070/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Fiktorius Kuludong, MM
Direktur
Sindroma klinis akibat kegagalan sistem sikulasi dalam mencukupi kebutuhan
nutrien dan dan oksiggen baik dari segi pasokan maupun utilitasnya untuk
Pengertian
metabolisme seluler jaringan tubuh, sehingga terjadi defisit akut oksigen
ditingkat seluler.
Tujuan Mencegah dan mengobati kejadian syok pada anak.
1. Keputusan Direktur Mayapada Hospital Kuningan
Kebijakan No 009/SK/DIR/MHKN/X/2019 tentang pelayanan medis umum
2. Penanganan syok pada anak sesuai dengan prosedur medik.
Prosedur 1. Pertahankan jalan nafas, berikan oksigen (FiO2 100%) bila perlu ditunjang
dengan ventilator.
2. loading cairan kristaloid 20 ml/kgBB selama 30 menit-60 menit.
3. Pasang kateter urine untuk menilai sirkulasi dengan memantau produksi
urine.
4. Penggunan koloid, dalam jumlah yang terukur, dapat dipertimbangkan
untuk mengisi volume intravascular.
5. Pemberian cairan resusitasi dapat diulangi, bila syok belum teratasi, hingga
volume intravascular optimal. Target resusitasi cairan :
a. Capillary refill kurang dari 2 detik.
b. Kualitas nadi perifer dan sentral sama.
c. Akral hangat.
d. Produksi urine > 1 ml/KgBB/jam
e. Kesadaran normal : Compos mentis.
6. Pemberian cairan resusitasi dihentikan bila penambahan volume tidak lagi
mengakibatkan perbaikan hemodinamik, dapat disertai dengan rhonki
basah halus tidak nyaring, peningkatan tekanan vena jugular atau
pembesaran hati akut.
7. Periksa dan atasi gangguan metabolik seperti : hipoglikemia, hipokalsemia
dan asidosis.
8. Bila syok belum teratasi, lakukan pemasangan vena sentral. Bila tekanan
vena sentral kurang dari 10 mmHg, pemberian cairan resusitasi dapat
dilanjutkan hingga mencapai 10 mmHg.
9. Bila syok belum teratasi setelah langkah nomor 8, berikan dopamin 2-10
μg/Kg/menit atau dobutamin 5-20 μg/Kg/Menit.
10. Bila syok belum teratasi setelah langkah no. 9, berikan epinefrin 0,05-2
SYOK PADA ANAK
070/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 2/2