071/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Oktober 2019 dr. Fiktorius Kuludong, MM
Direktur
Suatu sindrom klinis yang ditandai oleh ketidakmampuan miokardium
Pengertian memompa darah ke seluruh tubnh untuk memcnuhi kebutuhan metabolisme
tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumhuhan.
1. Mencegah terjadinya komplikasi akibat kelainan jantung bawaan pada anak.
Tujuan
2. Menyelamatkan anak dari penyakit gagal jantung.
1. Keputusan Direktur Mayapada Hospital Kuningan
Kebijakan No 009/SK/DIR/MHKN/X/2019 tentang pelayanan medis umum
2. Penanganan prosedur gagal jantung pad a anak sesuai prosedur medis
Prosedur • Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mencari tandatanda
gagal jantung dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang: darah rutin,
elektrolit, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, analisa gas darah atau sesuai
dengan temuan klinis, melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG),
foto toraks dada dan echocardiography.
• Penanganan yang dilakukan:
1. UMUM.
a. Berikan oksigen.
b. Tirah baring, posisi setengah duduk, Sedasi kadang diperlukan :
Fenobarbital 2-3 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam selama 1-2 hari.
c. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
d. Retriksi garam jangan terlalu ketat, pada anak garam < 0,5 g/hari.
e. Timbang berat badan tiap hari.
f. Hilangkan faktor yang memperberat: atasi demam, anemia, infeksi
jika ada.
2. MEDIKAMENTOSA.
Ada tiga jenis obat untuk gagal jantung:
1. Inotropik untuk meningkatkan kontraktilitas miocard.
2. Diuretik untuk mengurangi preload atau volume diastolik akhir.
3. Vasodilator untuk mengurangi afterload atau tahanan yang
dialami saat ejeksi ventrikel.
a. Inotropic.
1. Digoksin.
a. Lakukan EKG sebelum pemberian digoksin.
b. Jika mungkin periksa kadar Kalium karena pada hipo K
mempermudah tcrjadinya toksisitas digoksin.
Dosis digoksin untuk gagal jantung (oral) :
PENGELOLAAN GAGAL JANTUNG PADA ANAK
071/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 2/3
2. Dopamin.
a. Inotropik dengan efek vasodilatasi renal dan takikardia.
b. Dosis 5-10 mikrogram/KgBB/menit secarn IV drip.
3. Dobutamin.
a. Inotropik tanpa efek vasodilatasi renal atau takicardia.
b. Dosis 5-8 mikrogram/KgBB/Menit secara IV drip.
c. Dopamin dan Dobutamin dapat diberikan bersamaan dalam
dosis rendah.
b. Diuretik.
1. Furosemid.
a. Dosis 1-2 mg/KgBB/hari, 1-2 kali perhari, oral atau IV
b. Dapat menimbulkan hipokalemia.
2. Spironolakton.
a. Dosis sama dengan furosemid.
b. Dapat diberikan bersamaan dengan furosemid.
c. Bersifat menahan kalium.
c. Vasodilator.
1. Captopril.
a. Biasanya cliberikan pacla gagal jantung akibat beban
volume, kardiomiopati, insufisiensi mitral atau aorta berat,
PENGELOLAAN GAGAL JANTUNG PADA ANAK
071/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 3/3
4. SUPORTIF
Perbaikan penyakit penyerta : demam, anemia, dll
Unit Terkait Ward, Intermediate, PICU