Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTRITIS

DISUSUN OLEH :

NAMA : IDESMAYANTI

NPM : 141009314401031

YAYASAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

POKOK BAHASAN : GASTRITIS

SUB POKOK BAHASAN : GASTRITIS PADA NY.F

SASARAN : PASIEN DAN KELUARGA

HARI/TANGGAL :

WAKTU : 25 MENIT

TEMPAT : RUMAH NY. F

PENYULUH : IDESMAYANTI

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Keluarga Ny.F khususnya

Ny.F dapat menginformasikan dan mengetahui cara pencegahan penyakit

Gastritis sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitarnya.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setela mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Keluarga Ny.F khususnya Ny.F

dapat menjelaskan kembali :

1. Pengertian Penyakit Gastritis

2. Penyebab Penyakit Gastritis

3. Gejala Penyakit Gastritis

4. Pengobata/penatalaksanaan Penyakit Gastritis


5. Diit Gastritis

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:

1. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

2. Media : Leaflet timba lbalik

D. PROSES PELAKSANAAN
NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1 Pembukaan - - Mengucapkan salam - Menjawab 5 menit
- - penyampaian tujuan salam
- - apersepsi - Mendengarkan
- - Menjawab
pertanyaan
2 Penyampaian - - Penyampaian materi - Memperhatikan 10 menit
(pengertian gastritis
,penyebab gastritis
,tanda dan gejala
gastritis,penatalaksan
aan gastritis)
- Memberikan - Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
- -Menjawab - Memperhatikan
pertanyaan jawaban
3 Penutup - Evaluasi - - Menjawab 10 menit
- - Kesimpulan pertanyaan
- - Salam penutup - - Mendengarkan
- Menjawab
salam
E. SETTING TEMPAT

Penyuluh Dosen

Dosen

keluarga

F. KRITERIA EVALUASI

a. Keluarga mampu menjelaskan dan memahami Pengertian Penyakit Gastritis

b. Keluarga mengetahui dan memahami Penyebab PenyakitGastritis

c. Keluarga mengetahui tanda dan gejala dari penyakit Gastritis

d. Keluarga memahami dan mengetahui bagaimana Penatalaksanaan Penyakit

Gastritis

G. SUMBER

- Dr. I Made SetiawanSpA, (2008). Penyakit Gastritis. SS. Jakarta

- PRICE, syivia anderson.1995. patofisiologi: konsep klinis proses-proses

penyakit. Editor, Caroline Wijaya. – Ed.4.- Jakarta : EGC.

- Buku patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4, buku II,

penerbit buku kedokteran.


H. LAMPIRAN MATERI

1. PengertianPenyakit Gastritis

Gatritis adalah peradangan atau Luka yang terjadi pada lambung atau

gaster, biasanya orang sering menyebut dengan penyakit maag. Gastritis

adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,

kronis,difus, atau lokal yang disebabkan oleh bakteri atau obat-obatan

(Price,2005).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis

yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti (Mansjoer, 2001). Gastritis

adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-

kerusakan erosi karena perlukaan hanya pada bagian mukosa (Inayah, 2004).

Didasarkan pada manifestasi klinis, gastritis dapat dibagi menjadi akut

dan kronik. Harus diingat, bahwa walaupun dilakukan pembagian menjadi

akut dan kronik, tetapi keduanya tidak saling berhubungan. Gastritis kronik

bukan merupakan kelanjutan gastritis akut.

2. Penyebab

a. PolaMakan

Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat

disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu

frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjad

isensitif bila asam lambung meningkat.


b. Frekuensi Makan

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif

dan kuantitatif.Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-

alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam

lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umum nya

lambung kosong antara 3-4 jam.Maka jadwal makan ini pun

menyesuaikan dengan kosong nya lambung.Orang yang memiliki pola

makan tidak teratur mudah terserang penyakit gastritis.Pada saa tperut

harus di isi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam

lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa

nyeri.

Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk

beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan

berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan

dapat berlanjut menjadi tukakpeptik. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa

perih dan mual.Gejala tersebut bisa naik kekerongkongan yang

menimbulkan rasa panasterbakar (Nadesul, 2005). Produksi asam

lambung diantaranya dipengaruhi oleh pengaturan sefalik, yaitu

pengaturan oleh otak.Ada nya makanan dalam mulut secara reflex akan

merangsang sekresi asam lambung. Pada manusia, melihat dan

memikirkan makanan dapat merangsang sekresi asam lambung.

c. Jenis Makanan
Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan,

dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikits usunan menu sehat

dan seimbang. Menyediakan variasi makanan bergantung pada orang nya,

makanan tertentu dapat menyebabkan ganggua npencernaan, seperti hal

nya makanan pedas Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan

akan merangsang system pencernaan, terutama lambung dan usus untuk

berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dann yeri di ulu hati

yang disertai dengan mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita

makin berkurang nafsu makannya.Bila kebiasaan mengkonsumsi makanan

pedas lebih dari satu kali dalam seminggu selama minimal 6 bulan

dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang

disebut dengan gastritis.

d. Porsi Makan

Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan yang

dikonsumsi pada tiap kali makan.Setiap orang harus makan makanan

dalam jumlah benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan

tubuh.Jika konsumsi makanan berlebihan, kelebihan nya akan disimpan

di dalam tubuhdan menyebabkan obesitas (kegemukan). Selain itu,

Makanan dalam porsi besar dapat menyebabkan refluksisi lambung, yang

pada akhirnya membuat kekuatan dinding lambung menurun. Kondisi

seperti ini dapat menimbulkan peradangan atau luka pada lambung.


Penyebab lain yang sering dijumpai adalah:

a. Obat-obatan analgetik – anti inflamasi, terutama aspirin

b. Bahan kimia misalnya lisol

c. Merokok

d. Alkohol

e. Stress fisis

f. Refluks usus – lambung

g. Endotoksin

3. Tanda dan Gejala

Gejala atau sakit gastritis memiliki beberapa tanda bahkan kadang – kadang

gejala nya samar tergantung dari berat ringan nya gastritis. Gejala sakit

gastritis ringan biasanya hanya berupa kembung dansering bersendawa

sementara gejala sakit gastritis berat atau gastritis kronis seperti rasa perih

seperti terbakar pada daerah ulu hati.Gejala sakit gastritis berupa :

a. Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi

lebih baik atau lebih buruk ketika makan

b. Mual

c. Muntah

d. Kehilangan selera makan

e. Kembung

f. Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan


g. Kehilangan berat badan

4. Pengobatan

Mengobati gastritis harus melibatkan pengaturan pola hidup, pola makan dan

manajemen stress pada penderita gastritis.Tujuan pengobatan gastritis adalah

menetralkan asam lambung, mengurangi pengeluaran asam lambung,

mengurangi gejala – gejala akibat iritasi lambung, memperbaiki kondisi

dinding lambung yang rusak akibat iritasi lambung dan meningkatkan aliran

darah kelambung.

Pola hidup untuk pengobatan gastritis adalah mengatur pola tidur dan

olahraga.Hindari tidur bagadang atau larut malam dan usaha kan bangun pagi

atau subuh.Berolah raga secara teratur minimal 3xseminggu sangat membantu

proses penyembuhan gastritis. Olah raga secara teratur akan memperlancar

aliran darah ke lambung sehingga mempercepat penyembuhan luka pada

lambung.

Pola makan pada penderita gastritis adalah makan sedikit – sedikit, tidak

kenyang juga tidak lapar.Hindari makan makanan yang merangsang

pengeluaran asam lambungs eperti makan makanan yang kecut, asem, saos

dan pedas.Penderita gastritis tidak boleh menunda waktu makan, namun jika

tidak sempat makan makan lah snack atau kue untuk menetralkan asam

lambung, jika tidak ada snack atau kue maka minum lah yang banyak untuk

membantu menetralkan asam lambung.


5. Pencegahan

Penatalaksanaan sebaik nya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien

dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasaridan

menghentikan obat yang dapat menjadi kuasa dan pengobatan suportif.

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian antasida dan antagonis H2

sehingga mencapai pH lambung.Meskipun hasil nya masih jadi perdebatan,

tetapi pada umum nya tetap dianjurkan.

Obat gastritis yang sering dipakai oleh dokter adalah :

a. Antasida. Antasida mengandung kalsium karbonat dan magnesium hidroksida.

Ada yang berupa tablet ataucair. Antasida menetralisir asam lambung dan

dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat.

b. H2 antagonis seperti ranitidine, cimetidine, nizatidine, and famotidine yang

berfungsi untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

c. Penghambat pompa proton. Penghambat pompa proton mengurangi asam

dengan cara menutup kerja dari pompa – pompa dari sel – sel di lambung yang

menghasilkan asal lambung. Yang termasuk obat golongan ini adalah

omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obatgolongan

ini juga menghambat kerja H. pylori.


d. Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi

jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk

kedalam nya adalah sucraflate dan misoprostol.

6. Diit Gastritis

Meningkatkan konsumsi nutrisi yang adekuat, diantaranya:

a. Makanan yang mengandung zat besi seperti ikan, daging, telur, kacang-

kacangan, sayur-sayuran

b. Makanan yang mengandung vitamin B12 seperti daging, telur, keju, susu.

c. Makanan yang mengandung asam folat seperti buah-buahan, sayur-

sayuran.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

HIPERTENSI

NAMA :

DESI PERA YANTI

YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO

AKADEMI KEPERAWATAN MUARA BUNGO

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

POKOK BAHASAN : HIPERTENSI


SUB POKOK BAHASAN : HIPERTENSI PADA NY. F
SASARAN : PASIEN DAN KELUARGA PASIEN
HARI / TANGGAL :
WAKTU :
TEMPAT : DI RUMAH NY.F
PENYULUH : IDESMAYANTI

A. Tujuan instruksional umum (TIU)

Setelah di lakukan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga pasien


dapat memahami apa itu hipertensi dan termotivasi untuk berobat ke
pelayanan kesehatan guna mendapatkan pengobatan.

B. Tujuan instruksional khusus (TIK)


a. Audiens mengerti pengertian hipertensi
b. Audiens mengetahui penyebab hipertensi
c. Audiens mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Audiens mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Audiens mengetahui cara mengatasi hipertensi
f. Audiens mengetahui cara pencegahan hipertensi
g. Audiens mengetahui diit hipertensi

C. Sterategi pelaksanaan
a. Metode : Ceramah dan tanya jawab
b. Media : Leaflet, lembar balik, poster.
D. Proses pelaksanaan
N KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKT
O U
1 PEMBUKAAN  Salam  Menjawab
pembuka salam
 Memperhatik
 Memperkenalk an
an diri. 5 menit
 Menyampaikan  Memperhatik
tujuan an
diadakan
penyuluhan
 Apersepsi  Peserta
dengan peserta menjawab
2 PENYAMPAI  Menjelaskan  Memperhatik
AN pengertian an
hipertensi
 Menjelaskan
penyebab  Memperhatik
hipertensi an
 Menjelaskan
tanda dan
gejala  Memperhatik
hipertensi an
 Menjelaskan
akibat lanjud
20
hipertensi  Memperhatik
 Menjelaskan an menit
cara
pencegahan
hipertensi
 Menjelaskan  Memperhatik
diit hipertensi an
 Member
kesempatan  Memperhatik
peserta untuk an
bertanya
 Menjawab
pertanyaan
 Bertanya

 memperhatik
an
3 PENUTUP  mengevaluasi  mampu
kemampuan menjelaskan
audien yang telah
mengenai apa disampaikan
yang di sajikan
 menyimpulkan  menjawab 5
hasil dari pertanyaan
menit
penkes  menjawab
 penutup dan salam
meberikan
salam

E. Seting tempat
Keterangan :

: Pemateri

: Audiens

: Pintu

F. Kriteria evaluasi
a. Setelah dilakukuan penyuluhan Audiens dapat mengerti dan dapat
menjelaskan apa itu Hipertensi
b. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens mengetahui penyebab Hipertensi
c. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui tanda dan gejala
Hipertensi
d. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara mengatasi
Hipertensi
e. Setelah di lakukan penyuluhan Audiens dapat mengetahui cara
pencegahan Hipertensi

G. Sumber
- Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.
- Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:
FKUI
- Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit: pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih
Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4. Jakarta: EGC
- Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.

H. Lampian Materi

HIPERTENSI

A. Definisi

Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan


tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah Tekanan Darah yang lebih

dari normal (140-160 mmHg/80-90 mmHg (Nugroho, 2000).

B. Tingkatan Hipertensi

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai


dengan rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National
Committee, Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “
(JNC – VI, 1997) sebagai berikut :
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

1. Optimal <120 <80

2. Normal 120 – 129 80 – 84

3. High Normal 130 – 139 85 – 89

4. Hipertensi

Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99

Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109

Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119

Grade 4 (sangat >210 >120


berat)

C. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi 90 % tidak diketahui dengan pasti. Tetapi
biasanya di pengaruhi oleh :

 Keturunan
 Kegemukan
 Kebiasaan merokok
 Memakan makanan yang banyak mengandung garam
 Makanan berkolesterol tinggi
 Stress
 Sakit gula/kencing manis
 Sakit ginjal
D. Tanda Dan Gejala Hipertensi
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien
yang menderita hipertensi yaitu :

a. Mengeluh sakit kepala, pusing


b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun

E. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya
gejala pada hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial
berjalan tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ
sasaran seperti pada ginjal, mata,otak, dan jantung. gejala-gejala-gejala
seperti sakit kepala, mimisan, pusing, migrain sering ditemukan sebagai
gejala klinis hipertensi essensial.
Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai
berikut:
pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar tidur,
sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-
kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
Gangguan penglihatan, Gangguan saraf, Gagagl jantung,Gangguan fungsi
ginjal, Gangguan serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan
pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan,
gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah parah dan terjadi
komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan
pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup dan
pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup
tidak sehat. seperti kurang olah raga, stress, minum-minuman, beralkohol,
merokok, dan kurang istirahat. kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai.
pembatasan asupan natrium (komponen utama garam), sangat disarankan
karena terbukti baik untuk kesehatan penderita hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang
dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Ginjal
d. Mata

Hubungan stroke dengan hipertensi dapat dijelaskan dengan


singkat, bahwa tahanan dari pembuluh darah memiliki batasan dalam
menahan tekanan darah yang datang. Apalagi dalam otak pembuluh darah
yang ada termasuk pembuluh darah kecil yang otomatis memiliki tahanan
yang juga kecil. Kemudian bila tekanan darah melebihi kemampuan
pembuluh darah, maka pembuluh darah ini akan pecah dan selanjutnya
akan terjadi stroke hemoragik yang memiliki prognosis yang tidak baik.

F. Pencegahan Hipertensi
 Pengaturan makanan
- Mengurangi makanan yang bergaram tinggi seperti ikan asin.
- Mengurangi makan jeroan, hati, jantung, otak serta makanan yang
bersantan
 Olah raga ringan
dengan teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh seperti jalan kaki.
 Berhenti merokok
 Istirahat yang cukup
 Menghindari minuman beralkohol
 Mengendalikan berat badan
 Periksa kesehatan secara teratur ke pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai