Dosen Pembimbing :
Muhammad Iqbal, S.Gz., M.PH
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan jumlah pengangguran dan setengah penganggur
yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan
potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang. Maka dari itu, perlu adanya penghitungan dan analisis
ketenagakerjaan agar dapat diketahui kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan
kebutuhan instansi atau organisasi.
1.2 Tujuan
- Dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan
- Dapat mengetahui dan memahami cara penghitungan jumlah tenaga kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. MenurutUndang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Beberapa konsep ketenagakerjaan yang berlaku secara umum (Nainggolan, 2009) :
AK = K + MP.
Penjumlahan angka angka angkatan kerja dalam bahasa ekonomi disebut sebagai
penawaran angkatan kerja (labour supply). Sedangkan penduduk yang berstatus sebagai
pekerja atau tenaga kerja termasuk ke dalam sisi permintaan (labour demand).
UK = AK + BAK
TPAK =
(RD) Dietisien
(TRD)
1 Kelas A 56 16 72
2 Kelas B 22 15 37
3 Kelas C 18 12 30
4 Kelas D 9 14 23
waktu operasional 7 hari kerja/minngu dan faktor cuti, libur, ijin, sakit, dll)
6. Berdasarkan jumlah Menit Kerja /Porsi Hidangan
Kebutuhan tenaga =
3.1 Penatalaksanaan
Judul praktikum : Menghitung dan Menganalisa Ketenagakerjaan
Tempat : Foodness
Waktu : 19.00 WIB-selesai
Tanggal : Rabu, 7 November 2018
Dosen pembimbing : Muhammad Iqbal, S.Gz., M.PH
3.2 Alat dan Bahan
- Kertas
- Alat tulis
- Laptop
- Proyektor LCD
3.3 Prosedur Kerja
1. Hitung kebutuhan kerja hasil kunjungan lapang dengan kedelapan cara atau rumus
Tabel WISN
No Metodeperhitungan Perhitungan
1 Jabatan / posisi
2 Jumlahklien Senin 74 orang
Selasa 76 orang
Rabu 64 orang
Kamis 74 orang
Jum`at 93 orang
Sabtu 94 orang
Minggu 109 orang
Rata rata setiap pengunjung perminggu 84 orang
3 Indicator staffing needs Jumlah beban kerja per tahun = jumlah karyawan saat ini x
jam kerja x 365 hari
Umum = 4 x 7 x 365 = 10.220
Kasir = 1x 7 x 365 = 2555
Kebutuhan tenaga =
WISN :
Standartbebankerja = rata ratawaktu yang tersedia x
waktukerjatersedia
Umum = 5,67 x 2282 = 12431,3
Kasir = 2 x 2282 = 4564
Kuantitas kegiatan pokok
Umum = 17 x 84 x 52 = 74256
Kasir = 2 x 84 x 52 = 8736
Standartkelonggaran =
Umum :
Kasir :
Kebutuhantenaga =
Rasio WISN =
Umum =
Kasir =
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Dasar kali ini yaitu
menghitung dan menganalisis ketenagakerjaan institusi terkait. Insitusi yang kami gunakan
yaitu Café Foodness. Café Foodness memiliki karyawan sebanyak 13 orang yang terdiri dari
10 karyawan regional, 2 karyawan part time dan 1 orang tenaga parkir. 10 karyawan regional
adalah pegawai tetap yang memiliki posisi 2 kasir , dan 8 pegawai umum ( waiters , pegawai
bersih – bersih , koki ).Praktikum ini bertujuan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan tanggungjawab atau beban yang tepat
untuk dilimpahkan kepada seorang pekerja di Sistem Penyelenggaraan Makanan terkait.
Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu metode
perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis
mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu : 1. Menetapkan waktu kerja tersedia; 2.
Menetapkan unit kerja dan kategori SDM; 3. Menyusun standar beban kerja; 4. Menyusun
standar kelonggaran; 5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah dan
jenis/kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang
dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi : 1. Data yang
diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu : Waktu kerja tersedia Standar beban
kerja dan Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM 2. Kuantitas kegiatan pokok
tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahuan. Kuantitas Kegiatan Pokok Kuantitas kegiatan
pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap
unit kerja cafe foodness selama kurun waktu satu tahun.Dari hasil perhitungan metode
WISN , kebutuhan tenaga kerja untuk pegawai umum sebanyak 7 orang dan pegawai kasir
sebanyak 2 orang. Dapat dibandingkan dengan pegawai saat ini , jumlah pegawai umum
dapat dikatakan berlebih , akan tetapi hal tersebut dapat ditoleransi karena sistem kerja yang
dilakukan adalah sistem Shift , dibagi dua Shift yaitu Shift siang dan Shift malam , sehingga
pembagian tenaga kerja dapat dilakukan secara merata. Kebutuhan tenaga kerja untuk
pegawai kasir , sudah sesuai dengan tenaga kerja saat ini yaitu sebanyak 2 orang.
6.1 Kesimpulan
Insitusi yang digunakan yaitu Café Foodness. Café Foodness memiliki karyawan
sebanyak 13 orang yang terdiri dari 10 karyawan regional, 2 karyawan part time dan
1 orang tenaga parkir. 10 karyawan regional adalah pegawai tetap yang memiliki
posisi 2 kasir , dan 8 pegawai umum ( waiters , pegawai bersih – bersih , koki )
Rasio yang di peroleh dari Workload Indicator of Staffing Needs (WISN) sebesar
0,875 untuk pengawai umum, sedangkan untuk kasir sebesar 1