Anda di halaman 1dari 2

Rumusan Masalah

1. Apa itu elektroforesis?


2. Bagaimana prinsip kerja dari elektroforesis?
3. Apa saja jenis-jenis dari elektroforesis?
4. Bagaimana cara kerja dari elektroforesis kertas?
5. Bagaimana komponen elektroforesis dapat termigrasi?
6. Bagaimana hasil dari komponen warna yang telah melalui proses elektroforesis?
Cara Kerja Elektroforesis Kertas
Elektroforesis kertas merupakan salah satu jenis elektroforesis yang menggunakan
kertas saring Whatman no.1 yang terlebih dahulu telah dibasahi menggunakan larutan buffer,
lalu kertas tersebut dihubungkan kepada dua ujung elektroda yang memiliki muatan yang
berlawanan. Elektroforesis kertas kerap digunakan pada laboratorium klinik untuk
menganalisa lipoprotein dan famili- familinya (Westermeier, 2016). Selain itu elektroforesis
kertas juga merupakan elektroforesis tersederhana dan pengadaannya juga sangat ekonomis,
sehingga kerap dijadikan contoh untuk menjelaskan dan mengajarkan mekanisme dari
elektroforesis (Smith, 2013) . Untuk melakukan elektroforesis kertas, perlu dilakukan
beberapa tahap berikut.
a. Tentukan larutan buffer dan jenis kertas yang sesuai
Larutan buffer diperlukan untuk membuat kertas tetap basah sehingga arus
akan mengalir dan menjaga pH tetap konstan selama proses pengujian sehingga
komponen akan termigrasi dengan baik. Sampel yang diuji harus dapat larut dalam
larutan buffer. Contoh dari buffer adalah larutan sodium bikarbonat. Kertas saring
yang paling sering digunakan adalah kertas Whatman No.1 atau kertas 3 MM
(Smith, 2013).
b. Gunting dan tandai kertas saring
Untuk elektroforesis kertas vertikal, kertas saring digunting sepanjang 36 cm
lalu dilipat menjadi dua bagian. Titik tengah dari lipatan tersebut ditandai
mengguanakan pensil. Untuk elektroforesis kertas horizontal, kertas saring digunting
sepanajng 31 cm lalu, pada jarak 8cm dari ujung kertas ditandai sebagai garis start
(Smith, 2013).
c. Membasahkan kertas saring
Kertas saring dicelupkan/ direndam kedalam larutan buffer. Lalu diletakkan
diatas rangkaian elektroforesis. Selain direndam, kertas saring juga dapat dibasahkan
dengan caara meletakkan kertas saring kering diatas rangkaian, lalu meneteskan
sampel diatas kertas saring, baru selanjutnya kedua ujung kertas dicelupkan kedalam
sisi yang telah berisi larutan buffer. Proses ini lebih memakan waktu untuk membuat
kertas basah sepenuhnya namun cara ini lebih tepat apabila sampel yang ingin diuji
berjumlah banyak (Smith, 2013).
d. Mengaplikasikan sampel
Penetesan sampel dapat dilakukan menggunakan metode apapun, asal tidak
merusak permukaan dari ketas. Contoh alat yang dapat digunakan adalah
Inoculation loop, pipa kapier, dan pipet tetes yang memiliki ujung bundar (Smith,
2013).
e. Nyalakan alat
Setelah arus dihubungkan kepada rangkaian, pemisahan sampel akan terjadi
sesuai dengan sifat-sifatnya. Contohnya, bila sampel DNA diletakkan dikutub
negative, maka setelah diberikan arus listrik DNA akan bergerak menuju kutub
positif. Semakin berat massa dari DNA maka lajunya akan terjadi semakin lambat.
Setelah komponen telah terpisah seluruhnya / telah mencapai durasi yang
ditetapkan , keluarkan kertas sampel dan putuskan arus listrik (Westermeier, 2016).

f. Amati hasil
Setelah kertas dikeluarkan, amatilah dan catat jarak noda yang terbentuk
sepanjang titik awal sampel hingga ketitik akhirnya. Semakin panjang lintasan yang
dilaluinya, menunjukkan semakin kecil juga massa yang dimilikinya bila
dibandingkan dengan sampel lainnya. Selain massa, terdapat juga faktor-faktor yang
mempengaruhi panjang lintasan seperti, muatan valensi sampel, luas penampang
sampel, tegangan, konsentrasi, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorbsivitas dari
zat terlarut (Smith, 2013).

Dafpus
Smith, Ivor. 2013. Chromatographic and Electrophoretic Techniques. United Kingdom:
Butterworth- Heinemann.
Westermeier, Reiner. 2016. Electrophoresis in Practice : A Guide to Methods and
Applications of DNA and Proteins Separations. Germany: Wiley.

Anda mungkin juga menyukai