Anda di halaman 1dari 8

1.2.

PEMASANGAN ROLAG

1.2.1. Tujuan

1. Memasang rolag dengan teknik yang benar


2. Memasang batu bata dengan teknik yang benar
3. Dapat mencegah keretakan pada pasangan batu bata. Khususnya pada
daerah pemasangan kusen pintu dan jendela

1.2.2. Dasar teori

1. Dalam melakukan perletakan batu bata untuk pekerjaan rolag sebaiknya


dipasang miring ± 600-700 dengan baik dan benar serta ditinjau kerapian
dan kedatarannya.
2. Untuk siar tegak, panjang bata = 1-2 cm dan untuk siar datar
disesuaikan dengan pasangan bata yang datar (pasangan ikatan 1⁄
2
bata).
3. Setiap pengambilan spasi disesuaikan untuk satu bata.
4. Penahan disamping untuk pasangan rolag sebaiknya tidak terlalu keras
agar mudah mengatur ketegakan pasangan rolag tersebut.
5. Penempatan peralatan harus benar, tidak mengganggu pergerakan
dalam bekerja serta agar mudah diambil bila diperlukan.

1.2.3. Alat dan Bahan

1. Alat :
 Sendok spesi
 Meteran
 Kotak spesi
 Sekop
 Ayakan
 Papan penadah
 Waterpass
 Ember
 Benang
 Plat siku

2. Bahan :
 Batu bata
 Kapur
 Air
 Papan landasan

1.2.4. langkah kerja

Adapun proses kerja pembuatan rollag yaitu :

1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan


2. Menyimpan papan landasan di atas pasangan pasangan batu sebagai
kusennya.
3. Mengukur kerataan antara pasangan bata sebelah kiri dan kanan
menggunakan waterpass.
4. Memasang benang dengan jarak benang ke papan 10 cm dan benang ke 2
30 cm dari benang pertama.
5. Mengatur kerataan antara benang pertama dank e dua dengan menggunaka
unting-unting dan meteran.
6. Setelah semuanya seimbang, selanjutnya mencari titk tengah antar ke dua
pasangan batu sebagai acuan pemasangan rollag.
7. Setelah titik tengah ditemukan, kemudian, menandai titik tersebut agar
batu yang digunakan dapat seimbang.
8. Selanjutnya, pada titik tengah ditarik benang ke kanan atau ke kiri, untuk
menentukan kemiringan bata yang yang akan digunakan.
9. Merendam batu bata dan menyiapkan spesi dengan campuran 1 : 4 yaitu 1
kapur dan 4 pasir.
10. Pada job sebelumnya ada jarak pemisah antara pasangan sebelah kiri dan
kanan sebesar 0,80 m. Dari pasangan ini akan dibuat rolag dengan
menaruh papan pada lapisan atas pasangan (lapisan 12) yang sebelumnya
kita taruh spasi setebal siar di atas lapisan 12
11. Mengambil sebuah batu bata lalu taruh spasi seukuran siar pada bidang
leher, kemudian ambil sebuah bata lagi yang aman, bata ini diletakkan
pada bata yang telah diberi spasi tadi.
12. Kemudian letakkan bata tersebut di atas papan yang telah diberi spasi.
Pasang bata dari ujung kayu sampai ke tengah dengan menyeimbangkan
pemasangan bata.
13. Kemudian lanjutkan pemasangan bata untuk lapisan 13 sampai 14 di
sebelah kiri dan kanan pasangan rolag. Untuk lapisan ini siar ditergakkan
sesuai dengan siar tegak lapisan 12.
14. Setelah selesai tambahkan lagi satu lapisan sehingga terdapat sebuah
lapisan di atas pasangan rolag kemudian rapikan siar yang berada paling
atas.
15. Setelah menyelesaikan pekerjaan, bersihkan peralatan dan tempat kerja
lalu
16. laporkan kepada instruktur.

1.2.5. Perhitungan Bahan


Luas permukaan pasangan dan volume pasangan

Luas permukaan dinding :


 Luas Lubang
= 0,50 x 0,54 = 0,27 m2

 Luas Dinding A
= ((2,51 x 1,09) – (Luas Lubang)) x 2
= (2,7359 – 0,27) x 2
= 2,46 x 2
= 4,93 m2

 Luas Dinding B
= (½ x a x t) x 4
= (½ x 2,42 x 1.09) x4
= (1,32) x 4
= 5,27 m2

 Luas Total
= Luas Dinding A + Luas Dinding B
= 4,93 + 5,27
= 10,2 m2

Perhitungan Kebutuhan Pelasteran


 Volume pasangan = luas permukaan x tebal pelasteran
= 10,2 m2 x 0,02 m
= 0,204 m3
 Koefisien : Kapur = 0,55
Ps = 0,675

 Jumlah bahan
 Kapur = 0,55 x 1 x 0,204 m3 = 0,1122 m3 = 112,2 L

 Ps = 0,675 x 4 x 0,204 m3 = 0,5508 m3 = 550,8 L

 Air yang digunakan secukupnya

1.2.6 Gambar Kerja

Gambar proyeksi
tampak samping

Tampak depan
Tampak atas

1.2.7 Kesimpulan dan saran

- Kesimpulan
Pemasangan rollag merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu
bangunan. Karena rollag merupakan tempat penempatan kusen pintu.

Anda mungkin juga menyukai