Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL PRAKTIK

PRIMARY HEALTH CARE (PHC)


“UPTD PUSKESMAS BEKASI JAYA”

Dosen Pembimbing :
Ns. Indah Puspitasari, M.Kep

Disusun Oleh :
Aini Cahyani
0432950117003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH


PRODI DIII KEPERAWATAN 2019/2020
Jl. RA Kartini No. 66 Bekasi Timur, Kota Bekasi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan praktik kerja lapangan (PKL) yang merupakan
salah satu program studi semester lima. Kegiatan ini telah kami laksanakan di UPTD
Puskesmas Bekasi Jaya pada tanggal 14-19 Oktober 2019 dengan sebaik-baiknya dan
membuat laporan kegiatan PKL selama melaksanakan praktik kerja lapangan ini.
Laporan ini kami susun sebagai salah satu bahan penilaian dan evaluasi kami selama
melaksanakan PKL. Selain sebagai bahan penilaian dan evaluasi, laporan ini kami buat sebagai bukti
pelaksanaan PKL yang sudah kami kerjakan di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya.

STIKes Bani Saleh, 19 Oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................................................5
1.3 Maksud.................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
ANALISA SITUASI PUSKESMAS...................................................................................................5
2.1 Data umum wilayah.............................................................................................................5
2.2 Data Khusus.........................................................................................................................7
2.3 Struktur Serta Masyarakat...............................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................11
KEGIATAN PUSKESMAS..............................................................................................................11
3.1 Hasil kegiatan puskesmas puskesmas tahun sebelumnya...............................................11
3.2 Program Pokok Puskesmas...............................................................................................13
3.3 Program Inovatif...............................................................................................................14
3.5 Analisa masalah.................................................................................................................14
3.6 Pelayanan kesehatan ibu dan anak...................................................................................14
3.7 Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular........................................................15
BAB 1V...............................................................................................................................................17
KEGIATAN SELAMA PRAKTIK PUSKESMAS.........................................................................17
A. Kegiatan didalam gedung......................................................................................................17
B. Kegiatan diluar gedung.........................................................................................................17
BAB V.................................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................................................20
B. Saran.......................................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai wadah dalam melaksanan pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
untuk mrncapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam menjalankan fungsi nya, puskesmas harus menerapkan fungsi manajemen
dengan sebaik-baiknya karena dalam organisasi puskesmas terdapat sumber-sumber daya,
program, sarana dan prasarana yang sangat kompleks, yang mana bila tidak menjalankan
manajemen dengan baik akan timbul banyak permasalahan-permasalahan yang akan
mengganggu proses dalam mencapai tujuan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan masyarakat merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan perseorangan
merupakan suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
(Permenkes, No. 75 tahun 2014).
Puskesmas adalah salah satu organisasi pelayanan kesehatan yang pada dasarnya
adalah organisasi jasa pelayanan umum. Tujuan utama dari adanya puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang relatif
terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah
kebawah. Oleh karena itu, puskesmas sebagai organisasi yang melayani masyarakat perlu
memiliki karakter mutu pelayanan prima yang sesuai dengan harapan pasien, mengingat
permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan semakin meningkat,
karena kepastian jaminan sudah didapatkan di era JKN ini. Terdapat 6 jenis pelayanan
tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh puskesmas yakni, promosi kesehatan,
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar. Untuk mewujudkan pelaksanaan
fungsi dan program kegiatan puskesmas, maka telah dilengkapi dengan sistem
manajemen seperti, mini lokakarya, monitoring bulanan, laporan bulanan, laporan tri
wulan, laporan tahunan, dan hal yang menunjang pelaksanaannya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui gambaran umum puskesmas Bekasi jaya
2. Mengetahui program kegiatan puskesmas Bekasi Jaya
3. Mengetahui program unggulan puskesmas Bekasi Jaya
4. Mengetahui hambatan dalam melaksanakan program kegiatan di puskesmas Bekasi
Jaya
5. Menentukan rencana tindak lanjut masalah di puskesmas Bekasi Jaya

1.3 Maksud
Profil kesehatan puskesmas Bekasi Jaya ini merupakan gambaran situasi kesehatan di
Kelurahan Bekasi Jaya yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil
pengembangan kesehatan di Kelurahan Bekasi Jaya selama kurun waktu satu tahun.
Profil kesehatan ini menyajikan berbagai data dan informasi diantaranya meliputi data
kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah
kesehatan dan lain-lain.
BAB II
ANALISA SITUASI PUSKESMAS

2.1 Data umum wilayah


UPTD Puskesmas Bekasi Jaya merupakan salah satu dari empat puskesmas yang ada
di wilayah kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. UPTD Puskemas Bekasi Jaya terletak
di Jl. Mekar sari, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Luas wilayah kerja
puskesmas Bekasi Jaya sebesar 350 Ha, yang terdiri dari tanah darat seluas 349,7 Ha dan
tanah sawah seluas 0,3 Ha. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Bekasi Jaya terdiri dari 16
Rukun Warga (RW), 162 Rukun Tetangga (RT) dan 11, 282 Kepala Keluarga. Batas-
batas wilayah kerja puskesmas Bekasi Jaya meliputi :
 Sebelah utara : Desa Karang Satria, Kec. Tambun
 Sebelah timur : Kelurahan Duren Jaya, Kec. Bekasi Timur
 Sebelah selatan : kelurahan Margahayu, Kec. Bekasi Timur
 Sebelah barat : kali Bekasi dan Kelurahan Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bekasi Jaya
Tabel 2.1
Luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga , dan kepadatan
penduduk menurut kelurahan UPTD Puskesmas Bekasi Jaya tahun 2018

NO. Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan


Wilayah Penduduk Rumah Jiwa/Rumah Penduduk
(km²) Tangga Tangga (km²)
1. Bekasi Jaya 350.000 58.433 11.282 5 0.17

1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kelurahan bekasi Jaya pada tahun 2018 sebanyak 58.433 jiwa,
terdiri dari laki-laki 29.315 jiwa dan perempuan 29.118 jiwa sehingga didapatkan ratio
jenis kelamin sebesar 101 dan menurut perhitungan luas wilayah dihasilkan kepadatan
penduduk diwilayah Kelurahan Bekasi Jaya adalah 0,17/km². sedangkan pada tahun 2017
jumlah penduduk sebanyak 58.870 terdiri dari laki-laki 29.179 jiwa sehingga didapatkan
ratio jenis kelamin sebesar 113 dan menurut perhitungan luas wilayah Kelurahan Bekasi
Jaya adalah 0,16/km².
Jumlah rumah tangga di kelurahan Bekasi Jaya tahun 2018 sebanyak 11.282 KK
dengan rata-rata 5 jiwa/rumah tangga. Tahun 2017 sebanyak 11.289 KK dengan rata-rata
5 jiwa/rumah tangga.

2. Jumlah Penduduk Menurut Umum dan Jenis Kelamin


Jumlah penduduk kelurahan bekasi jaya pada tahun 2018 sebanyak 58.433 jiwa,
terdiri dari laki-laki 29.315 jiwa dan perempuan 29.118 jiwa. Komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin penduduk bekasi jaya cenderung seimbang. Laki-laki sebanyak
29.315 jiwa ( 50,17% ) dan perempuan sebanyak 29.118 (49,83% ) dengan jumlah
penduduk seluruhnya adalah 58.433 jiwa.

2.2 Data Khusus


1. Derajat Kesehatan
a. Kematian
Kematian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, selain kelahiran dan migrasi.
b. Kematian bayi
Angka kematian bayi (AKB) atau infant mortality Rate ( MR ) adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan indicator yang penting
untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan disuatu masyarakat dan untuk
mengukur keberhasilan program berbagai penyebab kematian maupun program
kesehatan ibu dan anak sebab angka kematian bayi ini berkaitan erat dengan
tingkat kesehatan ibu dan anak.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan UPT puskesmas Bekasi Jaya, AKB tahun
2018 sebesar 2,004 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian 1 neonatal
dari 1.001 bayi yang lahir hidup. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2017
yang saat itu tidak ditemukan kasus kematian bayi dari 996 lahir hidup dan di
tahun 2016 tidak ditemukan kasus kematian bayi dari 1.002 lahir hidup. Hal ini
memberikan gambaran tentang sistem informasi manajemen dan pelaporan
kemungkinan telah berjalan dengan baik di wilayah puskesmas bekasi Jaya.
c. Kematian balita
Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, di nyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan manak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
kesehetan anak balita seperti gizi,sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Menurut Renstra Kemenkes tahun 2015-2019, angka kematian anak balita
menjadi 40/1000 kelahiran hidup.
Di Kelurahan Bekasi Jaya, Angka Kematian Balita pada tahun 2017 tidak
ditemukan 1 kasus kematian balita. Hal ini menunjuk adanya perbaikan dalam
pencatatan dan pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya.
d. Kematian ibu
Angka kematian ibu atau Maternal Mortality Rate (MMR) adalah
banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari semenjak
terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-
sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Yang dimaksud adalah kematian
perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lama nya kehamilan atau tempat
persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh
dll (Budi,Utomo,1985)
Menurut laporan dari WHO, kematian ibu umumnya terjadi akibat
komplikasi saat, dan pasca kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi yang
menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu –sekitar 75% dan total kasus
kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan ,
komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman. (WHO,2014).
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan puskesmas di kelurahan Bekasi Jaya
tahun 2018, tidak ditemukan kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup di
Kelurahan Bekasi Jaya
e. Kematian kasar
Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan angka yang
menunjukkan banyaknya kematian untuk setiap 1000 orang penduduk pada
pertengahan tahun yang terjadi pada suatu daerah pada waktu tertentu. Angka ini
berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk
pada suatu tahun yang bersangkutan. Angka ini disebut kasar sebab belum
memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian
yang lebih tinggi dibandingkan penduduk yang masih muda. Apabila dikurangkan
dari angka kelahiran kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan
penduduk alamiah. Angka kematian di kelurahan Bekasi Jaya tidak diketahui
secara pasti.
f. Kesakitan
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi dan prevalensi) dari suatu
penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu. Morbiditas
berhubungan dengan terjadi nya atau terjangkitnya penyakit didalam populasi,
baik fatal maupun non-fatal. Angka morbiditas lebih dari cepat menentukan
keadaan mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas, karena banyak
penyakit yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas yang
rendah.
Pada tahu 2018 terdapat 10 penyakit terbesar, masih didominasi oleh
penyakit-penyakit infeksi antara lain infeksi saluran nafas, penyakit pulpa dan
jaringan periapikal. Penyakit-penyakit ini diimbangi dengan perhatian terhadap
penyakit tidak menular lainnya seperti dermatitis, mylagia, hipertensi, gastritis,
diare,artritis, migran dan pneumonia.

2. Ketenagaan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, tenaga kesehatan adalah setiap orang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dna ataau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sumber daya manusia
Puskesmas terdiri dari atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis dan
jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis
beban kerja, dengan mempertimbangakan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja,
dan pembagian waktu kerja.
Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit terdiri atas : dokter atau dokter layanan
primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Tenaga non kesehatan harus mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan opersional lainnya di Puskesmas.
Tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya terdiri dari tenaga
medis (Dokter umum 2 orang, dokter gigi 2 orang), tenaga paramedis (perawat 2
orang, perawat gigi 1 orang, dan bidan 5 orang), tenaga kefarmasian 1 orang, tenaga
kesehatan masyarakat tidaka ada, tenaga gizi 1 orang dan sanitarian 1 orang.

3. Sarana kesehatan yang ada


Sarana kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya terdiri dari :
a. Ambulance
b. Ruang menyusui
c. Lahan parkir yang memadai
d. Pendaftaran
e. Pemeriksaan umum
f. Ruang tindakan
g. Ruang pemeriksaan gigi
h. Ruang pemeriksaan KIA & KB
i. MTBS
j. Pelayanan TB & KUSTA
k. Laboratorium
l. Pelayanan farmasi

4. Peran serta Masyarakat


Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga
dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
RW RW 09 kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya,
01 serta ikut menerapkan menyelenggarakan dan memantau

RW RW 10 pelaksanaan program kesehatan.

02
2.3 RW RW 11 Struktur Serta Masyarakat

03
RW RW 12
04
RW RW 13
05

RW RW 14
06

RW RW 15
07

RW RW 16
08
BAB III
KEGIATAN PUSKESMAS

3.1 Hasil kegiatan puskesmas puskesmas tahun sebelumnya

1. Presentase Rumah Sehat UPTD Puskesmas Bekasi Jaya Tahun 2018

Dilihat dari data yang ada dirumah penduduk wilayah kelurahan bekasi jaya
ada 15.538 rumah. Pada tahun 2017 untuk rumah sehat sudah mencapai 90,7%.
Pada tahun 2018 dilakukan pembinaan rumah sehat di 8 RW terhadap 240 rumah
dengan
rumah yang memenuhi syarat sebanyak 3 rumah. Sehingga pada tahun 2018
didapatkan sebanyak 14.102 (90,75%) dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ada 9
RW sudah memiliki rumah sehat.

2. Presentase Rumah Tangga berPHBS di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya tahun


2018
Pada tahun 2018 jumlah rumah tangga di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Bekasi Jaya sebanyak 15.538 rumah tangga. Dari data PIS PK yang dilakukan di
2RW yaitu RW 01 dan RW 02 didapatkan ada 2.211 rumah tangga yang dilakukan
pemantauan PHBS, dengan hasil pemantauan seluruhnya adalah 1.773 (80.2%)
rumah tangga berPHBS. Pada grafik diatas, terlihat bahwa RW 02 merupakan
rumah tangga yang diperiksa lebih tinggi dibandingkan dengan RW 01.

3. Presentase penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak


(Jamban Sehat) UPTD Puskesmas Bekasi Jaya Tahun 2018

Dilihat dari data yang ada penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi
yang layak (jamban sehat) menurut jenis jamban di wilayah UPTD Puskesmas
Bekasi Jaya tidak ada yang menggunakan komunal dan plengsengan. Bila dilihat
dari grafik diatas 97,3% penduduk wilayah kelurahan Bekasi Jaya menggunakan
fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat). Mayoritas RW dengan cakupan
pengguna jamban yang sehat masih kurang adalah RW wilayah perkampungan,
sedangkan untuk wilayah perumahan sudah mayoritas menggunakan jamban sehat,
untuk wilayah RW 07 & 08 merupakan wilayah dengan jamban sehat yang rendah.
Wilayah UPTD puskesmas bekasi jaya sudah melaksanakan sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM) di RW 08.

3.2 Program Pokok Puskesmas


Program pokok puskesmas Bekasi Jaya melihat dari upaya kesehatan Essensialnya
karena merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya-upaya ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di
wilayah Indonesia. Upaya kesehatan Essensial tersebut adalah:

a. Upaya Promosi Kesehatan


b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan

3.3 Program Inovatif


1.Bekasi Jaya peduli eliminasi TBC
2.Ketok pintu
3.Mencari TBC
Dengan target 600 KK/peserta yang didapat 300

3.5 Analisa masalah

3.6 Pelayanan kesehatan ibu dan anak


Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan KIA salah satunya melalui
pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak ( PWS- KIA ). Hal ini
merupakan strategi manajemen program KIA untuk memantau pelayanan KIA di
wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat dilakukan
tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA
nya masih rendah ataupun wilayah yang membutuhkan penanganan atau tidak lanjut
secara khusus.
Indikator yang digunakan untuk menilai program KIA antara lain kunjungan ibu
hamil pertama (K1), cakupan kunjungan keempat ibu hamil (K4), cakupan buku KIA,
deteksi dini kehamilan berisiko obstetrik, pelayanan nifas, pelayanan neonatal,
penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan anak balita, pelayanan
kesehatan anak balita sakit. ( DEPKES,2003)
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1-K4)
Cakupan K1 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah
ibu hamil yang telah memperoleh pelayana antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan
jumlah ibu hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Pentingnya pemeriksaan K1-K4 erat kaitannya dengan besar peranan ibu
dalam mewujudkan sasaran pembangunan kesehatan, sehingga perlu terjalin
kesinergisan dari peran pemerintah dengan masyarakat untuk menurunkan angka
kematian ibu atau dikenal dengan Mother Mortality Rate ( MMR ) dan angka
kematian bayi (AKB) yang masih cukup tinggi.
b. Keluarga Berencana (KB)
Indikator keberhasilan program KB adalah pencapaian cakupan KB aktif dan
KB baru. Program KB merupakan salah satu dari 4 pilar safe motherhood,
sehingga dengan pelayanan KB dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
secara tidak langsung.
Grafik diatas metode kontrasepsi jenis suntik yang paling banyak digunakan
akseptor KB aktif di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya yaitu sebanyak 2.802 PUS
atau 39%.

3.7 Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


1. Penyakit menular bersumber dari binatang
a. Demam berdarah dengue (DBD)
Pada tahun 2017 ditemukan kasus DBD di wilayah UPTD Puskesmas
Bekasi Jaya sedangkan ditahun 2018 terdapat peningkatan dari jumlah kasus DBD
yang ditemukan yaitu terdapat 17 kasus. Salah satu usaha yang telah dilakukan
UPTD puskesmas bekasi jaya dalam upaya pencegahan DBD yaitu menggerakan
masyarakat dalam melakukan pendataan PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ).
Dari 80 rumah yang dilakukan pendataan, 6 rumah yang laporan jumantiknya
positif. Berarti angka rumah bebas jentik dikelurahan bekasi jaya adalah 92,5%.
b. Malaria
Pemberantasannya adalah dengan menghindar atau mengurangi kontak
gigitan nyamuk Anopheles dengan memakai kelambu, membunuh nyamuk
dewasa dengan menggunakan berbagai insektisida, membunuh jentik baik secara
kimiawi maupun biologi, mengurangi tempat perinduka, pemberian pengobatan
pencegahan (profilaksis) dan vaksinasi ( Harijanto, 2000 ).
c. Filariasis
Resolusi World Health Assembly (WHA) pada tahun 1997. Untuk
melaksanakan eliminasi filariasis secara bertahap mulai tahun 2002 sampai tahun
2020 untuk mencapai eliminasi, di Indonesia melaksanakan memutuskan rantai
penularan dengan pemberian obat massal.
BAB 1V
KEGIATAN SELAMA PRAKTIK PUSKESMAS

Saya Aini Cahyani mahasiswa STIKes Bani Saleh program D3 Keperawatan sejumlah
melakukan praktek di Puskesmas Bekasi Jaya selama 7 hari, tanggal 14-19 Oktober 2019.
Selama melakukan praktek di Puskesmas Bekasi Jaya, saya sebagai mahasiswa praktik
mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Bekasi Jaya, baik kegiatan
didalam gedung maupun diluar gedung.
A. Kegiatan didalam gedung
Kegiatan didalam gedung yang dilaksanakan yaitu ikut memberikan pelayanan kepada
masyarakat pada bagian :
1. APOTIK
2. KIA & KB
3. POLI GIGI
4. NURSE STATION
5. PENYULUHAN

B. Kegiatan diluar gedung


Kegiatan yang dilakuk dalam pelayanan Puskesmas Bekasi Jaya diluar gedung yaitu:
Nama Tempat Nama
Waktu Nama
Kegiatan Pelaksanaan Penanggung
Pelaksanaan Mahasiswa
Jawab
Senin Posyandu RW 13 Petugas Aini Cahyani
14 Oktober 2019 Puskesmas
Bekasi Jaya
Bdn.ADE
Selasa, Posbindu RW 06 Petugas Aini Cahyani
15 Oktober 2019 Puskesmas
Bekasi jaya

Bdn.Yani

1. kegiatan di posyandu

Imunisasi
DPT 2 dan
Polio 3

2. Kegiatan di Posbindu

3. Kegiatan di Poli Gigi


4. Penyuluhan di dalam gedung

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kematian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,


selain kelahiran dan migrasi. Berdasarkan pencatatan dan pelaporan UPTD Puskesmas
Bekasi Jaya, AKB tahun 2018 sebesar 2. 004 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah
kematian 1 neonatal dari 1. 001 bayi yang lahir hidup.
Pada tahun 2018 terdapat 10 penyakit terbesar, masih didominasi oleh penyakit-
penyakit infeksi antara infeksi saluran napas, penyakit pulpa dan jaringan periapikal.
Penyakit-penyakit ini diimbangi dengan perhatian terhadap penyakit tidak menular
lainnya seperti dermatitis, myalgia, hipertensi, gastritis, diare, artritis, migrain dan
pneumonia.
Tahun 2018 di kelurahan Bekasi Jaya tidak ditemukan penyaki –penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi seperti difteri, pertussis, campak, AFP, TN, hepatitis maupun
tetanus noneonatorum.
Pada tahun 2018 jumlah rumah tangga di wilayah kerja UPTD puskesmas Bekasi Jaya
sebanyak 15.538 rumah tangga. Dari data PIS PK yang dilakukan di 2 RW yaitu RW 01
dan 02 didapatkan ada 2.211 rumah tangga yang dilakukan pemantauna PHBS, dengan
hasil pemantauan seluruhnya adalah 1.773 (80,2%) rumah tangga ber PHBS.

B. Saran
1. Perlunya keterkaitan lintas sektoral dalam membangun masalah kesehatan di wilayah
Bekasi Jaya.
2. Perlunya peningkatan Promosi Kesehatan dalam rangka PHBS dan kesehatan dengan
strategi advokasi, bina suasana dan penggerakan masyarakat.
3. Peningkatan pegawai dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.
4. Perlunya pendataan kembali untuk menyusun strategi kesehatan masyarakat di
wilayah Bekasi Jaya.
Demikian gambaran ringkas mengenasi hasil kegiatan program pembangunan
kesehatan dan permasalahan kesehatan di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya selama tahun
2018

Anda mungkin juga menyukai