Anda di halaman 1dari 2

Sumber: PBB (2015)

Target SDGS 6 dari gambar diatas ialah :

 Akses air minum universal dan layak yang aman dan


SDG’S 6 terjangkau bagi semua;

Sustainable Development Goals (SDGs)  Akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan layak
untuk semua, dan mengakhiri buang air besar sembarangan
merupakan alih bentuk Millenium Development
(BABS), memberikan perhatian khusus pada kebutuhan
Goals (MDGs) yang telah selesai masa perempuan dan anak perempuan dan orang-orang dalam
situasi rentan;
pelaksanaannya pada 2015. SDGs atau dikenal

sebagai Tujuan Pembangunan Keberlanjutan  Peningkatan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan timbulan sampah serta mengurangi
(TPB) dicanangkan sebagai agenda 193 negara
pembuangan bahan kimia berbahaya, dan mengurangi
anggota PBB dan harus dituntaskan pada 2030. hingga separuh proporsi air limbah yang tidak ditangani
serta meningkatkan guna ulang dan daur ulang aman secara
Pembangunan keberlanjutan ini mengusung
global;
prinsip 5P: People, Planet, Prosperity,
 Peningkatan efisiensi penggunaan air di semua sektor dan
Peace, dan Partnership. Artinya, dalam setiap memastikan keberlangsungan pengambilan dan pasokan air
kegiatan pembangunan harus berlandaskan tawar untuk mengatasi kelangkaan air dan secara
substansial menurunkan jumlah masyarakat yang menderita
kelima prinsip tersebut. SGS memiliki beberapa
kelangkaan air;
tujuan salah satunya tujuan yang keenam (SDG
 Penerapan pengelolaan sumberdaya air terpadu di semua
6) adalah air bersih dan sanitasi dengan tujuan tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang
utama menjamin ketersediaan air bersih dan sesuai;

sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.  Perlindungan dan perbaikan ekosistem yang terkait air,
termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, akuifer
Yang diman SDG 6 ditargetkan tercapai
dan danau;
setidaknya pada tahun 2030.
 Perluasan kerjasama dan pengembangan kapasitas
dukungan internasional untuk negara-negara berkembang
dalam kegiatan ataupun program yang berhubungan dengan
air bersih dan sanitasi, termasuk pemeliharaan sumber air,

WA ODE SAFINA TUNNAJA


WA ODE SAFINA TUNNAJA

195060601111036
Kondisi Air Bersih dan sanitasi di
Indonesia

Indonesia merupakan negara terkaya keempat di dunia


dalam hal total sumber daya air terbarukan, setelah Brasil,
Rusia dan Kanada (FAO, 2003). Sayangnya, air yang
melimpah ini tidak terdistribusikan secara merata. Pada tahun
2006, hanya 30,8% rumah tangga di daerah perkotaan yang
memiliki akses ke air perpipaan dan hanya 9% di daerah Upaya yang dilakukan untuk
pedesaan, dengan rata-rata 18,4% di seluruh negeri (Bappenas,
mendukung target SGSG 6
2011). Selain itu, konsumsi air domestik rata-rata di Indonesia
hanya 34,2 liter/orang/hari sementara jumlah minimum untuk  Untuk sanitasi mulai dengan menerapkan pola
memenuhi kebutuhan dasar manusia adalah 50 liter /orang hari
hidup sehat
(Gleick, 1998).

Menurut Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Pola hidup harus dimulai dari diri sendiri, lalu
Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan ditularkan ke orang terdekat seperti keluarga.
Kehutanan (KLHK), Indonesia mewakili sekitar 6% dari
Contohya seperti sering mencuci tangan sebelum dan
sumber daya air yang ada di dunia, artinya Indonesia memiliki
sumber daya air yang cukup melimpah akan tetapi, hampir sesudah beraktivitas, buang air di toilet, dan
65% air sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar berat. menggunakan sabun pembersih yang ramah
dimana air sungai merupakan sumber utama air bersih yang lingkungan. Kemudian pola hidup.
digunakan sebagian besar penduduk di Indonesia untuk
kebutuhan sehari-hari mulai dari air minum, mandi, memasak, Untuk dilingkungan masyarakat sendiri mulai
dll. pencemaran tersebut berasal dari limbah rumah tangga atau
dibangun MCK,I Instalasi Pengolahan Air Limbah
domestik, bukan dari limbah industri. Hal ini semakin
menguatkan korelasi antara kualitas air dengan kualitas sanitasi (IPAL) Komunal, IPAL Kombinasi dengan MCK dan
yang ada, dimana kualitas air ditentukan oleh kualitas sanitasi. Sambungan Rumah. Agar tidak terdapat lagi
Apabila kondisi sanitasi yang ada dalam kategori buruk maka masyarakat yang BAB di sembarang tempat terutama
kulitas air juga menjadi buruk.
sungai.

Penyediaan infrastruktur air minum di Indonesia belum


mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk baik karena  Untuk mendukung SDGS Air bersih
faktor urbanisasi maupun peningkatan konsumsi air minum.
Selain itu, terdapat permasalahan pada tingkat operator air
minum khususnya PDAM yang berkontribusi terhadap
penurunan akses terhadap air minum yaitu pengelolaan yang Melakukan kegiatan sedekah air. Sedekah air
kurang efisien di internal PDAM, rendahnya tarif air minum, merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh
minimnya biaya operasional dan pemeliharaan, serta masyarakat untuk membantu masyarakat yang
terbatasnya SDM yang kompeten.
benar-benar krisis air bersih contohnya seperti
masyarakat yang habis terkena bencana banjir.
Pada tahun 2019 lalu juga di Indonesia telah diterapkan
progam 100 0 100 yaitu sebuah program menuju pemenuhan
target tiga sektor antara lain pemenuhan 100 persen akses layak
air minum, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0 persen,
Referensi :
dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak. Program
tersebut dibuat karena melihat kondisi Masih banyak warga Elisya Vita, 2018 ; AIR DAN SANITASI: DIMANA POSISI
masyarakat di Indonesia yang hidup di dalam lingkungan yang INDONESIA?; Seminar nasional FMIPA UT 2018
tidak baik untuk kesehatan, yaitu mereka yang tidak memiliki
SEDEKAHAIR.ORG
akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak.

Anda mungkin juga menyukai