Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Peperangan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, perang berarti permusuhan
antar dua negara (bangsa, agama, suku, dsb), dan dapat pula berarti
pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan (tentara, laskar,
pemberontak, dsb) atau lebih yang disertai pertempuran bersenjata.
Dalam arti sempit, perang diartikan sebagai kondisi permusuhan
dengan menggunakan kekerasan. Perang secara tradisional di maknai
sebagai pertikaian bersenjata, di era modern, perang lebih mengarah pada
superioritas teknologi dan industri, hal ini tercermin dari doktrin angkatan
perangnya seperti " Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai
dunia ", hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian harus
dicapai oleh teknologi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perang adalah sebuah aksi fisik dan
non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di
wilayah yang dipertentangkan. Namun kata perang tidak lagi berperan
sebagai kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat, yang
mempopulerkan hal ini adalah para Jurnalis, sehingga lambat laun
pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum perang berarti
"pertentangan“. Melihat lebih teliti mengenai definisi ‘perang’ yang telah
didefinisikan, perang haruslah menyangkut conflict antara dua negara atau
lebih yang dikontraskan sebagai konflik laju yang sifatnya sementara. Harus
melibatkan negara yang berkuasa, dimana peraturan sipil dilanggar dan
terjadinya demonstrasi-demonstrasi.  Juga suatu negara yang berjuang
melawan negara lain dan bukan untuk seserang yang sifatnya individu
ataupun untuk suatu group didalam negara yang bersangkutan.

B. Penyebab Terjadinya Peperangan      


Ada beberapa penyebab terjadinya perang di antaranya adalah:
 Perbedaan ideologi
 Keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan
 Perbedaan kepentingan 
 Perampasan Sumber Daya Alam (minyak, hasil pertanian, dll)
Peperangan adalah suatu jenis tingkah laku dari sekian banyak tingkah
laku manusia di dunia ini. Dan karena perang adalah “tingkah laku” maka
penyebab perang dapat dilihat dari beberapa pendekatan yang dipakai untuk
memahami tigkah laku yang dapat digolongkan ke dalam 4 pendekatan,
yaitu :

1. Pendekatan motivasional

Sumber penyebab terjadinya peperangan menurut pendekatan


motivasional terdapat di dalam diri manusia, bukan hal-hal yang ada
di dalam diri manusia.

2. Pendekatan  untung-rugi  (reinforsemen)

Menurut pendekatan untung-rugi setiap perbuatan yang diikuti


oleh keuntungan atau terhindar dari kerugian berkecenderungan untuk
dilakukan.  Jika ditinjau dari pendekatan “untung-rugi”, peperangan
timbul oleh karena orang mengharapkan “keuntungan” dari
peperangan yang dilakukan. Melihat dari sejarah tampaknya banyak
hal yang mendukung pendekatan untung rugi. Misalnya banyak
peperangan yang dilakukan dengan tujuan kolonialisasi atau “ekspansi
territorial” yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan secara
ekonomis. 

3.  Pendekatan  struktural

Pendekatan struktural melekat masalah pada struktur kehidupan


yang ada di masyarakat sebagai sumber terjadinya konflik, kekerasan,
atau peperangan. Adanya Strata didalam kehidupan bermasyarakat
dan kehidupan bernegara dapat menjadi sumber pertikaian; apabila
Strata tersebut menjadi sumber ketidak adilan. Stratifikasi sosial
seperti golongan kaya, golongan menengah, dan golongan miskin
dapat menjadi sumber bentrokan apabila tidak adilnya distribusi hasil-
hasil pembangunan suatu negara, ledakan sosial yang manifestasinya
berupa kekerasan dapat mudah terjadi.
Ditinjau dari pendekatan struktural, apabila “kepentingan” suatu
kelompok terancam oleh kelompok lain maka anggota kelompok akan
menggunakan perang sebagai cara untuk memperoleh “kepentingan”
tersebut.                  

4.  Pendekatan  kognitif

Pendekatan psikologis yang akhir -akhir ini sangat popular di


dalam usaha memahami perilaku manusia ialah pendekatan kognitif.
Proses kognitif yang seringkali dibicarakan dalam kaitan dengan
terjadinya konflik internasional ialah proses persepsi yang keliru
(misperception) di dalam menanggapi situsi internasional.
     Tokoh utama yang menggunakan pendekatan kognitif di dalam
menganalisis konflik internasional ialah Ralph K. White. Menurut
pendapat White, ada 6 hal yang merupakan mispersepsi yang
seringkali menimbulkan konflik imternasional yaitu:
 “Diabolical Enemy Image” (pandangan bahwa musuh jahat seperti 
setan).
 “Vipile Self Image” (pandangan bahwa diri sendiri jantan).
 “Moral Self Image” (pandangan bahwa diri sendiri adalah moralis)
 “Selective Inatention” (tidak memperhatikan hal-hal yang
bertentangan  dengan keyakinan).
 “Absence of Empathy “ (tidak adanya rasa empati).
 “Military Over Confidence” (keyakinan yang berlebih-lebihan akan
kekuatan militer).
Jika kita tinjau kembali keempat pendekatan tersebut, maka
pedekatan reinforsemen, pendekatan kognitif dan pendekatan
struktural lebih mampu menampilkan argumentasi tentang dasar-dasar
terjadinya perang. Perang adalah suatu taktik yang dipakai untuk
memperoleh “positive reinforsemen”. Ditinjau dari pendekatan
Struktural apabila “kepentingan” suatu kelompok terancam oleh
kelompok lain maka anggota kelompok akan menggunakan perang
sebagai cara untuk memperoleh “kepentingan” tersebut.
Menggunakan bahasa psikologi, “kepentingan”, apakah kepentingan
itu politik, ekonomi, sosial, atau lainnya, adalah “positive
reinforsemen”. Perang seringkali terjadi oleh karena adanya
mispersepsi bahwa kepentingan kelompok terancam kelompok lain.
C. Jenis-jenis Peperangan
Ada  beberapa macam jenis perang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Perang dingin  
adalah perang yang tidak ada penggunaan kekerasan bersenjata secara
terbuka, namun kondisi dan suasana antara dua pihak yang
bertentangan sangat mirip dengan keadaan perang.
Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi
konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya yang disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya
yang disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991.
Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer;
ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan
pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan banyak lagi. Istilah "Perang Dingin" sendiri
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang
terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
2.      Perang umum 
adalah perang yang mengejar tujuan luas dengan menggunakan
seluruh kemampuan negara dan dilakukan di seluruh dunia.  
v   Perang dunia
v  Perang ekonomi
v  Perang politik
v  Perang agama
v  Perang nuklir
3.      Perang terbatas  
adalah perang yang terjadi antara dua bangsa saja atau perang yang
tidak melibatkan banyak bangsa secara luas dilihat dari dari sudut
tujuan, penggunaan kekuatan, dan lingkup wilayah.
4. Perang saudara
Dalam bahasa Inggris perang saudara disebut civil war yang secara
harafiah artinya adalah "perang warga sipil" atau "perang madani".
Perang Saudara merujuk kepada suatu jenis perang di mana bukan dua
atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun
beberapa faksi (=saudara) di dalam sebuah entitas politik. Tidak
jarang sebuah perang saudara merupakan tanda awal perpecahan
sebuah entitas politik.
Salah satu contoh perang saudara yaitu Perang Saudara Amerika yang
terjadi antara 1861 dan 1865 di Amerika Serikat (AS). Sekelompok
negara bagian di bagian selatan ingin merdeka, sedangkan
pemerintahan dan negara-negara bagian di utara ingin menjaga AS
tetap utuh.
v   Perang teluk
v   Perang suku
v   Perang antarnegara
v   Perang ekspansi

D. Kondisi Politik Dan Ekonomi Dunia Pra Perang Dunia II


Keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II menyerupai
keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I. Ada yang menyatakan
bahwa Perang Dunia II merupakan lanjutan Perang Dunia I. Perang Dunia I
merupakan balas dendam Perancis terhadap Jerman karena dipermalukan
dalam kekalahannya ketika kalah perang tahun 1870-1871. Selain itu dalam
masalah industri, Jerman juga bersaing dengan Inggris. Dengan persaingan-
persaingan itu maka terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua
persekutuan, yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan “Blok
Sentral” yang terdiri atas Jerman, Austria dan Italia. SedangkanTriple
Entente yang kemudian disebut “Blok Sekutu” yang terdiri atas Perancis,
Inggris, Rusia dan lain-lain. Pada tanggal 1 Agustus 1914 Jerman
mengumumkan perang kepada Rusia dan disusul Perancis mengumumkan
perang kepada Jerman tanggal 3 Agustus 1914. Kemudian tanggal 4
Agustus, Inggris mengumumkan perang kepada Jerman.
Selanjutnya berkecamuklah perang yang hampir melibatkan seluruh
dunia dikenal dengan Perang Dunia I. Perang ini berakhir dengan kekalahan
Jerman yang menyerah pada tanggal 11 November 1918. Sebagai pihak
yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu dengan
dikuatkan dalam Perjanjian Versailles pada tahun 1919. Kekalahan Jerman
dengan telak ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler membangkitkan
bangsanya untuk melakukan balas dendam kepada Perancis. Adolf Hitler
mengembangkan fasisme dan kemudian memulai Perang Dunia II dengan
menyerbu Polandia di kota Danzig pada tanggal 1 September 1939.
Peristiwa itulah yang menjadi sebab langsung terjadinya Perang Dunia II.

E. Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II


Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945, sebagai lanjutan dari
Perang Dunia I. Perang ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan
Perang Dunia I. Perang Dunia II wilayahnya jauh lebih luas, hampir semua
negara terlibat dalam perang besar ini. Meletusnya Perang Dunia II
dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II terbagi menjadi dua yaitu
sebab umum dan sebab khusus. Penyebab umum terjadinya Perang Dunia II
sebagai berikut :
a) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan
perdamaian dunia.LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi
menjadi alat politik Negara-negara besar untuk mencari keuntungan.
LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat
semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan
terhadap Ethiopia.
b) Negara - negara maju saling berlomba memperkuat militer dan
persenjataannya.Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat
terutama Jerman dan Italiamencurigai komunisme Rusia, tetapi
kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-sosialis
Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya Negara-negara
tersebut memperkuat militer dan pesenjataannya.
c) Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan).Kekhawatiran
akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari kawandan
muncullah dua blok besar yakni:1. Blok Fasis terdiri atas Jerman,
Italia, dan Jepang 2. Blok Sekutu terdiri atas: a) Blok demokrasi yaitu
Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda. b) Blok komunis
yaitu Rusia,Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia,Rumania, dan
Cekoslovakia.
d) Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspensi. Jerman
mengumumkan “Lebensraum”nya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa
Tengah dan Italia menginginkan Italia Irredenta (Italia Raya) yang
meliputi seluruh laut Tengah dan Abbesinea, serta Jepang
mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya. Ini berarti
merupakan tanntangan terhadap imperialisme Inggris, Perancis, dan
Amerika Serikat
e) Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme dan komunisme.
f) Adanya politik balas dendam “Revanche Idea” Jerman merasa dihina
dengan Perjanjian Versailles.
Sedangkan sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan
Jerman ke Kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia
merupakan negara di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. Hitler
menuntut Danzig karena penduduknya adalah bangsa Jerman, tetapi
Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3 September 1939 negara-
negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan
perang kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-sekutunya ketika di Pearl
Harbour, Hawai (7 Desember 1941).

F. Proses Terjadinya Perang Dunia II


Berdasarkan wilayahnya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan
tempur yaitu medan Eropa, medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik
dimana pada tahap awal hampir di setiap medan tempur Jerman
memperoleh kemenangan. Adapun pihak-pihak yang berperang di beberapa
medan peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut
Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan
kilat (Blitzkrieg) berhasil memenangkan pertempuran di semua medan
tempur eropa,medan tempur tersebut antara lain :
Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia : Jerman menyerbu
Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian
besar daerah Polandia berhasil dikuasai.
Penyerbuan Jerman ke Norwegia dan Denmark : Pada tanggal 9 April
1940, Jerman melancarkan serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia.
Dalam waktu singkat, pasukan Jerman telah berhasil menduduki Oslo,
Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik. Pasukan Norwegia yang dibantu
Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan yang sengit. Akan
tetapi pada tanggal 30 April 1940, Norwegia terpaksa menyerah kepada
Jerman Sementara itu, dalam waktu yang sama, pasukan Jerman juga
menyerbu Denmark. Dengan mudah Jerman menaklukkan Denmark. 
Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis : Tanpa pengumuman apa pun,
pasukan Jerman melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia,
dan Luxemburg pada tanggal 10 Mei 1940. Ratu Wilhelmina dari Belanda
melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan
Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni
1940, pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap
menyerbu Prancis melalui kota Sedan. Setelah terjadi pertempuran sengit di
kota Verdum pada tanggal 15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak dapat
dipertahankan lagi. ( Kemudian, Jenderal Petain membentuk pemerintahan
Prancis yang tunduk kepada Jerman di Kota Vichy. Pasukan Perancis yang
tetap setia kepada Perancis, di bawah pimpinan Jenderal Charles de Gaulle,
melakukan perlawanan dengan mendirikan pemerintahan pengasingan di
London.) 
Pertempuran Jerman–Inggris : Jatuhnya Perancis menyebabkan perhatian
Jerman dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan
angkatan udaranya, Jerman menyerang Inggris.Hal ini membuat Inggris
menandatangai kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat tanggal 2
September 1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris
bangkit melawan dan dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini
membuat frustrasi angkatan udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin
kerja sama yang melibatkan poros Roma - Berlin - Tokyo dengan
ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan Jepang pada
tanggal 27 September 1940. Tetapi dengan mengalirnya uang, senjata, dan
bahan makanan; bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi persenjataan
mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan Jerman yang siang malam
terus menerus menggempurnya. 

Perang Jerman–Rusia : Tanpa menghiraukan perjanjian nonagresi, Jerman


menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam serangan kilat ini,
Jerman dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke timur.
Rusia yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan
Amerika Serikat. Sehingga pada tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris,
dan Amerika Serikat menandatangani Protokol Moskow. ( Isi perjanjian itu
adalah bahwa Inggris dan Amerika Serikat akan memberi bantuan
kebutuhan- kebutuhan pokok kepada Rusia selama 9 bulan. Selain itu,
Amerika akan memberikan kredit dalam rangka Lend and Lease Bill sebesar
$ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi hangus, Rusia berhasil
menahan laju pasukan Jerman.

Perang di Afrika (1940 – 1943)


Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan
perang terhadap Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak
hanya menyerang Perancis Selatan. Italia juga menghantam pasukan
Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan tetapi,
pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris yang
dipimpin Jenderal de Gaulle dan Jenderal Montgomery. Peristiwa itu terjadi
di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941. Melihat pasukan Italia yang tidak
berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera turun tangan
memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah
mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa
mundur sampai ke perbatasan Mesir di kota Tobruk pada tanggal 20 April
1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah merebut kota El
Alamein yang terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan demikian,
medan perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.

Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan
mendadak ke Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour
adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini
menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya
dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8
Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Peristiwa ini memicu pecahnya perang di Asia Pasifik. Sama dengan medan
tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral memperoleh
kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5
bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh
Asia Tenggara.
Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka
jalannya Perang Dunia II dapat dibedakan dalam tiga tahap.
 Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di
berbagai medan pertempuran. Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya
bertahan atau kalah.
 Tahap titik balik (1942)
Tahap titik balik ditandai dengan:

a) Kalahnya Jepang dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 4


Mei 1942.
b) Jerman dipukul mundur dalam pertempuran di El Alamien oleh
Jenderal Montgomery pada tanggal 12 Oktober 1942.
c) Jerman mulai mendapat perlawanan dan kalah dalam pertempuran
Stalingrad pada tanggal 19 November 1942, terhadap tentara Rusia
yang dipimpin Jenderal Gregory Zhukov.
 Tahap akhir (1943-1945)
Pada tahap ini, negara-negara Sekutu mulai melakukan serangan
atau pukulan yang menentukan bagi kekalahan Blok Sentral. Beberapa
pertempuran tersebut adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat
dibendung lagi. Kota demi kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada
tanggal 24 Agustus 1944, Rumania menyerah kepada Rusia. Bulgaria
menyerah kepada Rusia pada tanggal 20 Oktober 1944. Sesudah itu,
Rusia terus melancarkan serangan sampai memasuki wilayah Jerman dan
menggempur kota Berlin dari arah timur. Dengan tulang punggung
Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan ekspedisi khusus
yang disebut Allied Expeditionary Forces di bawah komando Jenderal
Eisenhower. Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi
10.000 pesawat tempur dan 4.000 kapal perang terus menyerang masuk
wilayah Jerman. Meskipun pasukan Jerman memberikan perlawanan
sengit sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi membawa
dampak besar. Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman
akan memenangkan perang. Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan
Jerman. Rakyat di Jerman sendiri putus asa, sehingga kehidupan industri,
ekonomi, tentara, dan politiknya kacau balau. Pasukan Jerman hancur di
medan selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur,
pasukan Rusia telah merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada
pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada awal Februari 1945, di Front
Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen. Pasukan Amerika merebut
Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945,
pasukan Amerika dan Rusia telah bertemu di sepanjang Sungai Elbe.
Tinggal kota Berlin yang masih tetap bertahan. Sementara itu, angkatan
udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman untuk mendukung
serangan pasukan infantri di darat. Hitler yang putus asa melihat keadaan
tersebut, pada tanggal 30 April 1945, melakukan bunuh diri. Tampuk
kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana Doenitz. Meninggalnya
Hitler serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak membuat
Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh
pasukan Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7
Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan penyerahan pasukan Jerman ini,
Perang Dunia II di Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik
balik setelah terjadi pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di
Guadalacanal (7 Agustus 1942 - 9 Februari 1943). Dalam pertempuran
Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau
sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac
Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang
dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Dan Jepang
mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima
direbut. Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut
pasukan Amerika. Walaupun angkatan udara Amerika Serikat telah
mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak menyerah. Oleh
karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom.
Karena Jepang tidak juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945,
Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat untuk memaksanya
menyerah. Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal 14 Agustus 1945,
Kaisar Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu.
G. Pengaruh Perang Dunia II Bagi Indonesia
Keterlibatan Indonesia dalam Perang Dunia II diawali dengan
pendudukan Jepang pada tahun 1942. Sebagian wilayah Indonesia sebagai
medan perang antara militer Jepang dan militer Sekutu. Secara langsung
maupun tak langsung Indonesia merasakan dampak dari terjadinya Perang
Dunia II. Dampak secara langsung yaitu terjadinya kerusakan yang serius
pada daerah yang dijadikan medan perang. Rakyat Indonesia mengalami
banyak kerugian jiwa dan harta benda, serta mengalami trauma akibat
terjadinya perang. Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Secara tidak
langsung semangat nasionalisme Jepang mengilhami perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Pengaruh perang juga dapat diperinci menjadi
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif antara lain:
Pertama, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kalahnya Jepang
terhadap militer sekutu membawa dampak wilayah Indonesia sebagai
wilayah tak bertuan (Vacum Of Power atau kekosongan kekuasaan). Hal ini
karena militer Jepang yang ada di Indonesia tak mempunyai otoritas lagi,
sedangkan militer sekutu yang akan menggantikan militer Jepang belum
mengambil alih posisi Jepang. Kondisi Vacuum of Power dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh pendiri negara untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia lewat dibentuknya PPKI. Bahkan Laksamana Maeda
menyediakan rumahnya untuk merancang dan penandatanganan naskah
proklmasi kemerdekaan Indonesia. Walaupun kemerdekaan Indonesia
bukan merupakan pemberian pemerintah Jepang, tapi hasil perjuangan
seluruh rakyat Indonesia.
Kedua, pelatihan militer untuk pemuda-pemuda Indonesia. Pada
tanggal 3 Oktober 1943 pemerintah pendudukan Jepang mendirikan
Giyugun atau PETA (Pembela Tanah Air), sebelumnya telah dibentuk
Heiho. Anggota PETA banyak dikirim ke medan perang di Pasifik untuk
menghadapi militer Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 1945 jumlah
anggota PETA sebanyak 120.000 orang. Organisasi PETA yang didirikan
oleh Jepanng merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Banyak pendiri TNI yang berasal dari didikan PETA, antara lain Jenderal
Sudirman dan Jenderal Suharto (Presiden RI ke-2). Ketiga, Peninggalan
peralatan militer dan infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang dapat
digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemrdekaan. Setelah
Jepang menyerah terhadap sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan
militer Jepang yang dikuasai oleh pejuang Indonesia.
Disamping dampak positif Perang Dunia II juga menimbulkan luka
yang teramat dalam pada rakyat Indonesia. Pertama, Romusha pengerahan
tenaga kerja secara paksa dengan kondisi yang sangat menyedihkan untuk
membangun infrastruktur perang Jepang. Kebanyakan Romusha berasal dari
Pulau Jawa dan dikirim ke Birma. Karena kondisinya yang sangat buruk
banyak diantara romusha yang meninggal dunia dan tidak dapat kembali ke
kampung halamannya. Kedua, banyak militer Jepang yang mengambil
secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya dari rakyat
Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi. Padahal dalam kondisi
perang saat itu, Indonesia banyak yang kelaparan dan menderita. Ketiga,
terjadinya perbudakan wanita (Yugun Ianfu). Banyak wanita muda
Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi militer Jepang.
Keempat, eksploitasi sumber daya alam untuk keperluan perang Jepang.

H. Dampak Perang Dunia II Bagi Dunia


Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara
yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat
jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi
berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan
kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939 - 1945
menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan
Kerohanian bagi Negara - Negara di Dunia.

1. Bidang Politik

Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2


berakhir seperti berikut :

o Amerika Serikat ( U.S.A ) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai


pemenang dalam Perang Dunia ke 2, tumbuh menjadi Negara
Raksasa ( Adikuasa ).
o Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok
Barat ) dan UniSoviet ( Blok Timur ) yang menimbulkan Perang
Dingin.Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan
( Balance of Power Policy ), walaupun perdamaian diliputi
ketakutan.

o Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara merdeka seperti


Indonesia  ( 17 Agustus 1945 ), Filipina ( 4 July 1946 ), India dan
Pakistan Dominion ( 15 Agustus 1947 ) dan India merdeka Penuh (
26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari 1948 )dan Ceylon Dominion (
4 Februari 1948 ).

o Munculnya Politik mencari kawan atau aliansi yang di bentuk


berdasarkan kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO
( North Atlantic Trinity Organization ), SEATO ( South East Asia
Treaty Organization ), dan METO.

o Munculnya Politik memecah belah Negara, misalnya :

a) Jerman dibagi menjadi dua Negara yaitu, Jerman Barat ( Di


kuasai Amerika Serikat dan Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di
kuasai oleh Uni Soviet ).
b) Korea di bagi menjadi dua Negara, yaitu Korea Selatan dan
Korea Utara.
c) Indo - Cina di bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos, Kamboja,
dan Indo-Cina
d) India di bagi menjadi dua Negara yaitu, India dan Pakistan.

2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara - negara
di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat
kekayaan dan kreditur dari seluruh Dunia. Dalam bidang ekonomi
terjadi depresi yang sangat luas. Pengangguran terjadi di mana-mana.
Negara yang kalah perang kekurangan modal untuk membangun
kembali negaranya. Amerika Serikat menawarkan berbagai bantuan
program pembangunan (penanaman modal dan pinjaman modal).
Berikut ini berbagai bentuk bantuan ekonomi dari Amerika Serikat.
 Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan
Yunani.
 Marshall Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa
 Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara
yang masih terbelakang, terutama di Asia.
 Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja
sama ekonomi dan kebudayaan.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban  dari
Perang Dunia ke 2 PBB membentuk URRA ( United Nations
Rehabilitation Administration ). Tugas URRA di antaranya sebagai
berikut :
o    Memberi makan kepada orang - orang yang terlantar .
o    Mendirikan Rumah Sakit.
o    Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
o    Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
4. Bidang Kerohanian
Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke 2
menyadarkan manusia akan akibat buruk nya Perang. Penduduk Dunia
menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian Dunia
setelah Liga Bangsa - Bangsa  ( LBB ) dibubarkan. Pada tanggal 24
Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) atau
United Nations Organization ( UNO ). Lembaga ini diharapkan dapat
menjaga Perdamaian Dunia.

Anda mungkin juga menyukai