HIPERTENSI
NAMA :
DESI PERA YANTI
C. Sterategi pelaksanaan
a. Metode : Ceramah dan tanya jawab
b. Media : Leaflet, lembar balik, poster.
D. Proses pelaksanaan
E. Seting tempat
Keterangan :
: Pemateri
: Audiens
: Pintu
F. Kriteria evaluasi
a. Setelah dilakukuan penyuluhan Audiens dapat mengerti dan dapat
menjelaskan apa itu Hipertensi
b. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens mengetahui penyebab Hipertensi
c. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui tanda dan gejala
Hipertensi
d. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara mengatasi
Hipertensi
e. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara
pencegahan Hipertensi
G. Sumber
- Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.
- Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:
FKUI
- Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit: pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih
Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4. Jakarta: EGC
- Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.
H. Lampian Materi
HIPERTENSI
A. Definisi
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah Tekanan Darah yang lebih dari
normal (140-160 mmHg/80-90 mmHg (Nugroho, 2000).
B. Tingkatan Hipertensi
4. Hipertensi
C. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi 90 % tidak diketahui dengan pasti. Tetapi
biasanya di pengaruhi oleh :
Keturunan
Kegemukan
Kebiasaan merokok
Memakan makanan yang banyak mengandung garam
Makanan berkolesterol tinggi
Stress
Sakit gula/kencing manis
Sakit ginjal
D. Tanda Dan Gejala Hipertensi
E. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya
gejala pada hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran
seperti pada ginjal, mata,otak, dan jantung. gejala-gejala-gejala seperti sakit
kepala, mimisan, pusing, migrain sering ditemukan sebagai gejala klinis
hipertensi essensial.
Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai
berikut:
pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar tidur,
sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
Gangguan penglihatan, Gangguan saraf, Gagagl jantung,Gangguan fungsi
ginjal, Gangguan serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan
pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran
hingga koma, sebelum bertambah parah dan terjadi komplikasi serius seperti
gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan pencegahan dan pengendalian
hipertensi dengan merubah gaya hidup dan pola makan. beberapa kasus
hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. seperti kurang olah
raga, stress, minum-minuman, beralkohol, merokok, dan kurang istirahat.
kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan natrium
(komponen utama garam), sangat disarankan karena terbukti baik untuk
kesehatan penderita hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Ginjal
d. Mata
F. Pencegahan Hipertensi
Pengaturan makanan
- Mengurangi makanan yang bergaram tinggi seperti ikan asin.
- Mengurangi makan jeroan, hati, jantung, otak serta makanan yang
bersantan
Olah raga ringan
dengan teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh seperti jalan kaki.
Berhenti merokok
Istirahat yang cukup
Menghindari minuman beralkohol
Mengendalikan berat badan
Periksa kesehatan secara teratur ke pelayanan kesehatan