Anda di halaman 1dari 1

PENGELOLAAN REAKSI TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

074/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 1/ 1

Ditetapkan
Tanggal Terbit

STANDAR
PROSEDUR 01 Oktober 2019
OPERASIONAL
dr. Fiktorius Kuludong, MM
Direktur
Reaksi transfusi adalah reaksi yang terjadi selama transfuse atau dalam waktu
Pengertian
24 jam setelah transfusi
Tujuan Sebagai panduan penanganan reaksi transfusi
1. Keputusan Direktur Mayapada Hospital Kuningan
No 009/SK/DIR/MHKN/X/2019 tentang pelayanan medis umum
Kebijakan
2. reaksi transfusi merupakan reaksi akut yang membahayakan jiwa dan
memerlukan tindakan penanganan segera serta pelaporan ke bank darah
1. Reaksi hemolisis mayor
- Hentikan transfuse
- Pertahankan tekanan darah dan perfusi ginjal
- Berikan cairan NaCL atau RL
- Berikan hidrokortison 100 mg IV dan antihistamin
- Pada syok berat berikan adrenalin intra vena
- Jika terjadi gagal ginjal kelola sesuai penatalaksanaan gagal ginjal
2. Pasien dengan darah terinfeksi
- Penatalaksanaan sesuai protap syok
- Segera beri antibiotika sebelum hasil kultur keluar
Prosedur 3. Pasien dengan reaksi alergi
- Gejala : gatal, urtikaria, kasus berat edema
- Segera berikan antihistamin dan hidrokortison
- Perin komponen darah yang dicuci pada transfusi selanju1nya
4. Pasien dengan overload cairan
- Gejala : pusing, batuk, tanda edema pulmo
- Bila ditemukan gagal jantung, pengelolaan sesuai penatalaksanaan
gagal jantung
- Berikan diuretika
- Pencegahan : infuse tetesan lambat
5. Lapor ke bank darah/Unit terkait: bank darah.
Unit Terkait WARD, INTERMEDIATE, PICU

Anda mungkin juga menyukai