Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Penyakit Asma


Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang
berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk
dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga disebut penyakit
paru-paru kronis yang menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena
pengencangan dari otot sekitar saluran pernafasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan,
dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru.
Asma adalah suatu keadaan di mana terjadi penyempitan pada aliran nafas akibat dari
rangsangan tertentu (pemicu) sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan
sulitnya bernafas dan berbunyi "ngik" setiap bernafas. Hal ini biasanya mengurangi
kualitas hidup seorang penderita karena bisa menyebabkan gampang lelah dan gampang
sakit.
2. Jenis – Jenis Penyakit Asma
Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter
ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni:
a. Asma Ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma yang paling umum, dan disebabkan karena reaksi
alergi penderitanya terhadap hal-hal tertentu (alergen), yang tidak membawa pengaruh apa-
apa terhadap mereka yang sehat.
Pada orang-orang tertentu, seperti pada penderita asma, sistem imunitas bekerja lepas
kendali dan menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini disebabkan oleh alergen. Alergen bisa
tampil dalam bentuk : mulai dari serbuk bunga, tanaman, pohon, debu luar / dalam rumah,
jamur, hingga zat / bahan makanan. Ketika alergen memasuki tubuh pengidap alergi, sistem
imunitasnya memproduksi antibodi khusus yang disebut IgE. Antibodi ini mencari dan
menempelkan dirinya pada sel-sel batang. Peristiwa ini terjadi dalam jumlah besar di paru-
paru dan saluran pernafasan lalu membangkitkan suatu reaksi. Batang-batang sel
melepaskan zat kimia yang disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah
histamin.
Akibat pelepasan histamin terhadap paru-paru adalah reaksi penegangan/pengerutan
saluran pernafasan dan meningkatnya produksi lendir yang dikeluarkan jaringan lapisan
sebelah dalam saluran tersebut.
b. Asma Intrinsik
Asma intrinsik tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen. Asma jenis
ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti cuaca, kelembaban dan
suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga yang berlebihan.
Asma intrinsik biasanya berhubungan dengan menurunnya kondisi ketahanan tubuh,
terutama pada mereka yang memiliki riwayat kesehatan paru-paru yang kurang baik,
misalnya karena bronkitis dan radang paru-paru (pneumonia). Penderita diabetes mellitus
golongan lansia juga mudah terkena asma intrinsik.
Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas adalah untuk
mempermudah usaha penyusunan dan pelaksanaan program pengendalian asma yang akan
dilakukan oleh dokter maupun penderita itu sendiri. Namun dalam prakteknya, asma adalah
penyakit yang kompleks, sehingga tidak selalu dimungkinkan untuk menentukan secara
tegas, golongan asma yang diderita seseorang. Sering indikasi asma ekstrinsik dan intrinsik
bersama-sama dideteksi ada pada satu orang.

3. Tanda dan Gejala Asma


a. Batuk keras
Batuk yang keras adalah gejala paling umum dari asma bronkial. Batuknya dapat
berupa batuk kering atau berdahak (berlendir). Batuk asma cenderung memburuk pada
malam hari atau setelah beraktivitas. Apabila terus-terusan mengalami batuk kering yang
berlangsung lama, dengan/tanpa gejala asma yang menyertai, ini mungkin saja
menandakan mengalami jenis batuk asma.
b. Suara mengi
Mengi adalah satu dari sekian gejala asma yang dapat dikenali. Suara mengi adalah
napas yang berbunyi lirih seperti siulan, atau berbunyi “ngik-ngik” setiap kali
menghembuskan napas. Suara ini muncul karena udara dari dalam paru dipaksa keluar
lewat saluran napas yang sempit dan tersumbat. Meski begitu bukan berarti orang yang
mengalami mengi pasti memiliki asma. Pasalnya, mengi juga dapat menjadi gejala dari
penyakit lain seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan pneumonia (infeksi paru-
paru).
c. Sulit bernapas lega
Asma membuat sulit bernapas lega atau sering merasa kehabisan napas (ngos-ngosan)
dan juga merasa sering kesusahan menarik atau menghela napas panjang. Hal ini
disebabkan karena saluran napas (bronkus) menyempit dan tersumbat lendir paru.
d. Dada sesak
Gejala asma yang juga umum adalah sensasi dada sesak seperti ada yang mengikat tali
erat-erat di sekeliling dada. Sensasi ini muncul akibat otot saluran napas yang membengkak
akibat peradangan kemudian menutupi terowongan jalur napas dan juga akan merasakan
perasaan kaku atau ketegangan di area dada. Kondisi ini membuat sulit bernapas lega.

Pada kasus yang parah, gejala asma meliputi :


- Kesulitan untuk berbicara, makan, dan tidur karena sesak napas.
- Bibir serta ujung jari-jari kaki dan tangan terlihat membiru.
- Jantung berdebar-debar.
- Tampak lemas dan lesu.
- Pusing yang tak kunjung hilang.
- Gejala khas asma semakin parah dan sering.
- Inhaler tidak mampu meredakan gejala yang ada.

4. Penyebab Asma
Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma,
yaitu:
1. Pemicu (trigger)
Pemicu (trigger) yang mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran
pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak kalangan
kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan
akut, yang belum berarti asma, tapi bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik. Gejala-
gejala bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung timbul seketika,
berlangsung dalam waktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun
saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau
sudah terjadi peradangan. Umumnya pemicu yang mengakibatkan bronkokonstriksi
termasuk stimulus sehari-hari seperti : perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap
rokok, infeksi saluran pernafasan, gangguan emosi, dan olahraga yang berlebihan.

2. Penyebab (inducer)
Penyebab (inducer) yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran
pernafasan. Penyebab asma (inducer) bisa menyebabkan peradangan (inflammation) dan
sekaligushiperresponsivitas (respon yang berlebihan) dari saluran pernafasan. Oleh
kebanyakan kalangan kedokteran, inducer dianggap sebagai penyebab asma sesungguhnya
atau asma jenis ekstrinsik. Penyebab asma (inducer) dengan demikian mengakibatkan
gejala-gejala yang umumnya berlangsung lebih lama (kronis), dan lebih sulit diatasi,
dibanding gangguan pernafasan yang diakibatkan oleh pemicu (trigger). Umumnya
penyebab asma (inducer) adalah alergen, yang tampil dalam bentuk : ingestan, inhalan, dan
kontak dengan kulit. Ingestan yang utama ialah makanan dan obat-obatan. Sedangkan
alergen inhalan yang utama adalah tepung sari (serbuk) bunga, tungau, serpih dan kotoran
binatang, serta jamur.

5. Klasifikasi Asma
Klasifikasi Asma
Klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu :
a. Intermiten
Intermitten ialah derajat asma yang paling ringan. Pada tingkatan derajat asma ini,
serangannya biasanya berlangsung secara singkat. Dan gejala ini juga bisa muncul di
malam hari dengan intensitas sangat rendah yaitu ≤ 2x sebulan.
b. Persisten Ringan
Persisten ringan ialah derajat asma yang tergolong ringan. Pada tingkatan derajat asma
ini, gejala pada sehari-hari berlangsung lebih dari 1 kali seminggu, tetapi kurang dari atau
sama dengan 1 kali sehari dan serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di
malam hari.
c. Persisten Sedang
Persisten sedang ialah derajat asma yang tergolong lumayan berat. Pada tingkatan
derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya di atas 1 x seminggu dan hampir setiap hari.
Serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
d. Persisten Berat
Persisten berat ialah derajat asma yang paling tinggi tingkat keparahannya. Pada
tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya hampir setiap hari, terus menerus,
dan sering kambuh. Membutuhkan bronkodilator setiap hari dan serangannya biasanya
dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.

6. Cara Mencegah Penyakit Asma


1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit
asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga
berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Usaha
menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum
banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan
banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit
jantung atau ginjal yang berat. Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di
saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita
kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.
Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini
disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan
cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.

2. Menjaga kebersihan lingkungan


Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya
serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah
sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air
harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus.
Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu
rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan
lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat
perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan
penyakit asmanya.

3. Menghindari Faktor Pencetus


Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-
cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung,
perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga
seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma. Infeksi virus saluran
pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma
menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari
tempat-tempat ramai atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan,
penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga
yang melelahkan.
Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan
memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas
seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor
lainnya harus dihindari. Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk
pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan
sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat
menimbulkan penyakit asma.

4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma


Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh
memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin
agar gejala penyakit asmanya cepat hilang , jelas aerosol lebih baik. Pada serangan yang
lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik
mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau
tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan
teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid. Pada penyakit
asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit
asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah
terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat
bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.

7. Makanan yang Baik Dikonsumsi dan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Penyakit
Asma
a. Makanan Yang baik dikonsumsi untuk penderita asma :
 Pisang
Buah pisang adalah salah satu jenis buah yang banyak disukai masyarakat Indonesia.
Buah yang satu ini pun memiliki khasiat yang baik untuk membantu membuat sistem
pernapasan menjadi lebih kuat.
 Bayam
Konsumsi daun hijau yang satu ini memang seringkali dikaitkan dengan konsumsi
makanan yang sehat. Sayuran ini dapat bermafaat untuk melawan dan mencegah penyakit
asma. Hal ini dikarenakan sejumlah nutrisi dalam bayam seperti halnya beta-karoten,
vitamin C, E, kalium dan magnesium adalah sumber vitamin yang baik dalam memerangi
asma.
 Kiwi
Buah kiwi masuk menjadi daftar buah-buahan sehat yang baik dikonsumsi untuk
mengatasi mencegah dan mengobati asma. Hal ini sudah teruji pada anak-anak yang
mengalami gangguan pernapasan yang berhubungan dengan penyakit asma. Kandungan
vitamin C yang tinggi pada buah kiwi amat baik untuk kesehatan tubuh. Sebuah studi
menyatakan anak-anak yang rajin mengkonsumsi buah kiwi higga 6-7 porsi satu minggu
sekali mengalami penurunan instensitas gejala mengi hingga hampir setengahnya. Hal ini
tentunya akan lebih baik dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak
mengkonsumsi buah kiwi.
 Yougurt
Yougurt mengandung probiotik dan bakteri yang menguntungkan untuk tubuh yang
berfungsi untuk mengurangi peradangan yang terjadi dalam tubuh. Selain itu, probiotik
dalam yougurt juga dapat mengurangi reaksi alergi. Kandungan probiotik dalam yougurt
juga dapat berfungsi untuk mengurangi reskio alergi yang menjadi salah satu pemicu
timbulnya asma.
 Wortel
Selain beberapa bahan makanan dan minuman diatas, wortel pun masuk kedalam
jajaran makanan sehat yang aman dikonsumsi penderita asma. Kandungan anti-oksidan
seperti beta karoten yang masuk kedalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.Beta
karoten ini akan dapat menangkal timbulnya asma terutama serangan asma yang terjadi
ketika penderita sudah melakukan aktivitas fisik yang berat.
 Jahe
Jahe merupakan salah satu rempah kuno yang ada di dunia. Selain itu, rupanya ada
kandungan yang baik dalam jahe yang dapat bermanfaat untuk mengatasi asma, yakni jahe
memiliki sidat anti-inflamasi yang kuat yang akan memberikan rasa yang khas yang juga
berkhasiat untuk dapat meredakan peradangan.

b. Makanan/Minuman yang Harus Dihndari Penderita Asma


Selain makanan yang bagus untuk dikonsumsi penderita penyakit asma ada juga
makanan yang perlu dihindari penderita penyakit asma. Bagi penderita sesak nafas atau
memiliki riwayat sesak nafas atau asma perlu mengetahui beberapa makanan yang
alangkah baiknya untuk dihindari ketika sedang menderita penyakit ini. Seperti beberapa
makanan dibawah ini :
 Sulfite
Hindari makanan yang memiliki kandungan sulfite di dalamnya, sebab dapat memicu
terjadinya sesak nafas atau asma sekitar 20% bagi penderitanya. Kandungan sulfite dapat
ditemukan dalam makanan hasil fermentasi dan makanan olahan. Seperti, telur, pati
jagung, asparagus, daun bawang, selada, bawang putih, salmon, sirup, tomat, ketimun,
acar, manisan, paprika, anggur, bir, teh, sari buah dan produk kedelai.
 Udang
Udang yang dibekukan mengandung sulfite. Kandungan ini yang berguna untuk
membuat udang lebih awet dan mencegah terjadinya fleck hitam pada udang serta dapat
memicu timbulnya sesak nafas atau asma yang diderita.
 Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan makanan yang paling wajib dihindari oleh penderita penyakit
pernafasan salah satunya asma. Walaupun hanya satu butir saja dapat berdampak buruk
bagi kesehatan saluran pernafasan. Selain itu, sereal, roti, telur dan ikan juga sebaiknya
untuk dihindari.
 Jeruk
Jeruk merupakan buah yang tinggi vitamin C dan dapat menambah sistem kekebalan
tubuh. Namun, siapa yang menyangka jika jeruk dapat mengakibatkan serangan asma.
Sebab adanya kandungan zat asam pada buah jeruk yang bisa menyebabkan asma kambuh.
 Sayur dan Buah Kering
Sayur dan Buah kering hasil dari fermentasi seperti kismis, aprikot, nanas, dan
cranberry dapat memicu timbulnya asma, sehingga sebaiknya hindari atau kurangi
konsumsi sayur dan buah kering yang dihasilkan dari fermentasi.
 Susu
Susu dipercaya dapat memicu terjadinya serangan asma karena dapat menciptakan
kelebihan lendir pada saluran pernafasan. Susu dan beragam produk olahan dari susu juga
dapat mengakibatkan alergi pada penderita asma, sehingga memicu serangan asma.
 Kentang Kemasan
Kandungan sulfite tinggi dapat kita temukan pada produk olahan kentang, seprti
kentang goreng yang dikemas dan kentang goreng yang telah dibekukan
 Jus Lemon Buatan
Hindari meminum jus lemon atau jeruk nipis hasil buatan bukan yang dihasilkan dari
memeras lemon sendiri. Dengan mengkonsumsi jus lemon asli dari air lemon dapat
membuat penderita asma bernafas lega dan membuat segar peminumnya.

Jadi, asma merupakan penyakit yang dapat kambuh hanya karena memakan makanan yang
salah dan tidak diperuntukkan bagi penderita asma itu sendiri. Alangkah baiknya jika para
penderita asma untuk melakukan pengobatan untuk menghilangkan penyakit asma yang
diderita.

Anda mungkin juga menyukai