Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA PASIEN

DI RUANG INAP BANGSAL MAWAR


RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE

Oleh :
Diana Maulydia Wanda Fitri Lestari
Yudi Agustin Saputra Nurmanila
Wahyu Nasrullah Hendrianus

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit novel coronavirus


(2019-nCoV) dan upaya antisipatif, etika batuk dan bersin,
cara pemakaian masker yang benar serta cuci tangan yang
baik dan benar bagi pasien dan keluarga pasien di ruang
mawar RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pokok Bahasan : Novel Coronavirus (2019-nCoV), Etika Batuk Dan Bersin,
Cara Pemakaian Maske Yang Benar Serta Cuci Tangan
Yang Baik Dan Benar
Sub Pokok : Upaya antisipatif dari novel coronavirus (2019-nCoV),
Bahasan Etika Batuk Dan Bersin, Cara Pemakaian Maske Yang
Benar Serta Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang dirawat diruangan mawar
Waktu : 25 Menit
Tanggal : 6 febuari 2020
Tempat : Ruang Mawar RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie

I. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami novel
coronavirus (2019-nCoV) dan upaya pencegahan dari tertularnya
novel coronavirus (2019-nCoV). Memahami etika batuk dan bersin,
cara pemakaian masker yang benar serta cara cuci tangan
II. Metode dan Media
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Leaflet
III. Kegiatan

No Langkah - langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1 Pendahuluan 5 menit  Memberi salam dan  Menjawab salam
memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan  Mendengarkan
tujuan penyuluhan
2 Penyajian 15 menit Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai :  Mendengarkan
dengan seksama
1. Definisi novel
dan mengajukan
coronavirus (2019-
pertanyaan
nCoV)
2. Tanda dan gejala yang
ditimbulkan novel
coronavirus (2019-
nCoV)
3. Cara penularan novel
coronavirus (2019-
nCoV)
4. Upaya antisipatif dari
novel coronavirus (2019-
nCoV)
5. Etika batuk dan bersin
6. Cara pemakain masker
yang baik dan benar
7. Tujuan cuci tangan
8. Enam langkah dan lima
momen cuci tangan
3 Evaluasi 7 menit  Memberikan pertanyaan akhir  Menjawab
sebagai evaluasi  mendemonstrasik
an
4 Penutup 3 menit  menyimpulkan bersama-sama  mendengarkan
hasil kegiatan penyuluhan
 menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam  menjawab salam

Lampiran Materi
Novel Coronavirus (2019-nCoV)

A. DEFINISI
Novel corona virus ( 2019-nCov) adalah : jenis baru coronavirus yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus
merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
(KEMENKES RI,2020).
Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Sebuah novel coronavirus (nCoV)
adalah strain baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia (WHO,
2020).

B. TANDA DAN GEJALA


Orang yang terinfeksi bisa menunjukkan penyakit pernapasan parah
yang akut dengan gejala yang meliputi demam, batuk, sesak napas dan sulit
bernapas. Sebagian besar pasien terjangkit pneumonia. Banyak orang juga
memiliki gejala gastrointestinal atau gagal ginjal. Pada orang yang kekebalan
tubuhnya kurang, penyakit tersebut memiliki penampilan klinis penyakit yang
tidak khas (MERS,2014).
C. CARA PENULARAN
Saat ini belum ada kepastian orang dapat terinfeksi setelah terpapar
pada binatang (misalnya unta), lingkungan atau pasien yang telah dinyatakan
positif lainnya (misalnya di lingkungan rumah sakit). Virus corona biasanya
menyebar seperti infeksi pernapasan lainnya misalnya influenza. Berdasarkan
informasi yang ada saat ini, 2019 n-CoV dapat disebarkan dari orang ke orang
melalui hubungan langsung. Sejak April 2014, banyak kasus muncul menjadi
kasus sekunder yang sebagai akibat terinfeksi dari pasien yang dinyatakan
positif. Kasus sekunder ini terutama terdapat pada para petugas kesehatan
kesehatan yang merawat pasien penderita MERS. Sebagian besar dari mereka
tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala ringan dan telah terinfeksi
di lingkungan perawatan kesehatan.

D. UPAYA ANTISIPATIF
1. Mengenakan masker bedah dan segera mencari nasihat medis jika terjadi
gejala pernapasan.
2. Kesehatan pribadi
- Menjaga kebersihan tangan
a. Sering mencuci tangan dengan sabun cair dan air terutama setelah
bersin, batuk atau membersihkan hidung
b. Basuh tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol 70 – 80%
jika tidak tampak kotor
c. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan
- Menutup hidung dan mulut dengan kertas tisu ketika bersin dan buang
kertas tisu kotor di tempat sampah berpenutup
- Meningkatkan kekebalan tubuh yang baik dengan menjalani diet yang
seimbang, olahraga teratur istirahat yang cukup, jangan merokok dan
hindari konsumsi alkohol
3. Kesehatan lingkungan
Meskipun virus corona dapat bertahan hidup selama beberapa
waktu di lingkungan, namun virus tersebut mudah dihancurkan dengan
sebagian besar detergen dan agen pembersih, penting untuk :
- Menjaga ventilasi yang baik
- Menghindari mengunjungi tempat ramai dengan ventilasi buruk
- Menjaga kebersihan rumah
Bersihkan dan basmi kuman permukaan yang sering disentuh,
perabotan, barang yang sering dipakai bersama dan lantai minimal setiap
hari dengan menggunakan disinfektan yang tepat. Untuk permukaan non-
logam, bersihkan dengan pembersih rumah tangga yang diencerkan
(dengan mencampur 10ml pemutih yang mengandung 5,25% sodium
hipoklorit dengan 990ml air), tunggu sampai kering lalu bilas dengan air.
Untuk permukaan logam, bersihkan kuman dengan alkohol 70%

Etika Batuk dan Bersin, Cara Penggunaan Masker yang Baik dan Benar
(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)

A. DEFINISI
Batuk dan bersin bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan
mekanisme pertahanan tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika Batuk
adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan
mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara
dan tidak menular ke orang lain.
B. Tujuan Etika Batuk dan Bersin
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas
(Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets
tersebut dapat mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke
orang lain disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui
media udara pernafasan disebut “air borne disease”.

C. Penyebab terjadinya Batuk


a. Infeks
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misal : flu, bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak
jarang pneumoni, TBC, Kanker paru-paru.
b. Alergi
Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan.Misal : debu,asap,makanan dan cairan. Mengalirnya cairan
hidung kea rah tenggorokan dan masuk ke saluran pernapasan. Misal :
rhinitis alergika, batuk pilek Penyempitan pada saluran pernapasan.
Misal : Asma

D. Kebiasaan Batuk dan Bersin yang Salah


a. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
b. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau
hidung saat batuk dan bersin.
c. Membuang ludah batuk disembarang tempat.
d. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang
tempat.
e. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk dan bersin.

E. Cara Batuk dan Bersin yang Baik dan Benar


Hal-hal perlu anda perlukan:
a. Lengan baju
b. Tissue
c. Masker
d. Sabun dan air
e. Gel pembersih tangan

Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan
mulut anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam
baju anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil
kesempatan untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau
menggunakan gel pembersih tangan.
Langkah 4
Gunakan masker.

F. Penggunaan Masker

Masker harus dikenakan bila diperkirakan ada percikan atau


semprotan dari darah atau cairan tubuh ke wajah. Selain itu, masker
mencegah penularan kuman patogen melalui mulut dan hidung. Masker
harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu, dan
rambut pada wajah (jenggot). Masker yang dipakai dengan tepat terpasang
pas nyaman di atas mulut dan hidung sehingga kuman patogen dan cairan
tubuh tidak dapat memasuki atau keluar dari sela-selanya.

G. Langkah Menggunakan Masker


1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan Anda dengan air dan sabun atau
hand sanitizer
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau
lubang/sobekan pada setiap sisi masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung
(nose piece) dan tempatkan pada bagian atas.
4. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya
ditandai dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang
lebih kasar serta arah lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam
biasanya berwarna putih dan memiliki permukaan yang lebih halus.
5. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet
pada setiap telinga. Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker
pada batas atas hidung dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas
kepala Anda.
6. Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk hidung
Anda.
7. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah
pada belakang leher.
8. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu
Anda.

Langkah Mencuci Tangan dengan Benar

A. DEFINISI
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas
dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak
mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang
tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di
pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah
diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah
Infeksi nosocomial atau Health-care Associated Infections
(HAIs) adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang
tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara dua sampai empat
hari setelah pasien masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan
lainnya yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan
baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lainnya
dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau
setelah selesai dirawat.

B. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


Penularan lewat Tangan
1. Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri,
tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
2. Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
3. Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

C. MANFAAT MENCUCI TANGAN


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
1. Sederhana dan efektif mencegah infeksi
2. Menciptakan lingkungan yang aman
3. Pelayanan kesehatan menjadi aman
4. Bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
5. Bila tangan tak tampak kotor,bersikan dengan menggosok cairan
berbasis alcohol atau hand sanitizer

D. 5 WAKTU PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN DI


LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
1. Sebelum Kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

E. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, D. N. (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku cuci


tangan pakai sabun pada anak usia sekolah di SD 2 Jambidan Banguntapan
Bantul. Skripsi. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Brooker, C. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.
Darmagi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Depkes RI. 2009. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007.
Jakarta: Kemenkes RI
Depkes RI. (2014). 10 pesan hidup sehat dalam kedaruratan. Depkes RI.
Efendy, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. 2015. Etika Batuk yang Baik dan Benar, (dikutip dari
www.depkes.go.id/etika- batuk-yang-baik-dan-benar, diakses pada 5 Februari
2020)
Kemenkes RI.2020. Kesiapsiagaan menghadapi Infeksi Novel Coronavirus:
Jakarta. Kemenkes RI
Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier
Science
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &.
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
World health Organization.2020. Advice on the use of masks the community,
during home care and in health care settings in the context of the novel
coronavirus (2019-nCoV) outbreak: Jakarta. Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai