Anda di halaman 1dari 7

JENIS KERUSAKAN, PENYEBAB, DAN SOLUSI PERBAIKAN PADA BANGUNAN GEDUNG

NO JENIS KERUSAKAN PENYEBAB SOLUSI PERBAIKAN


1 Kerusakan Ringan (Non Struktur)
- Retak halus (lebar celah lebih kecil dari
0,075 cm) atau retak rambut.
Yaitu retak yang disebabkan karena terlalu - Terjadinya penyusutan (shrinkage) pada Kerusakan ini dapat diatasi dengan
banyaknya plesteran yang digunakan. plesteran yang terjadi secara tidak merata. memplester ulang, namun dengan terlebih
Beberapa ciri yang dapat terlihat seperti - Variasi kandungan semen pada adukan tidak dahulu menghilangkan kerusakan tersebut
adanya: merata dan perbandingan campuran yang lalu membuat kasar permukaannya dan
1) Pola retak halus yang samar dan kurang baik. melembabkanya.
dangkal (retak rambut)
2) Pola yang terbentuk adalah pola
hexagonal dengan jarak keretakan
yang sangat dekat.
NO JENIS KERUSAKAN PENYEBAB SOLUSI PERBAIKAN
- Map Cracking
Adapun karakteristik yang jelas terlihat - Kandungan semen yang digunakan terlalu - Merapihkan retakannya dahulu, dan
dari jenis retakan ini seperti: berlebih kemudian menutupnya dengan dempul.
1) Sesuai dengan namanya, pola retakan - Plesteran yang terlalu cepat dibiarkan - Melakukan penyiraman air hingga
nya mirip dengan berbentuk peta mengering, sehingga pengeringannya tidak benar-benar lembab pada bagian
(map) merata secara keseluruhan. dinding yang akan di aci.
2) Berbentuk heksagonal yang - Campuran acian yang terlalu tipis dan belum
mempunya jarak 200mm pada sepenuhnya kering pada saat diaplikasikan ke
retakannya. dinding, kemudian dilakukan acian kembali
3) Mempunyai struktur retakan yang - Penggunaan cat yang bermutu kurang baik,
cukup dalam sehingga tidak elastis pada saat diaplikasikan.
NO JENIS KERUSAKAN PENYEBAB SOLUSI PERBAIKAN
- Retak Susut
Retak jenis ini masih dapat dikatakan
masih bagian dari retak non struktur. Tips
perapihannya bisa dengan menggunakan
dempul pada bagian retakan. Pada retak
susut, kategorinya dapat dibedakan
berdasarkan jenis retakannya:
1) Susut Plastis
Retak jenis ini biasanya terjadi pada Banyaknya kadar air berlebih yang hilang pada Plesteran lama di sekitar lokasi retak atau
bagian sudut-sudut seperti sudut pintu saat proses plasteran awal dikerjakan terkelupas di kupas dan dibersihkan, pada
dan sudut jendela. lokasi-lokasi tersebut diplester kembali
dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci
menggunakan semen susut.

-
NO JENIS KERUSAKAN PENYEBAB SOLUSI PERBAIKAN
2) Susut Kering
Jenis retak non struktur ini biasanya - Kandungan semen yang tinggi pada dinding, Plesteran lama di sekitar lokasi retak atau
tidak berbahaya, hanya berpengaruh plesteran yang di aplikasikan terlalu tebal dan terkelupas di kupas dan dibersihkan, pada
terhadap nilai estetis bangunannya pemilihan jenis pasir yang bermutu rendah lokasi-lokasi tersebut diplester kembali
yang akan banyak dipenuhi oleh garis- - Batu bata yang mengalami pemuaian setelah dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci
garis retakan halus yang tidak sekian lama menggunakan semen susut.
beraturan. - Adanya perubahan volume plesteran atau beton
pada saat terjadi proses pencampuran antara
pasir dan air

- Serpihan plesteran berjatuhan


- Pengerjaan acian saat plester belum kering Lakukan plesteran kembali dengan
sempurna atau belum selesai proses menggunakan adukan yang sudah lebih
penyusutannya baik dan sesuai standar (standar dalam
- Takaran campuran plester yang tidak tepat perbandingan semen dan pasir adalah 1:5)
NO JENIS KERUSAKAN PENYEBAB SOLUSI PERBAIKAN

- Pelapukan pada Penutup Langit-Langit


Kerusakan ini terjadi karena air yang seharusnya Perbaiki penutup atap dengan mengganti
dapat dialirkan oleh atap seng ada yang dapat seng yang rusak karena seng yang bocor
melewati lubang atau celah pada atap terutama biasanya lubang atau cacat yang dialami
lubang paku pada seng sehingga akhirnya air cukup besar dan selanjutnya perbaiki
mengenai langit-langit terutama plafond yang rata- plafond.
rata berbahan plywood yang mudah lapuk.

1 Kerusakan Struktur
- Retak Tarik
Hal ini biasa terjadi pada setiap - Adanya penurunan pada permukaan tanah Membuat pondasi baru secara berdekatan
bangunan dimanapun. Tidak akan - Pemadatan yang tidak merata pada badan dengan cara melakukan pemadatan pada
membahayakan kondisi bangunan selama bangunan. tanah dibawah lokasi baru yang akan
penurunan ini terjadi secara serentak. - Erosi pada bagian dasar pondasi bangunan dibangun. Setelah itu dilanjutkan dengan
Tetapi sebaliknya, kondisi ini akan pembuatan kolom penyangga bangunan
menjadi cukup membahayakan apabila yang baru agar penyaluran beban dari sloof
penurunan ini terjadi secara tidak dan ringbalk dapat terdistribusi dengan
bersamaan. sempurna.
Pada titik-titik tertentu akan
mengakibatkan perubahan elevasi yang
berbeda-beda pada bangunan. Hal ini bisa
terlihat dari bentuk keretakannya yang
terlihat lebih lebar pada bagian atas dan
mengecil pada bagian bawah.

- Retak Tekan
Hal ini dapat terjadi karena akibat dari Adanya pembebanan yang terlalu berat pada Kolom tambahan dapat dibuat apabila
tiang penyangga atau kolom bangunan dinding, dari atas permukaan dinding dan dari kerusakan yang ditemukan terletak pada
yang tidak bekerja secara semestinya, bawah permukaan dinding secara bersamaan. struktur kolom penyangga bangunan.
sehingga sebagian beban harus dipikul Kolom tambahan yang akan dibangun
oleh dinding. tersebut akan mensuport kolom yang rusak
Hal yang seharusnya terjadi adalah, dengan membagi beban yang terdistribusi
beban akan disalurkan oleh ringbalk pada kolom-kolom tersebut.
menuju ke kolom bangunan untuk
didistribusikan ke sloof yang berada di
bawahnya. Selain itu dari bagian bawah
ada desakan ke atas karena adanya
pergerakan tanah.Hal inilah yang
menyebabkan adanya retak tekan.

Anda mungkin juga menyukai