Oleh :
NI NYM AWIDIYA WIDNYANI (1420025001)
I GEDE YOGA ANDYKA (1420025026)
NI PUTU KARTIKA ARY PUTRI (1420025035)
MUHAMMAD ASYROVI ASSEGAF (1420025039)
NI KOMANG DESSY WINA SARI (1420025045)
NI MADYA MONITORING (1420025061)
NI NYOMAN INDIRA WULANDARI (1420025062)
DINDA TIOFANI TURNIP (1420025065)
4.1 Sterilisasi
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda (Hadioetomo, 1993).Sterilisasi
alat–alat laboratorium untuk pengamatan mikroba sebelum digunakan adalah penting, cara yang
salah satu yang dapat digunakan adalah Autoclave.
Autoclave adalah cara sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan panas. Autoclave
merupakan sebuah alat yang terdiri atas suatu bejana yang tahan terhadap tekanan tinggi yang
dilengkapi manometer (barometer), termometer dan klab bahaya. Prinsip kerja alat ini sama
dengan prinsip kerja kukusan hanya saja memiliki tekanan sehingga menghasilkan panas yang
lebih tinggi.
Dalam sterilisasi yang menggunakan autoclave kita menggunakan suhu 121°C, ini
dikarenakan pada suhu ini mikroorganisme sudah mati.Pada sterilisasi alat dibutuhkan waktu 20–
30 menit.Pada waktu sterilisasi alat dan bahan terdapat perbedaan waktu, ini di karenakan besar
tekanan yang digunakan tergantung pada macam bahan dan alat yang disterilkan, sehingga
terjadi perpanjangan waktu pemanasan.
Autoklaf adalah alat sterilisasi yang memanfaatkan uap air panas bertekanantinggi dan
biasanya digunakan untuk mensterilisasi peralatan atau bahan ukur yangtahan panas dan tidak
rusak oleh panas (Sumarsih, 2010). Prinsip kerja autoklaf adalah memanfaatkan suhu diatas
120oC dan tekanan uap air 1,5 kg/cm2. Tekananyang digunakan pada umumnya 15 Psi atau
sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC(250oF). Lama sterilisasinya adalah 15 menit untuk suhu
121oC (Sunarmi danSaparinto, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi uap ada 3
yaitu : waktu,suhu dan kelembaban (Stefanus, 2006).
2. Cara Penghitungan :
Rumus: ∑ per gr = ∑ koloni x 10 x 1/FP (Faktor Pengencer)
1. Diketehui :
Jumlah koloni : 104
Faktor Pengencer : 10-4
Jawab :
Rumus: ∑ per gr = ∑ koloni x 10 x 1/FP (Faktor Pengencer)
∑ per ml = 104 x 10 x 1/10-4
= 104 x 105 CFU/gr
= 10,4 x 106 CFU/gr
2. Diketehui :
Jumlah koloni : 31
Faktor Pengencer : 10-5
Jawab :
Rumus: ∑ per gr = ∑ koloni x 10 x 1/FP (Faktor Pengencer)
∑ per ml = 31 x 10 x 1/10-5
= 131 x 106 CFU/gr
= 13,1 x 107 CFU/gr
3. Diketehui :
Jumlah koloni : 14
Faktor Pengencer : 10-6
Jawab :
Rumus: ∑ per gr = ∑ koloni x 10 x 1/FP (Faktor Pengencer)
∑ per ml = 14 x 10 x 1/10-6
= 14 x 107 CFU/gr
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dalam melaksanakan praktikum harus keadaan steril. Alat-alat harus di sterilisasi sebelum
penggunaan
2. Perlu dilakukan pengenceran dan inkubasi mikroba sebelum melakukan penghitungan koloni.
3. Koloni yang tumbuh pada agar cawan dapat dibedakan berdasarkan besarnya, warna
penampakan apakah keruh atau bening, bentuk penyebarannya atau margin dan bentuk
kemunculannya di atas agar dan bentuk permukaan.
5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil praktikum yang baik diharapkan kepada semua praktikan
datang tepat waktu, mengikuti praktikum sesuai dengan arahan dari co. assisten dan tata tertib
yang ada dan memperhatikan keselamatan kerja selama kegiatan praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Hucker, George J., and Harold Joel Conn. "Methods of Gram staining." (1923).
Sujaya, I. N. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Denpasar: Universitas Udayana.(2014)
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama