Anda di halaman 1dari 2

1.

Artistik Form (Fungsi Bentuk Artistik)

Dalam kategori ini arsitektur dianggap sebagai bentukan seni, sehingga arsitektur, yang fungsional,
diartikan sebagai suatu bentukan yang artistik dan memi-liki nilai-nilai keindahan. Kategori ini dapat
disejajar-kan dengan kategori aesthetic function yang dikemukakan oleh beberapa tokoh yang lain.

Jadi dapat diambil patokan secara empirikal bahwa suatu bangunan harus mempunyai fungsi estetika
untuk memperindah suatu karya arsitektur agar dapat dinikmati.

2. Container (Fungsi Perwadahan)

Pengertian container ini lebih mengacu atau mengarah pada fungsi perwadahan aktivitas. Dalam arti
bahwa, bentukan arsitektur yang fungsional, secara fisik adalah suatu yang mampu mewadahi suatu
kegiatan /aktivitas tertentu, sehingga penikmat dapat merasa aman dan nyaman.

3. Climatic Modifier (Fungsi Modifikasi/Kontrol Iklim)

Dalam kategorinya, pengertian fungsi ini lebih menunjuk bahwa bentukan arsitektur yang fungsional itu
diartikan sebagai bangunan yang mampu mengantisipasi, mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungan fisiknya, dalam hal ini adalah aspek iklim yang berlaku disekitar-nya. arsitektur harus dapat
menyesuaikan diri secara klimatologis dalam lingkungannya. Karena kehadirannya menuntut
fungsionalisasinya dari berbagai aspek termasuk iklim.

4. Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan)

Dalam pengertiannya ialah, bangunan/arsitektur berfungsi juga sebagai media filterisasi lingkungan.
Lingkungan di sini bukan hanya bersifat fisik, tapi juga berupa lingkungan sosial. Kategori ini juga
mengandung pengertian bahwa arsitektur yang fungsional itu harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, dengan cara mengikutsertakan karakteristik-karakteristik dominan yang biasanya
berlaku dalam lingkungann tersebut. Dalam hal ini, kehadiran suatu bentukan arsitektural pada
lingkun-gan tertentu, seyogyanya harus mampu memberikan nilai tambah dalam hal peningkatan
kualitas lingkungan terse-but, tentu saja ada upaya-upaya menyaring aspek-aspek negatif dan
memanfaatkan aspek-aspek positif yang ada, bahkan meningkatkannya. Filter lingkungan sangat
diperlukan dalam peninjauan arsitektural terhadap perilaku manusia sekitar, karena tanggapan atau
reson masyarakat akan sangat berbeda bila fungsi filter lingkungan ini kurang berjalan dengan baik.

5. Behaviour Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku)

Dalam kajian perilaku ini arsitektur atau bangunan harus berfungsi sebagai pembentuk perilaku. Dalam
tautan ini diyakini, bahwa setiap olahan dalam suatu bentukan arsitektur pada gilirannya akan mampu
memodifikasi, membentuk bahkan memanipulasi tingkah laku seseorang yang secara aktif berinteraksi
dengan bentukan arsitektur tersebut.

6. Capital Investment (Fungsi Investasi Modal)


Pengertiannya disini, arsitektur berfungsi sebagai suatu investasi modal, yang mengartikan bahwa
adanya semacam tujuan untuk memperoleh manfaat atau nilai tambah tertentu atau keuntungan.
Investasi yang dimaksud adalah sebagai suatu upaya pemanfaatan sumber daya, baik modal uang, alat
dan tenaga untuk menghasilkan keuntungan tertentu. Keuntungan yang dimaksud dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu :

a. Keuntungan Profit

b. Keuntungan Benefit

1. Environmental Filter (penangkal factor lingkungan)


Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai saringan atau filter antara lingkungan luar
dengan aktivitas yang akan kita lakukan. Bangunan dapat membantu kita untuk membuat kondisi-
kondisi agar aktivitas-aktivitas dapat dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam kenyamanan. Kita
bisa menentukan ruang-ruang mana yang harus dekat satu sama lain dan yang mana yang bisa
dijauhkan.
2. Container of Activities (wadah kegiatan)
Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang menempatkannya pada tempat yang khusus dan
tertentu.
3. Capital Investment (investasi atau penanaman modal)
Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak. Keduanya dapat menjadi
sumber investasi yang baik.
4. Symbolic Function (fungsi simbolik)
Fungsi simbolik, bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik terutama pada kegiatan-kegiatan yang
bersifat keagamaan atau berhubungan erat dengan kebudayaan.
5. Behavior Modifier (pengaruh perilaku)
Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah perilaku dan kebiasaan, sesuai dengan
suasana ruang.
6. Aesthetic Function (=pursuit of delight).
Pada pengertian ini bangunan-bangunan akan menyenangkan bila bangunan tampak bagus/cantik,
sesuai dengan imajinasi yang fashionable saat ini, sesuai dengan asas-asas tertentu dari order visual
dan lain-lain.
Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan diinformasikan oleh arsitektur
melalui panca indera kita.

Anda mungkin juga menyukai