Fofor berasal dari bahasa yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya.
Nama kuno untuk planet venus ketika tampak sebelum matahari terbit. Seorang ilmuwan asal jerman, Brand menemukan fosfor ditahun 1669 secara tidak sengaja dalam percobaan menggali bebatuan. Adapun tahapan siklus fosfor dialam dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. pelapukan batuan, peristiwa cuaca, seperti hujan dan erosi yang hal ini menyebabkan sebagian fosfat anorganik berpindah dan bercampur bersama aliran air dan tanah. Batuan ketika bersentuhan dengan tanah dengan air hujan, akan melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya dari waktu kewaktu. 2. Penyerapan oleh tanaman dan hewan. Setelah fosfat berada ditanah berupa garam fosfat, tahap selanjutnya adalah tanaman, jamur, dan mikroorganisme disekitarnya mampu menyerap fosfor kedalam tubuh. Karena jumlah fosfor dalam tanah umunya kecil seringkali menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman, itu sebabnya manusia sering menggunakan fosfat sebagai pupuk pada tanah pertanian. Tanaman ini yang nantinya akan dikonsumsi oleh herbivora dan selanjutnya herbivora dikonsumsi oleh karnivira. 3. Kembali kelingkungan melalui dekomposisi yang dilakukan oleh dekomposer. Fosfat selanjutnya akan masuk kedalam molekul organik seperti DNA dan apabila hewan dan tumbuhan tersebut mati maka fosfat organik akan dikembalikan ketanah melalui dekomposisi yang dilakukan oleh mikroba. 4. Bakteri dalam tanah kemudian memecah bahan organik menjadi bentuk- bentuk fosfat yang diserap oleh tanaman. Ini juga merupakan proses yang disebut mineralisasi. Fosfat organik dalam proses ini akan menjadi fosfat anorganil 5. Fosfor dalam tanah dapat berakhir di saluran air dan lautan,dan dapat masuk kedalam sedimen dari waktu ke waktu. Sehingga fosfor anorganik ini akan terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap disedimen laut. Oleh karena itu fosfat banyak terdapat dibatu karang dan fosil. Dalam siklus fosfor yang akan menuju kelautan beberapa fosfor akan terjebak dalam muara sungai melalui flokulasi, fotohidrolisi dan daur ulang fosfor. Selain itu deposisi atmosfer melalui aerosol, abu vulkanik dan abu mineral juga memiliki pengaruh terhadap masuknya fosfor kedalam laut. Endapan fosfor dilautan akan meningkat seiring dengan kedalaman suatu lautan. Fosfor organik dan anorganik dalam air juga dipengaruhi oleh kedalaman air pada zona eufotik fosfor organik akan lebih banyak ditemukan, pada laut yang semakin dalam akan lebih banyak ditemukan fosfor anorganik. Dimasa sekarang semakin banyak ditemukan fosfor organik disungai dibandingkan ditanah hal ini dikarenakan penggunduklan hutan yang semakin meningkat.