Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. “A” DENGAN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS TABA KOTA LUBUKLINGGAU

KELOMPOK 4 :

1. Agnes Veronica W 4. Sinta Ananda

2. Fenty Arliani 5. Vira Juniar

3. Lessy Puspita Sari 6. Widya Lestari

4. Makinuddin 8. Ipka Fajar Prayoga

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI DIII KEPERAWATAN LUBUK LINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

A. Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan sistolik lebih

dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua

kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup atau

tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka watu lama

(persistem) dapat menimbulkan kaerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung

(penyakit jantung koroner), dan otak (menyebabkab stroke) bila tidak

dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai (Kemenkes RI,

2015).

B. Etiologi

1. Hipertensi Primer (esensial)

Hipertensi primer atau esensial tidak dapat diketahui penyebabnya.

Penyebab hipertensi primer adalah gangguan emosi, obesitas, konsumsi

alkohol yang berlebihan, kopi, obat-obatan, faktor keturunan (Brunner

dan Suddart, 2015).

2. Hipertensi Sekunder

Pada hipertensi sekunder, penyebab dan patofisiologi dapat diketahui

dengan jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan dengan obat-

obatan. Penyebab hipertensi sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal

seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan insulin dan pemakaian

obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan kortokosteroid (Wijaya dan Putri,

2013).
C. Patofisiologi

Patofisiologi hipertensi belum diketahui, sejumah kecil klien antara 2-

5 % memiliki penyakit dasar ginjal atau adrenal yang menyebabkan

peningkatan tekanan darah. Namun masuh belum ada penyebab tunggal yang

dapat diidentifikasi. Kondisi inilah yang disebut sebagai hipertensi esensial.

Sejumlah mekanisme fisiologis terlibat dalam pengaturan tekanan darah

normal, yang kemudian dapat turut berperan dalam terjadinya hipertensi

essensial.

Penyebab hipertensi primer tidak diketahui meskipun telah banyak penyebab

yang dapat diidentifikasi. Penyakit ini memungkinkan banyak faktor genetik

dan lingkungan. Peningkatan cairan merupakan dasar mekanisme penyebab

hipertensi, banyak yang menduga bahwa hipertemsi membertaan

pembentukan plague. Pihak lain menemukan bahwa plague berisi arteri yang

menyebabkan tekanan darah meningkat. Peranan ahli gizi dalam pemasukan

sodium dan hipertensi juga kontropersial. Studi empiris menyatakan terdapat

hubungan antara tingginya sodium pada individu yang berdampak pada

tingginya tekana darah. Sebaliknya turunnya tekanan darah diikuti dengan

pengurangan sodium dalam diet (Majid, 2017).

D. Manifestasi Klinis

Menurut Wijaya dan Putri (2013) yaitu :

a. Nyeri kepala

b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi

c. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal

d. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddart . (2015) . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta : EGC.
Majid . A . (2017) . Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler . Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Nurarif . A . H dan Kusuma. H .(2015) . Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2 .
Yogyakarta : Mediaction.
SDKI DPP PPNI . (2016) . Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Giagnostik Edisi 1 . Jakarta : PPNI
SLKI DPP PPNI . (2018) . Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan . Jakarta : PPNI.
SIKI DPP PPNI . (2018) . Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan . Jakarta : PPNI.

Anda mungkin juga menyukai