Anda di halaman 1dari 10

AMBIANCE / Februari 2009

TINJAUAN PROXEMICS PEMUKIMAN RUMAH DI KOTA YONG DING,


MONT ST.MICHEL, DAN FORBIDDEN CITY

PROXEMICS OBSERVATION OF HOUSING SETTLEMENTS IN YONG DING


CITY, MONT ST.MICHEL, AND FORBIDDEN CITY

YUMA CHANDRAHERA1

Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen
Maranatha,
Jalan Prof.drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65, Bandung 40164
A city might be one of human existence functional allocations have symbolic
expressions that is most complex. It has meanings. Proxemics observation is
meanings not only as the city itself, but one of the methods that can be used to
mostly it has meanings that constructed observe those symbolic meaningsThis
from the life within it. The functional article is intended to observe traditional
allocation of the architecture within a settlements by the proxemics point of
city might have special meanings and view, which are Yong Ding in the Fujian,
constructed from the life of its community. China; Mont St. Michel in France, and
Mostly in traditional cities, those Beijing.

Keywords: proxemics (semiotika ruang), pemukiman, rumah, kota

1. Pendahuluan satu ungkapan kehadiran manusia yang


Proxemics adalah kajian tentang mungkin paling kompleks. Sebuah kota
struktur ruang, yaitu struktur jarak tidak memiliki makna dari dirinya sendiri
(distance) serta pengorganisasian ruang sebagai kota, namun seringkali maknanya
dalam berbagai bentuk kehidupan sehari- terbentuk karena kehidupanyang ada
hari (rumah, desa, kota, dst.), atau sering didalamnya. Ali Madanipor dalam buku
disebut semiotika ruang. Tiga elemen Design of Urban Space menyebutkan
penting proxemics adalah ruang,waktu, dua pandangan tentang kota sebagai
dan obyek (manusia). berikut:
Dalam pembahasan ini, penulis • Kumpulan bangunandanartefak
mengambil studi kasus rumah-kota • Tempatuntukberhubungansocial
dalam salah satu pemukiman tradisional, Sedangkan Amos Rappoport meru­
yaitu kota Yongding di daerah Fujian, mus­­kan definisi baru tentang kota, yaitu:
China, yang di bangun pada abad ke- Sebuah pemukiman dapat dirumuskan
17; kota Mont St. Michel di Prancis, sebagai sebuah kota bukan dari segi ciri-
yang merupakan kota di sebuah gunung ciri morfologis tertentu, atau bahkan
di pinggir perairan Prancis; dan kota kumpulan ciri-cirinya, melainkan dari
terlarang di Beijing. Kota adalah salah segi suatu fungsi khusus; yaitu menyusun

1) Penulisuntukkorespondensi, Tel. 0818.203.888, E-mail: Yuma.chandrahera@yahoo.com

119
PELOKALAN ARSITEKTUR GEREJA DI INDONESIA (STUDI KASUS: GEREJA MARIA
ASUMPTA – KLATEN KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA)

sebuah wilayah dan menciptakan ruang-


ruang efektif melalui pengorganisasian
sebuah daerah pedalaman yang lebih
besar berdasarkan hierarki-hierarki ter­
tentu.
Bentuk dan stuktur sebuah kota
terbentuk karena struktur dan pola
kehidupan masyarakatnya. Penempatan
setiap elemendi dalam kota,seperti
pemukiman, gedung-gedung, tumbuhan,
dan sebagainya, menghasilkan jarak-
jarak yang kemudian akan menghasilkan
ruang-ruang tertentu. Dari ruang-ruang
tersebut akan dihasilkan makna yang
berbeda-beda. Penempatan fungsi-
fungsi arsitektural dalam sebuah kota
dapat memiliki arti tersendiri, dan hal
itu biasanya terbentuk dari kehidupan
masyarakatnya. Pada kota tradisional, Gambar 2. Tampak Atas Eksterior Pemukiman
biasanya penempatan-penempatan ter­ Hakka (Sumber: www.xiamenguide.com)
sebut mempunyai makna-makna sim­
bolik yang diterapkan. Pemukiman rumah-kota ini berada
di Negara China, tepatnya di daerah
2. Analisis Pemukiman dan Kota Fujian. Rumah-rumah mereka saling
dari Sudut Pandang Proxemics berdempetan satu sama lain, biasanya
membentuk 1 buah lingkaran besar yang
2.1 Kota Yong Ding dapat dihuni sampai 500 penduduk.
Dalam lingkungan komunal ini terdapat
pula kandang ternak, gudang-gudang,
sumur dan fasilitas lainnya (Lihat
Gambar 1 dan 2).
Rumah komunal ini disebut juga
dengan Hakka House, karena yang
tinggal disini biasanya adalah keluarga
besar yang terdiri dari orang tua sampai

Gambar 1a&b. Suasana pada Innercourt Pemukiman Hakka (Sumber: www.


xiamenguide.com)

120
AMBIANCE / Februari 2009

beberapa generasi dibawahnya. Rata- tersebut. Tanda-tanda ruang tersebut


rata penghuni yang tinggal di Hakka menun­juk­kan individualitas (privacy),
Housepada daerah Fujian tersebut adalah soli­daritas (publicity), nilai, gaya hidup
orang-orang khe, atau kadang disebut (life style space), perasaan (like/dislike),
juga denganorang Hakka. gairah (excitement, calmness), ideologi
Ada beberapa jenis rumah-kota (dominance / submission), sosialitas
seperti ini, antaralain: rumah yang (togetherness, soli­tarity).
mengelilingi lapangan besar dan sumur Pada Kota Yong Ding, bagian tengah
di tengah-tengahnya,rumah yang hanya pemukimannya memiliki lapangan
mengelilingi lapangan kosong, dan ada dan mata air. Area inimerupakan se­
juga rumah yang bagian tengahnya buah ruang publik yang digunakan para
berupa bangunan yang berfungsi sebagai penduduknya untuk bertemu, berkumpul,
kuil (Lihat Gambar 3). dan melakukan aktifitas sehari-hari
bersama. Sedangkan pada tepiannya,
yaitu bangunan rumah-rumah penduduk,
bersifat privat. Ruang ini adalah
ruang-ruang individual yang menuntut
privasi cukup tinggi.Bila ditinjau dari
pembagian area privat dan publiknya,
sesungguhnya area tersebut dapat juga
dikatakan bersifat individual secara luas.
Oleh karena pada satu daerah biasanya
terdapat beberapa rumah-kota semacam
Gambar 3. Kuil pada Innercourt Pemukiman itu, yang masing-masing merupakan
Hakka (Sumber:www.xiamenguide.com)
sebuah pemukiman yang individual.
Bentuk pemukiman komunal seperti Sedangkan jarak yang terjadi antara
ini menghasilkan ruang di dalam sebuah pemukiman satu dan dengan lainnya
ruang. Ruang pertama adalah susunan membentuk ruang publik yang lebih
rumah-rumah sebagai ruang yang luas.Mereka biasanya mempunyai pintu
saling menempel membentuk lingkaran. masuk utama ke dalam pemukiman
Susunan tersebut secara keseluruhan mereka yang dianggap sakral (Lihat
akhirnya membentuk sebuah ruang kedua Gambar 4).
di tengah-tengahnya.Secara nyata ruang Pembentukan ruang privat dan
tersebut terlihat karena adanya jarak dan publik pada sebuah area tergantung
batas-batas antara satu rumah dengan pada aktivitas dan kegiatan yang
rumah lainnya. Namun sebetulnya ruang dilakukan oleh objek (manusia) yang
ini juga terjadi karena adanya batas-batas menggunakannya. Setiap bangunan
yang abstrak, yaitu batas antara kegiatan atau objek menghasilkan sebuah tanda
individual dan kegiatan komunal. Selain dan makna tertentu, dan jarak antara 1
itu ada juga batas-batas ruang yang objek ke objek lainnya juga sebetulnya
terjadi karena perbedaan status dalam menghasilkan tanda dan makna tertentu
masyarakat, kegiatan yang dilakukan di pula.
dalamnya, dan kesakralan ruang-ruang

121
PELOKALAN ARSITEKTUR GEREJA DI INDONESIA (STUDI KASUS: GEREJA MARIA
ASUMPTA – KLATEN KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA)

Aspek gaya hidup, sosiality, dan


ideology seringkali juga dapat terlihat
dari ruang yang dihuni oleh sekelompok
masyarakat tertentu. Contohnya di Kota
Yong Ding ini, ada beberapa pemukiman
yang bagian tengahnya berupa sebuah
lapangan terbuka yang digunakan untuk
mengeringkan padi atau melakukan
aktivitas pertanian lainnya. Hal ini
mencerminkan gaya hidup sebagian besar
penduduk di dalam pemukiman yang
merupakankelompokmasyarakat petani,
dan mempunyai pola kehidupan berbeda
dengan masyarakat pedagang atau
masyarakat yang lebih mengutamakan
kerohanian.
Gambar 4. Pintu Masuk Utama menuju Di daerah Fujian tersebut, terdapat
Pemukiman Hakka (Sumber: www.xiamenguide.
com) beberapa pemukiman yang berbentuk
bundar, masing-masing mempunyai
Privat Privat
peranan yang berbeda-beda satu sama
Privat Privat Privat Privat lain. Perkembangan pemukiman itu
Privat Publik Privat
Publik Privat Publik Privat pada mulanya berada di tengah-tengah
Privat Privat Privat Privat lalu semakin lama semakin berkembang,
Privat Privat
meluas ke arah samping sehingga area
Privat Privat pemukiman tersebut semakin luas.
Gambar 5. Skema Hubungan Ruang Publik
pada Pemukiman Hakka
(Sumber: dokumentasi penulis, 2008)
Selain dari tinjauan menurut karak­
teristik pembagian publik dan privat,
struktur ruang rumah-kota ini juga dapat
ditinjau dari segi nilai yang terkandung
di dalamnya, seperti misalnya pada
pemukiman Hakka dengan kuil di
tengah-tengah. Biasanya pemukiman
semacam itu mengangkat nilai ibadah
sebagai pusat dari kehidupan mereka.
Segala aspek kehidupan mereka
bersangkutan erat dengan nilai-nilai
rohani yang mereka anut. Itu juga salah
satu sebabnya mengapa pintu utama
untuk masuk pemukiman komunal ini Gambar 6. Tampak Potongan Pemukiman
dianggap sakral. Hakka (Sumber: Markus Zahnd, 2006)

122
AMBIANCE / Februari 2009

Setiap pemukiman memiliki


peranan yang berbeda-beda tergantung
pada struktur masyarakatnya. Ada area
pemukiman para petani, pedagang,
penduduk biasa, keluarga pejabat atau
pemerintahan, rohaniwan, dan lain-
lain. Setiap pemukiman menghasilkan
ruang-ruang yang beragam, dan
ruang dalam pemukiman masing-
masing pun mempunyai makna yang
beragam tergantung dari penghuni atau
manusianya. Bahkan antara satu area Gambar 7. Tampak Kota Mont St. Michel,
pemukiman dengan pemukiman lain Perancis (Sumber: www.ot-montsaintmichel.
com)
akan sangat berbeda maknanya.
Bila ditinjau dari hierarki ruangnya,
Awal perkembangan kota ini dimulai
Kota Yong Ding terdiri dari ruang-ruang
dari sebuah katedral dan tempat tinggal
sebagai berikut :
para rohaniwan untuk beribadah dan
• Ruang Intim : rumah, kamar pri­
meng­asingkan diri. Pada perkembangan
badi
selanjutnya, area ini menjadi sebuah
• Ruang Personal : area sekitar
benteng, dan saat ini sudah menjadi
rumah, jalan-jalan
sebuah kota kecil seperti pada
kecil dan halaman
umumnya. Seperti halnya Kota Vatikan
rumah
yang memusatkan sistem pemerintahan
• RuangSosial : bangunan atau
mereka pada kehidupan rohaninya,
area luas di
begitu pula Kota Mont St. Michel ini.
tengah-tengah
pemukiman Pembentukan pola Kota Mont St.
• Ruang Global : area kompleks Michel menciptakan ruang-ruang yang
yang terdiri menunjukkan bahwa kehidupan rohani
dari beberapa adalah salah satu faktor penting bagi kota
pemukiman ini. Hal ini tampak dari penempatan gereja
besar di tengah kota, kemudian tempat-
2. Kota Mont St. Michel tempat fasilitas ibadah, lalu berkembang
ke arah luar adalah area pemukiman
Mont St. Michel di Perancis
dan pasar (Lihat Gambar 8). Jadi ruang
merupakan contoh lain kota yang
yang tercipta pada kota tersebut sungguh
menjadikan kehidupan rohani sebagai
memusat pada kehidupan rohani.
pusat kehidupan mereka. Kota tersebut
dibangun pada abad ke-7s.d 8dan
menjadi salah satu pusat kerohanian
yang utama. Kota ini terus berkembang
dengan arah pembangunan ke samping,
sampai akhirnya mencapai garis pantai.

123
PELOKALAN ARSITEKTUR GEREJA DI INDONESIA (STUDI KASUS: GEREJA MARIA
ASUMPTA – KLATEN KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA)

Seperti dalam perkembangan kota


Yong Ding di Fujian China juga kita
dapat melihat perkembangan sebuah
pemukiman yang pada mulanya di awali
dari pusat atau tengah-tengah pemukiman.
Pada pemukiman yang mempunyai kuil
di tengah-tengahnya lalu di kelilingi oleh
rumah-rumah mempunyai makna bahwa
sepertinya sebagian besar kehidupan
mereka berpusat pada keagamaan. Lain
hal nya jika ada pemukiman lain yang
mempunyai pusat lapangan dengan mata
air di tengah, berarti kehidupan mereka
Gambar 8. Denah Kota St. Michel yang sangat tergantung pada air tersebut dan
Memusat pada Gereja di Tengah Kota kegiatan yang berhubungan dengan
(Sumber: Markus Zahnd, 2006) wilayah tersebut.

3. Kota Terlarang Beijing


Kota terlarang atau biasa dikenal
dengan nama Forbiden City adalah
salah satu kota tua dan terbesar di dunia
yang pembentukan struktur ruangnya
mempunyai makna dan maksud yang
Gambar 9. Potongan Kota Mont St. Michel unik.
Menunjukkan Orientasi Pusat pada Gereja
(Sumber:Markus Zahnd, 2006)

Gambar 10. Tampak Atas Eksterior Pemukiman Hakka (Sumber: www.xiamenguide.com)

124
AMBIANCE / Februari 2009

ruang berikutnya; sehingga seakan-akan


sedang menaiki gunung kebesaran dan
kekeramatan pusat kerajaan China pada
saat itu.

Gambar 11. Tampak Atas Eksterior


Pemukiman
Hakka (Sumber: www.forbiddencitychina.com)

Tempat ini merupakan tempat tinggal


dari 24 kaisar selama pemerintahan pada
dinasti Ming dan Qhing. Forbidden
City mempunyai luas sampai 74 hektar
atau sekitar 720.000 meter persegi.
Didalamnya terdapat hampir 800
bangunan dan mempunyai total kamar
sebanyak 9000 kamar. Kota ini terletak
tepat di utara lapangan Tian Anmen,
lurus melalui pintu masuk gerbang Tian
Anmen.
Kota Terlarang adalah sebuah kota
yang terbentuk dari hasil struktur politik
kerajaan dan pemerintahan China pada
saat Dinasty Ming dan Qing. Penyusunan
gerbang-gerbang, alun-alun, gedung, serta Gambar 12. Peta Kota Terlarang Beijing
(Sumber:Markus Zahnd, 2006)
dinding-dinding yang mengelilinginya
merupakan simbolisasi dari kekuasaan. Penempatan bangunan-bangunan seperti
Dalam penataan ini dapat dilihat ini secara tidak langsung telah membentuk
psikologi penataan ruang-ruang dan tata makna simbolik, yaitu kesan agung dan
bangunan klasik yang agung, antaralain tinggi dari sebuah susunan penataan
mengenai bagaimana seseorang melalui arsitektur atau kota.Dari susunan tersebut
sebuah jalan kehormatan, atau dapat dapat kita definisikanbahwa hierarki
disebut juga penghayatan dari sebuah ruang di dalam kota ini adalah hierarki
poros dan gunung hierarki yang bertahap yang linear. Hierarki tersebut dimulai
menuju puncak. dari area publik yang sifatnya tidak
Kota ini membuat orang yang akan begitu sakral, mempunyai nilai sosial
masuk harus berjalan melalui satu yang lebih tinggi. Pada area ini, orang
gerbang ke gerbang berikutnya; dari yang berjalan di dalamnyaakan merasa
satu alun-alun menuju ke tempat atau lebih santai dan tidak begitu merasa

125
PELOKALAN ARSITEKTUR GEREJA DI INDONESIA (STUDI KASUS: GEREJA MARIA
ASUMPTA – KLATEN KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA)

tertekan oleh aturan yang terlalu baku. yang dibentuk dalam penataan kota
Namun jika orang tersebut berjalan terus terlarang ini, demi terwujudnya tujuan
mengikuti ruang linear tersebut, maka ia untuk membentuk simbolis sebuah area
akan merasakan bahwa area yang mereka yang agung, sakral, dan keramat. Tampak
lewati semakin lama makinmemiliki bahwa politik kerajaan dan pemerintahan
nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. serta kepercayaan masyarakat berperan
Ruang-ruang yang dihasilkan oleh penting dalam pembentukan kota
hierarki linear ini semakin lama akan tersebut.
semakin terasa privasinya. Ideologi Dengan kepercayaan bahwa kaisar
pembentuk ruang arsitektural ini terasa adalah titisan dewa atau dewa itu sendiri,
bahwa daerah ini merupakan daerah maka pengaturan susunan ruang dalam
yang dianggap penting, sakral dan kota atau istana ini sudah tepat, karena
agung. Hal ini terbentuk karena susunan pengaturan ini membuat ruang yang
ruang yang diatur sedemikian rupa berada di tengah menjadi puncak dari
sehingga menghasilkan makna simbol kota tersebut dan merupakan area kaisar.
pada penataan ruang arsitektural ini. Masyarakat jelata berada di luar gerbang
Formalitas dalam struktur ruang kota pertama dan setiap gedung atau area
ini semakin terasa dengan mengatur di tiap tingkatan memiliki fungsi yang
susunan gedung sehingga menghasilkan tersusun sesuai dengan hierarki dalam
ruang yang simetris, sehingga terkesan kerajaan.
lebih formal dari ruang lainnya.

Gambar 13. Hierarki Linear pada Tata Ruang


Kota Terlarang
(Sumber: Markus Zahnd, 2006)

Gambar 13 adalah ilustrasi yang


penulis ambil dari buku “Perancangan
Kota Secara Terpadu” oleh Markus
Zahnd.Padagambartersebut dapat kita Gambar 14. Tampak Atas Eksterior
Pemukiman Hakka
lihat lebih jelas susunan hierarki ruang (Sumber: www.xiamenguide.com)

126
AMBIANCE / Februari 2009

3. Simpulan kerohanian sebagai pusat kehidupan


mereka dan segala sesuatu yang mereka
Ruang terbentuk karena adanya jarak bangun dikaitkan dengan pusat yang
antara suatu objek dengan objek lainnya. mereka percayai tersebut. Sedangkan
Dalam jarak-jarak tersebut kita dapat bagi yang kota yang pusatnya merupakan
mempelajari makna apa yang terkandung lapangan terbuka, kita dapat mengetahui
di dalamnya, baik makna awal sehingga pusat kehidupan mereka dari kegiatan
terbentuk ruang ataupun makna yang keseharian yang mereka lakukan di
dihasilkan setelah terbentuknya ruang dalamnya, misalnya berdagang, bertani,
tersebut. atau lainnya. Pola pemukiman atau
Dalam penataan ruang, kita dapat ruang seperti ini banyak terjadi pada
juga memperhatikan hierarki ruang masyarakat tradisional yang masih
tersebut berdasarkan karakter interaksi memegang adat dan kebiasaan sebagai
sosial yang ada di dalamnya, yaitu ruang sesuatu yang penting. Penataan kota
intim, ruang personal, ruang sosial, dan dengan polaterpusat di tengah semacam
ruang global. Hierarki seperti pasti ada itu, ataupun pola menyebar,atau pola
pada ruang dalam skala apapun, baik lainnya, sangat terpengaruh dari pola
ruang kecil ataupun besar. Contohnya, hidup masyarakat dan makna yang
dalam skala kecil, jarak atau ruang pada mereka ingin capai.
satu orang manusia, ada jarak intim Dalam kasus Kota Terlarang,
dibawah 50 centi meter, jarak personal fungsinya kota sebenarnya sebagai
dibawah 1,2 meter, jarak sosial di bawah kerajaan atau pusat pemerintahan.
4 meter dan jarak publik di atas 4 meter. Susunan ruang yang dihasilkan dari
Dalam skala besar, misalnya kota, juga susunan garis lurus ke arah utara, secara
akan terdapat skala hierarki personal tidak langsung memberikan makna agung,
sampai global yang sebetulnya secara formal, dan sakral. Pola pembentukan
struktur mirip dengan hierarki ruang ruang seperti ini memberikan makna
personal seorang manusia, yang berbeda simbolik kepada masyarakatnya
hanyalah objeknya. mengenai sebuah kekaisaran yang agung
Dalam studi kasus Kota Yong dan pemerintahan yang terpusat.
Ding dan kota Mont. St. Michel, dapat Makna denotatif dari kota Yong Ding
kita lihat perkembangan sebuah kota yang melingkar adalah memberikan
yang sifatnya komunal yang diawali pagar atau batas bagi orang luar atau
dari pusat kota kemudian menyebar ke orang lain di luar keluarga besarnya.
arah samping. Sedangkan pusat dari Sedangkan secarakonotatif,kota Yong
kehidupan keseharian mereka adalah Ding menandakan makna kesakralan,
sesuatu yang berada di tengah kota eksklusivitas dari area tersebut, seolah-
tersebut. olah masyarakat luar tidak dapat
Dalam sebuah kota yang memiliki campur tangan di dalamnya. Bentuk
gereja atau rumah ibadat di bagian ruang seperti ini merupakan ruang yang
tengahnya, dapat diketahui maknabahwa sociofugal sekaligus sociopetal. Karena
kota tersebut menempatkan faktor bagi masyarakat penghuni dalam rumah-

127
PELOKALAN ARSITEKTUR GEREJA DI INDONESIA (STUDI KASUS: GEREJA MARIA
ASUMPTA – KLATEN KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA)

kota tersebut, pembentukan ruang orientasi ruang luar, dalam, atas, dan
seperti ini cenderung mengkondisikan bawah yang maknanya jelas, yaitu ruang
masyarakatnya untuk berkumpul dalam dalamdan atas lebih penting daripada
satu area. Sedangkan bagi masyarakat ruang luar atau bawah. Lalu terjadi juga
dalam satu daerah yang terdiri dari pemisahan berupa sifatyang terbuka
beberapa pemukiman komunal seperti dan tertutup. Kota ini adalah kota
pada kota Yong Ding,pembentukan ruang yang tertutup, karena banyak terdapat
mengkondisikan pemisahan antara satu batas-batas ruang, baik secara denotatif
kelompok masyaakat tertentu dengan berupatembok, gerbang, dan pagar,
kelompok lainnya. dan jugasecara konotatif, yaitu, aturan,
Pada Kota Terlarang di Beijing, moral, jabatan dan lain-lain.
makna denotatifnya adalah sebuah batas
antara tempat tinggal raja dan rakyat Dengan demikian, sebuah ruang (jarak)
jelata yang juga berfungsi sebagai akan memiliki makna dan memberi tanda
benteng pertahanan jika terjaadi sesuatu. yang berbeda-beda tergantung pada
Namun, dibalik itu terdapat pula makna penggunanya dan tujuan apa yang ingin
konotatifnya adalah sebagai simbol dicapai dengan terbentuknya sebuah
sesuatu yang sakral dan agung. Dalam ruang tertentu.Hal ini akan menghasilkan
tinjauan semantik, pembentukan ruang bentuk ruang yang berbeda satu sama
seperti Kota Terlarang ini membedakan lain.

Daftar Pustaka

Ching, Francis D.K; Jarzombek, Mark M; Prakash, Vikramaditya. 2007. A Global


History of Architecture. New Jersey. Jhon Willey & Sons, Inc.
Piliang, Yasraf Amir; Damayanti, Irma.2009. Catatan Perkuliahan Semiotika 2.
Program Magister Desain ITB.
Zahnd, Markus. Perancangan Kota Terpadu. ISBN 979-672-443-X.
Morris, Charles W.... “Pragmatische Semiotik und Handlungs Theori” Writing on the
General Theory of Signs.The Hague Mouton
_______.2005. Find The Old Beijing. China Nationality Art Photograph Publishing
House.

128

Anda mungkin juga menyukai