Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS / SEMESTER : XI / GANJIL
PENYUSUN : LAILI AMELIA MARDIYATUN

PONTIANAK
2018

1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 10 Pontianak


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect learning) pada pembelajaran. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 1 KI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural dan metakognitif terkait dengan pengembangan dari
berdasarkan rasa ingintahunya tentang yang dipelajarinya di sekolah secara
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif dan
budaya, dan humaniora dengan kreatif serta mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, metode sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4 Menjelaskan konsep perubahan 3.4.1 Mendefinisikan energi dan entalpi
entalpi reaksi pada tekanan tetap 3.4.2 Mengidentifikasi sistem dan
dalam persamaan termokimia lingkungan dari suatu reaksi kimia
3.4.3 Membedakan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm
3.4.4 Menentukan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm berdasarkan
diagram tingkat energi

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model discovery learning, dengan metode ceramah dan diskusi peserta
didik dapat mendefinisikan energi dan entalpi, mengidentifikasi sistem
Pertemuan
dan lingkungan dan membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Pertama
serta menentukan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan
diagram tingkat energi

D. Materi Pembelajaran
SISTEM DAN LINGKUNGAN
Secara umum, sistem didefinisikan sebagai bagian dari semesta yang merupakan fokus
kajian dan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang bukan kajian.

Pada Gambar 3.1(a), bahan bakar bereaksi dengan gas oksigen di udara dan menimbulkan
panas di sekelilingnya. Pada proses ini terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan.
Pada Gambar 3.1(b), daun yang berklorofil berfungsi sebagai sistem akan menyerap sinar
matahari dan CO2 dari lingkungan, karbon dioksida bereaksi dengan air membentuk
karbohidrat dan gas oksigen dalam proses fotosintesis. Pada proses ini terjadi perpindahan
energi dari lingkungan ke sistem. Berdasarkan ini maka sistem adalah segala sesuatu yang
dipelajari perubahan energinya, sedangkan lingkungan adalah segala yang berada di
sekeliling sistem. Dalam ilmu kimia, sistem adalah sejumlah zat yang bereaksi, sedangkan
lingkungan adalah segala sesuatu di luar zat-zat tersebut misalnya tabung reaksi.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, system dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
a. Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem
b. Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana antara sistem dengan lingkungan dapat
terjadi perpindahan kalor tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
c. Sistem terisolasi merupakan suatu sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dan lingkungan

ENERGI DAN ENTALPI


Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya energi ini
tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa energi internal tidak
dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan sebesar kuadrat kecepatan
cahaya sesuai persamaan Einstein (E = mc2). Di alam, yang tercepat adalah cahaya. Perubahan
energi internal ditentukan oleh keadaan akhir dan keadaan awal ( ΔU = Uakhir – Uawal).
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah energi panas
yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada energi yang ditransfer,
tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi, Anda dapat mengukur kalor jika
ada aliran energi dari satu materi ke materi lain. Besarnya kalor ini, ditentukan oleh selisih
keadaan akhir dan keadaan awal.
Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah terbuka (tekanan
atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi (ΔH). Entalpi
dilambangkan dengan H (berasal dari kata „Heat of Content’). Dengan demikian, perubahan
entalpi adalah kalor yang terjadi pada tekanan tetap, atau Δ H = QP (Qp menyatakan kalor
yang diukur pada tekanan tetap).

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM


1. Reaksi Eksoterm
Panas dihasilkan dari zat-zat bereaksi yang merupakan sistem kemudian dilepaskan ke
lingkungan. Reaksi ini termsuk reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm energy panas atau kalor
berpindah dari sistem ke lingkungan.
Entalpi sistem sebelum reaksi (reaktan) lebih besar daripada sesudah reaksi (produk) atau
Hreaktan > Hproduk . Perubahan entalpi sistem menjadi lebih kecil dari 0 atau ΔH = -
(negative)
Proses eksoterm dapat digambarkan seperti berikut :

Penulisan persamaan termokimianya yaitu :

Reaktan(fase) → Produk(fase) ΔH = - (negatif) kJ

2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm kebalikan dari reaksi eksoterm. Pada reaksi endoterm sistem menyerap panas
dari lingkungan. Entalpi sistem sesudah reaksi lebih besar daripada sebelum reaksi : Hreaktan
< Hproduk . Perubahan entalpi sistem menjadi lebih besar dari 0 atau ΔH = +.
Penulisan persamaan termokimianya yaitu :

Reaktan(fase) → Produk(fase) ΔH = + (positif) kJ

Reaksi endoterm ada juga yang berlangsung spontan, sistem dengan sendirinya menyerap
kalor dari lingkungan. Pada proses ini akan terjadi penurunan suhu lingkungan, jadi kalau kita
pegang wadah sistem akan terasa dingin.

E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Ceramah

F. Media Pembelajaran
1. Papan tulis

G. Sumber Belajar
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Alokasi
NO Kegiatan Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan
1 Memberi Salam 15 menit
2 Peserta didik membaca doa dengan dipimpin oleh salah satu peserta
didik
3 Mengecek kehadiran peserta didik
4 Melakukan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik berupa :
“Tentu kalian pernah melihat api unggun? Coba bayangkan jika kita
berada didekat api unggun apa yang kita rasakan? Panas bukan? Nah,
api unggun merupakan salah satu reaksi kimia dari proses pembakaran
kayu. Ternyata beberapa reaksi kimia dapat menghasilkan kalor (panas)
selain itu ada pula yang dapat menyerap kalor. Pada pertemuan kali ini,
kita akan mempelajari ilmu kimia yang membahas tentang hubungan
kalor dengan reaksi kimia yang dikenal dengan Termokimia.
Diharapkan selama pembelajaran kalian dapat bersikap kritis dan
aktif.”
5 Peserta didik memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Alokasi
NO Kegiatan Pembelajaran
Waktu
6 Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang tahapan kegiatan
pembelajaran.

A. Kegiatan Inti
1 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok 60 menit
2 Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) Guru memberi
3 penjelasan secara garis besar cara untuk menyelesaikan lembar kerja
tersebut
4 Peserta didik dalam kelompok mencari informasi di buku teks dan
sumber belajar lain
5 Tiap kelompok menyusun jawaban yang sudah didapat dari referensi
6 Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
7 Guru dan peserta didik mendiskusikan setiap jawaban kelompok
8 Setiap peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi semua
kelompok
9 Guru memberi penguatan terhadap hasil diskusi kelompok

Kegiatan penutup

1 Peserta didik secara bersama menemukan manfaat langsung 15 menit


maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung melalui kegiatan refleksi
2 Peserta didik menerima umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
3 Peserta didik menerima informasi tentang rencana untuk
pembelajaran pertemuan yang akan datang
4 Peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa

I.Penilaian
1. Sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Tabel Observasi
2. Pengetahuan
Teknik penilaian : Tertulis (Soal Terlampir)
Bentuk instrumen : Uraian

Pontianak, 2018
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Nurbaiti, S.Hut Laili Amelia Madriyatun


NIP. 19730514 200604 2 002 NIM. F1061151016
LAMPIRAN. Penilaian

1. Penilaian Sikap

Aspek afektif
No Nama Siswa Jumlah skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Dst …

Keterangan aspek afektif :


1. Tidak terlambat masuk kelas
2. Berperan aktif dalam diskusi kelas,
3. Kemampuan berkomunikasi didepan kelas
4. Menyelesaikan tugas dengan tepat dan rapi
5. Jujur dalam mengerjakan ulangan
6. Membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan latihan soal
7. Bekerja sama saat praktikum/diskusi kelompok

Petunjuk pengisian:
Berilah skor 1, 2, 3, 4, 5 pada kolom aspek afektif sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
5 = Sangat Baik ,
4 = Baik ,
3 = Cukup Baik,
2 = Kurang Baik,
1 = Tidak Baik
Jumlah Skor
Nilai = Skor Maksimum x 100
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PENGENALAN TERMOKIMIA”

Kelompok : ………………………..
Nama : ………………………..

1. Kompetensi Dasar
3.4.5 Mendefinisikan energi dan entalpi
3.4.6 Mengidentifikasi sistem dan lingkungan dari suatu reaksi kimia
3.4.7 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
3.4.8 Menentukan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas


bersama teman sekelompokmu!

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan energi dan entalpi?

2. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem dan


lingkungan?

3. Berdasarkan interaksi dengan lingkungan, sistem


dibagi menjadi 3 macam, jelaskan dan berikan
contohnya masing-masing 1!
No Pertanyaan Jawaban
4.

a. Pada kondisi 1 terjadi reaksi A. Disebut apakah


reaksi A? Jelaskan sesuai ilustrasi tersebut.
b. Pada kondisi 2 terjadi reaksi B. Disebut apakah
reaksi B? Jelaskan sesuai ilustrasi tersebut.

5. Tentukan diagram tingkat energi berikut yang


termasuk reaksi eksoterm atau reaksi endoterm,
jelaskan alasannya.
a. Reaksi A yaitu ...

Reaksi A yaitu reaksi (eksoterm/endoterm) atau


disebut reaksi yang (menyerap/melepas) kalor.
Pada reaksi ini terjadi perpindahan energi dari
(sistem/lingkungan) ke (sistem/lingkungan). Nilai
entalpi reaktan lebih (besar/kecil) dari entalpi
produk sehingga perubahan entalpi akan bernilai
(Positif/negatif)
b. Reaksi B yaitu ...
No Pertanyaan Jawaban

Reaksi B yaitu reaksi (eksoterm/endoterm) atau


disebut reaksi yang (menyerap/melepas) kalor.
Pada reaksi ini terjadi perpindahan energi dari
(sistem/lingkungan) ke (sistem/lingkungan). Nilai
entalpi reaktan lebih (besar/kecil) dari entalpi
produk sehingga perubahan entalpi akan bernilai
(Positif/negatif)
PEDOMAN PENSKORAN

No Pertanyaan Jawaban Skor


1. Apakah yang dimaksud dengan energi dan Energi adalah kemampuan untuk melakukan 8
entalpi? kerja
Entalpi adalah total energi panas (kalor) yang
terkandung dalam suatu materi
2. Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan? Sistem adalah segala sesuatu yang dijadikan 8
fokus kajian sedangkan lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada diluar sistem

3. Berdasarkan interaksi dengan lingkungan, a) Sistem terbuka : suatu sistem yang 15


sistem dibagi menjadi 3 macam, jelaskan ! memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dengan
sistem. Contoh: reaksi pemanasan kalium
karbonat dalam gelas beaker.
b) Sistem tertutup : suatu sistem dimana antara
sistem dan lingkungan dapat terjadi
perpindahan kalor tetapi tidak dapat terjadi
pertukaran materi. Contoh: reaksi antara batu
kapur dengan air dalam Erlenmeyer yang
ditutup.
c) Sistem terisolasi : suatu sistem dimana tidak
terjadi perpindahan kalor dan materi antara
system dan lingkungan. Contoh: air dalam
termos.
4. a. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan 10
energi dari lingkungan ke sistem
b. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan
energi dari sistem ke lingkungan

a. Pada kondisi 1 terjadi reaksi A.


Disebut apakah reaksi A? Jelaskan
sesuai ilustrasi tersebut.
b. Pada kondisi 2 terjadi reaksi B. Disebut
apakah reaksi B? Jelaskan sesuai
ilustrasi tersebut.

c. Tentukan diagram tingkat energi berikut a. Reaksi A yaitu reaksi (eksoterm) atau 14
yang termasuk reaksi eksoterm atau reaksi disebut reaksi yang (melepas) kalor. Pada
endoterm, jelaskan alasannya. reaksi ini terjadi perpindahan energi dari
a. (sistem) ke (lingkungan)
Nilai entalpi reaktan lebih (besar) dari
entalpi produk sehingga perubahan entalpi
akan bernilai (negatif)
No Pertanyaan Jawaban Skor

Reaksi A yaitu ...

b. Reaksi B yaitu reaksi (endoterm) atau


disebut reaksi yang (menyerap) kalor. Pada
reaksi ini terjadi perpindahan energi dari
(lingkungan) ke (sistem)
Nilai entalpi reaktan lebih (kecil) dari
entalpi produk sehingga perubahan entalpi
akan bernilai (Positif)

b.
Reaksi B yaitu ...

Jumlah Skor
Nilai = Skor Maksimum x 100

Anda mungkin juga menyukai