DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
TEMUAN NORMAL
AREA YANG DIKAJI & PENEMUAN RATA- VARIASI DEVIASI DARI
PROSEDUR RATA NORMAL KISARAN
PENGKAJIAN NORMAL:MASALAH
YANG MUNGKIN
Kepala
Palpasi Kulit Lihat Kulit Kaput Sefalhematoma
Succedaneum,
dapat
menunjukkan
beberapa
ekimosis
Inspeksi bentuk dan ukuran Merupakan ¼ dari Sedikit Molding berat (trauma
panjang badan asimetris lahir)
Molding karena posisi Indentasi (fraktur oleh
di dalam trauma)
uterus
Kurangnya
molding
(premature,
presentasi
bokong,
kelahiran
Caesar)
Palpasi, inspeksi, dan Fontanel anterior 5cm, Variasi pada Ubun-ubun:
perhatikan ukuran dan berbentuk berlian, ukuran ubun-
Penuh, menonjol
keadaan ubun-ubun (terbuka meningkat ketika ubun dengan
(tumor, perdarahan,
atau tertutup) molding menghilang berbagai
infeksi)
Fontanel posterior derajat
Besar, datar, lunak
berbentuk segitiga, lebih molding
(malnutrisi,
kecil dari anterior Kesulitan
hidrosefalus, usia
dalam meraba
tulang tertunda,
ubun-ubun
hipotiroidisme)
mungkin
Cekung (dehidrasi)
dikarenakan
molding
Palpasi sutura Sutura teraba dan terpisah Kemungkinan Sutura:
sutura
Terpisah lebar
bertumpang
(hidrosefalus)
tindih pada
Premature
molding
Menutup (berfusi)
(kraniosinostosis)
Inspeksi pola, distribusi, Rambut-rambut halus Variasi Halus, lembut
jumlah rambut: tekstur tumbuh datar: pola jumlahnya (premature)
pertumbuhan ke arah Pola atau garis rambut
wajah dan leher melingkar yang tidak
biasa: atau kasar,
patah-patah (endokrin
atau kelainan genetic)
Mata
Periksa letaknya pada wajah Mata dan jarak antar mata Lipatan Lipatan epikantus
masing-masing 1/3 jarak epikantus: disertai tanda-tanda
dari kantus luar ke kantus karakteristik lainnya (penyakit
luar lainnya pada beberapa kromosomal seperti
etnis sindrom down, cri-du-
chat)
Periksa kesimetrisan pada Simetris dalam ukuran dan
ukuran, bentuk bentuk
Periksa ukuran, gerakan, Reflex mengedip Edema jika
kedipan kelopak mata diberikan
tetesan
profilaksis mata
atau dioleskan
salep
Periksa adanya secret Tidak ada Terdapat Secret: purulenta
Tidak ada airmata sedikit secret (infeksi)
jika Konjungtivitas kimia
peraknitrat akibat obat mata sering
digunakan terjadi-tidak
Kadang membutuhkan
terdapat pengobatan
sedikit air
mata
Evaluasi adanya bola mata, Terdapat kedua bola mata Hemoragi pada Agenesis atau tidak
ukuran, dan bentuknya dengan ukuran, yang sama, subkonjungtiva adanya satu atau kedua
sama-sama bulat, kenyal bola mata
Opasitas lensa atau
tidak adanya reflex
merah (katarak
kongenital,
kemungkinan akibat
rubella,
retinoblastoma, reflex
mata kucing)
Lesi: koloboma, tidak
terdapat iris
(kongenital)
Iris berwarna pink
(albinisme)
Sclera kuning
(hiperbilirubinemia)
Periksa pupil Terdapat pupil, berukuran Pupil: tidak sama,
sama, bereaksi terhadap konstriksi, dilatasi,
cahaya menetap (tekanan
intracranial, pengobatan,
tumor)
Evaluasi pergerakan bola Acak, bergerak cepat, tidak Strabismus Strabismus persisten
mata sejajar, dapat fokus dalam sementara atau Mata boneka
waktu singkat, mengikuti nistagmus (peningkatan tekanan
ke garis tengah hingga bulan ke- intracranial)
3 atau ke-4 Tenggelam
(peningkatan tekanan
intracranial)
Memeriksa alis mata: Terpisah (tidak menyatu di Menyambung di tengah
jumlah dan pola rambut tengah) (sindrom cornelia de
lange)
Hidung
Periksa bentuk, letak, Garis tengah Sedikit Secret kental (jarang
patensi, konfigurasi Terdapat mucus, namun deformitas sifilis kongenital):
tidak mengalir (datar atau terdapat sumbata
Bernafas lewat hidung deviasi ke satu membrane atau tulang
Bersin untuk sisi) akibat dengan sianosis saat
membersihkan hidung melalui jalan istirahat dan kembali
lahir pink saat menangis
(atresia koana)
Malformasi (sifilis
kongenital, penyakit
kromosomal)
Nafas cuping hidung
(distress pernapasan)
Telinga
Periksa ukuran, letaknya Letak yang tepat, Ukuran: kecil, Agenesis
pada kepala, jumlah dimana garis yang besar, lemas Kurangnya kartilago
kartilago, kanal auditoris ditarik melalui kantus Tuberkel (premature)
terbuka mata dalam dan luar Darwin Letak rendah (penyakit
sejajar ujung atas telinga (nodul pada kromosomal, retardasi
(pada hubungan dengan Heliks mental, penyakit
kepala) posterior) ginjal)
Bentuk sempurna, Kulit atau sinus
kartilago kenyal preauricular
Ukuran: dapat sangat
menonjol
WAJAH
Periksa wajah menyeluruh Bulat dan simetris; Deformitas Biasanya disertai dengan
dan kesimetrisannya dipengaruhi oleh jenis posisional penampilan lainnya
kelahiran, molding, atau seperti telinga letak
keduanya rendah, penyakit
struktural lainnya
(herediter, aberasi
kromosom)
MULUT
Inspeksi dan palpasi Pergerakan bibir simetris Sianosis Anomali besar pada letak,
sirkumolar ukuran, bentuk (bibir atau
Kaji mukosa pipi
sementara palatum (atau keduanya);
Kering atau lembab gusi sumbing)
Mutiara epstein
Periksa dagu Dagu menonjol
Mikrognathia-dagu
cekung dengan gigi atas
menonjol keluar (sekuens
Pierre Robin atau
Evaluasi jumlah dan Mulut lembut, pink sindrom lainnya)
karakter saliva
Salivasi berlebihan dan
tersedat atau membiru
(atresia esofagus, fistula
trakeoesofageal)
Periksa refleks: Terdapat refleks
Tidak ada (prematur)
Menoleh Respon refleks
bergantung pada
Isap
status kesadaran
Ekstrusi dan kelaparan
Gerakan terbatas,
Kepala pada garis tengah menahan kepala pada
Periksa otot (otot Deformitas sudut tertentu (tortikolis
sternokledomastoideus posisional [wryneck], opistotonus)
Sternokleidomastoideus,
sama), tidak ada massa sementara
gerakan dan posisi kepala Tidak ada kontrol kepala
tampak ketika
Bebas begerak dari satu (kelahiran prematur,
bayi baru lahir
sisi ke sisi lain dan fleksi sindrom Down,
sedang
serta ekstensi, tidak ada hipotonia [atrofi otot
beristirahat:
pergerakan dagu spinal])
kepala dapat
melampaui bahu
digerakkan
secara pasif Massa (pembesaran
Tiroid tidak teraba tiroid)
Kaji posisi trakea dan
kelenjar tiroid Vena berdistensi
(penyakit
kardiopulmonal)
Kutil kulit
DADA
Inspeksi dan palpasi bentuk Gerakan dada simetris, Ujung sternum Dada menonjol,
gerakan dada dan abdomen dapat menonjol pergerakan tidak sama
sinkron pada pernafasan (pneumothoraks,
pneumomediastinum)
Klavikula utuh
Malformasi (dada funnel-
pectus ekskavatum)
Kurangnya jaringan
payudara (prematur)
Inspeksi dan palpasi tali Dua arteri, satu vena Hernia Satu arteri (anomali
pusat umbilikal dapat ginjal)
Abu-abu putih
direduksi
Pewarnaan mekonium
Antara tali pusat dan kulit,
(distres intrauterus)
tidak ada struktur intestinal
pada tali pusat Perdarahan atau
Kering di dasar, kebocoran disekitar tali
mengering, tidak berbau pusat (Infeksi, mungkin
urakus dapat persisten).
Klem tali pusat menetap
selama 24 jam Hernia: herniasi isi
abdomen melalui lubang
tali pusat (seperti,
omfalokel); Defek
dilapisi dengan membran
tipis, rapuh, mungkin
ekstensif.
Intermitten atau
sementara ( pemberian
makan berlebihan).
Peristaltik terlihat
(obstruksi)
Linea nigra
Kaji warna
dapat terlihat
dan disebabkan
oleh pengaruh
hormon selama
Pernafasan pertama kehamilan
diafragmatika, pergerakan
Perhatikan pergerakan pada Gerakan abdomen
abdominal dan dada
pernafasan berkurang atau tidak ada
sinkron
dengan pernafasan
(lumpuh syaraf frenikus,
hernia diafragmatika
kongenital).
GENETALIA
Wanita :
Dapat terdapat
vernikskaseosa
antara labia.
Labia minora Dapat menonjol keluar Klitoris membesar dengan
dari labia mayora meatus urinaria pada
ujungnya, tidak terdapat
skrotum, mikropenis,
labia berfusi.
Sekret vagina Spegma Sekret dengan Stenosis meatus
bercak darah
Orifisium terbuka Labia may or a terpisah
dari
luas dan labia minor
Sekret mukoid pseudomenstrua
menonjol (prematur)
si yang
Kutil vagina/himen. disebabkan oleh Tidak adanya orifisum
hormon vagina
kehamilan.
Sekret tinja (fistula)
Meatus urinaria Dibawah klitoris, sulit Urine berwarna Ekstrofi kandung kemih
terlihat karat (Kristal (kandung kemih diluar
asam urat) rongga abdomen dan
terbalik).
Periksa urine Berkemih 2-6 kali perhari Urine berwarna Tidak berkemih dalam 24
selama 1-2 hari pertama: karat (Kristal jam pertama (renal
berkemih 6-10 kali asam urat) agenesis; sindrom potter).
perhari pada hari ke-5
atau 6.
Pria :
Variasi luas
pada ukuran
genital
Skrotum : Skrotum besar, edema, Edema skrotum Skrotum halus dan testis
pendulum pads bagi dan ekimosis tidak turun (premature,
Rugae (kerutan) mature, diliputi oleh jika kelahiran kriptorkidisme).
rugae. bokong.
Skrotum bifida
Hidrokel, kecil,
Hidrokel
dan
nonkomunikans. Hernia inguinal
Testis Teraba paid kedua sisi Teraba benjolan Tidak turun (prematur)
do kanalis
Testis tertarik, terutama
inguinalis
ketika bagi baru lahir
menggigil
Periksa urinasi Berkemih dalam 24 jam, Urine berwarna Tidak Berkemih dalam 24
aliran adekuat seperti karat jam pertama (renal
(Kristal Adam agenesis; sindrom potter)
urat)
Periksa refleks: kremaster
Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan Melanjutkan posisi dalam Deformitas Gerak terbatas
menyeluruh: uterus posisional (malformasi). Tonus otot
sementara buruk (premature,
Inspeksi dan palpasi Posisi fleksi menyeluruh
pengobatan ibu, anomaly
Derajat fleksi Rentang pergerakan SSP)
penuh, bergerak spontan
Rentang pergerakan
Simetris pergerakan
Tonus otot
Periksa lengan dan tangan: Lebih panjang dari Terkadang Pergerakan asimetris
tungkai pada periode bayi tampak sedikit (fraktur, krepitus, trauma
Inspeksi dan palpasi
baru lahir tremor saraf brakhialis,
Warna malformasi)
Kontur dan pergerakan Beberapa
Keutuhan simetris akrosianosis Kontur asimetris
(malformasi, fraktur)
Letak yang tepat
Amelia atau phocomelia
(teratogen)
Lipatan palmar
Kuku-kuku jari
menguning (pewarnaan
mekonium)
Evaluasi sendi Rentang pergerakan Peningkatan tonisitas,
penuh, kontur simetris klonus, tremor memajang
Bahu
(gangguan SSP)
Siku
Pergelangan tangan
Jari-jari
Peiksa refleks: genggam
(telapak tangan dan telapak
kaki
Periksa tungkai dan kaki: Tampak melengkung Kaki terlihat Amelia, phocoamelia
karena otot lateral lebih berputar (defek kromosomal, efek
Inspeksi dan palpasi
terbentuk dari otot labial kedalam namun teratogenik)
Warna dapat dengan
Temperature pada satu
mudah diputar
Keutuhan tungkai berbeda dengan
keluar, defek
tungkai lainnya,
Panjangnya terhadap lengan posisional akan
(defisiensi sirkulasi,
dan tubuh serta terhadap satu membaik ketika
gangguan SSP)
sama lainnya bayi menangis.
akrosianosis
Jumlah jari-jari Lima pada setiap kaki Webbing, sindaktili (defek
kromosomal)
Lutut
Pergelangan kaki
Jari-jari kaki
Periksa refleks Pergerakan asimetris
(trauma, gangguan SSP)
PUNGGUNG
Periksa Anatomi ; Tulang belakang lurus dan Deformitas Limitasi pergerakan
mudah fleksi posisional minor (fusi atau deformitas
Inspeksi dan palpasi sementara, vertebra)
Bagi dapat menaikkan
Tulang belakang koreksi dengan
kepala dan menahannya manipulasi pasif
Bahu beberapa saat ketika
tengkurap
Skapula
Krista Illiaka
Dasar tulang belakang Bahu, skapula, dan Krista Spina bifida sistika
cekungan atau sinus iliaka berada pada bidang (meningokel,
pilonidal yang sama mylomeningokel),
Nervus berpigmentasi
dengan kumpulan
rambut, terletak dimana
saja disepanjang tulang
belakang, seringkali
berhubungan dengan
spina bifida okulta.
Sinus (lubang mengarah
ke sumsum tulang
belakang).
Periksa refleks (terkait
dengan tulang belakang).
Periksa refleks Datang tubuh fleksi dan Dapat tidak Jika terdapat lesi
kelengkungan batang tubuh pelvis mengayun ke sisi tampak pada transversal, tidak ada
yang distimulasi. beberapa hari respons dibawah lesi;
pertama, namun tTINJA
biasanya terdapat
ada respons sama sekali;
pada 5 sampai 6
abnormaitas sistem saraf
hari.
pusat atau depresi SSP.
Periksa refleks magnet Ektremitas bawah Respon lemah Tidak ada: dugaan
ekstensi ketika tekanan atau berlebihan terdapat kerusakan SSP
diberikan pada kaki pada presenai atau malformasi
dengan tungkai pada bokong.
posisi semifleksi.
ANUS
Inspeksi dan palpasi Satu anus dengan tonus Pengeluaran Anus imperforate tanpa
sfinter yang baik mekonium dalam fistula.
Letak 48 jam setelah
Pengeluaran mekonium Atresia dan stenosis
Patensi lahir.
dalam 24 jam setelah lahir rektum.
Periksa respons sfinter Terdapat "kedutan" anus, Tidak adanya lubang
(refleksi "kedutan" aktif) lubang anus paten. anus;
Pengeluaran tinja dari
vagina pada perempuan
atau meatus urinaria
pada laki-laki (fistula
rektum) atau sepanjang
daerah perineum (area
pertengahan antara dasar
penis dengan anus)
malformasi anorektal.
Observasi hal berikut :
Distensi abdomen
Pengeluaran mekonium dari
lubang anus.
Pengeluaran feses dari
perineum, penis, dan vagina.
TINJA
Periksa frekuensi, warna dan Mekonium diikuti dengan Tidak terdapat
konsistensi tinja transitional berwarna pengeluaran tinja
kuning dan lembek. (obstruksi)
Tinja cair dan sering
(infeksi, fototerapi).
DIAGNOSA KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Intervensi:
Mandiri
1) Ukur skor apgar pada menit kesatu dan kelima setelah kelahiran
Rasional: membantu menentukan kebutuhan terhadap intervensi segera misalnya
dari penghisapan dan oksigen.
Skor total 0-3 menunjukkan afiksia berat atau kemungkinan disfungsi
pada kontrol neurologis dan/atau kimia terhadap pernapasan.
Skor 4-6 memperberat kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan
ekstrauterus.
Skor 7-10 tidak ada kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan
ekstrauterus.
2) Tinjau ulang status janin intrapartum termasuk DJJ, kadar pH kulit kepala, dan
warna serta jumlah cairan amnionik.
Rasional: janin dengan kadar pH kulit kepala <7,2; variabel yang menunjang
diselerasi lambat dan penurunan variabilitas DJJ; oligohidraamnion; atau cairan
amnion mengandung mekonium akan memerlukan upaya lebih besar untuk
mencapai stabilitas setelah kelahiran daripada janin tanpa hipoksia atau distress.
3) Perhatikan durasi persalinan dan tipe kelahiran
Rasional: kompresi torakal selama lewatnya janin melalui jalan lahir membantu
dalam membersihkan paru-paru kira-kira 80-110 ml cairan. Bayi yang lahir
melalui persalinan yang cepat (kurang dari 3 jam) atau kelahiran dengan seksio
sesaria mempunyai mukus berlebihan karena ketidakadekuatan kompresi
torakal.
4) Kaji frekuensi dan upaya pernapasan awal
5) Perhatikan adanya pernapasan cuping hidung, retraksi dada, pernapasan
mendengkur, krekles, ronki.
6) Bersihkan jalan napas
7) Keringkan bayi dengan selimut hangat, tempatkan stocking penutup kepala, dan
tempatkan dilengan orang tua atau unit pemanas
8) Tempatkan bayi pada posisi trendelenburg yang dimodifikasi pada sudut 10
derajat.
9) Perhatikan nada dan intensitas menangis
10) Perhatikan nadi apikal
11) Berikan rangsang taktil dan sensor yang tepat
12) Perhatikan adanya pandangan mata lebar
13) Observasi warna kulit terhadap lokasi dan luasnya sianosis. Kaji tonus otot
14) Hisap isi lambung bila caira amnion mengandung mekonium
Kolaborasi
15) Berikan oksigen hangat melalui masker pada 4-7 liter/menit bila diindikasikan
16) Bantu dalam mengambil darah tali pusat
17) Lakukan penghisapan dalam bila bayi menunjukkan bukti depresi pernapasan
yang tidak berespon terhadap penghisapan perlahan atau rangsangan taktil
perlahan
18) Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya naloxone (narcan), diberikan
secara intravena atau melalui kateter pembuluh umblikus
19) Berikan tindakan resusitatif, dan siapkan untuk pemindahan bayi ke unit
perawatan intensif neonatus (NICU) atau fasilitas tingkat III/IV, sesuai indikasi
(Doenges & Moorhouse, 2001).
Intervensi:
Mandiri
1) Pastikan obat-obatan yang diterima Ibu, selama periode pranatal dan
intrapartum, perhatikan adanya distress atau hipoksiapada janin
2) Keringkan kepala dan tubuh bayi baru lahir, pakaian stocking penutup kepala
dan bungkus dalam selimut hangat
3) Tempatkan bayi baru lahir dalam lingkungan hangat atau pada lengan orang tua.
Hangatkan objek yang kontak bayi (timbangan, stetoskop, meja
pemeriksaan,dan tangan)
4) Perhatikan suhu lingkungan. Hilangkan aliran udara dan minimalkan
penggunaan pendingin udara, hangatkan oksigen bila diberikan melalui masker
5) Kaji suhu inti neonatus; pantau suhu kulit secara kontinu dengan alat pemeriksa
kulit dengan tepat
6) Berikan penghangatan bertahap pada bayi yang mengalami stress dingin,
pertahankan suhu udara 1,5 0C (2,7 0F) lebih hangat daripada suhu tubuh
7) Observasi bayi terhadap tanda-tanda stress dingin (misalnya penurunan suhu
inti, peningkatan aktivitas , ekstremitas fleksi, belang-belang, dan/atau pucat,
kulit, tangan, dan kaki dingin)
8) Perhatikan tanda-tanda distress pernapasan (misalnya apnea, sianosis umum,
brakhikardi, dan mendengkur berat, retraksi otot pernapasan cuping hidung).
Berikan dukungan sesuai kebutuhan
Kolaborasi
9) Berikan dukungan metabolik (glukosa atau buffer), sesuai indikasi
10) Pertimbangkan masuk ke NICU
(Doenges & Moorhouse, 2001)
3. Risiko tinggi terhadap cidera dengan faktor risiko pemajanan pada agen-agen
infeksius
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013)
Intervensi:
Mandiri
1) Lakukan pengkajian fisik rutin pada bayi baru lahir, perhatikan jumlah
pembuluh darah tali pusat, dan adanya anomali
2) Mandirikan bayi baru lahir segera setelah kelahiran bila terpajan pada agen-agen
infeksius telah terjadi
3) Gambarkan pada orang tua rasional yang tepat dari tindakan-tindakan yang
diambil untuk mencegah cidera (misal pemberian profilaktik salepmata dan
vitamin K)
Kolaborasi
4) Klem tali pusat umbilikus bayi baru lahir kira-kira ½ - 1 inchi dari abdomen
dalam 30 detik setelah persalinan, sementara bayi berada sejajar dengan introitus
ibu
5) Berikan profilaksis mata dalam bentuk salep eritromisin kira-kira 1 jam setelah
kelahiran
6) Berikan immunoglobulin hepatitis B (HbIg) dan vaksin hepatitis B bila serum
Ibu mengandung antigen permukaan hepatitis B, antigen inti hepatitis B atau
antigen E.
(Doenges & Moorhouse, 2001)
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M. E., & Moorhouse, M. F. (2001). Rencana Perawatan Maternal Bayi (2 ed.).
Jakarta: EGC.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas . Singapura:
Elsevier.