidup dengan dipenuhi cinta, kasih sayang
penghormatan dan ketulusan dalam hati, tidak saling menyakiti satu sama lain.
Apabila konsep terhadap pasangan tidak dipegang teguh maka dapat
menimbulkan masalah baru seperti masalah seperti terkena penyakit menular seksual
yang disebabkan salah satunya dengan bergonta-ganti pasangan. Penyakit menular
seksual merupakan permasalahan yang menimbulkan dampak kesehatan dan social
pada manusia.
Penyakit Menular Seksual lebih berisiko berdampak pada perempuan. Hal ini
disebabkan karena saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim langsung
terpapar oleh cairan sperma. Jika sperma terinfeksi oleh PMS, maka perempuan
tersebut bisa terinfeksi.
Sumber referensi:
Badan Pusat Statistik (2014). Data Pernikahan Usia Dini. Available (online):
1https://www.google.com/search?
q=Diagram+pernikahan+usia+dini+di+Indonesia
Dini, Lisa Indrian. 2012. Pengaruh Status Kehamilan Tidak Diinginkan Terhadap
Perilaku Ibu Selama Kehamilan dan Setelah Kelahiran Di Indonesia(Analisis
Data SDKI 2012). Jurnal Kesehatan Reproduksi (ISSN 2087-703X) - Vol 7, No.
2, (2016), pp. 119-133
Sanusi, Sri Rahayu. 2003. Hak kesehatan reproduksi, definisi, tujuan, permasalahan,
dan faktor-faktor penghambatnya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara
Sukmawati. 2014. Hubungan tingkat kepuasan pernikahan istri dan coping strategy
dengan kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi 2014,
Volume 2 (3), 205-218
WHO. (2012). Intimate partner violence. USA : Pan American health organization.
http://apps.who. Int