JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
0
BAB I
PENDAHULUAN
baik pemerintah maupun swasta dan asing semakin ketat untuk merebut
rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan biaya
yang bermutu pada masyarakat ini, berbagai upaya telah dilakukan oleh
1
Rumah Sakit, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
keunggulan kompetitif dari organisasi itu sendiri karena tidak mudah ditiru
keunggulan ini akan sulit ditiru oleh pesaing. Keunggulan sumber daya
2
manusia akan dapat diraih melalui kinerja karyawan yang tinggi. Oleh
kerja(quality of work life) yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan
organisasi.
segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka
3
dalam menjalankan tugasnya.Faktor partisipasi berupa keinginan keterlibatan
4
Berkaitan dengan pentingnya Quality Of Work Life maka hal ini perlu
didirikannya rumah sakit ini adalah terbinanya tim kerja sama profesional
dari semua karyawan rumah sakit tanpa terkecuali. Kualitas kesehatan yang
prima dapat dihasilkan melalui perbaikan kinerja yang dilakukan secara terus
sesama karyawan. Hal ini dapat dilihat dari data rekap complain tahun 2014
5
mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan.
Selain petugas poliklinik, hal-hal lain yang sering menjadi sasaran keluhan
petugas farmasi dalam menyediakan obat. Upaya pihak rumah sakit dalam
gawat darurat dan teknisi. Sementara pelayanan di unit lain seperti kasir,
sebesar 47,22%, kurang puas 38,92% dan tidak puas 13,85%. Hal tersebut
Universitas Hasanuddin yaitu sebesar 80% untuk setiap faktor yang dinilai.
tipe pekerjaan.
6
Adanya rasa tidak puas karyawan terhadap pekerjaan dapat
meningkatkan kinerjanya.
penulis tertarik untuk mengangkat tema ini lebih jauh dengan memilih
Makassar?
7
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Makassar.
kinerja karyawan
kinerja karyawan.
8
1.4 Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
Bab kedua tinjauan pustaka yang mencakup tinjauan teori dan konsep
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi dan korelasi, uji parsial dan uji
serempak.
Bab kelima adalah bab penutup yang berisikan meliputi simpulan dan
saran
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
10
keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang
Artinya:
management refers to the policies and practices one need to carry out the
11
people or human resources aspects of a management job”. “Manajemen
(1972:9)
perusahaan.
12
2. ungsi koordinatif. Para manajer SDM juga mengoordinasikan aktivitas
SDM perusahaan.
para manajer lini adalah tugas para manajer SDM. Manajer SDM
13
Salah satu upaya pemimpin untuk memenuhi kebutuhan anggota
Quality Of Work Life adalah presepsi karyawan bahwa mereka ingin rasa
14
Sedangkan menurut Vein Heskett dalam Rethinam dan Ismail
a. LIngkungan Kerja
lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik adalah semua keaadaan
bawahan.
15
b. Partisipasi Kerja
bisnis dibawah arahan dari penyelia. Dalam hal ini pekerja memiliki
c. Sistem Imbalan
bekerja.
d. Pengembangan Karier
untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja
16
2.1.3 Pengertian Kinerja
pembagian kerja, sistem kerja dan mekanisme kerja yang jelas. Sebagai
dalam satu unit kerja mempunyai sasaran dan uraian tugas tertentu,
dari kinerja semua sub Direktorat di lingkungan Direktorat itu. Kinerja Sub
17
penjumlahan kinerja setiap individu di lingkungan seksi tersebut. Oleh
diberikannya.
yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai
18
sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak
efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh
b. Otoritas
kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai
mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam
organisasi tersebut.
c. Disiplin
d. Inisiatif
tujuan organisasi.
19
5. Memiliki tujuan yang realistis.
merealisasi tujuannya.
diprogramkan.
individu tapi dikerjakan secara bersamaan oleh dua orang atau lebih
20
Berdasarkan pengertian kinerja karyawan tersebut di atas, dapatlah
baik. Hal ini berarti bahwa persepsi karyawan berada pada rentang setuju
21
QWL memiliki hubungan positif dan nyata dengan produktivitas kerja
karyawan.
sangat kecil.
22
Peneliti Judul Variabel Hasil
Nuryati Analisis Quality of Quality of Work Work Life, produktivitas
(2006) Work Life yang Life, kerja karyawan Hasil
mempengaruhi produktivitas analisis yang diperoleh
produktivitas kerja kerja karyawan menunjukkan bahwa
karyawan pada partisipasi dalam
Bank Perkreditan pengambilan
Rakyat (BPR) di keputusan, kesempatan
Eks Karisidenan untuk mengembangkan
diri dan tingkat
pendidikan berpengaruh
positif terhadap
produktivitas kerja
karyawan. Secara
keseluruhan keeratan
hubungan antara faktor-
faktor Quality of Work
Life tersebut dengan
produktivitas kerja
karyawan cukup kuat
23
Quality of Work
Triana Analisis Hubungan Persepsi karyawan
Life,
Oktaviani Faktor-Faktor produktivitas terhadap penerapan
kerja karyawan
(2009) Quality of Work Life faktor-faktor QWL di PT
dengan Taspen (Persero) telah
Produktivitas Kerja berjalan dengan baik.
Karyawan Hal ini berarti bahwa
PT.TASPEN persepsi karyawan
(Persero) cabang berada pada rentang
Bogor setuju bahwa
penerapan faktor-faktor
dilaksanakan dengan
baik di perusahaan.
Hasil uji korelasi Rank
Spearman
memperlihatkan bahwa
faktorfaktor QWL
memiliki hubungan
positif dan nyata
dengan produktivitas
kerja karyawan
24
kehidupan kerja
karyawan PT Pos
Indonesia (Persero)
cenderung baik, pada
urutan pertama adalah
partisipasi dalam
pemecahan masalah,
diikuti oleh sistem
imbalan yang inovatif,
perbaikan lingkungan
kerja, dan terakhir
restrukturisasi kerja
dapat saja terjadi apabila dengan suatu kebijakan baru karyawan merasa
25
kinerja perusahaan sekaligus peningkatan kesejahteraan dan kehidupan
karyawan.
26
Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin
(X)
x
Lingkungan Partisipasi Kompensasi Pengembangan
Kerja Karir
Kinerja Karyawan
(Y)
Rekomendasi
27
2.4 Hipotesis
kerangka pikir tersebut di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penulisan
Makassar
28
BAB 3
METODEOLOGI PENELITIAN
2015.
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
29
penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
3.3.2 Sampel
Stratified Random Sampling. Hal ini merupakan teknik penentuan sampel dimana
𝑁. 𝑍 2 . 𝑃. 𝑄
𝑛=
𝑑2 (𝑁 − 1) + Z2 . P. Q
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = populasi
Z = tingkat kemaknaan (1,96)
P = perkiraan proporsi populasi (0,5)
Q = 1 – P = 1 – 0,5 = 0,5
d = tingkat kesalahan 5% (0,05)
500,3684
𝑛=
1,3 + 0,9604
500,3684
𝑛=
2,2604
𝑛 = 117
30
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 117 orang
Tabel 3.1
Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis Tenaga Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Periode Desember 2014
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
perlu dianalisis.
2. Data Kualitatif, yaitu data atau informasi yang bukan dalam bentuk
31
tulisan dari dalam perusahaan pada Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer adalah data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan
2. Data Sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak
langsung, yaitu data dari berbagai sumber seperti dokumen atau laporan
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Hasanuddin
32
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
penelitian.
Universitas Hasanuddin.
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga diperoleh
variabel, yaitu :
perubahan variabel terikat yang dilambangkan dengan (X). Variabel bebas dalam
33
menurut Lau & Nay (1998) Quality ofWork Life didefinisikan sebagai
dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi kerja karyawan dan organisasi serta
34
pekerja yang telah memberikan konstirbusi dalam mewujudkan tujuaannya
dibutuhkan.
(2013:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
35
Kinerja diukur oleh Kualitas Pekerjaan,Kuantitas Hasil Kerja, Pengetahuan ,
Kerjasama
36
Kerja(X2) masalah secara partisipasi b. Kebersamaan Karyawan
melibatkan anggota anggota c. Kerjasama Karyawan
organisasi pada berbagai
tingkatan .
37
penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti dengan cara
kepada responden.
Quality Of Work Life , dan kinerja karyawan diukur dengan menggunakan skala
Likert. Menurut Noor (2011:128) skala Likert merupakan teknik mengukur sikap
adapun skor yang diberikan pada jawaban setiap responden dapat diliat pada
tabel berikut :
Tabel 3.3
Skala Likert dan Bobot Nilai Jawaban Responden
dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan realibilitas kuesioner maka perlu
dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji
38
kuesioner yang disebarkan adalah valid dan reliabel, maka penelitian ini akan
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,
biasanya dilakukan uji koefisien korelasi. Bila korelasi faktor tersebut positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka instrumen yang digunakan bisa dikatakan valid
(Sugiyono, 2014:126). Untuk itu kuesioner bisa dikatakan valid apabila semua
Uji realibilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
39
terkumpul (Sugiyono, 2014:147). Metode yang bertujuan mengubah kumpulan
menganalisis data dengan analisis regresi dan koefisien determinasi yang diolah
dengan program SPSS for Windows, yang mana analisis tersebut akan dibentuk
kesimpulan.
variabel terikat yaitu pengaruh Quality Of Work Life (X), Lingkungan Kerja (x1),
Partisipasi Kerja (x2), Sistem Imbalan (x3), dan Pengembangan Karir (x4)
Adapun rumus regres i linear berganda yang digunakan adalah sebagi berikut :
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
X = Quality Of WorkLife
X1 =Lingkungan Kerja
X2 =Partisipasi Kerja
X3 =Sistem Imbalan
Xk =Pengembangan Karir
a = Nilai konstanta
40
b = Koefisien regresi
e = Standar error
(Ghozali, 2009). Jika (R2) yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan
semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya jika
(R2) semakin mendekati nol maka semakin lemah pengaruh variabel bebas
41
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel). Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel,
42
BAB IV
4.1.Hasil Penelitian
responden yang digunakan adalah seluruh karyawan dan karyawati pada Rumah
Hospital (HUH) adalah Rumah Sakit Pendidikan yang diresmikan oleh Menteri
serta layanan yang belum dimiliki oleh RSUH seperti Instalasi Gizi dan Laundry,
dengan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (RSWS). Selain diatas, lokasi yang
43
Pelayanan kesehatan yang dilayani di rumah sakit ini antara lain dekteksi dini
pusat layanan yang tidak dikembangkan oleh rumah sakit yang ada di Sul-Sel.
Sudirohusodo (RSWS) yaitu Eye Center, Trauma Center, Cancer Centre, Fertility
1. Visi
internasional”.
2. Misi
dengan memiliki sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
44
juga promosi kesehatan meliputi kemakmuran fisik, mental dan spiritual melalui
Maksud dari lingkungan akademik yang optimal adalah terciptanya suana kultur
komponen yang ada, yaitu; mahasiswa, dosen, maupun komponen lain yang
terkait.
Maksud darimempelopori inovasi adalah sebagai pelopor dalam hal proses hasil
sebagai suatu penciptaan sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti
kesehatan
45
4) Mengembangkan jejaring dengan rumah sakit lain baik regional maupun
internasional.
Maksud dari jejaring dengan rumah sakit adalah bahwa jalinan kerjasama
3. Motto
melayaniberarti semua pihak yang bekerja dalam lingkup rumah sakit dituntut
4. NilaiDasar
Trustfullness, Companassion”.
1) Togetherness
2) Trustfullness
3) Companassion
1) Cepat Tanggap
2) Cerdas Berinovasi
46
3) Cermat Menilai
4) Ceria Melayani
5) Cekatan Bertindak
6) Canggih Teknologi
6. Tujuan
Hasanuddin telah mendidik lebih dari 1000 mahasiswa yang berasal FK Unhas
(dokter, dokter spesialis maupun subspesialis) dan mendidik tenaga non dokter
sakit.
47
7. Struktur organisasi Rumah Sakit
48
Gambar 4.1. Struktur Organisasi RS Universitas Hasanuddin
mengisi kuesioner secara benar. Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden
responden, yang lebih jelasnya dapat dilihat melalui uraian berikut ini :
Jenis kelamin merupakan ciri atau penanda sex seseorang dan secara
bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Pria 28 23.9
Wanita 89 76,1
Berdasarkan data ada table 4.1, dapat diketahui bahwa dari 117
responden yang diteliti maka responden terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak
49
4.1.2.2 Identifikasi Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
yangterbanyak adalah usia antara 26-35 tahun yaitu sebanyak 86 (73,5%). Hal
ini menunjukkan bahwa karyawan dan karyawati pada perusahaan Rumah Sakit
dan kategori umur yang sangat produktif. Hal inimenunjukkan bahwa pada usia
yang masih relatif muda, semangat kerja yang dimilikimasih relatif tinggi
berdasarkan pendidikan adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
50
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
SLTA/SMA 8 6,8
Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 109 orang (93,2%) dari jumlah responden. Hal
yaitu status kawin dan belum kawin, yang dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4
Status Responden
Kawin 47 40,2
responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah belum kawin yakni
sebanyak 70 orang (59,8%), hal ini menunjukkan bahwa rata-rata karyawan dan
51
karyawati pada Rumah Sakit Unhasdi Kota Makassar adalah mempunyai status
belum berkeluarga
jawaban responden terhadap jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang
Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) masing-masing
Tabel 4.5
Tanggapan Responden mengenai Kinerja
Skor
Pertanyaan SS S KS TS STS Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Y.1 11 91 14 1 - 117
9,4% 77,8 12,0% 9% - 100%
Y.2 13 89 15 - - 117
11,1% 76,1% 12,8% - - 100%
Y.3 22 80 15 - - 117
18,8% 68,4% 12,8% - - 100%
Y.4 18 79 20 - - 117
15,4% 67,5% 17,1% - - 100%
Y.5 14 84 13 4 2 117
12,0% 71,8% 11,1% 3,4% 1,7% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
52
Tanggapan responden sebagaimana terlihat pada Tabel 4.5 menunjukkan
terhadap kinerja karyawan yang tinggi dimiliki karyawan pada Rumah Sakit
yang dilakukan sudah sesuai standar kerja, hasil ini ditunjukkan oleh 91 atau
77,8% jawaban setuju, yang berarti bahwa setiap karyawan bekerja menurut
pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan, hasil ini
ditunjukkan oleh 89 orang atau 76,1% jawaban setuju, yang berarti setiap
dengan SOP, hasil ini ditunjukkan oleh 80 orang atau 68% responden menjawab
setuju, kemudian pernyataan bahwa target kerja yang ditetapkan berhasi dicapai
53
Tabel 4.6
Tanggapan Responden mengenai Lingkungan Kerja
Skor
Pertanyaan SS S KS TS STS Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
X1.1 21 74 20 1 1 117
17,9% 63,2% 17,1% 0,9% 9% 100%
X1.2 26 80 10 1 - 117
22,2% 68,4% 8,5% 0,9% - 100%
X1.3 15 92 9 1 - 60
12,8% 78,6% 7,7% 0,9% - 100%
X1.4 42 68 6 1 - 117
35,9% 58,1% 5,1% 0,9% - 100%
X1.5 32 70 14 1 117
27,4% 59,8% 12,0% 0,9% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
memberikan semangat kerja yang tinggi, hasil ini ditunjukkan sebanyak 74 orang
atau 63,2% jawaban setuju. Pernyataan kedua mengenai metode kerja teratur
pengaturan kerja memberikan semangat dan rasa kepuasan, maka hasil ini
ini ditunjukkan oleh sebanyak 68 orang atau 58,1% responden yang memberikan
54
kerja memberikan semangat dan kepuaasan kerja, hasil yang diperoleh
Tabel 4.7
Tanggapan Responden mengenai Partisipasi Kerja
Skor
Pertanyaan SS S KS ST STS Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
X2.1 28 78 10 1 - 117
23,9% 66,7% 8,5% 0,9% - 100%
X2.2 28 80 5 3 1 117
23,8% 68,4% 4,3% 2,6% 0,9% 100%
X2.3 22 87 5 3 - 117
18,8% 74,4% 4,3% 2,6% - 100%
X2.4 34 76 6 1 - 117
29,1% 65,0% 5,1% 0,9% - 100%
X2.5 42 71 3 1 - 117
35,9% 60,7% 2,6% 0,9% - 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
pernyataan pertama pimpinan melibatkan staf jika memutuskan sesuatu, hasil ini
55
ditunjukkan oleh sebanyak 78 orang atau 66,7% jawaban setuju, pernyataan
kedua jika ada masalah staf dilibatkan dalam pemecahannya, hasil ini
setuju, pernyataan ketiga karyawan lain dapat membantu jika aa karyawan yang
memngalami kesulitan, hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 87 orang atau 74,4%
kerjasama antar karyawan, hasil ini ditunjukkan sebanyak 74 orang atau 65,0%
kerja meningkatkan kinerja , hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 71 orang atau
Tabel 4.8
Tanggapan Responden mengenai Sistem imbalan
Skor
Pertanyaan SS S KS TS STS Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
X.3.1 9 73 27 5 3 117
7,7% 62,4% 23,1% 4,3% 2,6% 100%
X.3.2 12 91 5 5 4 117
10,3% 77,8% 4,3% 4,3% 3,4% 100%
X.3.3 9 65 34 5 4 117
7,7% 55,6% 29,1% 4,3% 3,4% 100%
X.3.4 11 61 35 6 4 117
9,4% 52,1% 29,9% 5,1% 3,4% 100%
X.3.5 13 65 34 1 4 117
11,% 55,6% 29,1% 0,9% 3,4% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
56
Tanggapan responden sebagaimana terlihat pada Tabel 4.8 menunjukkan
sesuai tugas hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 73 orang atau sebesar 62,4%
jawaban setuju, kemudian pernyataan kedua tunjangan hari raya diberikan setiap
dengan aturan yang telah disepakati, hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 65
mengenai karyawan diberikan penghargaan dan pujian atas hasil kerjanya, hasil
kerjanya, hasil ini ditunjukkan sebanyak 61 orang atau 52,1% jawaban setuju.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sistem imbalan dapat juga
57
Tabel 4.9
Skor
Pertanyaan SS S KS TS STS Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
X.4.1 14 81 13 5 4 117
12,0% 69,2% 11,1% 4,3% 3,4% 100%
X.4.2 9 58 40 6 4 117
7,7% 49,6% 34,2% 5,1% 3,4% 100%
X.4.3 7 91 10 5 4 117
6,0% 77,8% 8,5% 4,3% 3,4% 100%
X.4.4 11 81 13 6 6 117
9,4% 69,2% 11,1% 5,1% 5,1% 100%
X.4.5 12 67 27 3 8 117
10,3% 57,3% 23,1% 2,6% 6,8% 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
pelatihan, hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 81 orang atau sebesar 69,2%
bekerja secara optimal hasil ini ditunjukkan sebanyak 58 orang atau sebesar
untuk bertindak secara mandiri, hasil ini ditunjukkan oleh sebanyak 91 orang atau
58
ditunjukkan sebanyak 67 orang atau 57,3% jawaban setuju. Dengan demikian
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
59
Sistem Imbalan
1 0,734 0,300 Valid
2 0,756 0,300 Valid
3 0,837 0,300 Valid
4 0,765 0,300 Valid
5 0,811 0,300 Valid
Pengembangan
Karir
1 0,664 0,300 Valid
2 0,465 0,300 Valid
3 0,478 0,300 Valid
4 0,509 0,300 Valid
5 0,441 0,300 Valid
Kinerja
1 0,859 0,300 Valid
2 0,831 0,300 Valid
3 0,840 0,300 Valid
4 0,882 0,300 Valid
5 0,851 0,300 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
60
4.2.2 Pengujian Reliabilitas
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Reliabilitas
Karir
mempunyaikoefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat
61
terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Unhas di Makassar. Dimana dalam
Tabel 4.12
Hasil Estimasi Regresi
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .5.838 .591 9.886 000
Kerja
Karir
terbentukadalah:
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
X1 = LIngkungan Kerja
62
X2 = Partisipasi
X3 = Sistem Imbalan
X4 = Pengembangan Karir
bahwa :
berarti bahwa jika lingkugan kerja karyawan semakin tinggi dengan asumsi
bahwa jika partisipasi karyawan semakin tinggi dengan asumsi variabel lain
berarti bahwa jika system imbalan semakin efektif dengan asumsi variabel
dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja karyawan akan mengalami
peningkatan.
63
4.2.4. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi secara Simultan
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwahipotesis yang menyatakan bahwa
64
Imbalan,Pengembangan Karir) dalam menerangkan variabel terikatnya (kinerja
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
determinasi(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,367. Hal ini berarti 36,7%
thitung, apabila nilai thitung > ttabel maka dapat dikatakan mempunyai
pengaruh yang signifikan, dimana hasil selengkapnya dapat dilihat melalui tabel
65
Tabel 4.15
Hasil Uji Secara Parsial
1 = 112, maka didapat ttabel satu sisi 1,984. Karena nilai thitung lebih besar
1 = 112, maka didapat ttabel satu sisi 1,984. Karena nilai thitung lebih lebih kecil
Makassar.
– 4 – 1 = 112, maka didapat ttabel satu sisi 1,984. Karena nilai thitung lebih besar
66
menyatakan bahwa signifikan antara sistem Imbalan terhadap kinerja
2,603 sementara untuk ttabel dengan sig. α = 0,05 dan df = n – k - 1, yaitu 117
– 4 – 1 = 112, maka didapat ttabel satu sisi 1,984. Karena nilai thitung lebih besar
4.3 Pembahasan
(2001:21)
Lingkungan kerja terbagi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik.
fisik adalah semua keaadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja,
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan hal ini
disebabkan karena fasilitas yang ada di Rumah Sakit Unhas sangat baikdan
telah mendapat ISO, komunikasi yang terjalin baik antar pegawai juga
67
memberikan semangat kerja sehingga kinerja karyawan lebih cepat
diperoleh bahwa lingkungan kerja, stress kerja dan konflik kerja secara
arahan dari penyelia. Dalam hal ini pekerja memiliki kesempatan untuk
mereka.
68
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
lain seperti apoteker, ruang perawatan, raung operasi dan beberapa instalasi
karyawan yang ditunjukkan dari nilai p = 0,174 (<0,05). Hasil penelitian ini
manajerial.
finansial ada yang bersifat langsug, seperti upah, gaji, komisi, dan bonus.
69
pembayaran waktu tidak hadir seperti cuti, liburan, sakit, istirahat dan
sebagainya.
antara variabel imbalan dengan variabel kinerja karena gaji yang diberikan
insentif yang sudah sesuai aturan, ada kebijakan dari manajemen Rumah
Sakit Unhas yang dimana tidak terjadi pemotongan gaji apabila karyawan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Gibson (2009) yang menyatakan
diperoleh variabel Quality OF Work Life yang diambil dari enam indikator yaitu
70
4. Hubungan pengembangan karir dengan kinerja karyawan
melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat
tinggi. hasil data secara statistik membuktikan bahwa terdapat hubungan yang
bahwa diperoleh variabel Quality OF Work Life yang diambil dari enam
71
5. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan
disebabkan karena lingkungan kerja yang baik, suasana kerja yang positif,
metode kerja yang teratur, komunikasi yang baik anatar karyawan akan
yakni faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keterampilan fisik dan
seperti umur, jenis kelamin, etnis. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi,
72
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan dari hasil analisis yaitu
sebagai berikut :
2. Dari hasil pengujian regresi maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang
5.2. Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat diberikan saran
sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di kota
73
2. Sebaiknya manajemen Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di dalam
lain dengan variabel Quality Of Work Life lebih menyeluruh agar lebih
komperhensif.
1. Dalam penelitian ini tidak seluruh variabel Quality Of Work Life diteliti
74
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini Tresna Dwi (2006) Analisis Pengaruh Quality Of Work Life terhadap
seangat kerja karyawan PT. Pos INDONESIA PERSERO
Andi Ismawardani Putri (2013) Pengaruh Quality Of Work Life dan Semangat
Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. FAJAR GRAHA PENA : MAKASSAR
Handoko,
T.H.2008.ManajemenPersonaliadanSumberDayaManusia.Edisikedua.BPFE
Press: Yokyakarta.
Kementeriankesehatan.RI.2012.
PedomanPenyelenggaraanPelayananRumahSakit.DirektoratJenderalBinaUpaya
KesehatanKemenkes RI: Jakarta.
Krisna (2008) Pengaruh Lingkungan kerja, Stres Kerja, dan Konflik Kerja
terhadap kinerja pegawai PT. Bank Sri Partha : Denpasar
75
Mangkunegara, A.P. 2006. EvaluasiKinerjaSumberDayaManusia. Cetakankedua.
PT. RefikaAditama: Bandung.
Sedarmayanti.2007.SumberDayaManusiadanProduktifitaskerja.Bandar Maju:
Bandung.
Triana Oktaviani (2009) Analisis Hubungsn Faktor Faktor Quality Of Work Life
dengan Produktivitas Kinerja Karyawan PT. TASPEN PERSERO: BOGOR
76
LAMPIRAN I
Identitas Diri:
RIWAYAT PENDIDIKAN
- PENDIDIKAN FORMAL:
PENGALAMAN ORGANISASI:
Makassar, 2016
77
78