PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Analisis Sumber Risiko
Analisis Resiko adalah kegiatan analisa suatu resiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan atau probability dan tingkat keparahan dari akibat atau consequences suatu
resiko. Analisis risiko merupakan pasangan kembar analisis profitabilitas. Keduanya
dipakai untuk menentukan daya tarik suatu perusahaan.
Sumber-sumber dan tipe-tipe risiko bisa dilihat pada bagan berikut ini :
Sumber
Resesi dunia
Domestik Resesi
Perubahan demografis
Persaingan
Perubahan strategi
Tabel kegiatan perusahaan dan aliran kas yang dihasilkan atau dibutuhkan
Analisis risiko biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis risiko jangka pendek
( short term liquidity risk ) dan analisis risiko jangka panjang ( long term liquidity risk ). Struktur
pembicaraan dalam bab ini juga membagi analisis menjadi dua bagian yaitu analisis risiko
jangka pendek dan analisis risiko jangka panjang. Analisi risiko jangka pendek memfokuskan
pada kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya ( kurang dari satu tahun ),
sedangkan jangka panjang memfokuskan pada kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka panjangnya ( lebih dari satu tahun ). Risiko bisa di kelompokkan menjadi dua : (1) Risiko
perusahaan spesifik, dan (2) Risiko sistematis atau risiko pasar. Ide risiko sistematis datang dari
teori portofolio yang mengatakan bahwa diversifikasi bisa menurunkan risiko suatu portofolio.
Tetapi apabila jumlah investasi ditambah sampai tidak terbatas, ada risiko yang tetap tidak bisa
dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko tersebut dinamakan sebagai risiko sistematis, yang akan
mempengaruhi semua perusahaan ( atau investasi ) yang ada di perusahaan. Contoh sumber
risiko sistematis adalah resesi nasional.
Pada saat suatu perekonomian dilanda resesi maka semua perusahaan yang ada akan
terpengaruh: penjualan perusahaan-perusahaan tersebut melambat. Meskipun investor
melakukan diversifikasi secara sempurna, pengaruh resesi tersebut akan mengenai portofolio.
Risiko spesifik perusahaan bisa dihilangkan dengan diversifikasi. Misalkan terjadi pemogokan
pada suatu pabrik, kejadiaan tersebut akan mempengaruhi laba perusahaan tersebut. Apabila
investor melakukan investasi hanya pada perusahaan tersebut, maka investasi tersebut akan
hancur. Sebaliknya apabila investor mempunyai beberapa investasi, maka kerugian pada
investasi tersebut barangkali akan dikompensasi oleh keuntungan investasi lainnya. Secara total
investasi tidak akan banyak terpengaruh oleh peristiwa pemogokan tadi.
Rasio aliran kas operasional terhadap Aliran kas dari operasi Hutang lancar
hutang lancar
Rasio aliran kas operasional terhadap Pendapatan sebelum bunga dan Biaya bunga
total hutang pajak
Total hutang
Rasio aliran kas operasional terhadap Aliran kas dari operasi
Pengeluaran modal
pengeluaran modal
Aliran kas dari operasi
Perputaran aktiva atau hutang diatas menunjukkan berapa kali dalam satu tahun
aktiva atau hutang tersebut berputar. Untuk perputaran piutang,angka yang dibagi adalah
penjualan. Apabila ada data-data yang lengkap, maka seharusnya yang dipakai adalah
penjualan dengan kredit sedang penjualan dengan kas dikeluarkan dari angka yang dibagi.
Untuk persediaan harga pokok penjualan dipakai karena persediaannya dinyatakan dalam
harga perolehan ( historical cost ), dan untuk perputaran hutang, angka yang dibagi adalah
pembelian. Pembelian kemudian diukur dengan menambahkan harga pokok penjualan ke
persediaan akhir dan kemudian mengurangkan persediaan awal.
Perusahaan Perusahaan
keterangan
A B
Perusahaan A Perusahaan B
th 1 th 2 th 3 th 1 th 2 th 3
Kas investasi
Perusahaan A Perusahaan B
th 1 th 2 th 3 th 1 th 2 th 3
Biasanya rasio lebih kecil dari sekitar 2 dipandang sebagai situasi yang cukup
berisiko.
Jika perusahaan mempunyai kewajiban tetap seperti leasing dan dana
pensiun, jumlah pembayaran tetap ini bisa dimasukkan ke dalam rumus diatas.
Rasio itu kemudian dinamakan fixed charge coverage ratio (rasio kemampuan
pembayaran tetap), jarena rasio tersebut memasukkan semua beban tetap periodik
perusahaan, bukan hanya bunga.
Alternatif lain adalah aliran kas bisa didekati dengan rumus semacam ini :
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kelima.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.