Anda di halaman 1dari 5

http://www.yankes.kemkes.go.id/read-tips-mengatasi-bahaya-gadget-bagi-mata-3916.

html
Dr. dr. Vera Sumual, Sp.M(K)

Penggunaan gadget, baik komputer, tablet, handphone, maupun gadget yang lainnya
tidak bisa dipungkiri sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Data dari
(http://www.internetworldstats.com/stats.htm) menunjukkan bahwa per Desember
2017 Asia merupakan pengguna internet terbanyak didunia mencakup 2,023,630,194
pengguna atau 55,1% dari seluruh pengguna internet dunia. 

Gadget memang bisa memberikan kita banyak kemudahan. Kemudahan yang datang
tersebut datang satu paket dengan bahaya tersembunyi pada kesehatan. Salah satu
organ yang terkena dampak negative dari penggunaan gadget ialah mata. 90%
pengguna gadget memiliki gejala penglihatan seperti kelelahan mata, sakit kepala,
rasa tidak nyaman di mata, mata kering, penglihatan ganda hingga mata kabur
ketika menggunakan gadget jangka Panjang. Hal ini terutama terjadi pada individu
yang menggunakan gadget lebih dari 4 jam sehari. Data dari American Optometric
Association (AOA) mengemukakan bahwa rata – rata anak – anak yang berusia 8
hingga 18 tahun menggunakan gadget rata – rata 7,5 jam sehari. Hal ini sangat
berpotensi mengakibatkan terjadinya kumpulan gejala yang disebabkan oleh gadget.
Dunia kedokteran mengenal hal ini sebagai Computer Vision Syndrome (CVS). Tetapi
bagaimana jika penggunaan gadget tersebut ternyata merupakan sebuah kebutuhan?
Ada beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan antara lain: 

1. Memastikan menggunakan kacamata sesuai ukuran bagi orang yang


memerlukan bantuan kacamata. Cahaya atau gambar yang ditangkap oleh mata akan di
fokuskan pada bagian mata yang bertugas sebagai layer yang menangkap cahaya sebelum
nantinya di teruskan ke otak. Nama layar ini ialah Retina. Beberapa orang tertentu memiliki mata
yang tidak bisa mengfokuskan cahaya ke retina. Sebagian besar dari orang ini dapat diatasi
dengan penggunaan kacamata. Orang dengan ukuran kacamata 0,5 Dioptri yang tidak dikoreksi
berpotensi mengakibatkan gejala – gejala yang berhubungan dengan CVS. Oleh karena itu, tips
pertama ialah melakukan pemeriksaan mata dan memastikan bahwa mata anda dalam keadaan
prima dan mendapatkan penanganan sesuai kebutuhan mata.
2. Mengatur jarak penggunaan gadget. Gadget zaman sekarang memiliki ukuran yang
berragam. Gadget bisa berukuran sangat besar dan kecil. Penggunaan gadget dengan layar kecil
mengharuskan kita untuk melihat dari jarak yang lebih dekat. Penglihatan pada jarak yang dekat
ini membuat mata perlu bekerja lebih keras untuk memfokuskan cahaya ke retina. Kerja yang
lebih keras ini mengakibatkan mata menjadi lebih cepat Lelah.Oleh karena itu, sebaiknya
menggunakan gadget pada jarak minimal 30 cm dari mata untuk ebook, computer pada jarak 60
cm dan televisi pada jarak 3 meter.
3. Mengatur ukuran huruf pada gadget. Setelah menggunakan gadget dari jarak aman,
selanjutnya adalah mengatur ukuran huruf yang sesuai. Huruf yang terlalu kecil membuat mata
bekerja lebih keras dari biasanya. Huruf yang terlalu besar membuat membaca menjadi tidak
efisien. Huruf pada gadget genggam memiliki ukuran huruf ratta – rata 1,12 milimeter. Ukuran ini
bukan sebuah patokan wajib bagi seluruh pengguna gadget. Pengguna gadget dapat
menyesuaikan ukuran huruf sesuai selera pengguna gadget. Tempatkan gadget pada jarak yang
dianjurkan, kemudian buka setingan gadget dan sesuaikan ukuran huruf hingga mencapai ukuran
huruf yang nyaman dan tidak memaksakan mata.
4. Istirahat berkala, mata yang dipergunakan untuk melihat pada jarak yang sama terus
menerus dapat mengakibatkan kelelahan mata. Lihatlah ke jarak tak terhingga misalnya melihat
langit diluar atau pohon di tempat yang jauh selama 20 detik setiap melihat ke layar gadget
selama 20 menit. Hal ini membantu mata untuk berrelaksasi.
5. Berkedip, Manusia rata – rata berkedip setiap 12 kali per menit. Konsentrasi tinggi pada
gadget, misalnya ketika bermain game dapat memaksakan mata untuk tidak berkedip. Keadaan
ini dapat memicu kekeringan pada mata. Ingatlah berkedip jika menggunakaan gadget.
6. Menggunakan kacamata dengan perlindungan terhadap radiasi. Layar Gadget
dapat memancarkan gelombang cahaya yang berbahaya bagi mata. Gelombang cahaya ini
disebut sebagai Sinar biru. Sinar biru ini masuk kedalam rentang gelombang cahaya yang dapat
dilihat oleh manusia yaitu 415 – 455 nm dimana normalnya manusia dapat melihat cahaya
dengan panjang gelombang 400 – 760 nm. Pajanan terhadap gelombang cahaya ini dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan bagian retina yang paling sensitive terhadap cahaya yang
disebut sebagai macula. Macula terutama bertanggungjawab dalam penglihatan tengah. Pajanan
sinar biru ini dapat di saring dengan menggunakan kacamata dengan “blue filter”. Penggunaan
kacamata jenis ini dapat membantu untuk menangkal radiasi sinar biru agar lebih sedikit yang
masuk ke mata.
7. Mengganti setingan layar gadget. Sinar biru juga dapat dicegah dengan mengganti
setingan layar gadget ke mode malam atau menggunakan aplikasi/program yang menghilangkan
atau mengurangi tampilan cahaya yang berada pada Panjang gelombang 415 – 455 nm.
Meskipun kecerahan warna layar gadget bisa berubah, namun cara ini bisa membantu untuk
mengurangi pajanan sinar biru yang berpotensi merusak macula.
8. Check up rutin ke dokter mata,Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata setiap 6 bulan
sekali untuk menjaga kebugaran mata dan mendeteksi dini jika terdapat kelainan pada mata.

Dampak Gadget bagi Kesehatan Mata


Jumat, 13 Juli 2018 - 11:08 WIB
dr Rudi Sinaga SpM

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - GADGET sudah sangat lekat dengan


keseharian kita, terutama di kalangan generasi muda. Namun,
dampaknya akan menjadi negatif jika digunakan berlebihan
dalam waktu yang lama. Orangtua tak perlu paranoid ketika tahu
gadget bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang remaja atau
menghancurkan kemampuan bersosialisasi mereka.

Faktanya, manfaat gadget masih bisa dirasakan jika dipergunakan dalam


durasi tertentu saja. Penggunaan gadget terlalu lama bisa merusak mata
apalagi bila gadget dipakai untuk bermain game maupun nonton
Youtobe,�� ujar Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Awal Bros Panam dr
Rudi Sinaga SpM kepada Riau Pos, Rabu (11/7).

Menurut dr Rudi, penggunaan gadget pada anak juga sangat berpengaruh


terjadinya kelainan refraksi mata. Karena gadget dan komputer tablet
memancarkan sinar biru (blue light) yang berdampak buruk bagi mata.

Paparan langsung sinar biru dapat menyebabkan kerusakan retina.


Kerusakan retina yang disebabkan sinar biru dapat menyebabkan
degenerasi makula. Hal ini menyebabkan hilangnya penglihatan sentral
(kemampuan untuk melihat apa yang ada di depan Anda).

Agar sinar biru tidak secara langsung merusak mata, dr Rudi memberikan
tips agar menjaga jarak mata dengan layar gadget. �Jangan biarkan anak
terlalu mendekatkan layar gadget-nya ke mata. Atur jarak gadget 30-40
Cm dari mata. Perhatikan juga letaknya, sebaiknya agak lebih rendah dari
ketinggian mata, setidaknya bagian tengah layar gadget antara 10-23 Cm
di bawah posisi mata,�� jelas dr Rudi.

Tidak hanya mengatur jarak, lanjut dr Rudi, sebaiknya cahaya ruangan


tempat anak beraktivitas dengan gadget tidak terlalu terang maupun
redup. Cahaya ruangan yang terlalu terang akan membuat silau dan
mengganggu penglihatan. Sementara ruangan yang terlampau gelap
dapat mempercepat kelelahan mata karena kontras cahaya layar gadget
dengan ruangan sekitarnya jadi sangat tinggi, sehingga gadget pun akan
memberikan cahaya berlebihan.

�Atur seminimal mungkin level pencahayaan layar gadget maupun tablet


karena itu memberikan pengaruh besar pada kontraksi mata,��
katanya.

Waktu penggunaan gadget pun harus dibatasi hanya satu jam per hari,
dan usahakan setiap 30 menit anak beristirahat selama lima menit. Atau,
terapkan rumus 20, 20 20. Setiap 20 menit penggunaan gadget,
istirahatkan selama 20 detik dan ajak anak melihat benda-benda berjarak
20 kaki atau enam meter. Pastikan juga anak lebih lama bermain di luar
rumah, karena sinar matahari dapat menghambat hormon yang
mempercepat pertumbuhan bola mata, sehingga risiko penambahan
minus mata anak lebih kecil. Jangan lupa juga ingatkan anak berkedip
untuk membasahi matanya, agar tidak menimbulkan mata kering.

Dr Rudi menjelaskan,  sinar biru yang dipancarkan dari layar gadget bisa
masuk ke dalam mata. Sinar biru sebagai sinar yang paling berbahaya
bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan
mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek
jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Pada paparan sinar biru
yang berlebih, risiko seseorang untuk terkena degenerasi makula yang
bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat, glaukoma, dan
penyakit retina degeneratif. Kesehatan makula mempengaruhi
kemampuan mata untuk melihat sesuatu dalam detail yang jelas.

�Pada anak-anak di bawah sepuluh tahun, hal ini akan menimbulkan


risiko yang lebih tinggi karena kondisi mata yang belum sepenuhnya
sempurna. Lensa dan kornea mata anak masih sangat transparan dan
rentan terekspos sinar, sehingga teralu banyak paparan sinar biru
merupakan hal yang harus dihindari demi menjaga mata anak,�� papar
dr Rudi.

Seiring dengan perkembangan jaman, kebanyakan orang menghabiskan


waktu di depan layar digital. Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu
kondisi kelelahan mata yang bisa mempengaruhi produktivitas
seseorang. �Gejalanya seperti pandangan yang kabur, susah fokus, mata
iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung. Selain jarak
antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang
diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan
mata,�� katanya.

Pada hari biasa maka sebaiknya membatasi penggunaan gadget dan TV.
Karena pada hari tersebut anak-anak biasanya sudah sekolah. Saat Anda
memberikan gadget pada anak, maka batasi permainan, program dan
aplikasi yang ada terutama untuk anak yang masih kecil. �Sebagai
orangtua Anda harus mendampingi dan memilih program, permainan dan
aplikasi yang ada. Ini yang sering diabaikan orangtua. Karena itu,
sebaginya orangtua lebih sering memberikan edukasi pada anak-anaknya
akan bahaya pengggunaan gadget dengan jangka waktu lama,�� tegas
dr Rudi.

Bermain ponsel sebelum tidur sering kita lakukan dan sulit dihindari. Ada
saja alasan membuka ponsel sebelum tidur, entah ingin berbincang
sejenak dengan kerabat di aplikasi pesan instan, browsing, atau
berselancar di media sosial media sosial. Akibatnya, jadwal tidur yang
seharusnya tepat waktu jadi molor akibat terlalu asyik bermain ponsel.

Terlepas dari semua itu, risiko dari bermain ponsel terlalu lama sebelum
tidur ternyata cukup berbahaya. Apalagi, jika pengguna melakukannya
secara rutin. Ada sejumlah risiko kesehatan yang akan dialami pengguna
jika terus-terusan bermain ponsel sebelum tidur setiap hari yakni
kelelahan otak dan kerusakan mata.
Terlalu lama bermain ponsel sebelum tidur ternyata membuat otak
penggunanya kelelahan. Risiko bisa saja terjadi karena durasi waktu tidur
terpotong, akibatnya aktivitas di keesokan harinya terganggu akibat otak
yang terlalu lelah untuk bekerja.

�Tak bisa dimungkiri, terlalu lama menatap layar ponsel pasti akan
memberikan pengaruh buruk terhadap mata. Cahaya biru dari layar
ponsel akan membuat retina mata jadi tegang,� sebutnya.

Agar anak terhindar dari kerusakan mata, maka sebaiknya mengonsumsi


vitamin A yang banyak ditemukan dalam wortel, rimbang kuning telur
dan sayuran hijau seperti brokoli, bayam yang memiliki peran penting
dalam kesehatan mata, tapi konsumsi dalam jumlah banyak tidak
mengurangi kelainan kerusakan mata yang ada.  �Ingatlah untuk selalu
mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang untuk menjaga
kesehatan tubuh kita secara keseluruhan,�� katanya lagi.***

Penggunaan gadget yang salah seperti frekuensi penggunaan gadget yang berlebihan, posisi yang tidak
benar dan intensitas pencahayaan yang tidak baik, akan berdampak terhadap penurunan tajam
penglihatan. Penurunan tajam penglihatan pada anak-anak akan berakibat pada kesulitan anak untuk
melakukan aktivitas sehariharinya. Semakin bertambahnya penurunan tajam penglihatan pada anak,
maka akan meningkatkan berbagai resiko komplikasi kebutaan, seperti glukoma dan abrasi retina
(Tiharyo dkk, 2008).

Anda mungkin juga menyukai