Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

HIPERTENSI

NAMA :
DESI PERA YANTI

YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO

AKADEMI KEPERAWATAN MUARA BUNGO

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


SATUAN ACARA PENYULAN ( SAP)

POKOK BAHASAN : HIPERTENSI


SUB POKOK BAHASAN : HIPERTENSI PADA LANSIA
SASARAN : PASIEN DAN KELUARGA PASIEN
HARI / TANGGAL :
WAKTU :
TEMPAT : DI RUMAH PASIEN
PENYULUH : DESI PERA YANTI

A. Tujuan instruksional umum (TIU)

Setelah di lakukan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga pasien


dapat memahami apa itu hipertensi dan termotivasi untuk berobat ke
pelayanan kesehatan guna mendapatkan pengobatan.

B. Tujuan instruksional khusus (TIK)


a. Audiens mengerti pengertian hipertensi
b. Audiens mengetahui penyebab hipertensi
c. Audiens mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Audiens mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Audiens mengetahui cara mengatasi hipertensi
f. Audiens mengetahui cara pencegahan hipertensi
g. Audiens mengetahui diit hipertensi

C. Sterategi pelaksanaan
a. Metode : Ceramah dan tanya jawab
b. Media : Leaflet, lembar balik, poster.
D. Proses pelaksanaan

NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU


1 PEMBUKAAN  Salam pembuka  Menjawab
salam
 Memperkenalka  Memperhatikan
n diri.
 Menyampaikan  Memperhatikan 5 menit
tujuan diadakan
penyuluhan
 Apersepsi  Peserta
dengan peserta menjawab
2 PENYAMPAIAN  Menjelaskan  Memperhatikan
pengertian
hipertensi
 Menjelaskan  Memperhatikan
penyebab
hipertensi
 Menjelaskan  Memperhatikan
tanda dan gejala
hipertensi
 Menjelaskan  Memperhatikan
akibat lanjud
hipertensi
20 menit
 Menjelaskan
cara pencegahan  Memperhatikan
hipertensi
 Menjelaskan diit
hipertensi  Memperhatikan
 Member
kesempatan
 Bertanya
peserta untuk
bertanya
 Menjawab  memperhatikan
pertanyaan

3 PENUTUP  mengevaluasi  mampu


kemampuan menjelaskan
audien mengenai yang telah
apa yang di disampaikan
sajikan
 menyimpulkan  menjawab 5 menit
hasil dari penkes pertanyaan
 penutup dan  menjawab
meberikan salam salam

E. Seting tempat

Keterangan :

: Pemateri

: Audiens

: Pintu
F. Kriteria evaluasi
a. Setelah dilakukuan penyuluhan Audiens dapat mengerti dan dapat
menjelaskan apa itu Hipertensi
b. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens mengetahui penyebab Hipertensi
c. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui tanda dan gejala
Hipertensi
d. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara mengatasi
Hipertensi
e. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara
pencegahan Hipertensi

G. Sumber
- Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.
- Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:
FKUI
- Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit: pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih
Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4. Jakarta: EGC
- Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.
H. Lampian Materi

HIPERTENSI

A. Definisi

Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan


sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic
sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah Tekanan Darah yang lebih dari
normal (140-160 mmHg/80-90 mmHg (Nugroho, 2000).

B. Tingkatan Hipertensi

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan


rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee,
Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI,
1997) sebagai berikut :

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

1. Optimal <120 <80

2. Normal 120 – 129 80 – 84

3. High Normal 130 – 139 85 – 89

4. Hipertensi

Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99

Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109

Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119

Grade 4 (sangat berat) >210 >120

                                                                                                                  
C. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi 90 % tidak diketahui dengan pasti. Tetapi
biasanya di pengaruhi oleh :

 Keturunan
 Kegemukan
 Kebiasaan merokok
 Memakan makanan yang banyak mengandung garam
 Makanan berkolesterol tinggi
 Stress
 Sakit gula/kencing manis
 Sakit ginjal
D. Tanda Dan Gejala Hipertensi

Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang


menderita hipertensi yaitu :

a. Mengeluh sakit kepala, pusing


b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun

E. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya
gejala pada hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran
seperti pada ginjal, mata,otak, dan jantung. gejala-gejala-gejala seperti sakit
kepala, mimisan, pusing, migrain sering ditemukan sebagai gejala klinis
hipertensi essensial.
Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai
berikut:
pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar tidur,
sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
Gangguan penglihatan, Gangguan saraf, Gagagl jantung,Gangguan fungsi
ginjal, Gangguan serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan
pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran
hingga koma, sebelum bertambah parah dan terjadi komplikasi serius seperti
gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan pencegahan dan pengendalian
hipertensi dengan merubah gaya hidup dan pola makan. beberapa kasus
hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. seperti kurang olah
raga, stress, minum-minuman, beralkohol, merokok, dan kurang istirahat.
kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan natrium
(komponen utama garam), sangat disarankan karena terbukti baik untuk
kesehatan penderita hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Ginjal
d. Mata

Hubungan stroke dengan hipertensi dapat dijelaskan dengan singkat,


bahwa tahanan dari pembuluh darah memiliki batasan dalam menahan
tekanan darah yang datang. Apalagi dalam otak pembuluh darah yang ada
termasuk pembuluh darah kecil yang otomatis memiliki tahanan yang juga
kecil. Kemudian bila tekanan darah melebihi kemampuan pembuluh darah,
maka pembuluh darah ini akan pecah dan selanjutnya akan terjadi stroke
hemoragik yang memiliki prognosis yang tidak baik.

F. Pencegahan Hipertensi
 Pengaturan makanan
- Mengurangi makanan yang bergaram tinggi seperti ikan asin.
- Mengurangi makan jeroan, hati, jantung, otak serta makanan yang
bersantan
 Olah raga ringan
dengan teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh seperti jalan kaki.
 Berhenti merokok
 Istirahat yang cukup
 Menghindari minuman beralkohol
 Mengendalikan berat badan
 Periksa kesehatan secara teratur ke pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai