TINJAUAN MATERI
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Etiologi
a. faktor keturunan
b. Ciri perseorangan:
1. Usia: paling tinggi usia 30-40 tahun
2. Jenis kelamin: pada laki-laki sering terjadi hipertensi disbanding wanita
3. Ras
c. Kebiasaan hidup
1. Konsumsi garam yang tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah dan
mengeluarkan garam oleh obat diuretik akan menrunkan tekanan darah lebih
lanjut
2. Kegemukan/obesitas
3. Stress atau ketegangan jiwa
Dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat sehingga tekanan darah
meningkat
d. Pengaruh lain:
Merokok
Minum alkohol
Minum obat-obatan: ephedenn, prednisone, epinefrin
Kehamilan
4. Patofisologi
5. Klasifikasi
6. Manifestasi klinis
7. Pemeriksaan fisik
a. Pengukuran tinggi dan berat serta kalkulasi BMI (Body Mass Index)
yaitu berat dalam kg dibagi tinggi dalam m².
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan system kardiovaskuler terutama ukuran jantung, bukti
adanya gagal jntung, penyakit arteri karotis, renal, dan perifer lain
serta koarktasio aorta.
d. Pemeriksaan paru adanya ronkhi dan bronkhospasme serta bising
abdomen, pembesaran ginjal serta tumor yang lain.
e. Pemeriksaan fundus optikus dan system syaraf untuk mengetahui
kemungkinan adanya kerusakan serebrovaskuler.
8. Pemeriksaan diagnostic
a. CBC :
Pemeriksaan hempoglobin/hemotokrit untuk menilai viskositas dan
indicator factor resiko seperti hipercoangulabity anemia
b. Kimia darah :
BUN/creatinin: menilai perfusi/faal renal
Glukose serum: Hiperglikemia
Kadar kolesterol/trigliserida : pertambahan kadar
mengidentifikasi predisposisi pembentukan plaque
attheromatus
Kadar serum aldosterone
Uric Acid
c. Elektrolit :
Serum potassium
Urine VMA
Steroid urine
d. Urine :
Analisa urine
Urine VMA
Steroid urine
e. Radiologi :
Intra vena pyelografi (IVP)
Roentgen thorax
10. Therapy
11. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Diit rendah lemak
2) Diit rendah garam dapur, soda, baring powder, natrium
benzoat, monosodium glutamat.
3) Hindari makanan daging kambing, buah durian, minuman
beralkohol
4) Lakukan olahraga secara teratur
5) Hentikan kebiasan merokok (minum kopi)
6) Menjaga kestabilan BB tapi penderita hipertensi yang disertai
kegemukan
7) Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai.
(Wijaya Kusuma, 2004: 11)
b. Penatalaksanaan Medis
1) Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan
pengobatan causal
2) Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk enurunkan
tekanan darah dengan harapan meprpanjang umur dan
mengurangi timbulnya komplikasi.
3) Upaya menurnkan tekanan darah ilakukan dengan
mengunakan obat anti hipertensi selain dengan perubaha gaya
hidup.
4) Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka
panjang dengan memunkginakn besat untuk seumur hidup.