Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI

“ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA NIM NAMA NIM


Nurfaidah C12115004 Sri Rezki Badruni C12115311
Debi Sambak C12115005 Ririn Andilolo C12115317
Amina C12115010 Marhani Djayanti Umar C12115025
Zakirah Ummu Aiman C12115012 Hasdita C12115036
Rugaiyah C12115303 Sarnida C12115028
Rika Arif C12115011 Nur Wanti Maulindasari C12115508
Asma Jaya C12115315

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018

PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR (HEAD TO TOE)

TEMUAN NORMAL
AREA YANG DIKAJI & PENEMUAN RATA- VARIASI DEVIASI DARI
PROSEDUR RATA NORMAL KISARAN
PENGKAJIAN NORMAL:MASALAH
YANG MUNGKIN
Kepala
Palpasi Kulit Lihat Kulit Kaput Sefalhematoma
Succedaneum,
dapat
menunjukkan
beberapa
ekimosis
Inspeksi bentuk dan ukuran  Merupakan ¼ dari  Sedikit  Molding berat (trauma
panjang badan asimetris lahir)
 Molding karena posisi  Indentasi (fraktur oleh
di dalam trauma)
uterus
 Kurangnya
molding
(premature,
presentasi
bokong,
kelahiran
Caesar)
Palpasi, inspeksi, dan  Fontanel anterior 5cm,  Variasi pada Ubun-ubun:
perhatikan ukuran dan berbentuk berlian, ukuran ubun-
 Penuh, menonjol
keadaan ubun-ubun (terbuka meningkat ketika ubun dengan
(tumor, perdarahan,
atau tertutup) molding menghilang berbagai
infeksi)
 Fontanel posterior derajat
 Besar, datar, lunak
berbentuk segitiga, lebih molding
(malnutrisi,
kecil dari anterior  Kesulitan
hidrosefalus, usia
dalam meraba
tulang tertunda,
ubun-ubun
hipotiroidisme)
mungkin
 Cekung (dehidrasi)
dikarenakan
molding
Palpasi sutura Sutura teraba dan terpisah Kemungkinan Sutura:
sutura
 Terpisah lebar
bertumpang
(hidrosefalus)
tindih pada
 Premature
molding
 Menutup (berfusi)
(kraniosinostosis)
Inspeksi pola, distribusi, Rambut-rambut halus Variasi  Halus, lembut
jumlah rambut: tekstur tumbuh datar: pola jumlahnya (premature)
pertumbuhan ke arah  Pola atau garis rambut
wajah dan leher melingkar yang tidak
biasa: atau kasar,
patah-patah (endokrin
atau kelainan genetic)
Mata
Periksa letaknya pada wajah Mata dan jarak antar mata Lipatan Lipatan epikantus
masing-masing 1/3 jarak epikantus: disertai tanda-tanda
dari kantus luar ke kantus karakteristik lainnya (penyakit
luar lainnya pada beberapa kromosomal seperti
etnis sindrom down, cri-du-
chat)
Periksa kesimetrisan pada Simetris dalam ukuran dan
ukuran, bentuk bentuk
Periksa ukuran, gerakan, Reflex mengedip Edema jika
kedipan kelopak mata diberikan
tetesan
profilaksis mata
atau dioleskan
salep
Periksa adanya secret  Tidak ada  Terdapat  Secret: purulenta
 Tidak ada airmata sedikit secret (infeksi)
jika  Konjungtivitas kimia
peraknitrat akibat obat mata sering
digunakan terjadi-tidak
 Kadang membutuhkan
terdapat pengobatan
sedikit air
mata
Evaluasi adanya bola mata, Terdapat kedua bola mata Hemoragi pada  Agenesis atau tidak
ukuran, dan bentuknya dengan ukuran, yang sama, subkonjungtiva adanya satu atau kedua
sama-sama bulat, kenyal bola mata
 Opasitas lensa atau
tidak adanya reflex
merah (katarak
kongenital,
kemungkinan akibat
rubella,
retinoblastoma, reflex
mata kucing)
 Lesi: koloboma, tidak
terdapat iris
(kongenital)
 Iris berwarna pink
(albinisme)
 Sclera kuning
(hiperbilirubinemia)
Periksa pupil Terdapat pupil, berukuran Pupil: tidak sama,
sama, bereaksi terhadap konstriksi, dilatasi,
cahaya menetap (tekanan
intracranial, pengobatan,
tumor)
Evaluasi pergerakan bola Acak, bergerak cepat, tidak Strabismus  Strabismus persisten
mata sejajar, dapat fokus dalam sementara atau  Mata boneka
waktu singkat, mengikuti nistagmus (peningkatan tekanan
ke garis tengah hingga bulan ke- intracranial)
3 atau ke-4  Tenggelam
(peningkatan tekanan
intracranial)
Memeriksa alis mata: Terpisah (tidak menyatu di Menyambung di tengah
jumlah dan pola rambut tengah) (sindrom cornelia de
lange)
Hidung
Periksa bentuk, letak,  Garis tengah Sedikit  Secret kental (jarang
patensi, konfigurasi  Terdapat mucus, namun deformitas sifilis kongenital):
tidak mengalir (datar atau terdapat sumbata
 Bernafas lewat hidung deviasi ke satu membrane atau tulang
 Bersin untuk sisi) akibat dengan sianosis saat
membersihkan hidung melalui jalan istirahat dan kembali
lahir pink saat menangis
(atresia koana)
 Malformasi (sifilis
kongenital, penyakit
kromosomal)
 Nafas cuping hidung
(distress pernapasan)
Telinga
Periksa ukuran, letaknya  Letak yang tepat,  Ukuran: kecil,  Agenesis
pada kepala, jumlah dimana garis yang besar, lemas  Kurangnya kartilago
kartilago, kanal auditoris ditarik melalui kantus  Tuberkel (premature)
terbuka mata dalam dan luar Darwin  Letak rendah (penyakit
sejajar ujung atas telinga (nodul pada kromosomal, retardasi
(pada hubungan dengan Heliks mental, penyakit
kepala) posterior) ginjal)
 Bentuk sempurna,  Kulit atau sinus
kartilago kenyal preauricular
 Ukuran: dapat sangat
menonjol
WAJAH
Periksa wajah menyeluruh Bulat dan simetris; Deformitas Biasanya disertai dengan
dan kesimetrisannya dipengaruhi oleh jenis posisional penampilan lainnya
kelahiran, molding, atau seperti telinga letak
keduanya rendah, penyakit
struktural lainnya
(herediter, aberasi
kromosom)
MULUT

Inspeksi dan palpasi Pergerakan bibir simetris Sianosis Anomali besar pada letak,
sirkumolar ukuran, bentuk (bibir atau
Kaji mukosa pipi
sementara palatum (atau keduanya);
Kering atau lembab gusi sumbing)

Pink Sianosis, pucat pada

Utuh atau tidak sirkumoral (distres


pernafasan, hipotermia)
Kaji warna, konfigurasi,
gerakan bibir Gerakan bibir asimetris
(paratisis nervus cranial
ke tujuh)
Periksa gusi
Gusi berwarna pink Gigi predesidua atau
Kista inklusi
desidua (herediter)
(mutiara Epstein
nodul Bohn,
berwarna
keputihan,
nodul keras
pada gusi atau
langit-langit
mulut)

Lidah tidak menjulur Frenulum lidah


Kaji warna, mobilitas, Makroglosia (prematur,
keluar, bergerak bebas, pendek
pergerakan, ukuran lidah kelainan kromosom)
berbentuk dan bergerak
simetris Trush; plak putih pada
pipi atau lidah yang
Bantalan isap di dalam pipi
berdarah jika disentuh
Periksa palatum (lunak, Palatum lunak dan keras (Candida albicans)
keras); intak
Lekukan Sumbing palatum lunak
Arkus anatomis di atau keras
palatum untuk
Uvula Uvula digaris tengah
akomodasi
puting susu,
mengihilang
pada usia 3
sampai 4 tahun

Mutiara epstein
Periksa dagu Dagu menonjol

Mikrognathia-dagu
cekung dengan gigi atas
menonjol keluar (sekuens
Pierre Robin atau
Evaluasi jumlah dan Mulut lembut, pink sindrom lainnya)
karakter saliva
Salivasi berlebihan dan
tersedat atau membiru
(atresia esofagus, fistula
trakeoesofageal)
Periksa refleks: Terdapat refleks
Tidak ada (prematur)
Menoleh Respon refleks
bergantung pada
Isap
status kesadaran
Ekstrusi dan kelaparan

LEHER Webbing (sindrom turner)

Inspeksi dan palpasi Pendek, tebal, dikelilingi


gerakan, fleksibilitas, oleh lipatan kulit; tidak ada
memar webbing

Gerakan terbatas,
Kepala pada garis tengah menahan kepala pada
Periksa otot (otot Deformitas sudut tertentu (tortikolis
sternokledomastoideus posisional [wryneck], opistotonus)
Sternokleidomastoideus,
sama), tidak ada massa sementara
gerakan dan posisi kepala Tidak ada kontrol kepala
tampak ketika
Bebas begerak dari satu (kelahiran prematur,
bayi baru lahir
sisi ke sisi lain dan fleksi sindrom Down,
sedang
serta ekstensi, tidak ada hipotonia [atrofi otot
beristirahat:
pergerakan dagu spinal])
kepala dapat
melampaui bahu
digerakkan
secara pasif Massa (pembesaran
Tiroid tidak teraba tiroid)
Kaji posisi trakea dan
kelenjar tiroid Vena berdistensi
(penyakit
kardiopulmonal)

Kutil kulit
DADA

Inspeksi dan palpasi bentuk Gerakan dada simetris, Ujung sternum Dada menonjol,
gerakan dada dan abdomen dapat menonjol pergerakan tidak sama
sinkron pada pernafasan (pneumothoraks,
pneumomediastinum)
Klavikula utuh
Malformasi (dada funnel-
pectus ekskavatum)

Kerangka iga simetris,


intak; bergerak saat
bernafas Kadang-kadang Retraksi dengan atau
Perhatikan gerak pernafasan
retraksi, tanpa distres pernafasan
terutama ketika (prematur, RDS)
Puting susu menonjol, menangis
Pernafasan paradoks
terbentuk sempurna;
Evaluasi klavikula
letaknya simetris Fraktur klavikula
(trauma), krepitus
Periksa iga Perkembangan kerangka
iga dan otot-otot
disekitarnya buruk
Nodul payudara : 6 mm (prematur)
pada bayi matur
Puting susu

Periksa ukuran, letak, dan Terdapat puting susu


jumlah puting susu tambahan, disepanjang
garis puting

Malposisi atau berjarak


lebar

Kurangnya jaringan
payudara (prematur)

Bunyi : bising usu dapat


Periksa jaringan payudara terdengar pada hernia
Nodul payudara:
diafragmatika (lihat
3-10 mm
abdomen)
Sekresi susu
pada bayi

Auskultasi: bunyi jantung


dan laju serta suara nafas
(lihat tanda vital)
ABDOMEN

Inspeksi dan palpasi tali Dua arteri, satu vena Hernia Satu arteri (anomali
pusat umbilikal dapat ginjal)
Abu-abu putih
direduksi
Pewarnaan mekonium
Antara tali pusat dan kulit,
(distres intrauterus)
tidak ada struktur intestinal
pada tali pusat Perdarahan atau
Kering di dasar, kebocoran disekitar tali
mengering, tidak berbau pusat (Infeksi, mungkin
urakus dapat persisten).
Klem tali pusat menetap
selama 24 jam Hernia: herniasi isi
abdomen melalui lubang
tali pusat (seperti,
omfalokel); Defek
dilapisi dengan membran
tipis, rapuh, mungkin
ekstensif.

Bulat, menonjol, berbentuk Gastroskisis : hernasi isi


Inspeksi ukuran abdomen kubah karena otot-otot Terdapat abdomen ke sisi atau atas
dan palpasi kontur abdomen terbentuk diastasis rekti tali pusat, isi tidak
sempurna. (pemisahan) dilapisi oleh jaringan
otot-otot membranosa dan dapat
Hati mungkin dapat di termasuk hati.
abdomen
palpasi 1-2 cm dibawah
batas costa kanan Distensi saat lahir : ruptur
viskus, massa urogenital
Tidak ada massa yang atau malformasi :
terpalpasi hidronefrosis, teratoma,
Tidak ada distensi tumor abdomen.

Sedikit vena yang terlihat Ringan (pemberian


pada permukaan abdomen. makan berlebih, obstruksi
saluran gastrointestinal
letak tinggi).

Jelas terlihat (obstruksi


saluran gastroiintestinal
letak rendah, malformasi
anorektal, stenosis anal),
sering dengan muntah
empedu.

Intermitten atau
sementara ( pemberian
makan berlebihan).

Obstruksi usus parsial


(stenosis usus).

Peristaltik terlihat
(obstruksi)

Malrotasi usus atau


adhesi

Bising usus muncul dalam Sepsis (infeksi)


beberapa menit setelah
Auskultasi bising usus dan Skafoid, dengan bising
lahir pada bayi matur yang
perhatikan jumlah, usus pada dada dan
sehat.
frekuensi, dan karakter tinja. distres pernafasan berat
Mekonium keluar dalam (hernia diafragmatika
24-48 jam setelah lahir. kongenital).

Linea nigra
Kaji warna
dapat terlihat
dan disebabkan
oleh pengaruh
hormon selama
Pernafasan pertama kehamilan
diafragmatika, pergerakan
Perhatikan pergerakan pada Gerakan abdomen
abdominal dan dada
pernafasan berkurang atau tidak ada
sinkron
dengan pernafasan
(lumpuh syaraf frenikus,
hernia diafragmatika
kongenital).

GENETALIA
Wanita :

Inspeksi dan palpasi Genetalia wanita Peningkatan Genitalia ambiguous


pigmetasi yang variasi luas (phallus kecil
Penampilan umum
disebabkan oleh sulit dibedakan dengan
Klitoris hormon klitoris yang membesar).
kehamilan
Labia mayor Biasanya edema Perempuan dengan
Edema dan virilisasi klitoris sangat
Biasanya edema, ekimosis setelah membesar (hiperplasia
menutupi labia minora kelahiran adrenal kongenital)
pada bayi matur bokong

Dapat terdapat
vernikskaseosa
antara labia.
Labia minora Dapat menonjol keluar Klitoris membesar dengan
dari labia mayora meatus urinaria pada
ujungnya, tidak terdapat
skrotum, mikropenis,
labia berfusi.
Sekret vagina Spegma Sekret dengan Stenosis meatus
bercak darah
Orifisium terbuka Labia may or a terpisah
dari
luas dan labia minor
Sekret mukoid pseudomenstrua
menonjol (prematur)
si yang
Kutil vagina/himen. disebabkan oleh Tidak adanya orifisum
hormon vagina
kehamilan.
Sekret tinja (fistula)
Meatus urinaria Dibawah klitoris, sulit Urine berwarna Ekstrofi kandung kemih
terlihat karat (Kristal (kandung kemih diluar
asam urat) rongga abdomen dan
terbalik).
Periksa urine Berkemih 2-6 kali perhari Urine berwarna Tidak berkemih dalam 24
selama 1-2 hari pertama: karat (Kristal jam pertama (renal
berkemih 6-10 kali asam urat) agenesis; sindrom potter).
perhari pada hari ke-5
atau 6.
Pria :

Inspeksi dan palpasi Genetalia laki-laki : Meningkatnya Genetalis ambiguous


ukuran dan
Penampilan umum Kulit menutup glans (jika Mikropenis
pigmentasi yang
tidak disirkumsisi),
Penis disebabkan oleh Meatus urinaria tidak
meatus berada diujung
hormon pada ujung glans penis
Penampilan meatus urinaria penis.
kehamilan (hipospadia, epispadia,
harus diujung batang penis
kulit prepusium dapat
tertarik atau tidak ada.
Prepusium (kulit luar) jangan Prepusium menutupi Prepusium Lubang meatus bulat.
menarik kulit dengan paksa glans penis dan tidak diangkat jika
jika belum disirkumsisi dapat ditarik. disirkumsisi

Variasi luas
pada ukuran
genital
Skrotum : Skrotum besar, edema, Edema skrotum Skrotum halus dan testis
pendulum pads bagi dan ekimosis tidak turun (premature,
Rugae (kerutan) mature, diliputi oleh jika kelahiran kriptorkidisme).
rugae. bokong.
Skrotum bifida
Hidrokel, kecil,
Hidrokel
dan
nonkomunikans. Hernia inguinal

Testis Teraba paid kedua sisi Teraba benjolan Tidak turun (prematur)
do kanalis
Testis tertarik, terutama
inguinalis
ketika bagi baru lahir
menggigil
Periksa urinasi Berkemih dalam 24 jam, Urine berwarna Tidak Berkemih dalam 24
aliran adekuat seperti karat jam pertama (renal
(Kristal Adam agenesis; sindrom potter)
urat)
Periksa refleks: kremaster
Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan Melanjutkan posisi dalam Deformitas Gerak terbatas
menyeluruh: uterus posisional (malformasi). Tonus otot
sementara buruk (premature,
Inspeksi dan palpasi Posisi fleksi menyeluruh
pengobatan ibu, anomaly
Derajat fleksi Rentang pergerakan SSP)
penuh, bergerak spontan
Rentang pergerakan

Simetris pergerakan

Tonus otot
Periksa lengan dan tangan: Lebih panjang dari Terkadang Pergerakan asimetris
tungkai pada periode bayi tampak sedikit (fraktur, krepitus, trauma
Inspeksi dan palpasi
baru lahir tremor saraf brakhialis,
Warna malformasi)
Kontur dan pergerakan Beberapa
Keutuhan simetris akrosianosis Kontur asimetris
(malformasi, fraktur)
Letak yang tepat
Amelia atau phocomelia
(teratogen)

Lipatan palmar

Garis simian dengan jari


kelingking pendek dan
melengkung (sindrom
down)
Hitung jumlah jari Lima jari pada setiap Jari-jari webbing:
tangan.
Sindaktili
Jari-jari sering mengepal
Jari-jari berlebihan atau
dengan jempol dibawah
tidak ada
jari-jari
Fleksi kuat, kaku:
gangguan persisten; posisi
genggaman di depan
mulut secara konstan
(gangguan SSP)

Kuku-kuku jari
menguning (pewarnaan
mekonium)
Evaluasi sendi Rentang pergerakan Peningkatan tonisitas,
penuh, kontur simetris klonus, tremor memajang
Bahu
(gangguan SSP)
Siku

Pergelangan tangan

Jari-jari
Peiksa refleks: genggam
(telapak tangan dan telapak

kaki
Periksa tungkai dan kaki: Tampak melengkung Kaki terlihat Amelia, phocoamelia
karena otot lateral lebih berputar (defek kromosomal, efek
Inspeksi dan palpasi
terbentuk dari otot labial kedalam namun teratogenik)
Warna dapat dengan
Temperature pada satu
mudah diputar
Keutuhan tungkai berbeda dengan
keluar, defek
tungkai lainnya,
Panjangnya terhadap lengan posisional akan
(defisiensi sirkulasi,
dan tubuh serta terhadap satu membaik ketika
gangguan SSP)
sama lainnya bayi menangis.

akrosianosis
Jumlah jari-jari Lima pada setiap kaki Webbing, sindaktili (defek
kromosomal)

Jari berlebihan atau tidak


ada (defek kromosomal,
penyakit turunan)
Femur Femur utuh Flaktur femur (kelahiran
bokong sulit)
Kepala femur ketika tungkai Terjadinya dysplasia paha
fleksi dan abduksi, tertak
pada asetabulum
Lipatan gluteus mayor Lipatan gluteus mayor Dysplasia paha
sama kanan kiri
Telapak kaki Telapak kaki terdapat Telapak kaki: lipatan
garis-garis tegas (atau sedikir (premature)
berkerut) pada 2/3 kaki
Penuh dengan lipatan-
bayi matur
lipatan (postmatur)
Bantalan lemak pada
Congenital club foot
telapak kaki memberikan
efek kaki terlihat datar
Evaluasi sendi Rentang pergerakan Hipermobilitas sendi
penuh, kontur simetris (sindrom down)
Paha

Lutut

Pergelangan kaki

Jari-jari kaki
Periksa refleks Pergerakan asimetris
(trauma, gangguan SSP)
PUNGGUNG
Periksa Anatomi ; Tulang belakang lurus dan Deformitas Limitasi pergerakan
mudah fleksi posisional minor (fusi atau deformitas
Inspeksi dan palpasi sementara, vertebra)
Bagi dapat menaikkan
Tulang belakang koreksi dengan
kepala dan menahannya manipulasi pasif
Bahu beberapa saat ketika
tengkurap
Skapula
Krista Illiaka
Dasar tulang belakang Bahu, skapula, dan Krista Spina bifida sistika
cekungan atau sinus iliaka berada pada bidang (meningokel,
pilonidal yang sama mylomeningokel),
Nervus berpigmentasi
dengan kumpulan
rambut, terletak dimana
saja disepanjang tulang
belakang, seringkali
berhubungan dengan
spina bifida okulta.
Sinus (lubang mengarah
ke sumsum tulang
belakang).
Periksa refleks (terkait
dengan tulang belakang).
Periksa refleks Datang tubuh fleksi dan Dapat tidak Jika terdapat lesi
kelengkungan batang tubuh pelvis mengayun ke sisi tampak pada transversal, tidak ada
yang distimulasi. beberapa hari respons dibawah lesi;
pertama, namun tTINJA
biasanya terdapat
ada respons sama sekali;
pada 5 sampai 6
abnormaitas sistem saraf
hari.
pusat atau depresi SSP.
Periksa refleks magnet Ektremitas bawah Respon lemah Tidak ada: dugaan
ekstensi ketika tekanan atau berlebihan terdapat kerusakan SSP
diberikan pada kaki pada presenai atau malformasi
dengan tungkai pada bokong.
posisi semifleksi.
ANUS
Inspeksi dan palpasi Satu anus dengan tonus Pengeluaran Anus imperforate tanpa
sfinter yang baik mekonium dalam fistula.
Letak 48 jam setelah
Pengeluaran mekonium Atresia dan stenosis
Patensi lahir.
dalam 24 jam setelah lahir rektum.
Periksa respons sfinter Terdapat "kedutan" anus, Tidak adanya lubang
(refleksi "kedutan" aktif) lubang anus paten. anus;
Pengeluaran tinja dari
vagina pada perempuan
atau meatus urinaria
pada laki-laki (fistula
rektum) atau sepanjang
daerah perineum (area
pertengahan antara dasar
penis dengan anus)
malformasi anorektal.
Observasi hal berikut :
Distensi abdomen
Pengeluaran mekonium dari
lubang anus.
Pengeluaran feses dari
perineum, penis, dan vagina.
TINJA
Periksa frekuensi, warna dan Mekonium diikuti dengan Tidak terdapat
konsistensi tinja transitional berwarna pengeluaran tinja
kuning dan lembek. (obstruksi)
Tinja cair dan sering
(infeksi, fototerapi).
DIAGNOSA KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

1. Risiko gangguan pertukaran gas dengan faktor risiko :

1) obstruksi jalan napas


2) pola pernapasan tidak efektif

(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013)

Hasil yang diharapkan:

1) mempertahankan pola napas efektif


2) mempertahankan frekuensi pernapasan dan jantung dalam batas normal (dbn)
3) tidak sianosis

Intervensi:

Mandiri

1) Ukur skor apgar pada menit kesatu dan kelima setelah kelahiran
Rasional: membantu menentukan kebutuhan terhadap intervensi segera misalnya
dari penghisapan dan oksigen.
 Skor total 0-3 menunjukkan afiksia berat atau kemungkinan disfungsi
pada kontrol neurologis dan/atau kimia terhadap pernapasan.
 Skor 4-6 memperberat kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan
ekstrauterus.
 Skor 7-10 tidak ada kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan
ekstrauterus.
2) Tinjau ulang status janin intrapartum termasuk DJJ, kadar pH kulit kepala, dan
warna serta jumlah cairan amnionik.
Rasional: janin dengan kadar pH kulit kepala <7,2; variabel yang menunjang
diselerasi lambat dan penurunan variabilitas DJJ; oligohidraamnion; atau cairan
amnion mengandung mekonium akan memerlukan upaya lebih besar untuk
mencapai stabilitas setelah kelahiran daripada janin tanpa hipoksia atau distress.
3) Perhatikan durasi persalinan dan tipe kelahiran
Rasional: kompresi torakal selama lewatnya janin melalui jalan lahir membantu
dalam membersihkan paru-paru kira-kira 80-110 ml cairan. Bayi yang lahir
melalui persalinan yang cepat (kurang dari 3 jam) atau kelahiran dengan seksio
sesaria mempunyai mukus berlebihan karena ketidakadekuatan kompresi
torakal.
4) Kaji frekuensi dan upaya pernapasan awal
5) Perhatikan adanya pernapasan cuping hidung, retraksi dada, pernapasan
mendengkur, krekles, ronki.
6) Bersihkan jalan napas
7) Keringkan bayi dengan selimut hangat, tempatkan stocking penutup kepala, dan
tempatkan dilengan orang tua atau unit pemanas
8) Tempatkan bayi pada posisi trendelenburg yang dimodifikasi pada sudut 10
derajat.
9) Perhatikan nada dan intensitas menangis
10) Perhatikan nadi apikal
11) Berikan rangsang taktil dan sensor yang tepat
12) Perhatikan adanya pandangan mata lebar
13) Observasi warna kulit terhadap lokasi dan luasnya sianosis. Kaji tonus otot
14) Hisap isi lambung bila caira amnion mengandung mekonium

Kolaborasi
15) Berikan oksigen hangat melalui masker pada 4-7 liter/menit bila diindikasikan
16) Bantu dalam mengambil darah tali pusat
17) Lakukan penghisapan dalam bila bayi menunjukkan bukti depresi pernapasan
yang tidak berespon terhadap penghisapan perlahan atau rangsangan taktil
perlahan
18) Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya naloxone (narcan), diberikan
secara intravena atau melalui kateter pembuluh umblikus
19) Berikan tindakan resusitatif, dan siapkan untuk pemindahan bayi ke unit
perawatan intensif neonatus (NICU) atau fasilitas tingkat III/IV, sesuai indikasi
(Doenges & Moorhouse, 2001).

2. Risiko terjadinya ketidakseimbangan temperatur tubuh dengan faktor risiko


ketidakseimbangan antara kehilangan panas tubuh dengan produksi panas
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013)

Hasil yang diharapkan:


1) Merpertahankan suhu inti, kulit, dan aksila serta TTV dbn
2) Bebas dari tanda distress pernapasan dan stress dingin

Intervensi:
Mandiri
1) Pastikan obat-obatan yang diterima Ibu, selama periode pranatal dan
intrapartum, perhatikan adanya distress atau hipoksiapada janin
2) Keringkan kepala dan tubuh bayi baru lahir, pakaian stocking penutup kepala
dan bungkus dalam selimut hangat
3) Tempatkan bayi baru lahir dalam lingkungan hangat atau pada lengan orang tua.
Hangatkan objek yang kontak bayi (timbangan, stetoskop, meja
pemeriksaan,dan tangan)
4) Perhatikan suhu lingkungan. Hilangkan aliran udara dan minimalkan
penggunaan pendingin udara, hangatkan oksigen bila diberikan melalui masker
5) Kaji suhu inti neonatus; pantau suhu kulit secara kontinu dengan alat pemeriksa
kulit dengan tepat
6) Berikan penghangatan bertahap pada bayi yang mengalami stress dingin,
pertahankan suhu udara 1,5 0C (2,7 0F) lebih hangat daripada suhu tubuh
7) Observasi bayi terhadap tanda-tanda stress dingin (misalnya penurunan suhu
inti, peningkatan aktivitas , ekstremitas fleksi, belang-belang, dan/atau pucat,
kulit, tangan, dan kaki dingin)
8) Perhatikan tanda-tanda distress pernapasan (misalnya apnea, sianosis umum,
brakhikardi, dan mendengkur berat, retraksi otot pernapasan cuping hidung).
Berikan dukungan sesuai kebutuhan

Kolaborasi
9) Berikan dukungan metabolik (glukosa atau buffer), sesuai indikasi
10) Pertimbangkan masuk ke NICU
(Doenges & Moorhouse, 2001)

3. Risiko tinggi terhadap cidera dengan faktor risiko pemajanan pada agen-agen
infeksius
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013)

Hasil yang diharapkan:


1) Bebas dari cidera atau komplikasi

Intervensi:
Mandiri
1) Lakukan pengkajian fisik rutin pada bayi baru lahir, perhatikan jumlah
pembuluh darah tali pusat, dan adanya anomali
2) Mandirikan bayi baru lahir segera setelah kelahiran bila terpajan pada agen-agen
infeksius telah terjadi
3) Gambarkan pada orang tua rasional yang tepat dari tindakan-tindakan yang
diambil untuk mencegah cidera (misal pemberian profilaktik salepmata dan
vitamin K)
Kolaborasi
4) Klem tali pusat umbilikus bayi baru lahir kira-kira ½ - 1 inchi dari abdomen
dalam 30 detik setelah persalinan, sementara bayi berada sejajar dengan introitus
ibu
5) Berikan profilaksis mata dalam bentuk salep eritromisin kira-kira 1 jam setelah
kelahiran
6) Berikan immunoglobulin hepatitis B (HbIg) dan vaksin hepatitis B bila serum
Ibu mengandung antigen permukaan hepatitis B, antigen inti hepatitis B atau
antigen E.
(Doenges & Moorhouse, 2001)
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M. E., & Moorhouse, M. F. (2001). Rencana Perawatan Maternal Bayi (2 ed.).
Jakarta: EGC.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas . Singapura:
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai