I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Selasa tanggal 3 Oktober 2018 pukul : 14.00 WIB di ruang
Rajawali IB Rumah Sakit Dr. Karyadi secara alloanamnesa atau autoanamnesa.
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 28 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan Terakhir: SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Demak
No. RM : C711676
Tanggal Masuk : 07 September 2018
Jam : 12.00
Dx Medis : Fistula enterokutan
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. B
Umur : 40 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir: SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Demak
Hub dg pasien : Ibu
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut (P : nyeri karena ada luka Q : nyeri
seperti ditusuk-tusuk R: sekitar luka S: 3 T: nyeri ketika mendapat
tekanan)
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien dirawat di ruang Rajawali 1B, pasien mengeluh nyeri pada perut.
Keluar cairan pada stoma, monitor pengeluaran cairan stoma sebanyak 200
cc, TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,6 0C, SpO2:
97%. Pada saat pengkajian pada tanggal 3 Oktober 2018 pasien
mengatakan nyeri pada perut (P : nyeri karena ada luka Q : nyeri seperti
ditusuk-tusuk R: sekitar luka S: 2 T: nyeri ketika mendapat tekanan).
Pasien tampak kurus, tidak nafsu makan. Terapi yang diberikan RD 5% 40
tpm, Pan amin G 40 tpm, loperamid 1 tab/6jam, zinc 1 tab/24 jam, Vit B
com 1 tab/ 8 jam, Vit C 1 tab/8jam, sulvas atrropin 1 amp/2jam,
paracetamol 500mg/8jam. Terpasang 2 kantong kolostomi untuk
menampung cairan yang keluar dari stoma.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan mengalami kecelakaan kurang lebih sebulan yang lalu,
pasien mengatakan patah tulang pada kaki bawah dan paha dan mengeluh
sakit pada perut. Pasien kemudian dilarikan ke RSUD Demak dan
dilakukan ORIF dan laparotomi dan dirawat kurang lebih seminggu.
Karena kondisi tak kunjung membaik pasien dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat hipertensi, ada riwayat penyakit
jantung, tidak ada riwayat DM, tidak ada riwayat TB paru, tumor.
Genogram
: pasien laki-laki
: tinggal serumah
d. Auskultasi
- Bunyi jantung I,II : reguler
- Gallop : tidak ada
- Murmur/ bising jantung : tidak ada
3. Sistem Gastrointestinal
Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan diberikan makanan berupa susu peptamen 300 cc 3x6
perhari, pasien mengatakan mual, tidak napsu makan. Diit yang diberikan
tidak habis. Pasien mengatakan nyeri pada perut (P : nyeri karena ada luka
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: sekitar luka S: 3 T: ketika mendapat
tekanan), tidak ada alergi terhadap makanan, pola BAB 1 kali sehari,
dengan konsistensi encer, warna kuning bau khas. BAK 3-5 x/hari, jumlah
1200cc
Tanda (obyektif)
Tanda (obyektif :
BARTHEL INDEKS
1 Makan 10 2
2 Aktivitas Toilet 5 5
5 Mandi 5 5
8 Berpakaian 5 10
9 Mengontrol defekasi 5 10
10 Mengontrol berkemih 10 10
Total 65 50
Gejala (obyektif)
9. Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif)
a. Poliuria
Pasien mengatakan tidak mengalami buang air kecil
b. Polidipsia
Pasien mengatakan tidak merasa haus
c. Polifagia
Pasien mengatakan tidak merasa lapar
d. Susah tidur
Klien mengatakan tidur tidak teratur
e. Sering merasa lemah
Klien mengatakan sering merasa lemah
f. Mudah Lelah
Klien mengatakan belum bisa beraktivitas
g. Emosi labil
Klien mengatakan tidak mudah emosi
h. Gangguan penglihatan
Klien mengatakan mengalami gangguan penglihatan
i. Perubahan menstruasi/ libido
Tidak terkaji
j. Sering luka
Tidak terkaji
k. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat DM
l. Riwayat trauma kepala
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat terbentur di kepalanya
m. Riwayat pengangkatan kelenjar tyroid
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi kelenjar tyroid.
Tanda ( Obyektif)
a. Ketelambatan pubertas
Klien nampak tidak mengalami keterlambatan pubertas
b. Tubuh sangat pendek
Tinggi badan klien tidak pendek
c. Luka sulit sembuh
Tidak ada riwayat klien mengalami luka yang sulit sembuh
d. Peningkatan suhu tubuh
Klien suhu tubuhnya normal (36,6°C)
e. Penurunan Berat badan
Tampak mengalami penurunan berat badan
f. Edema
Klien tidak mengalami edema pada jari kaki
10. Sistem Integumen
Gejala (subyektif)
a. Riwayat gangguan kulit
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan maupun
obat
b. Keluhan klien : klien mengatakan terdapat luka jahitan diperut
Gejala (Obyektif)
a. Abnormalitas Kuku :Kuku klien nampak normal
b. Abnormalitas rambut :Rambut klien sedikit bercabang
c. Kualitas Rambut : Klien mengalami rambut
yang kusam dan kering
d. Luka bakar : Klien tidak memiliki luka bakar
e. Ruam kulit Primer
Makula : tidak ada
Eritema : ada
Papula : tidak ada
Nodula : tidak ada
Vesikula : tidak ada
Bula : tidak ada
Pustula : tidak ada
Urtika : tidak ada
f. Ruam Kulit sekunder
Skuama : tidak ada
Krusta : tidak ada
Erosi : tidak ada
Ekskoriasi : tidak ada
Ulkus : ada
Rhagaden : tidak ada
Parut : tidak ada
Keloid : tidak ada
Abses : tidak ada
Likenifikasi : tidak ada
Guma : tidak ada
Hiperpigmentasi : tidak ada
11. Sistem sensorik
Gejala(Subyektif) : pasien mengatakan kalau menglihat jauh kurang
jelas
Tanda (Obyektif) : pasien kurang jelas melihat jauh, pasien tidak
menggunakan kaca mata, tidak menggunakan
alat bantu dengar.
12. Sistem Hematologi
Gejala (subyektif)
a. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak memliki riwayat
anemia/perdarahan
b. Riwayat kesehatan klien
Klien mengatakan tidak memliki riwayat anemia/perdarahan.
Tanda ( obyektif)
a. Jenis golongan darah : -
b. Tanda-tanda infeksi : Leukosit: 20 103/uL,
Dolor: ada rasa nyeri tekan
Kalor: terasa panas disekitar luka
Rubor: ada kemerahan disekitar luka
Tumor: tidak bengkak
Fungsi lasea:BAB melalui anus
c. Perdarahan : Klien tidak mengalami perdarahan
d. Warna kulit : sawo matang
D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 18 Sep 2018
HEMATOLOGI
7 MCV 86,6 fL 76 - 96
KIMIA KLINIK
10 SGOT 50 U/L 15 - 34
11 SGDT 36 U/L 15 - 60
2. Pemeriksaan Diagnostik
a. Radiologi pada tanggal 13 September 2018
1) Pemeriksaan OMD( Oesophagus Maag Duodenum)
Klinis: Suspek perforasiduodenum fistula enterocutan post
laparotomi post KLL.
Foto Polos
Tak tampak opasitas patologis
Tak tampak deviasi trakea
Tampak 1 buah marker pada stoma supra umbilical
Foto Dengan Kontras
Kontras barium sulfat yang telah diencerkan di minumkan.
Tampak kontras lancar mengisi struktur esophagus, gaster,
duodenum dan sebagian ke small bowel Pasase kontras lancar.
Dinding reguler, tak tampak indentasi, filling defek maupun
additional shadow.
Oesophagus: dinding regular. Tak terlihat filling defect maupun
additional shadow
Gaster : mukosa tampak baik, tak tampak filling defek, indentasi
maupun additional shadow
Duodenum: dinding regular. Tak tampak filling defek, indentasi,
additional shadow maupun barium collection.
Kesan
Tak tampak kelainan pada esophagus, gaster dan duodenum
3. Terapi Medikasi
4. Tanda-tanda Vital
DO :
- Terdapat luka jahitan laparotomi
kurang lebih 15cm
- Terpasang 2 kantong kolostomi
untuk menampung cairan yang
keluar dari stoma jahitan
- Leukosit : 20 103/uL (H)
- Trombosit : 455 103/uL (H)
No.
TUJUAN (NOC) NIC TTD
DP
I Setelah dilakukan tindakan keerawatan NIC: manajemen nutrisi ardi
selama 3x7jam ketidakseimbangan nutrisi 1. Kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan dapat teratasi 2. Monitor turgor kulit
dengan kriteria hasil: 3. Monitor tipe dan jumlah
NOC: Status nutrisi aktivitas yang biasa dilakukan
1. Intake zat gizi (nutrien) adekuat 4. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
5. Monitor mual/muntah
6. Bantu memberikan makan
7. Monitor kadar albumin, total
protein, dan Hb
8. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
9. Berikan terapi parentral
10. Monitor TTV
II Setelah dilakukan tindakan keperawaatan NIC: pain management ardi
selama 3x7jam diharapkan nyeri dapat 1. Lakukan pengkajian nyeri
teratasi dengan KH : secara komprehensif termasuk
NOC: Pain Control lokasi, kkarakteristik, durasi,
1. Klien daat menjelaskan faktor frekuensi, kualitas, dan faktor
penyebab nyeri presipitasi.
2. Klien mampu menggunakan teknik 2. Kaji faktor presipitasi nyeri
non farmakologis 3. Kontrol lingkungan yang dapat
3. Mampu mengenali nyeri (skala, mempengaruhi nyeri seperti
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) suhu ruangan, pencahayaan
4. Melaporkan nyeri berkurang dan kebisingan
4. Observasi reaksi non verbal
dari ketidaknyamanan
5. Ajarkan teknik non
farmakologis (napas dalam)
ketika nyeri
6. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
7. Tingkatkan istirahat
8. Evaluasi keefektifan
manajemen nyeri yang
diberikan
9. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
III Setelah dilakukan tindakan keerawatan NIC: perlindungan infeksi ardi
selama 3x7jam resiko infeksi dapat 1. Pertahankan teknik aseptif
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Cuci tangan setiap sebelum
NOC: Kontrol resiko dan sesudah tindakan
1. Klien bebas dari tanda dan gejala keperawatan
infeksi 3. Gunakan APD setiap
2. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan tindakan pada
mencegah timbulnya infeksi pasien
3. Jumlah leukosit dalam batas normal 4. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
5. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
6. Monitor adanya luka
7. Monitor cairan yang keluar
dari stoma
8. Monitor nutrisi
9. Tingkatkan intake nutrisi
10. Monitor TTV
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
II 03 Okt 14.00 Mengkaji keluhan pasien S: pasien mengatakan nyeri pada perut ardi
2018 P: Nyeri karena luka
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R:Nyeri sekitar luka
S: Skala 3
T: nyeri ketika mendapat tekanan
O: 1. Pasien tampak lemas
2. Pasien tampak menahan nyeri
I 16.00 Kaji ada tidaknya alergi S: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi ardi
makanan makanan
O: Pasien mendapatkan diit susu peptamen
II 04 Okt 07.00 Monitor keluhan nyeri S: Pasien mengatakan terkadang masih ardi
2018 nyeri ( P: nyeri karena luka, Q: seperti
ditusuk-tusuk, R: sektar luka, S: skala 3,
T: nyeri ketika mendapat tekanan )
O: pasien menunjukkan ekspresi
ketidaknyamanan
I 07.15 Memonitor mual/muntah S: 1. Pasien mengatakan merasa mual ardi
2. Pasien mengatakan ingin muntah
tetapi tidak keluar
O: Pasien tampak lemas, diit yang
diberikan tidak habis
III 08.00 Menjelaskan tanda-tanda S: pasien dan keluarga bersedia diberikan ardi
infeksi informasi tentang tanda infeksi
II 10.00 Anjurkan relaksasi napas S: Pasien mengatakan mengerti yang telah ardi
dalam ketika nyeri dianjurkan
O:-
II 05 Okt 07.00 Mengkaji keluhan nyeri S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri ardi
2018 pada perut, tetapi nyeri muncul ketika
ditekan atau pasien ingin muntah
O: 1. Pasien tampak tidak menahan nyeri
2. Pasien tampak lemas
III 08.15 Melakukan perawatan luka S: Pasien mengatakan kondisinya masih ardi
dan mengganti kantong lemas
kolostomi O: Terdapat luka jahitan kurang lebih 15cm
VI. EVALUASI
No
Hari/ Tgl/ Jam RESPON PERKEMBANGAN TTD
Dx
I 03 Okt 18/ 16.30 S : klien mengatakan nyeri perut ardi
P: Nyeri karena luka
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R:Nyeri sekitar luka
S: Skala 3
T: nyeri ketika mendapat tekanan
No
Hari/ Tgl/ Jam RESPON PERKEMBANGAN TTD
Dx
I 04 Okt 18/ 11.00 S: 1. Pasien mengatakan merasa mual ardi
2. Pasien mengatakan ingin muntah tetapi tidak
keluar
O: 1. Pasien tampak lemas, diit yang diberikan
tidak habis
2. Terpasang infus pan amin g 40 tpm
3. Tidak ada tanda-tanda alergi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjut intervensi
Monitor turgor kulit
II 04 Okt 18/ 11.00 S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri pada ardi
perut, tetapi nyeri muncul ketika ditekan atau
pasien ingin muntah
P: Nyeri karena luka
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R:Nyeri sekitar luka
S: Skala 2
T: nyeri ketika mendapat tekanan
O: 1. Pasien tampak merasa nyeri ketika ditekan
2. Pasien tampak lemas
A : masalah teratasi sebagian
P :lanjut intervensi
1. Kaji nyeri secara komprehensif
2. Anjurkan teknik napas dalam ketika
merasa nyeri
III 04 Okt 18/ 11.00 S: pasien mengatakan lemas ardi
O:1. Terpasang 2 kantong kolostomi
2. Cairan yang keluar dari stoma 200cc, warna
kuning keruh
A: Masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
1. Monitor cairan stoma
2. Bersihkan kantong kolostomi setelah
mengeluarkan cairan
No
Hari/ Tgl/ Jam RESPON PERKEMBANGAN TTD
Dx
I 05 Okt 18/ 13.00 S : Pasien mengatakan mual, tidak nafsu makan, ardi
ingin muntah tapi tidak keluar
O:1. Diit susu peptamen tidak habis
2. Pasien tampak lemas
3. Terpasang infus pan amin g 40 tpm
4. Pasien tampak kurus
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di pertahankan
1. Monitor mual muntah
2. Berikan terapi parenteral
II 05 Okt 18/ 10.00 S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri pada ardi
perut, tetapi nyeri muncul ketika ditekan atau
pasien ingin muntah
P: Nyeri karena luka
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R:Nyeri sekitar luka
S: Skala 2
T: nyeri ketika mendapat tekanan