Dalam kategori ini arsitektur dianggap sebagai bentukan seni, sehingga arsitektur, yang fungsional,
diartikan sebagai suatu bentukan yang artistik dan memi-liki nilai-nilai keindahan. Kategori ini dapat
disejajar-kan dengan kategori aesthetic function yang dikemukakan oleh beberapa tokoh yang lain.
Jadi dapat diambil patokan secara empirikal bahwa suatu bangunan harus mempunyai fungsi estetika
untuk memperindah suatu karya arsitektur agar dapat dinikmati.
Pengertian container ini lebih mengacu atau mengarah pada fungsi perwadahan aktivitas. Dalam arti
bahwa, bentukan arsitektur yang fungsional, secara fisik adalah suatu yang mampu mewadahi suatu
kegiatan /aktivitas tertentu, sehingga penikmat dapat merasa aman dan nyaman.
Dalam kategorinya, pengertian fungsi ini lebih menunjuk bahwa bentukan arsitektur yang fungsional itu
diartikan sebagai bangunan yang mampu mengantisipasi, mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungan fisiknya, dalam hal ini adalah aspek iklim yang berlaku disekitar-nya. arsitektur harus dapat
menyesuaikan diri secara klimatologis dalam lingkungannya. Karena kehadirannya menuntut
fungsionalisasinya dari berbagai aspek termasuk iklim.
Dalam pengertiannya ialah, bangunan/arsitektur berfungsi juga sebagai media filterisasi lingkungan.
Lingkungan di sini bukan hanya bersifat fisik, tapi juga berupa lingkungan sosial. Kategori ini juga
mengandung pengertian bahwa arsitektur yang fungsional itu harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, dengan cara mengikutsertakan karakteristik-karakteristik dominan yang biasanya
berlaku dalam lingkungann tersebut. Dalam hal ini, kehadiran suatu bentukan arsitektural pada
lingkun-gan tertentu, seyogyanya harus mampu memberikan nilai tambah dalam hal peningkatan
kualitas lingkungan terse-but, tentu saja ada upaya-upaya menyaring aspek-aspek negatif dan
memanfaatkan aspek-aspek positif yang ada, bahkan meningkatkannya. Filter lingkungan sangat
diperlukan dalam peninjauan arsitektural terhadap perilaku manusia sekitar, karena tanggapan atau
reson masyarakat akan sangat berbeda bila fungsi filter lingkungan ini kurang berjalan dengan baik.
Dalam kajian perilaku ini arsitektur atau bangunan harus berfungsi sebagai pembentuk perilaku. Dalam
tautan ini diyakini, bahwa setiap olahan dalam suatu bentukan arsitektur pada gilirannya akan mampu
memodifikasi, membentuk bahkan memanipulasi tingkah laku seseorang yang secara aktif berinteraksi
dengan bentukan arsitektur tersebut.
a. Keuntungan Profit
b. Keuntungan Benefit