html
Dr. dr. Vera Sumual, Sp.M(K)
Penggunaan gadget, baik komputer, tablet, handphone, maupun gadget yang lainnya
tidak bisa dipungkiri sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Data dari
(http://www.internetworldstats.com/stats.htm) menunjukkan bahwa per Desember
2017 Asia merupakan pengguna internet terbanyak didunia mencakup 2,023,630,194
pengguna atau 55,1% dari seluruh pengguna internet dunia.
Gadget memang bisa memberikan kita banyak kemudahan. Kemudahan yang datang
tersebut datang satu paket dengan bahaya tersembunyi pada kesehatan. Salah satu
organ yang terkena dampak negative dari penggunaan gadget ialah mata. 90%
pengguna gadget memiliki gejala penglihatan seperti kelelahan mata, sakit kepala,
rasa tidak nyaman di mata, mata kering, penglihatan ganda hingga mata kabur
ketika menggunakan gadget jangka Panjang. Hal ini terutama terjadi pada individu
yang menggunakan gadget lebih dari 4 jam sehari. Data dari American Optometric
Association (AOA) mengemukakan bahwa rata – rata anak – anak yang berusia 8
hingga 18 tahun menggunakan gadget rata – rata 7,5 jam sehari. Hal ini sangat
berpotensi mengakibatkan terjadinya kumpulan gejala yang disebabkan oleh gadget.
Dunia kedokteran mengenal hal ini sebagai Computer Vision Syndrome (CVS). Tetapi
bagaimana jika penggunaan gadget tersebut ternyata merupakan sebuah kebutuhan?
Ada beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan antara lain:
Agar sinar biru tidak secara langsung merusak mata, dr Rudi memberikan
tips agar menjaga jarak mata dengan layar gadget. �Jangan biarkan anak
terlalu mendekatkan layar gadget-nya ke mata. Atur jarak gadget 30-40
Cm dari mata. Perhatikan juga letaknya, sebaiknya agak lebih rendah dari
ketinggian mata, setidaknya bagian tengah layar gadget antara 10-23 Cm
di bawah posisi mata,�� jelas dr Rudi.
Waktu penggunaan gadget pun harus dibatasi hanya satu jam per hari,
dan usahakan setiap 30 menit anak beristirahat selama lima menit. Atau,
terapkan rumus 20, 20 20. Setiap 20 menit penggunaan gadget,
istirahatkan selama 20 detik dan ajak anak melihat benda-benda berjarak
20 kaki atau enam meter. Pastikan juga anak lebih lama bermain di luar
rumah, karena sinar matahari dapat menghambat hormon yang
mempercepat pertumbuhan bola mata, sehingga risiko penambahan
minus mata anak lebih kecil. Jangan lupa juga ingatkan anak berkedip
untuk membasahi matanya, agar tidak menimbulkan mata kering.
Dr Rudi menjelaskan, sinar biru yang dipancarkan dari layar gadget bisa
masuk ke dalam mata. Sinar biru sebagai sinar yang paling berbahaya
bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan
mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek
jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Pada paparan sinar biru
yang berlebih, risiko seseorang untuk terkena degenerasi makula yang
bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat, glaukoma, dan
penyakit retina degeneratif. Kesehatan makula mempengaruhi
kemampuan mata untuk melihat sesuatu dalam detail yang jelas.
Pada hari biasa maka sebaiknya membatasi penggunaan gadget dan TV.
Karena pada hari tersebut anak-anak biasanya sudah sekolah. Saat Anda
memberikan gadget pada anak, maka batasi permainan, program dan
aplikasi yang ada terutama untuk anak yang masih kecil. �Sebagai
orangtua Anda harus mendampingi dan memilih program, permainan dan
aplikasi yang ada. Ini yang sering diabaikan orangtua. Karena itu,
sebaginya orangtua lebih sering memberikan edukasi pada anak-anaknya
akan bahaya pengggunaan gadget dengan jangka waktu lama,�� tegas
dr Rudi.
Bermain ponsel sebelum tidur sering kita lakukan dan sulit dihindari. Ada
saja alasan membuka ponsel sebelum tidur, entah ingin berbincang
sejenak dengan kerabat di aplikasi pesan instan, browsing, atau
berselancar di media sosial media sosial. Akibatnya, jadwal tidur yang
seharusnya tepat waktu jadi molor akibat terlalu asyik bermain ponsel.
Terlepas dari semua itu, risiko dari bermain ponsel terlalu lama sebelum
tidur ternyata cukup berbahaya. Apalagi, jika pengguna melakukannya
secara rutin. Ada sejumlah risiko kesehatan yang akan dialami pengguna
jika terus-terusan bermain ponsel sebelum tidur setiap hari yakni
kelelahan otak dan kerusakan mata.
Terlalu lama bermain ponsel sebelum tidur ternyata membuat otak
penggunanya kelelahan. Risiko bisa saja terjadi karena durasi waktu tidur
terpotong, akibatnya aktivitas di keesokan harinya terganggu akibat otak
yang terlalu lelah untuk bekerja.
�Tak bisa dimungkiri, terlalu lama menatap layar ponsel pasti akan
memberikan pengaruh buruk terhadap mata. Cahaya biru dari layar
ponsel akan membuat retina mata jadi tegang,� sebutnya.
Penggunaan gadget yang salah seperti frekuensi penggunaan gadget yang berlebihan, posisi yang tidak
benar dan intensitas pencahayaan yang tidak baik, akan berdampak terhadap penurunan tajam
penglihatan. Penurunan tajam penglihatan pada anak-anak akan berakibat pada kesulitan anak untuk
melakukan aktivitas sehariharinya. Semakin bertambahnya penurunan tajam penglihatan pada anak,
maka akan meningkatkan berbagai resiko komplikasi kebutaan, seperti glukoma dan abrasi retina
(Tiharyo dkk, 2008).