Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

“PENGENALAN TERMOKIMIA”

Kelompok : ………………………..
Nama : ………………………..

A. Kompetensi Dasar
3.4.1 Mendefinisikan energi dan entalpi
3.4.2 Mengidentifikasi sistem dan lingkungan dari suatu reaksi kimia
3.4.3 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
3.4.4 Menentukan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat
energi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas bersama teman
sekelompokmu!

1. Apakah yang dimaksud dengan energi dan entalpi?


2. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan!
3. Berdasarkan interaksi dengan lingkungan, sistem dibagi menjadi 3 macam, jelaskan
dan berikan contohnya masing-masing 1!
4. Perhatikan gambar berikut!

a. Pada kondisi 1 terjadi reaksi A. Disebut apakah reaksi A? Jelaskan sesuai ilustrasi
tersebut!
b. Pada kondisi 2 terjadi reaksi B. Disebut apakah reaksi B? Jelaskan sesuai ilustrasi
tersebut.
5. Tentukan diagram tingkat energi berikut yang termasuk reaksi eksoterm atau reaksi
endoterm, jelaskan alasannya.
a.

Reaksi A yaitu ...


Reaksi A yaitu reaksi (eksoterm/endoterm) atau disebut reaksi yang (menyerap/melepas)
kalor. Pada reaksi ini terjadi perpindahan energi dari (sistem/lingkungan) ke
(sistem/lingkungan). Nilai entalpi reaktan lebih (besar/kecil) dari entalpi produk sehingga
perubahan entalpi akan bernilai (Positif/negatif)
b.
Reaksi B yaitu ...

Reaksi B yaitu reaksi (eksoterm/endoterm) atau disebut reaksi yang (menyerap/melepas)


kalor. Pada reaksi ini terjadi perpindahan energi dari (sistem/lingkungan) ke
(sistem/lingkungan). Nilai entalpi reaktan lebih (besar/kecil) dari entalpi produk sehingga
perubahan entalpi akan bernilai (Positif/negatif)
TERMOKIMIA
A. SISTEM DAN LINGKUNGAN
Secara umum, sistem didefinisikan sebagai bagian dari semesta yang merupakan
fokus kajian dan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang bukan kajian.

Pada Gambar 3.1(a), bahan bakar bereaksi dengan gas oksigen di udara dan
menimbulkan panas di sekelilingnya. Pada proses ini terjadi perpindahan energi dari
sistem ke lingkungan.
Pada Gambar 3.1(b), daun yang berklorofil berfungsi sebagai sistem akan menyerap
sinar matahari dan CO2 dari lingkungan, karbon dioksida bereaksi dengan air
membentuk karbohidrat dan gas oksigen dalam proses fotosintesis. Pada proses ini
terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem. Berdasarkan ini maka sistem
adalah segala sesuatu yang dipelajari perubahan energinya, sedangkan lingkungan adalah
segala yang berada di sekeliling sistem. Dalam ilmu kimia, sistem adalah sejumlah zat
yang bereaksi, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar zat-zat tersebut
misalnya tabung reaksi.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, system dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
b. Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem
c. Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana antara sistem dengan lingkungan dapat
terjadi perpindahan kalor tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
d. Sistem terisolasi merupakan suatu sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dan lingkungan

B. ENERGI DAN ENTALPI


Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya energi
ini tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa energi
internal tidak dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan sebesar
kuadrat kecepatan cahaya sesuai persamaan Einstein (E = mc 2). Energi sendiri memiliki
pengertian kemampuan untuk melakukan kerja. Di alam, yang tercepat adalah cahaya.
Perubahan energi internal ditentukan oleh keadaan akhir dan keadaan awal ( ΔU = Uakhir
– Uawal).
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah energi
panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada energi
yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi, Anda dapat
mengukur kalor jika ada aliran energi dari satu materi ke materi lain. Besarnya kalor ini,
ditentukan oleh selisih keadaan akhir dan keadaan awal.
Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah terbuka
(tekanan atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi (ΔH).
Entalpi dilambangkan dengan H (berasal dari kata Heat of Content’). Dengan demikian,
perubahan entalpi adalah kalor yang terjadi pada tekanan tetap, atau Δ H = QP (Qp
menyatakan kalor yang diukur pada tekanan tetap).

C. REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM


1. Reaksi Eksoterm
Panas dihasilkan dari zat-zat bereaksi yang merupakan sistem kemudian dilepaskan ke
lingkungan. Reaksi ini termsuk reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm energy panas atau
kalor berpindah dari sistem ke lingkungan.
Entalpi sistem sebelum reaksi (reaktan) lebih besar daripada sesudah reaksi (produk) atau
Hreaktan > Hproduk . Perubahan entalpi sistem menjadi lebih kecil dari 0 atau ΔH = -
(negative)
Proses eksoterm dapat digambarkan seperti berikut :

Penulisan persamaan termokimianya yaitu :

Reaktan(fase) → Produk(fase) ΔH = - (negatif) kJ

2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm kebalikan dari reaksi eksoterm. Pada reaksi endoterm sistem menyerap
panas dari lingkungan. Entalpi sistem sesudah reaksi lebih besar daripada sebelum
reaksi : Hreaktan < Hproduk . Perubahan entalpi sistem menjadi lebih besar dari 0 atau
ΔH = +.
Penulisan persamaan termokimianya yaitu :

Reaktan(fase) → Produk(fase) ΔH = + (positif) kJ

Reaksi endoterm ada juga yang berlangsung spontan, sistem dengan sendirinya menyerap
kalor dari lingkungan. Pada proses ini akan terjadi penurunan suhu lingkungan, jadi kalau
kita pegang wadah sistem akan terasa dingin.

Anda mungkin juga menyukai