Anda di halaman 1dari 8

11

BAB III
SISTEM PENGANGKATAN (HOISTING SYSTEM)

3.1. TUJUAN KEGIATAN


1. Untuk mengetahui dan mengenal peralatan pada sistem pengangkatan.
2. Untuk memahami fungsi dari peralatan pada sistem pengangkatan.

3.2. DASAR TEORI


Sistem pengangkatan dalam pemboran memegang peranan yang sangat
penting, mengingat bahwa sistem pengangkatan ini adalah sistem yang mendapat
beban, baik beban vertikal maupun horizontal.
Beban vertikal yang dialami berasal dari beban menara itu sendiri, beban
drill string, casing string, tegangan dari fast line, beban karena tegangan deadline
serta beban dari blok-blok. Sedangkan beban horizontal berasal dari tiupan angin
yang mana hal ini sangat terasa mempengaruhi beban sistem pengangkatan pada
pemboran di lepas pantai (offshore).
Sistem pengangkatan terdiri dari dua sub komponen, yaitu:
1. Struktur penyangga (supporting structure)
2. Peralatan pengangkatan (hoisting equipment)
3.2.1 STRUKTUR PENYANGGA
Struktur penyangga (rig), adalah suatu kerangka sebagai platform yang
berfungsi sebagai penyangga peralatan pemboran. Kerangka ini diletakkan di atas
titik bor. Fungsi utamanya untuk trip, serta untuk menahan beban yang terjadi
akibat peralatan bor itu sendiri maupun beban dari luar.
Stuktur penyangga terdiri dari :
 Substructure,
 Lantai bor (rig floor), dan
 Menara pemboran (drilling tower).
Untuk menara pemboran, ada dua tipe menara :
 Tipe standart (derrick), dan
12

 Tipe portable (Mast).


Secara ringkas, spesifikasi menara dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1.
Spesifikasi Unit Pemboran

Max.
Gross Packing Static App. Weight
Tinggi
Pabrik Jenis cap. cap. Hook mast (103
(ft)
(103 lbs) (ft) Load lbs)
(103 lbs)
Lee
- 126 386 6000 8 - 257 65
CMoore
JFM 98-315
98 485 7560 10 - 325 37
FM 133-400
133 645 13860 10 - 430 55
IDECO FM 143-650-
143 1000 22860 12 - 750 92
30
T - 97 97 352 7200 8 - 250 -
B -127 127 416 8700 - 43,5
EMSCO
B - 142 142 1053 23960 - 105,75
NATION 80 - UE 10 - 500 -
- - -
AL 110 - UE 12 - 710 -

Bagian-bagian menara yang penting, antara lain adalah :


 Gine pole,
Merupakan tiang berkaki dua atau tiga yang berada di puncak menara,
berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat pemasangan crown block.
 Water table,
Lantai di puncak menara yang berfungsi untuk mengetahui bahwa menara
telah berdiri tegak.
 Cross bracing,
Cross bracing berfungsi untuk penguat menara.
 Tiang menara,
Merupakan empat tiang yang berbentuk segi tiga sama kaki, berfungsi sebagai
penahan terhadap semua beban vertikal di bawah menara dan beban
horizontal.
 Girt,
13

Merupakan sabuk menara, berfungsi mengikat menara


 Monkey board Platform,
Berfungsi sebagai tempat kerja derrickmen pada saat cabut atau pasang pipa.

3.2. STRUKTUR PENYANGGA


Struktur penyangga meliputi :
1. Drilling Tower (derrick)
Fungsi utamanya untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk
pengangkatan dan penurunan drill collar serta casing string. Oleh sebab itu
tinggi dan kekuatannya harus sesuai dengan keperluan.

2. Substructure
Fungsinya untuk menahan beban tekan yang berasal dari peralatan
pemboran itu sendiri.

3. Rig Floor
Fungsinya untuk menampung peralatan pemboran yang berukuran
kecil, tempat berdirinya menara dan sebagai tempat kerja para roughneck.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada sebuah lantai bor ialah tinggi
dari pada lantai bor itu, karena hal tersebut akan berhubungan dengan hal-hal
sebagai berikut :
 Pengukuran kedalaman sumur pada saat pemboran, dimulai dari lantai bor.
 Lantai berpengaruh terhadap jenis dan susunan dari BOP (BOP Stack) yang
dipakai.
 Pengukuran kedalaman sumur pada saat produksi dimulai dari bottom flange.

3.2.2 PERALATAN PENGANGKATAN


Peralatan pengangkatan yang terdapat pada suatu operasi pemboran terdiri
dari drawwork, overhead tools dan drilling line.
1. Drawwork
Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran karena melalui alat
ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran.
Fungsi utama dari drawwork adalah :
14

a) Memindahkan tenaga dari prime mover ke rangkaian pipa bor selama


pemboran berlangsung.
b) Memindahkan tenaga dari prime mover ke rotary drive, dan
c) Memindahkan tenaga dari prime mover ke chathead untuk menyambung
atau melepas section rangkaian pipa bor.
Komponen-komponen utama yang terdapat pada drawwork terdiri dari :
 Revolving drum
Merupakan suatu drum untuk penggulung kabel bor.
 Breaking system
Terdiri dari mechanical main break dan auxiliarydraulic atau electric,
berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan gerakan kabel bor.

 Rotary drive,
Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari drawwork ke rotary table.

 Catheads,
Berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-beban kecil pada rig
floor dan juga berfungsi sebagai pelepas atau penyambung sambungan pipa
bor.

2. Overhead Tools
Rangkaian overhead tools terdiri dari crown block, travelling block,
hook, dan elevator.
 Crown block, merupakan kumpulan roda yang ditem-patkan pada puncak
menara (sebagai blok diam).
 Travelling Block, merupakan roda yang digantung di bawah crown block, di
atas lantai bor.
 Hook, berfungsi untuk menggantung swivel dan rangkaian pipa bor selama
operasi pemboran.
 Elevator, merupakan klem (penjepit) yang ditempatkan (digantung) pada
salah satu sisi travelling block atau hook dengan elevator links, berfungsi
untuk menurunkan atau menaikkan pipa dari lubang bor.
3. Drilling Line
15

Drilling line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi


untuk menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Drilling line
terbuat dari baja dan merupakan kumpulan dari kawat yang kecil, diatur
sedemikian rupa sehingga merupakan suatu lilitan.
Lilitan dari kabel pemboran terdiri dari 6 kumpulan dan satu bagian yang
disebut core.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keawetan kabel :
 Kerusakan dari kawat
 Rapuhnya lilitan kawat akibat panas, dan
 Kelelahan.
Beban berat yang diderita drilling cable terjadi pada saat :
 Running casing (pemasangan casing),
 Operasi pemancingan (fishing job), dan
 Pencabutan dan pemasukan drill string.
Susunan drilling line terdiri dari :
a) Reeved drilling line
Merupakan tali yang melewati roda-roda crown block dan roda-roda
travelling block.
b) Dead line
Merupakan tali tidak bergerak yang ditambatkan pada substructure
(tali mati).
c) Dead line anchor
Dead line anchor biasanya ditempatkan berlawanan dengan
drawwork.
d) Storage or supply real
Storage or supply real biasanya ditempatkan dekat dengan rig.
16

Gambar 3.1 Hoisting System


17

Gambar 3.2 Travelling Block Gambar 3.3 Drawwork

Gambar 3.4 Hook Gambar 3.5 Elevator

Gambar 3.6 Crown Block


18

3.3. PEMBAHASAN
Sistem pengangkatan satu diantara komponen-komponen utama dari rig.
Tugasnya yang utama adalah membantu sistem alat-alat pemutar di dalam
mengebor sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai dengan ruang kerja
yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan, juga menggantung beban
yang sangat berat dari sistem alat-alat pemutar. Sistem pengangkatan terdiri dari
dua sub bagian utama, yaitu :
1. Rangka penunjang (rig) adalah konstruksi rangka baja yang dikait di
ladang pengeboran. Tugasnya adalah untuk mendukung rangkaian peralatan
yang digunakan oleh sistem pemutar untuk mengebor lubang.
2. Sistem pengankat, adalah peralatan khusus yang mengangkat, menurunkan
dan menggantung batang bor (terdiri dari pipa bor, drill collar, dan
sebagainya) dan mata bor di dalam lubang sumur.
Pada drilling line, untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi
karena keausan maka dibuat “cut off program”. Cut off program ini dibuat
berdasarkan kekuatan kabel tehadap tarikan dan dinyatakan dengan ton line yang
diderita kabel.

3.4. KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang sistem pengangkat maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan dan mengatur suatu operasi pemboran, seorang
driller menjalankan drawwork. Disini, pengangkatan dapat dikendalikan.
2. Tenaga untuk fungsi angkat dari motor, melalui : transmisi ke drawwork,
drilling cable, dan sistem takel yang terdiri dari crown block dan
travelling block, diteruskan ke rangkaian pipa bor.
3. Tenaga untuk fungsi angkat harus mampu melayani pemboran sampai
kedalaman limit pada kondisi ekonomis, yaitu kondisi yang
memungkinkan pekerjaan round trip dengan kecepatan 1000 m/jam yang
terdiri dari waktu aktif pengangkatan dan waktu mati dari pekerjaan oleh
manusia misalnya buka / pasang sambungan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai