Anggota:
1. Akhmad Jamhari
2. Dewi Mutiara Intansari
3. Dwi Alfi Pramesti
4. Eka Chairunisa
5. Fadhilah Muchsi
6. Halinda Pratiwi C.
7. M. Zaky
XI MIPA 3
Kunci Jawaban
EBTANAS 1990
1. Penyelesaian
f(x) = g(x) (x-2) + 24 Æ f(2) = 24 f(x) = g(x) (x+5) + 10 Æ f(-5) = 10
2
f(x) = g(x)( x +3x -10)+ Ax+B
= g(x) (x +5) (x-2) + Ax+B
f(-5) = 0 – 5A + B = 10
f(2) = 0 + 2A + B =24 -
- 7A = -14
A=2
c-5A + B = 10
B = 10 + 5A
= 10 + 5.2 = 20
sisa = Ax+B = 2x + 20
Jawaban D
EBTANAS 1991
2. Penyelesaian
2
Jika f(x) dibagi oleh x -2x = x (x – 2) mempunyai sisa
2x+1 maka :
f(0) = 2.0 + 1 = 1
f(2) = 2.2 + 1 = 5
Jika f(x) dibagi oleh x-3x = x (x – 3) mempunyai sisa
5x+2 maka :
f(0) = 5.0 + 2 = 2
f(3) = 5.3 + 2 = 17
2
x - 5x + 6 = (x - 2) (x -3)
f(2) = 0 .h(x) + 2A + B = 5
f(3) = 0 .h(x)+ 3A + B = 1 -
- A = - 12
A = 12
2A + B = 5
B = 5 – 2A
= 5 – 2.12 = - 19
Ax + B = 12.x – 19
Jawaban C
UN 2002
3. Penyelesaian
x + 3 Æ x = -3
x = -3 1 5 9 13 a
-3 -6 -9 -12 +
1 2 3 4 a -12 Æ sisa
4 3 2
sisa P(x) = x + 5x + 9x + 13x + a dibagi dengan x + 3 adalah 2, dengan menggunakan metoda
Horner didapat sisanya adalah a – 12,
maka a – 12 = 2 Æ a = 12 + 2 = 14
x = -1 1 5 9 13 14
-1 -4 -5 -8 +
1 4 5 8 6 Æ sisa
Jawaban E
UN 2004
4. Pembahasan
2
x - 2x -5
2 4 3 2
x - x -2 x - 3x - 5x + x – 6
4 3 2
x -x -2x -
-2x 3 - 3x 2 + x - 6
3 2
-2x +2x +4x -
2
-5x -3x -6
2
-5x +5x+10 -
- 8x – 16
Jawaban D
Dengan demikian, maka suku banyak dalam soal dapat ditulis sebagai berikut :
P(x) = h(x) (x2 - 1) + (12x - 23)
P(x) = h(x) (x - 2) + 1
Selanjutnya, bila suatu suku banyak P(x) dibagi oleh (ax - b), maka sisanya adalah :
−b
s(x) = P( )
a
Maka diperoleh :
−b
Dibagi dengan (x2 - 1) → =1
a
P(1) = 12x - 23
P(1) = 12(1) - 23 = 12 - 23
P(1) = -11
−b
Dibagi dengan (x - 2) → =2
a
P(2) = 1
Karena ditanya sisa bagi jika dibagi dengan (x2 - 3x + 2), maka kita dapat memisalkan sisa baginya
dengan (ax + b). Karena x2 - 3x + 2 = (x - 2)(x -1). Dengan demikian maka diperoleh :
Dibagi dengan (x -1)
P(1) = ax + b
P(1) = a(1) + b
P(1) = a + b
P(1) = -11
maka a + b = -11
Dibagi dengan (x - 2)
P(2) = ax + b
P(2) = a(2) + b
P(2) = 2a + b
P(2) = 1
maka 2a + b = 1
Selanjutnya kita dapat menetukan nilai a dan b dengan cara substitusi sebagai berikut :
a + b = -11 → a = -11 - b → substitusi ke persamaan 2a + b = 1
2a + b = 1
2 (-11 - b) + b = 1
-22 - 2b + b = 1
-b = 23
b = -23
Jadi sisa bagi suku banyak tersebut jika dibagi dengan (x2 - 3x + 2) adalah :
s(x) = ax + b = 12x + (-23) = 12x – 23
Jawaban A
diperoleh px + q = 2x + 8
Jawaban: D
Jawaban: C
Dengan demikian, maka suku banyak dalam soal dapat ditulis sebagai berikut :
f(x) = h(x) (x - 2) + 24
f(x) = h(x) (2x - 3) + 20
Selanjutnya, suatu suku banyak P(x) dibagi oleh (ax - b), maka sisanya adalah :
−b
s(x) = f( )
a
Karena ditanya sisa bagi jika dibagi dengan (x - 2)(2x - 3), maka kita dapat memisalkan sisa baginya
dengan (ax + b). Dengan demikian maka diperoleh :
−b
Dibagi dengan (x - 2) → =2
a
f(2) = ax + b
f(2) = a(2) + b
f(2) = 2a + b
f(2) = 24 → karena dari soal diketahui f(2) = 24
maka 2a + b = 24
−b 3
Dibagi dengan (2x - 3) → =
a 2
3
f( ) = ax + b
2
3 3
f( ) = a( )+b
2 2
3 3
f( ) = ( )a + b
2 2
3
f( ) = 20
2
3
maka ( )a + b = 20
2
Selanjutnya kita dapat menetukan nilai a dan b dengan cara substitusi sebagai berikut :
3
2a + b = 24 → b = 24 - 2a → substitusi ke persamaan ( )a + b = 20
2
3
( )a + b = 20
2
3
( )a + b = 20 a + ( 24 – 2a ) = 20
2
3
( - 2)a = -4
2
−1
( ) a = -4
2
a=8
Jadi sisa bagi suku banyak tersebut jika dibagi dengan (x - 2)(2x - 3) adalah :
s(x) = ax + b = 8x + 8
Jawaban A
(UN 2007)
9. Pembahasan
Misal sisa pembagian dari f(x) dirumuskan S(x) = ax + b
Dibagi dengan (x – 2) sisanya 24 artinya:
x–2=0
x = 2
S(x) = ax + b
24 = 2a + b ..........(Persamaan 1)
c
Dibagi dengan (2x – 3) sisanya 20 artinya:
2x – 3 = 0
x = 3/2
S(x) = ax + b
20 = 3/2 a + b ..........(Persamaan 2)
24 = 2a + b
24 = 2(8) + b
24 = 16 + b
b=8
S(x) = 8x + 8
Jawaban A
UN 2007
10. Pembahasan:
f(x) dibagi (x2 – x – 6) bersisa (5x- 2), artinya f(x) dibagi (x – 3)(x + 2) bersisa
f(-2) = 5(-2) – 2 = -12
(5x – 2), maka f(3) = 5(3) – 2 = 13
f(x) dibagi (x2 - 2x – 3) bersisa (3x + 4), artinya f(x) dibagi (x – 3)(x + 1) bersisa
f(-1) = 3(-1) + 4 = 1
(3x + 4), maka f(3) = 3(3) + 4 = 13
Misalkan kita pilih salah satu fungsi f(-1) = 1 jadi pilih diantara jawaban yang ketika disubstitusikan
x = -1. Dan ternyata hanya dipenuhi oleh jawaban D saja.
Jawaban: D
UN 2007
11. Pembahasan
Dari apa yang disampaikan pada soal, ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan yaitu;
f(−1) = 10
dan f(32) = 5
Dengan mengeliminasi atau substitusi pers. (1) dan (2) kita peroleh nilai m=−2 atau n=8
∴mx+n≡−2x+8
Jawaban A
−b
P( )=0
a
−b
Karena dibagi dengan (x + 2) → = -2, maka diperoleh :
a
−b
P( ) = x4 - 15x2 - 10x + n = 0
a
P(-2) = (-2)4 - 15(-2)2 - 10(-2) + n = 0
16 - 60 + 20 + n = 0
n = 24
Angka yang berwarna merah merupakan hasil bagi yang jika ditulis menjadi suku banyak adalah :
h(x) = x+ - 2x2 - 11x + 12.
Dari hasil bagi tersebut kita dapat menentukan faktor suku banyak yang lain yaitu :
x3 - 2x2 - 11x + 12 = (x - 4)(x + 3)(x -1)
Tulisan berwarna biru merupakan faktor dari suku banyak tersebut. Jadi faktor lain yang ada dalam
opsi adalah (x - 4)
Jawaban A
Maka,
-a + b = 5
-7 + b + b = 5
2b = 12
b=6
Dan a = 7- 6 = 1
Sehingga,
2a + b = 2(1) + 6 =8
Jawaban: C
h(x) = f(x).g(x)
h(2) = f(2).g(2) = 1(9) = 9
h(-3) = f(-3).g(-3) = -8(2) = -16
−b
h(x) dibagi dengan (x - 3) → =2
a
h(2) = ax + b
h(2) = 2a + b
h(2) = 9
maka 2a + b = 9
Untuk mengetahui nilai a dan b dapat digunakan cara substitusi ataupun eliminasi.
2a + b = 9 → b = 9 - 2a → substitusi ke -3a + b = -16
-3a + b = -16
-3a + (9 - 2a) = -16
-5a = -25
a=5
Jawaban C
(SIMAK UI 09 – Kode 914)
15. Jawab :
Hubungan antara fungsi , hasil bagi , pembagi , dan sisa dapat ditulis sebagai
berikut:
Jawaban : D
−b
Jika dibagi dengan (x - 2) → = 2, maka diperoleh :
a
−b
P( ) = 2x3 + ax2 + bx - 2 = 0
a
P(2) = 2(2)3 + a(2)2 + b(2) -2 = 0
16 + 4a + 2b - 2 = 0
4a + 2b = -14
2a + b = -7
−b
Jika dibagi dengan (x + 3) → = -3, maka diperoleh :
a
−b
P( ) = 2x3 + ax2 + bx - 2 = -50
a
P(-3) = 2(-3)3 + a(-3)2 + b(-3) -2 = -50
-54 + 9a - 3b - 2 = -50
9a - 3b = 6
3a - b = 2
Untuk mendapat nilai a dan b maka dapat digunakan metode eliminasi ataupun metode substitusi. Di
bawah ini digunakan metode substitusi :
2a + b = -7 → b = -7 - 2a → substitusi ke 3a - b = 2
3a - b = 2
3a - (-7 - 2a) = 2
3a + 2a + 7 = 2
5a = -5
a = -1
Jawaban C
UNAS 2009
17. Pembahasan
f(x) dibagi x – 2 =1
f(x) dibagi x + 3 = –8.
Artinya : f(2) = 1
f(−3) = −8
g(x) dibagi x – 2 =9
g(x) dibagi x + 3 = 2.
Artinya : g(2) = 9
g(−3) = 2
h(x) = f(x) ∙ g(x), berarti pula:
h(2) = f(2) ∙ g(2)
=1.9
=9
h(−3) = f(−3) ∙ g(−3)
= −8 . 2
= −16
Pembagi h(x), yaitu x2 + x − 6, sebenarnya sama dengan pembagi f(x) maupun g(x) karena x2 + x −
6 = (x − 2)(x + 3). Oleh karena itu, jika sisa pembagian h(x) oleh x2 + x − 6 adalah ax + b maka
untuk x = 2 dan x = −3 berlaku h(x) = ax + b.
h(x) = ax + b
h(2) = 2a + b = 9
h(−3) = −3a + b = −16
——————— −
5a = 25
a=5
a = 5 → 2a + b = 9
10 + b = 9
b = −1
Dengan demikian, sisa pembagiannya adalah: ax + b = 5x − 1
Jadi, sisa pembagian h(x) oleh adalah 5x − 1
Jawaban C
UNAS 2010
18. Pembahasan
Gunakan cara Horner dengan akar x = −1 dan x = 2. Namun karena pembagian tersebut mempunyai
sisa, kita lakukan cara Horner sendiri-sendiri untuk setiap akar, tidak bisa langsung seperti soal
sebelumnya.
b−a+3=1
−a + b = −2 ... (1)
b + 2a + 36 = 43
2a + b = 7 ... (2)
Dengan demikian,
a+b=3+1
=4
−b
Dibagi dengan (x + 1) → = -1
a
P(-1) = 2(-1)4 + a(-1)3 - 3(-1)2 + 5(-1) + b = -1
2 - a - 3 - 5 + b = -1
-a + b = -1 + 6
-a + b = 5
Jawaban C
−b
P( )=0
a
Untuk menyelesaikan soal seperti ini, kita dapat mencari faktor yang ketiga terlebih dahulu dengan
cara :
−b
Jika dibagi dengan (x - 2) → =2
a
P(2) = 23 - a(2)2 - 13(2) + b = 0
8 + 4a - 26 + b = 0
4a + b = 18
−b
Jika dibagi dengan (x - 1) → =1
a
P(1) = 13 + a(1)2 - 13(1) + b = 0
1 + a - 13 + b = 0
a + b = 12
Dengan begitu berarti faktor lain dari suku banyak tersebut adalah ax + b = 2x + 10. Selanjutnya,
karena 2x + 10 merupakan faktor, maka P(x) dibagi dengan 2x + 10 sisanya akan sama dengan nol.
Berdasarkan konsep tersebut, maka dieproleh :
dibagi (x - 2) sisa = 0, maka faktor x = 2
dibagi (x - 1) sisa = 0, maka faktor x = 1
−10
dibagi (2x + 10) sisa = 0, maka faktor x = = -5
2
Jawaban B
UN 2011
22. Pembahasan
Dari soal kita peroleh beberapa data, antara lain;
Jika P(x) dibagi (x−1) sisa 11 maka P(1) = 11
Jika P(x) dibagi (x+1) sisa −1 maka P(−1) = −1
Dengan mengeliminasi atau substitusi pers. (1) dan (2), maka kita peroleh nilai a=1 dan b=6
∴2a+b=2+6=8
Jawaban C
UN 2011
23. Pembahasan :
Kita gunakan cara Horner dengan akar x = 1 dan x = 2.
a − 12 + 2a + 6 = 0
3a − 6 = 0
3a = 6
a=2
Jawaban B
Nilai a, b, c, dan k adapat dicari dengan metode eliminasi. Untuk tujuan praktis, dari tiga persamaan
P(3), P(-2), dan P(-1), pilih P(-1) karena paling sederhana. Selanjutnya uji nilai x = -1 ke persamaan
yang ada pada opsi. Persamaan yang hasilnya sama dengan 1 adalah jawabannya. Dari kelima opsi,
opsi D sama dengan 1 jika nilai x = -1. Jadi suku banyak yang dimaksud adalah x3 - 2x2 + 4
Jawaban D
UN 2012
25. Pembahasan :
Kita cari dulu pembagi yang bisa difaktorkan, yaitu x2 + x − 2.
x2 + x − 2
= (x + 2)(x − 1)
Misalkan suku banyak tersebut adalah f(x). Karena f(x) dibagi x2 + x − 2 bersisa 2x − 1 maka f(x)
dibagi x + 2 atau dibagi x − 1 juga bersisa 2x − 1. Artinya, untuk x = −2 dan x = 1 nilai f(x) = sisa
(teorema sisa).
f(x) = 2x − 1
f(−2) = 2(−2) −1
= −5
f(1) = 2×1 − 1
=1
Sekarang kita perhatikan pembagi yang tidak bisa difaktorkan, yaitu x2 + x − 3 dengan sisa 3x − 3.
Misalkan hasil baginya adalah ax + b, diperoleh:
f(x) = pembagi × hasil bagi + sisa
= (x2 + x − 3)(ax + b) + 3x − 3 ... (1)
Kita terapkan f(−2) = −5 dan f(1) = 1 pada persamaan (1).
f(−2) = −5
(−1)(−2a + b) − 9 = −5
2a − b = 4 ... (2)
f(1) = 1
(−1)(a + b) + 0 = 1
−a − b = 1
a + b = −1 ... (3)
Jawaban B
Jawaban A
SBMPTN 2014
27. Penyelesaian
P(x) = H(x)⋅(x−a)(x−b)+mx+n
Untuk x = 0
P(x) = H(x)⋅x(x−2)+mx+nP(x)
maka P(0)=n
Untuk x=2
P(x)=H(x)⋅x(x−2)+mx+n
P(2)=2m+n
Pada soal diketahui P(x+1) = 2P(x+1) dan P(x−1) = 2P(x−1) maka untuk x = 1x diperoleh
P(2) = 2P(2) = 2 dan P(0) = 2P(0) = 2 .
Jawaban E
Jawaban D
Soal UN 2015
30. Pembahasan
Suku banyak f(x) = 2x3 − 5x2 + ax + 18 habis dibagi oleh (x − 3), berarti sisanya 0 atau f(3) = 0.
Gunakan cara Horner untuk pembagian tersebut.
18 + 3a + 9 = 0
3a = −27
a = −9
Jawaban C
SBMPTN 2015
31. Penyelesaian
Untuk menyelesaikan soal diatas, kita coba mengingatkan kembali tentang teorema sisa, yaitu:
F(x) = H(x)⋅P(x)+SisaF(x)=H(x)⋅P(x)+Sisa
F(x) = H(x)⋅(x−a)(x−b)+mx+nF(x)=H(x)⋅(x−a)(x−b)+mx+n
maka
F(a)=am+nF(a)=am+n
F(b)=bm+nF(b)=bm+n
Untuk x=1
1−A+B−1 = −1+B1−A+B−1 = −1+B
−A = −1−A = −1
A = 1A = 1
Untuk x = −1
−1+A−B−1 = 1+B−1+A−B−1 = 1+B
A−B = 1+BA−B = 1+B
1−B = 1+B1−B = 1+B
B=0
∴2A+B=2∴2A+B=2
Jawaban B
UN 2015
32. Pembahasan :
(x + 2) faktor dari f(x) berarti f(x) habis dibagi (x + 2). Kita gunakan cara skematik atau cara
Horner untuk menyelesaikan soal ini.
Sehingga hasil baginya adalah x2 − 1. Hasil bagi ini jika difaktorkan akan menghasilkan dua faktor
yang juga merupakan faktor dari suku banyak f(x).
x2 − 1 = (x − 1)(x + 1)
Jadi, faktor lain dari suku banyak tersebut adalah x − 1 atau x + 1
Jawaban D
UN 2015
33. Pembahasan :
Pertamakali tentukan dulu nilai m pada suku banyak di atas dari faktor yang telah diketahui yaitu (x
+ 2).
x+2=0
x=−2
Masukkan −2 pada suku banyak di atas sama dengan nol untuk mendapatkan nilai m.
3(−2)3 + (m + 2)(−2)2 – 5(−2) – 2 = 0
−24 + 4m + 8 + 10 − 2 = 0
4m = 8
m=2
Sehingga suku banyak di atas setelah m diganti 2 adalah:
3x3 + 4x2 – 5x – 2 = 0.
Berikutnya dari pilihan yang ada, coba masukkan satu persatu mana yang mendapatkan hasil nol.
Perhatikan angka (x) yang dicobakan dari tiap-tiap pilihan yang ada:
A. 3x – 1 → 3x – 1 = 0 → x = 1/3
B. 3x + 1 → 3x + 1 = 0 → x = -1/3
C. x + 1 → x + 1 = 0 → x = -1
D. x – 2 → x – 2 = 0 → x = 2
E. x – 3 → x – 3 = 0 → x = 3
Setelah dimasukkan akan diperoleh saat x = -1/3 dimasukkan diperoleh hasil nol.
Jawaban B
UN 2015
34. Pembahasan :
Misalkan suku banyak di atas P(x) = ax3 + bx2 + 4x – 5
Pembagian suku banyak di atas dapat ditulis seperti ini:
P(x) = (x2 – x – 2) H(x) + 6x + 1
P(x) = (x – 2)(x + 1)H(x) + 6x + 1
di mana H(x) adalah hasil bagi, dan 6x + 1 adalah sisa.
Masukkan x = 2 dan x = -1 untuk mendapatkan nilai P(2) dan P(-1) terlebih dahulu:
P(x) = (x – 2)(x + 1)H(x) + 6x + 1
P(2) = 0 + 6(2) + 1
P(2) = 13
UM UNDIP 2015
35. Pembahasan
Menggunakan teoerma sisa, yaitu:
f(x)=h(x)⋅(x−a)(x−b)+mx+n
maka
f(a)=am+n
f(b)=bm+n
mengeliminasi n
f(a)−f(b) = am−bm
f(a)−f(b) = (a−b)m
m = f(a)−f(b)a−b
mengeliminasi m
b⋅f(a)−a⋅f(b) = bn−an
b⋅f(a)−a⋅f(b) = (b−a)n
n = b⋅f(a)−a⋅f(b)b−a
Jawaban C
Kita gunakan cara Horner bersusun seperti di atas karena semua sisa pembagian sama dengan nol.
Jika sisa pembagian tidak sama dengan nol maka harus melakukan cara Horner satu per satu.
Sekarang perhatikan kolom terakhir yang atas maupun yang bawah. Dari kedua kolom tersebut kita
akan mendapatkan nilai a.
10 + a − b − 1 = 0
a − b = − 9 ...(1)
−a + b + 1 + 2a + 2 = 0
a + b = −3 ...(2)
a − b = − 9
a + b = −3
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ +
2a = −12
a = −6
Nah, sekarang perhatikan baris terakhir skematik Horner di atas yang berwarna hijau. Itu adalah
hasil bagi yang merupakan faktor lain dari suku banyak tersebut. Substitusikan a = −6 pada baris
tersebut.
1 a + 1
= 1 −6 + 1
= 1 −5
⇔ x − 5
Sehingga diperoleh:
Dengan demikian,
2x1 − x2 + x3 = 2×(−1) − 2 + 5
= −2 − 2 + 5
= 1
Jawaban B
SBMPTN 2016
37. Pembahasan
Dari keterangan pada soal kita peroleh;
f(x)−2g(x) = (x2+x−2).H(x)+x+3
f(x)−2g(x) = (x+2)(x−1).H(x)+x+3
2f(x)+g(x) = (x2−3x+2).H(x)+x+1
2f(x)+g(x) = (x−2)(x−1).H(x)+x+1
jika pers (1) dan (2) kita eliminasi atau substitusi kita peroleh;
g(1)=−65 dan f(1)=85
∴f(1)g(1)=85−65=−4825
Jawaban D