Anda di halaman 1dari 10

RRANCANGAN EKSPERIMEN

“LAMPIRAN PRATIKUM TRANSFER OF TRAINING DAN MEMORY”

UIN SUSKA RIAU

DISUSUN OLEHN:
WIDIA DESWITA
NIM : 11761202254
KELAS B

DOSEN PENGAMPU
YULITA KURNIAWATI ASRA, M.Psi, Psi

ASISTEN LABORATORIUM
MUTIA SARI RAMADHANI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
TA 2018/2019
LAPORAN PRATIKUM
PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Nama : Reski Pratiwi


Nomor Subjek : 11761202254
Nama Subjek : Widia Deswita
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 Psikologi
Umur : 22
Nama Ekspermen : Memory
Tanggal : 14 NOVEMBER 2019
Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Labor Psikologi
Asisten : Mutia Sari Ramadhani

I. PROBLEM
1. Apakah memory (ingatan) bersifat tunggal?
2. Apakah kapasitas ingatan pada materi yang berbeda hasilnya akan sama?

II. DASAR TEORI


Memori sering disebut ingatan. Suharnan (2005) menjelaskan bahwa ingatan (memory)
adalah penyimpanan pengetahuan di dalam sistem pikiran manusia, yang berlangsung
mulai dari beberapa detik sampai dengan sepanjang hidup. Menurut Solso, Maclin &
Maclin (2007), memori adalah suatu proses aktif yang melibatkan sejumlah besar area di
otak, dan sejumlah area memiliki fungsi lebih dominan dibandingkan area yang lain.
Atkinson dan Shiffrin (1968) menggunakan istilah memori untuk mengacu pada data-data
yang disimpan, sedangkan penyimpanan mengacu pada komponen struktural yang berisi
informasi. Memori pada pembahasan ini lebih mengacu pada data bukan pada
penyimpanan.
Menurut Solso, Maclin & Maclin (2007), William James mengembangkan konsep
memori menjadi memori langsung (immediate memory) atau memori primer (primary
memory) dan memori tidak langsung (indirect memory) atau memori sekunder (secondary
memory). Model memori primer dan sekunder James disajikan sebagai berikut. Memori
primer dihipotesiskan berhubungan dengan kejadian-kejadian yang bersifat seketika.
Sedangkan, memori sekunder diasumsikan sebagai memori yang permanen yaitu tidak
terhapuskan.
Teori-teori memori terus berkembang. Solso, Maclin & Maclin (2007) menjelaskan
macam-macam memori yang lain, seperti: memori jangka sangat panjang (very long-term
memory), memori eksplisit (explicit memory), memori implisit (implicit memory), memori
otobiografis (autobiographical memories), memori episodik (episodic memory), memori
semantik (semantic memory), memori prosedural (procedural memory), dan memori
deklaratif (declarative memory). Memori eksplisit terutama mengandalkan pengambilan
pengalaman-pengalaman sadar dan menggunakan isyarat berupa rekognisi dan tugas-tugas
memanggil kembali. Memori implisit lebih diekspresikan dalam bentuk mempermudah
kinerja dan tidak memerlukan rekoleksi yang sadar. Memori otobiografis adalah memori
yang dimiliki seseorang mengenai masa lalunya.
Memori otobiografis adalah memori yang dimiliki seorang individu mengenai masa
lalunya. Memori episodik adalah sistem memori neurokognitif yang memungkinkan
seseorang mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya.Memori semantik adalah
memori mengenai kata, konsep, peraturan, dan ide-ide abstrak. Lokasi tempat
penyimpanan memori disimpan di seluruh bagian otak yang terpusat di bagian-bagian
tertentu.

III. HIPOTESIS
A. Indivdu
Ada perbedaan kapasitas memory subjek, terutama jumlah materinya, antara kyta-kata
yang tidak memiliki arti dan tidak berhubungan (Gol A), kata-kata yang berarti dan
tidak berhubungan (Gol B) lebih muda diingat, sedangkan kata-kata yang berarti dan
ber-hubungan (Gol C) sangat mudah diingat.
B. Kelompok
Ada perbedaan kapasitas memory subyek, terutama jumlah materinya antara kata-kata
yang tidak memiliki arti dan tidak berhubungan (gol A), kata-kata yang tidak memiliki
arti dan tidak berhubungan (gol B) dan kata-kata yang berarti dan berhubungan (gol
C).

IV. METODE PENELITIAN


Metode : Eksperimental
Desain : The one shoot case study

V. PROSEDUR
A. Material :
1. 16 set gambar bintang
2. Stopwatch
3. Addo check
4. Pensil
B. Pelaksanaan
Eksperimenter (E) duduk berhadapan dengan subyek (S). E membacakan
berkali-kali kata-kata dengan istruksi sebagai berikut :”saya akan membacakan pada
saudara beberapa kata, tugas saudara hanya mendengarkan dan mengingat-ingatnya.
Bacakan kata-kata dengan nada-nada yang sama untuk tiap kata-kata dengan cara
:”jarak antara kata-kata dua detik, jarak antara seri golongan 10 detik, lalu jarak
ulangan 15 detik seluruhan barang diulang-ulang 5 kali.
Sediakan waktu istirahat selama 15 menit dan diisi-kan dengan perbincangan
ringan, jangan diberikan kesempatan kepada subjek untuk mengingat-ingat lagi.
Lalu duduk lagi berhadapan dengan instruksi beriku :
“saya akan membacakan pada saudara satu kata dan tugas saudara adalah langsung
mengatakan pasangan dari kata tersebut”.
Bila subyek menemukan benar, E langsung meneruskan dan melanjutkan kata yang
berikutnya, ila belum tungu kira-kira 4 detik, bila gagal dihitung sebagai salah
skornya 0.

VI. PENCATATAN HASIL


A. Individu
Subyek A B C
Widia 23 22 25

XA = 23/18 =1,3 XB =22/18 = 1,2 XC = 25/18 = 1,4

X ABC = 23+22+25 = 70 = 23,3


3 3

Keterangan Tabel :
a. Kata-kata yang tidak bermakna
b. Kata-kata yang bermakna tapi tidak berhubungan
c. Kata-kata yang bemakna dan berhubungan.

B. Kelompok
No Nama Gol ABC Gol BCA Gol CAB
(A) (B) (C)
1 Nadia S 22 23 24
2 Reviza Wulandari 21 21 21
3 Mirna Rohmah 13 14 15
4 Siska Nurliana 16 15 17
5 Yusniar Siregar 14 16 17
6 M.Riski Aditama 25 29 26
7 Ovie Rivani 19 17 18
8 Vebri Diyo Parse 24 28 25
9 Silvia Dwi Anggita 10 10 10
10 Novaldi Nurisman 15 18 19
11 Misnaini 16 18 18
12 Jelly Soviana 22 22 21
13 Widia Deswita 23 22 25
14 Chaira Tasya Ikhwana 29 30 30
15 Rehanil Jannah 26 28 26
16 Resti Ayu Pratiwi 23 25 25
17 Irma Gustina 19 21 22
18 Rian Jandrianda A 29 30 29
X 366 387 388
∑ 20.3 21.5 21.6
VII. PENGOLAHAN HASIL
A. Individu
1. Golongan ABC

A B C
5 9 9

5 𝐴+𝐵+𝐶 0,5+0,9+0,9
XA = 10 = 0,5 X ∑ABC = =
3 3

9 2,3
XB = 10 = 0,9 = = 0,7
3

9
XC = 10 = 0,9

2. Golongan BCA

B C A
9 9 4

9 𝐵+𝐶+𝐴 0,9+0,9+0,4
XB =10 = 0,9 X ∑BCA = =
3 3

9 2,2
XC= 10 = 0,9 = = 0,7
3

4
XA=10 = 0,4

3. Golongan CAB
C A B
10 7 8
10 𝐵+𝐶+𝐴 1+0,7+0,8
XC= 10 = 1 X ∑BCA = =
3 3

7 2,5
XA=10= 0,7 = = 0,8
3

8
XC= = 0,8
10

Keterangan tabel :
A : kata-kata yang tidak bermakna
B : kata-kata yang bermakna tetapi tidak berhubungan
C : kata-kata bermakna dan berhubungan.

B. Kelompok
Data Statistik
Statistik A B C D
N 18 18 18 18
∑N 366 387 388 1141
∑X2 7950 8927 8822 25699
X 20,33 21,5 21,56 63,39

(ΣXT)2
1. JKT = Σx2T -
N
(1141)2
= 25699 -
54
= 25699 – 24108,91
= 1590,09

(ΣXA)2 (ΣXB)2 (ΣXC)2


2. JKd = Σx2A - + Σx2B - + Σx2C -
NA NB NC

(ΣXA)2 (ΣXB)2 (ΣXC)2


= Σx2T - [ + + ]
NA NB NC

(366)2 (387)2 (388)2


= 25699 - [ + + ]
18 18 18
= 25699 - [ 7442 + 8320,5 + 8363,56]
= 25699 – 24126,06
= 1572,94

(ΣXA)2 (ΣXB)2 (ΣXC)2 (ΣXT)2


3. JKA = + + -
NA NB NC N

(366)2 (387)2 (388)2 (1141)2


= + + -
18 18 18 54
= 24186,06 - 24108,91
= 17,15
4. Dbd = N – g
= 54 – 3
= 51
5. DbA = a – 1
=3–1
=2
Jkd
6. Mkd =
Dbd
1572,94
= 51
= 30,84
JkA
7. MkA =
DbA
17,15
= = 8,57
2
MkA
8. FoA =
Mkd
8,57
= = 0,28
30,84

Uji signifikan FoA


DbA = 2 t1% = 2,02
Dbd = 51 t5% =3,31

FoA < t1%


Tidak signifikan
FoA < t5%
Uji Joli

X A  B X A  C
1. tAB   2. tAC
 1

1   1 1 
Mkd   Mkd   
 nA nB   nA nC 

20,3  21,5 20,3  21,56



 1 1  
30,84    1 1 
 18 18  30,84  
 18 18 

 0,64
 0,67

tAB < t1%


Tidak signifikan
tAB < t5% tAC < t1%
Tidak signifikan

tAC < t5%

X B  C
3. tBC 
 1 1 
Mkd   
 nB nC 

21,5  21,56

 1 1 
30,84  
 18 18 

 0,02

tBC < t1%


Tidak signifikan
tBC < t5%

Uji signifikan Pasangan


DbA = 2 t1% = 2,02
Dbd = 51 t5% =3,31
VIII. KESIMPULAN
A. Individu
Ada perbedaaan antara pasangan kata-kata yang tidak berarti, pasangan kata-
kata berarti tidak berhubungan dengan pasangan kata-kata yang berarti dan
berhubungan pada individu. Pasangan yang berarti dan berhubungan lebih
mudah disimpan dalam memory dengan kata lain golongan C lebih mudah
disimpan daripada golongan A dan B. Hipotesis diterima.
B. Kelompok
Ada perbedaan kapasitas ingatan yang signifikan pada maeri golongan A, B, C.
Hipotesis ditolak.

IX. DISKUSI
A. Individu
B. Kelompok
Memeory dipengaruhi oleh:
1. Materi/bahan yang dipelajari
2. Kondisi ruangan eksperimen
3. Kapasitas memory subjek

X. KESAN-KESAN DALAM EKSPERIMEN


Terjadi perlakuan yang tidak sama, hal ini disebabkan bentuknya fungsi tester dan
testee secara bergantian, sehingga respon yang diharapkan tidak seperti yang
terjadi. Eksperimen berjalan cukup baik, walaupun ada sedikit variabel yang
menggangu sehingga subjek agak sulit berkonsentrasi.

XI. KEGUNAAN SEHARI-HARI


1. Dengan cara mengetahui tentang ingatan dan hal-hal yang terkait, maka kita
dapat mengetahui cara terbaik untuk meningkatkan ingatan, yakni dengan
mengulang-ngulang materi yang diterima.
2. Materi akan semakin mudah diingat bila diberikan berulang-ulang.
3. Memory diperlukan hampir setiap aktivitas sehari-hari baik dalam
bersosialisasi sesama manuisi amaupun lingkungan sekitar.

Pekanbaru, 14 November 2019


Eksperimenter

(Reski Pratiw

Asisten : Mutia Sari Ramadhani

Nilai :
DAFTAR PUSTAKA

Bhinnety, Magda. 2014. Struktur dan Proses Memori. Fakultas Psikologi Universitas
Gadjah Mada. Vol 16, No.2

Galotti, K.M. 2004. Cognitive psychology-in and out of the laboratory. USA: Thomson
Wardsworth

Hastjarjo, Dicky. 2013. Kajian Tentang Memory. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada. Vol 16, No.2

Irwanto. 1991. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rakhmat, Jalaludin. 2000. Psikologi komunikasi. Bandung: Remadja Karya

Santrock,J.W. 2005. Adolescence, Perkembangan Remaja. Jakarta:Erlangga.

Solso, R.L. 1995. Cognitive Psychology. (4th ed). Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Anda mungkin juga menyukai