Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yunita

Nim : 1710913120011

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA : HOME CARE

A. Pengertian Home Care

Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care


adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Homecare adalah
perawatan pasien di rumah yang melibatkan anggota keluarga dalam proses
perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan ini dibantu oleh tim kesehatan
professional (dokter, perawat atau fisiotherapist) yang bisa didatangkan ke rumah
pasien sewaktu-waktu,jika diperlukan.

B. Tujuan Home Care

Tujuan umum dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,


mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama
mungkin dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan sedangkan tujuan
khusus dari pelayanan home care adalah : meningkatkan upaya promotif,
preventif, kuratif, rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi,
meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran.

C. Manfaat Home Care

Berbagai keuntungan dari pelayanan home care bagi klien menurut


Styawati (2004) antara lain :

1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistic, dan komprehensif


2. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan dibawah
naungan legal dan etik keperawatan
3. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih nyaman
dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional
4. Pasien lebih dekat dengan keluarganya sehingga menciptakan rasa aman
dan nyaman antara pasien dan keluarganya.
5. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien sehingga pasien tidak merasa
diabaikan.
6. Meningkatkan kualitas hidup pasien.
7. Menghemat biaya, artinya keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
(kamar) RS, transport pulang pergi rumah-RS untuk menemani pasien di
RS.
8. Keluarga tidak kehilangan waktu dan tenaga untuk pergi-pulang ke rumah
sakit.
D. Ruang Lingkup Home Care

Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home


care yaitu pelayanan medik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan social
dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik, pelayanan rehabilitasi medik,
keterampilan fisik, pelayanan informasi dan rujukan, pendidikan, pelatihan, dan
penyuluhan kesehatan, hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan,
pelayanan perbbantuan untuk kegiatan social.

E. Bentuk Pelayanan Home Care

Berbagai bentuk pelayanan home care yang dapat dilakukan di rumah.


Tindakan tersebut antara lain : pengukura tanda-tanda vital, pemasangan atau
penggantian selang lambung (NGT) pemasangan atau penggantian kateter,
pemasangan atau penggantian tube pernafasan, perawatan dekubitus atau ulcer
dan jenis luka lainya, penghisapan lender dengan atau tanpa mesin, pemasangan
peralatan oksigen, penyuntikan (IM,IV, Subcutan), pemasangan atau penggantian
infuse, pengambilan preparat laboratorium (urin, darah, tinja,dll), pemberian
huknah, perawatan kebersihan diri ( mandi, keramas, dll), latihan atau exercise,
fisioterapi, terapi wicara, dan pelayanan terapi lainnya, transportasi klien,
pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perawatan kesehatan, konseling pada
kasus-kasus khusus, konsultasi melalui telepon, memfasilitasi untuk konsultasi ke
dokter, menyiapkan menu makanan, menyiapkan dan membersihkan tempat tidur,
memfasilitasi terhadap kegiatan social atau mendampingi, memfasilitasi perbaikan
sarana atau kondisi kamar atau rumah.

F. Pemberi Pelayanan Home Care

Pemberi pelayanan kesehatan ini diberikan oleh para professional yang


tergabung dalam tim home care. Menurut Setyawati (2004) tim home care
tersebut antra lain:

1. Kelomok professional kesehatan, termasuk di dalamnya adalah ners atau


perawat professional, dokter, fisioterapis, ahli terapi kerja, ahli terapi
wicara, ahli gizi, ahli radiologi, laboratorium, dan psikolog
2. Kelompok professional nonmkesehatan, yaitu pegawai social dan
rohaniawan atau ahli agama
3. Kelompok non professional, yaitu nurse, asisten yang bertugas sebagai
pembantu yang menunggu untuk melayani kebutuhan atau aktivitas sehari-
hari dari klien. Kelompok ini bekerja di bawah pengawasan dan petunjuk
dari perawat.

Sedangkan menurut Allender (1997) pemberi pelayan dalam home health


care meliputi :

1. Pelayanan keperawatan dapat diberikan oleh registered nurse, perawat


vocasional, pembantu dalam health yang disupervisi oleh perawat
2. Suplemental therapiest meliputi terapi fisik, terapi wicara, terapi
okupasional dan terapi rekreasi
3. Pelayanan pekerja sosial
G. Pasien Home Care

Umumnya pasien homecare adalah :


1. Bayi/Anak-anak yang berkebutuhan khusus dan memerlukan
pelayanan kesehatan khusus untuk tumbuh kembang mereka.
Contoh: penderita Autis, Down Syndrome, ADD/ADHD
(Attention Deficit Disorders/ Attention Deficit Hyperactive
Disorders), keterlambatan bicara, CerebralPalsy (CP), dll. Bagi
orangtua yang sibuk bekerja, biasanya mereka menyerahkan
perawatan anak-anaknya kepada perawat khusus/baby sitter, ada
baiknya anak juga dilatih oleh therapist khusus tumbuh kembang
(developmental therapy); seperti terapi wicara, terapi okupasi, jika
perlu.
2. Pasien pasca rawat inap dari Rumah Sakit yang mempunyai
kondisi berat dengan nyeri kronik seperti pasien stroke, hepatitis
kronis, gagal ginjal, kanker stadium lanjut namun atas permintaan
keluarga pasien itu dibawa pulang untuk perawatan lanjut di rumah
3. Pasien yang dinyatakan oleh ahli medis bahwa penyakitnya parah
dan secara medis tidak dapat disembuhkan lagi.
H. Pro dan Kontra Home Care

Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem


pelayanan keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga
berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan
keperawatan dirumah sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk
tidak menggunakan sistem ini, mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan
yang menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat
tentang pro dan kontra home care di Indonesia.

Pro berpendapat :

1. home care memberikan perasaan aman.

2. home care memberikan pelayanan focus.

3. home care memberikan keyakinan akan mutu pelayanan.


4. menjaga privasi klien dan keluarga.

5. home care lebih hemat.

6. memberikan kemudahan dalam memonitor.

7. home care memberikan rasa tenang kepada keluarga.

8. home care lebih efisien.

9. lebih berhasil dalam pendidikan kesehatan.

Kontra berpendapat :

1. home care tidak termanaged dengan baik.

2. home care lebih mahal.

3. membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai unit penunjang yang


ada dirumah sakit.

4. tidak bisa pada klien dengan ketergantungan total.

5. tingkat keterlibatan keluarga rendah.

6. memiliki keterbatasan fasilitas.

7. tingkat ketergantungan tinggi

REFERENSI

Jhonson, Leny,2010,Keperawatan Keluarga,Yogyakarta,Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai