Anda di halaman 1dari 34

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Lansia

a. Pengertian lansia

Lanjut usia merupakan kelompok manusia yang berusia 60

tahun keatas. Pada lanjut usia akan terjadi prosees menghilangnya

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan sehingga tidak

dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang

terjadi. 15

Oleh karena itu tubuh akan makin banyak menumpuk

distorsi metabolik dan struktural yang disebut penyakit degeneratif

yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode

terminal.15

b. Klasifikasi lansia

Klasifikasikan lansia dalam kategori yaitu:16

1) Pralansia, seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

2) Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan
3) Lansia risiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau

lebih

4) Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan

pekerjaan

5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak mampu melakukan

pekerjaan

c. Proses menua

Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai

dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh

yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai

serangan penyakit. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya

usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel,

jaringan serta sistem organ.11

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang

hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai

sejak permulaan kehidupan. Perubahan organ akibat proses menua

dijelaskan sesuai sistem organ tubuh yaitu :

1) Sistem kardiovaskuler

Ketika katup jantung menebal dan kaku, kemampuan

jantung dalam memompa darah akan menurun (menurunnya

kontraksi dan volume), pada pembuluh darah, elastisitasnya


akan menurun, maka akan meningkatkan resistensi

pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.17

2) Sistem pernapasan

Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan

pada thoraks dan paru-paru. Pada lansia ditemukan alveoli

menjadi kurang elastis, daya pegas paru-paru menjadi

berkurang, karena dinding thorak menjadi kaku dan otot

pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan lansia

mengalami penurunan untuk melakukan batuk efektif.18

3) Sistem muskuloskeletal

Sebagian besar lansia mengalami redistribusi massa

otot dan lemak subkutan, peningkatan atrofi tulang,

peradangan pada sendi dan pergerakan menjadi lambat.19

Peradangan pada sendi akibat adanya endapan kristal

asam urat pada sendi disebut gout. Endapan kristal yang

terdapat dalam sendi atau saluran kemih diakibatkan oleh

asam urat yang memiliki daya larut rendah dan akibat dari

garam – garamnya. Asam urat yang berlebihan keluar dari

serum dan urin kemudian mengendap dalam sendi dan

saluran kemih.

Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang

serangan gout. Kristal asam urat merangsang fagositosis oleh

leukosit dan saat leukosit memakan kristal asam urat


tersebut, maka respon mekanisme peradangan lain akan

terangsang. Respon peradangan dipengaruhi oleh letak dan

besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan

merupakan proses yang berkembang diri sendiri akibat

endapan tambahan kristal asam urat dan serum.

Serangan gout yang berulang dapat menyebakan gout

kronis. Erosi kronis, kaku, deformitas. Akibat adanya kristal

asam urat , maka terjadi peradangan kronis. Sendi yang

bengkak akibat gout dapat terjadi secara stimulan disertai

dengan gejala gout kronis, dan sering ditemukan tofi yaitu

kristal urat pada jaringan lunak. Tofi ditemukan di bursa

olecranon, tendon achilles, permukaan ekstensor dari lengan

bawah, bursna infrapatella, helix telinga.

4) Sistem integumen

Perubahan yang terjadi pada folikel rambut menurun

sehingga rambut menipis, penurunan melanin sehingga

terjadi perubahan warna rambut, elastisitas kulit menurun

sehingga menjadi berkerut dan kering.

5) Sistem gastrointestinal

Banyak masalah yang terjadi pada sistem

gastrointestinal lansia yaitu seperti esofagus yang mengalami

penurunan motilitas, pada lambung akan terjadi atrofi


mukosa dari sel kelanjar, sel perietal dan sel chief akan

menyebabkan sekresi asam lambung , pepsin da faktor

intrinsik berkurang.[20]

6) Sistem sensori

Pada sistem ini yang berperan di dalamnya adalah

penglihatan (visus)dan pendengaran. Semua gangguan atau

perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan

penglihatan. Vertigo tipe perifer sering terjadi pada lansia

yang diduga karena adanya perubahan fungsi vestibuler

akibat proses menua.[21]

7). Sistem Respirasi

Oksigen yang terdapat dalam paru – paru berkurang

karena terjadi jaringan ikat paru, yang mengakibatkan

pemanasan terganggu karena kemampuan pergerakan thorak

berkurang serta terjadi perubahan kartilago, otot , dan sendi

thorak. Faktor umur tidak begitu berhubungan dengan

perubahan otot diafragma, sehingga otot thorak tidak

berkembang yang mengakibatkan distorsi dinding thorak

selama respirasi berlangsung.21

8). Sistem Pencernaan dan Metabolisme

Lansia dengan sensitivitas indra pengecap menurun

mengakibatkan hilangnya sensitivitas saraf pengecap


terutama rasa asin, asam, dan pahit. Selain itu menurun rasa

lapar (sensitifitas lapar menurun), asam lambung menurun,

dam waktu pengosongan menurun. Mengakibatkan fungsi

penyerapan melemah dan terganggu.15

Manifestasi dari metabolisme zat purin yang

terbentuk seperti kristal – kristal adalah asam urat. Jika zat

purin didalam tubuh sudah berlebihan ginjal tidak mampu

lagi mengeluarkannya dan inilah yang memicu penumpukan

zat purin dalam tubuh yang kemudian berubah menjadi asam

urat. Asam urat disebabkan oleh faktor genetik,

ketidakseimbangan hormon sehingga terjadi gangguan

metabolisme termasuk pengeluaran asam urat oleh ginjal.1

9). Sistem perkemihan

Terjadi banyak kemunduran pada fungsi ginjal mulai

dari filtrasi, eksresi, dan reabsorbsi. Lansia mulai berkurang

kemampuan dalam mengeksresi obat sehingga berdampak

pada pemberian obat pada lansia. Incontonensia Urin juga

meningkat ditandai dengan pola berkemih yang tidak

normal. Peningkatan volum residu, peningkatan kontraksi

kandung kemih.15
9). Sistem neurologis

Konduki saraf perifer lebih lambat. Implikasi hal ini

adalah refleks tendon dlam yang lebih lambat dan

meningkatnya waktu reaksi. Pada penuaan otak kehilangan

100.000 neuron /tahun. 15

10). Perubahan Sistem Reproduksi

Perubahan reproduksi pada lansia ditandai dengan

menciutnya ovarium dan uterus. Terjadinya atrofi pada

payudara wanita dan laki –laki terjadi penurunan secara

berangsur –angsur pada reproduksi spermatosa. Dorongan

seksual pada lansia masih tetap ada sampai usia diatas 70

tahun. Selaput lendir vagina menjadi halus.15

2. Asam Urat

a. Pengertian Asam Urat Pada Lanjut Usia

Asam urat merupakan senyawa yang ada didalam tubuh

manusia. Senyawa ini memiliki rumus kimia C 5H4N4O3 dan rasio

normalnya 3,6 mg/dL dan 8,3mg/dL. Dalam kondisi normal asam

urat tidak akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, kalau

kelebihan (hiperurisemia) atau kekurangan (hiposemia) kadar asam

urat dalam plasma darah akan menjadi indikasi penyakit pada tubuh

manusia.1
Asam urat adalah hasil metabolisme akhir dari purin yaitu

salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel

tubuh. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis

merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan

kristal monosodium urat di dalam tubuh. Penyebab penumpukan

kristal di daerah persendian diakibatkan kandungan purinnya dapat

meningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5–0,75 g/ml purin

yang dikonsumsi.2

Pembentukan asam urat merupakan hasil akhir dari

katabolisme purin yang berasal dari salah satu protein penyusun

materi genetik. Manusia mengubah nukleosida purin yaitu adenosin

dan guanin menjadi hasil akhir berupa asam urat. Proses pertama,

adenosin mengalami proses deaminasi kemudian terjadi fosforolisis

ikatan Nglikosidat inosin dan guanosin. Selanjutnya dikatalisasi oleh

enzim nukleosida purin fosforilase, nantinya akan melepas senyawa

ribose I-fosfat dan basa purin. Hipoxantin dan guanin selanjutnya

akan membentuk xantin dalam reaksi yang dikatalisasi oleh enzim

xantin oksidase dan guanase. Xantin teroksidase menjadi asam

urat.4

Meningkatnya usia sejalan dengan penurunan fungsi organ

tubuh sehingga menyebabkan timbulnya beberapa penyakit

degenerative salah satunya yaitu penimbunan asam urat. Asam urat

merupakan substansi hasil akhir nucleic acid atau metabolisme


purin dalam tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90% dari asam

urat merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim

guanase dan ksantin oksidase. Seseorang dikatakan menderita asam

urat jika ditemukan asam urat dalam darah tinggi, hasil pemeriksaan

mikroskopik dari cairan sendi atau tofus ditemukan kristal asam urat

yang berbentuk jarum. 25

Lansia akan mengalami perubahan pada ginjal yang beratnya

akan berkurang 20-3-% dari ukuran ginjal dewasa. Dampaknya

fungsi hemostasis dari ginjal berubah. Ginjal yang salah satu

fungsinya adalah mengeluarkan sampah metabolisme seperti asam

urat juga akan mengalami gangguan. Sampah yang harusnya

dibuang malah dikembalikan ke dalam tubuh lagi.11

b. Pengertian Kadar Asam Urat

Kadar asam urat dalam darah adalah kadar asam urat yang

ditentukan dari hasil pemeriksaan vena setelah puasa 12 jam dengan

kadar normal ≤ 7 mg/dL untuk laki – laki dan untuk perempuan ≤6

mg/dL.19

Jumlah asam urat dalam tubuh dicerminkan oleh kadar

natrium urat dalam darah. Kandungan normal natrium urat di dalam

serum kurang dari 7 m g/dl. Kadar asam urat normal untuk wanita

2,4-5,7 mg/dl dan untuk pria berkisar 3,4-7 mg/dl. Sehingga jika
kadar asam urat lebih dari batas normal maka terjadi

hiperurisemia.20

c. Penyakit Asam Urat atau Gout Arthritis

Gout merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan

metabolisme purin di dalam tubuh. Dimana akan terjadi peningkatan

produksi asam urat dan penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal

sehingga menyebabkan penumpukan kadar asam urat di sendi dan

saluran ginjal. Gout adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah

satu protein (purin) dalam ginjal. Dalam hal ini, ginjal berfungsi

mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian

sisa asam urat dibuang melalui air seni (urin).26

Gout artritis berbeda dengan rematik. Rematik disebabkan

oleh peradangan pada sendi sehingga terjadi arthritis, sedangkan

gout disebabkan oleh kelainan metabolisme. Penyakit ini

bermanifestasi terhadap penigkatan kosentrasi asam urat dalam

serum. Akibatnya pembentukan tofi disekitar sendi dan kelainan

ginjal yang meliputi glomerulus, tubulus, jaringan interstial

pembuluh darah, serta pembentukan batu urat. 20

Gout menurut Possmore dan Eastwood diklasifikasikan

menjadi dua yaitu gout primer dan sekunder. Gout primer

disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, sedangkan gout


sekunder disebabkan oleh adanya komplikasi dengan penyakit lain,

seperti hipertensi dan artherosklerosis.20

Penyakit gout terjadi serangan radang sendi disertai nyeri

yang hebat, bengkak,merah, dan terasa panas pada sendi kaki. Tanda

lain terjadi arthritis gout yaitu adanya hiperurisemia, terdapat kristal

urat yang khas dalam cairan sendi, terdapat trofi yang dibuktikan

dengan pemeriksaan kimiawi, terjadi lebih dari satu kali serangan

arthritis akut, adanya serangan pada satu sendi, terutama sendi ibu

jari kaki, sendi terlihat kemerahan, pembengkakan asimetris pada

satu sendi,tidak ditemukan bakteri pada serangan dan inflamasi.20

d. Etiologi

Penyebab penyakit asam urat ada dua macam, yaitu primer

dan sekunder. Penyebab penyakit asam urat primer yaitu berkaitan

dengan metabolisme tubuh, bisa karena faktor

genetik,ketidakseimbangan hormon sehingga terjadi gangguan

metabolisme pengeluaran asam urat oleh ginjal atau terjadi

gangguan dalam ginjal yang menyebabkan semua proses

penyaringan dan pengeluaran zat yng tidak diperlukan oleh tubuh

mnjadi bermasalah.

Sedangkan penyebab sekunder terjadi akibat mongonsumsi

makanan yang banyak mengadung zat purin, seperti kacang

berlemak, jeroan, seafood, durian,dll. Selain itu juga karena terdapat

penyakit tertentu. Purin dalam tubuh juga dapat meningkatakibat


adanya peyakit darah seperti penyakit sumsum tulang. Juga karena

penggunaan obat – obat tertentu secara berlebihan.

Hiperurisemia disebakan mengonsumsi zat purin secara

berlebih. Zat purin yang sudah berlebih di dalam tubuh, ginjal tidak

mampu mengeluarkan zat purin sehingga zat tersebut mengkristal

menjadi asam urat yang menumpuk dipersendian. Hiperurisemia

juga dipengaruhi oleh faktor genetik.1

e. Komplikasi

Penyakit asam urat tidak hanya berhenti pada sakit pinggang,

jari – jari tangan bengkak, tungkai bengkak, dan kaki tidak sanggup

berjalan. Asam urat yang berlebihan menimbulkan penyakit lanjutan

atau komplikasi yang berbahaya diantaranya yaitu :21

1. Kerusakan sendi

Kerusakan yang disebabkan tingginya asam urat dapat

terjadi di tangan atau kaki. Kerusakan tersebut terjadi karena

asam urat menumpuk didalam sendi dan menjadi kristal

yang mengganggu sendi. Sendi yang tertutup kristal asam

urat menyebabkan jari – jari tangan maupun kaki menjadi

kaku dan bengkok tidak beraturan

2. Terbentuk trofi

Pada penderita asam urat sering ditemukan benjolan

pada lokasi sakit. Tofi ditemukan di bursa olecranon, tendon


achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursna

infrapatella, helix telinga.

3. Hipertensi

Pada asam urat yang tinggi, ginjal harus bekerja extra

keras untuk membersihkannya. Bila ginjal bekerja extra

keras setiap hari bisa menyebabkan menurunnya fungsi

ginjal. Ginjal tempat membersihkan darah (filtrasi) dari

segala kotoran darah termasuk asam urat. Selain untuk

menyaring darah ginjal berfungsi mengatur komposisi darah

agar tetap stabil. Komposisi darah secara makro berupa

kalium dan Na (garam). Bila darah banyak mengandung

natrium maka darah mengandung banyak air, tingginya kadar

garam meningkatkan volume darah. Bila volume darah

meningkat maka meningkat pula tekanan darahnya.

4. Jantung

Bila penumpukan asam urat terjadi di pembuluh

darah arteri maka akan mengganggu kerja jantung. Selain itu

hipertensi sangat erat hubungannya dengan ginjal dan

jantung, hipertensi yang lama dapat menyebabkan LVH

( Left Ventrikel Hipertropy) yaitu pembengkakan ventrikel

kiri pada jantung.

5. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari beberapa zat yang disaring

dalam ginjal. Batu ginjal yang terbentuk dari asam urat

disebut batu asam urat. Batu ginjal terbentuk dari zat, batu

kalsium, batu struvit,batu cystin, batu asam urat.

6. Gangguan Fungsi Ginjal

Bila fungsi ginjal menurun ditemukan tanda –

tandanya yaitu protein dalam kencing dan laju filtrasi

glomeroulus menurun.

7. Gagal ginjal

Komplikasi yang paling menakutkan adalah gagal

ginjal. Tingginya asam urat dapat merusak fungsi ginjaldan

menyebabkan ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya

dengan baik.21

f. Tanda dan Gejala

Adapun untuk tanda dan gejala serangan gout atau penyakit akibat

asam urat yaitu muncul nyeri tiba – tiba seperti terbakar, bengkak

kemerahan, hangat, dan terasa kaku pada sendi yang diserang. Umumnya

gejala tersebut terjadi di ibu jari kaki, mata kaki,tumit,lutut, pergelangan

tangan, siku, jemari, dan tulang belakang. Adapun penyebab nyeri

tersebut karena kristal MSUM dalam sendi menggerakkan sendi sehingga

otot terasa sobek. Kedua, radang yang terjadi dijaringan disekitarnya. 22

Kemudian tanda gejala berikutnya yaitu demam yang tidak terlalu

tinggi. Biasanya terjadi pada malam hari setelah penderita mengkonsumsi


purin tinggi. Selain itu juga terdapat tofus dan podagra. Tofus yaitu

benjolan kecil berwarna putih yang berisi asam urat. Sedangkan prodagra

yaitu ditandai dengan bengkak, kemerahan, nyeri, dan terasa hangat bila

diraba.22

g. Pengontrolan Kadar Asam Urat

Pengontrolan kadar asam urat yang biasa dilakukan oleh masyarakat

antara lain terbagi menjadi 2 yaitu:21

1. Farmakologi

a. Simplisia

Simplisia merupakan herbal dalam bentuk asli berupa

daun, akar, batang, bunga, biji-bijian hewan yang belum

mengalami pengolahan.

b. Jamu

Jamu merupakan gabungan tanaman berkhasiat sebagai obat.

Jamu bisa berbentu bubuk atau bahan asli. Untuk mendapatkan label

jamu telah ditetapkan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan

Makanan)

c. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Obat tradisional yang disajikan dari extrak atau penyarian

bahan alami yang dapat berupa tanaman obat , binatang, atau

mineral. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin


OHT yaitu diperlukan bukti per klinis (uji pada hewan), standarisasi

bahan baku dan produk jadi, dan aman penggunaannya.22

d. Fitofarmaka

Obat yang terbuat dari bahan alami atau herbal atau disebut

dengan obat herbal. Fitofarmaka adalah tingkatan tertinggi dari

herbal. Uji khasiatnya dapat diterima di rumah sakit. Untuk

mendapat label lulus sebagai fitofarmaka syaratnya yaitu uji

toksisitas, uji farmakologi, uji klinik fitofarmaka. Artinya aman,

terbukti khasiatnya, dan standar bahan baku dan mutu.21

e. Obat

Obat asam urat terdiri dari beberapa jenis dan kerja

masing –masing. Satu jenis mempunyai fungsi untuk

menghentikan pembengkakan dan jenis lain untuk menurunkan

kadar asam urat. Obat untuk mengatasi asam urat tersebut antara

lain:

a) Pengobatan asam urat jangka pendek yaitu kolkisin ,OAINS,

dan Kortikosteroid. Kolkisin dapat mengendalikan rasa nyeri

dan pembengkakan dengan segera. Kolkisin diberikan pada

penderita asam urat akut. OAINS (Obat Anti Inflamasi

Nonsteroid) untuk mencegah rasa nyeri dan bengkak pada

gout. Dan kortkosteroid digunakan sebagai alternatif jika

kolkisin dan OAINS tidak menolong.


b) Pengobatan Asam Urat Jangka Panjang yaitu golongan

urikosurik yang berfungsi untuk menghambat

penyerapankembali asam urat oleh ginjal. Contoh obat ini

yaitu probonesid. Kemudian penghambat xantin oksidae yaitu

untuk menurunkan produksi asam urat dengan cara

menghambat kerja enzim xantin oksidae.22

2. Non farmakologi

a. Diet

Diet dapat diartikan dengan mengatur pola makan dan

minum dalam jumlah , jenis, maupun jadwal mengkonsumsinya.

Dalam hal ini yang diatur adalah jumlah karbohidrat, protein,

lemak, mineraal, dan vitamin. Penderita hiperurisemia

dikarenakan konsumsi asupan berkadar purin tinggi, jadi diet

yang diutamakan yaitu mengurangi pola makan berkadar purin

tinggi yang menyebabkan asam urat dan obesitas. Obesitas juga

faktor pencetus terjadinya asam urat.21

Makanan yang mengandung zat purin tinggi diantaranya

otak, jeroan, daging, seafood( lobster,udang, tiram, kerang, cumi),

sedangkan yang berkadar purin sedang yaitu ikan, kacang –

kacangan, tahu, tempe, sayur kol,bayam, kangkung, daun

singkong, daun pepaya,jamur, buncis dan olahan gandum.

Sedangkan berkadar protein rendah yaitu gula, telur, susu, dan

karbohidrat. 21
b. Terapi

Metode terapi telah diterima oleh masyarakat luas. Terapi

junga mengurangi ketergantungan pada obat kimiasecara

berlebihan. Beberapa bentuk terapi yang dapat mengontrol asam

urat antara lain, akupuntur dengan menggunakan jarum akupuntur,

refleksi menggunakan kayu tumpul yang dipijatkan pada kaki,

moksibasi dengan menggunakan besi panas sebagai pengganti

jarum akupuntur, bekam dengan menggunakan kop, dan sinar

inframerah.21

Moksibasi memiliki beberapa aspek kegunaan yang terus

berkembang. Seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh,

meringankan penderitaan, memperbaiki penampilan suatu penyakit,

bahkan tak jarang menyembuhkan suatu penyakit secara tuntas.30

Akupuntur merupakan terapi menggunakan jarum halus

dengan memasukkan titik – titik khusus diseluruh tubuh.

Akupuntur bermanfaat penanganan nyeri dimuskuloskeletal.

Adapun terapi inframerah juga sangat efektif dalam penanganan

nyeri muskuloskeletal salah satunya gout. 31

Refleksologi atau refleksi adalah cara pengobatan dengan

merangsang berbagai daerah refleks (zona atau microsistem )

dikaki,tangan, telinga, yang ada hubungannya dengan berbagai

kelenjar, organ tubuh. Manfaat dari terapi ini adalah untuk


memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian

tubuh dengan zona yang berhubungan.32

Bekam merupakan terapi dari praktek kedokteran islam.

Terapi bekam mempunyai mekanisme fisiologis untuk

mengekskresikan kelebihan subtansi yang tidak diinginkan dalam

darah dan cairan interstial yang dapat mengganggu kimia darah dan

homeostatis fisiologis. 33

c. Olahraga

Olahraga bisa mengurangi gout. olahraga yang sesuai

dengan kebutuhan tubuh. Langkah berolahraga ada pemanasan atau

peregangan otot sehingga membantu memompa darah secara

merata dengan demikian zat berbahaya termasuk asam urat mudah

keluar dari tubuh melalui keringat, kemudian latihan inti yang

dilakukan secara bertahap dan terakhir yaitu memenuhi kebutuhan

cairan dengan minum air sebanyak 3-4 gelas sebelum pemanasan

dan 1-2 gelas setelah pemanasan.22

Olahraga atau gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan

kadar asam laktat. Peningkatan asam laktat dalam darah akan

menyebabkan penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal.

Kenaikan kadar asam laktat tidak dapat diukur secara pasti karena

kita tidak bisa memastikan kapan otot-otot tubuh berkontraksi

secara anaerob. sehingga aktivitas fisik yang berat dapat

mempengaruhi kadar asam urat.27


d. Aktivitas

Untuk para perkerja yang terlalu lama dalam satu posisi

harus sering melakukan pergerakan harus melakukan istirahat 3-5

menit dengan melakukan gerakan stretching dan tarik nafas secara

teratur atau relaksasi berfungsi mengedarkan oksigen ke seluruh

tubuh.22

Aktivitas adalah semua kegiatan yang memerlukan kerja

otot. Salah satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat

adalah olah raga atau aktivitas fisik. Aktivitas yang dilakukan oleh

manusia erat kaitannya dengan kadar asam urat yang terdapat

dalam darah. aktivitas yang berat dapat memperberat penyakit gout

atau penyakit asam urat yang ditandai dengan peningkatan kadar

asam dalam darah.27

h. Cara Memeriksa Kadar Asam Urat

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan

dengan mengukur TTV, tinggi badan, berat badan dan ada tidaknya

odema dibeberapa bagian kususnya dikaki dan untuk memastikan harus

dilakukan pengecekan lanjutan yaitu pemeriksaan laboratorium.

2. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan bisa dilakukan dipuskesmas, klinik laboratorium, dan

rumah sakit. Adapun pemeriksaan lain bisa diapotik dengan


menggunakan cek kadar asam urat (GCU). Dengan kententuan kadar

asam urat normal yaitu pada pria ≤ 7 mg/dl sedangkan pada wanita

≤5,7mg/dl.

3. Pemeriksaan rutin

Pemeriksaan rutin dilakukan dengan mecegah terjadinya gout atau

penyakit komplikasi asam urat lainnya. Selain itu diperiksa juga BUN

( blood area nitrogen), serum kreatinin, dan urin tampung 24 jam untuk

mengetahui kadar asam urat dan kreatinin dalam urin.

3. Akupuntur

1. Pengertian Akupuntur

Akupuntur adalah menusukkan jarum kering kedalam tubuh pada

lokasi tertentu dipermukaan kulit untuk penyembuhan atau pencegahan

penyakit. Akupuntur sebagai salah satu pengobatan tertua di Cina kurang

lebih 5000 tahun yang lalu. Terapi akupuntur bertujuan untuk memperbaiki

homesostasis Qi dalam tubuh. Istilah Qi secara ilmuwan fisika sesuai

dengan electrical nature of life menggunakan rumus Einsten yaitu E=m.c2.24

Akupunktur adalah cara pengobatan dengan cara menusuk jarum

(Acus = Jarum, Punture =Tusuk), dan dalam bahasa Cina disebut Cen Jiu.

Akupunktur adalah suatu ilmu dan seni pengobatan tradisional timur

dengan penusukan jarum akupunktur, pada daerah khusus di permukaan

tubuh, dengan tujuan utama menjaga keseimbangan bioenergi dalam tubuh

manusia.11
Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada

titik-titik di permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi

kesehatan lainnya. Akupunktur merupakan stimulasi terhadap titik titik

anatomis tertentu pada tubuh dengan berbagai macam teknik melalui

penyisipan jarum besi yang tipis menembus kulit menggunakan tangan atau

dengan stimulasi listrik.11

Terapi akupuntur didasarkan pada kepercayaan bahwa makhluk

hidup memliki energi vital, yang disebut “qi”. Energi ini bersikulasi

melewati 12 energi tak terlihat dan diketahui sebagai garis meridian pada

tubuh. Ketidakseimbangan pada aliran “qi” dipercaya sebgai penyebab

penyakit. Akupuntur dikembangkan menjadi berbagai metode penusukan ,

seperti teknik rangsan listrik, dll.28

2. Manfaat Terapi Akupuntur

Akupunktur dapat menstimulasi sekresi endorphin di dalam tubuh,

terutatama encephalin yang mempunyai efek analgesia. Akupunktur juga

dapat mempengaruhi susunan saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan para

simpatis yang berperan dalam patofisiologi nyeri. Akupuntur dapat

mempengaruhi kadar neurotransmitter spesifik, seperti serotonin dan

noradrenalis yang terlibat dalam proses timbulnya nyeri.11

Prinsip healing touch pada akupuntur menunjukkan perilaku caring

yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, rasa dicintai dan

diperhatikan bagi klien sehingga lebih mendekatkan hubungan terapeutik


perawat dan klien. Akupuntur terapi yang sederhana, mudah dilakukan , dan

tidak memliki efek sampingkarena tidak melakukan tindakan invasif. 29

Akupuntur dan moksibusi memiliki beberapa aspek kegunaan yang

terus berkembang. Seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh,

meringankan penderitaan, memperbaiki penampilan suatu penyakit, bahkan

tak jarang menyembuhkan suatu penyakit secara tuntas. Sehingga dapat

berperan dalam meningkatkan kualitas hidup pribadi maupun masyarakat

banyak.30

3. Cara Kerja Akupuntur

Cara kerja terapi akupuntur adalah untuk mengatur Yin (positif /

panas) dan Yang (negatif /dingin) dan memperbaiki keseimbangannya. Yin

dan Yang yang ekses atau defisiensi akan berdampak terhadap

keseimbangan dan berakibat terganggunya fungsi sejumlah organ, sehingga

timbul keadaan sakit.

Akupuntur juga memperbaiki Qi-Sehat dan Menghalau Faktor

Patogen. Akibat yang ditimbulkan oleh faktor patogen berbanding lurus

dengan proses perkembangan penyakit , juga selaras hasil pergumulan

antara patogen tersebut dengan Qi-sehat. Alasan tersebut merupakan dasar

pemikiran dengan meningkatkan qi-sehat sekaligus menghalau faktor

patogen melalui tindakan akupuntur , maka penyakit dapat disembuhkan.

Akupuntur juga berperan sebagai terapi kausal yang menjadikan

penyebab patolohis maupun manifestasi suatu penyakit. Prioritas terapi

ditunjukkan dengan gejala yang paling mengganggu. Akupuntur bersifat


individual, perbedaan usia, gender, konstitusi tubuh berpengaruh terhadap

keadaan wi, darah mapupun Yin dan Yang. Misal terapi akupuntur terhadap

anak memerlukan jarum halus sedangkan lansia menggunakan jarum yang

ukurannya lebih besar tetapi dengan proses yang lamban.

Akupuntur berpengaruh terhadap asam urat. Penyakit asam urat atau

biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang

diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh.

Penyebab penumpukan kristal di daerah persendian diakibatkan kandungan

purinnya dapat meningkatkan kadar urat dalam darah menjadikan asam urat

tidak seimbang.2

Sedangkan konsep kerja terapi akupuntur adalah untuk mengatur Yin

(positif / panas) dan Yang (negatif /dingin) sehingga memperbaiki

keseimbangan asam urat dalam darah, menormalkan fungsi ginjal yang

terganggu akibat ginjal yang tidak mampu mengeluarkan zat yang tidak

diperlukan oleh tubuh.

4. Titik Akupuntur

Efek terapi akupuntur sangat tergantung dengan akupoint yang

dipilih. Agar tujuan tercapai dengan menggabungkan akupoin secara tepat.

Memilih akupoin dekat dengan titik titik yang mengalami gangguan

patologis. Dipilih akupoin yang berlokasi di sekitar daerah yang mengalami

gangguan dengan akupoin setempat dan berdekatan.

Akupoin adalah lokasi khusus di meridian dimana qi dan darah organ

zangfu maupun meridian keluar dan masuk.. Dalam keadaan sakit ,


meridian, kolateral serta akupoin merupakan alur transmisi penyakit dari

eksterior menuju ke interior, begitu pula sebaliknya, sehingga perubahan

patologis yang sedang terjadi dalam tubuh dapat dimanefestasikan ke luar.

Titik akupoin juga bisa mengambil dari akupoin jauh. Atau yang

berlawan, daerah kiri yang sakit maka diambil titik akupoin yang kanan.

Bisa juga dengan mengkombinasikan akupoin jauh dan dekatdengan

memiliki kesamaan indikasi.

Ada 12 titik meridian utama, 12 meridian cabang, 12 meridian tendo,

12 bagian kulit, 8 meridian istemewa, 15 kolateral. Untuk penyakit yang

berkaitan dengan asam urat atau artritis pada sendi bahu dan nyeri dibagian

lengan maka menggunakan titik meridian jianyu (LI-15) dengan tusukan

0,8-1,5 cun terletak pada akromiom dan tuberkulum humeri mayor, tepat di

pertengahan m.

Untuk titik arthritis sendi bahu selanjutnya menggunakan titik

meridian tianding (LI-17). Dengan menusukkan jarum akupuntur

kedalamam 0,3 –0,5 cun. Titik meridian binguan (ST-31) dengan indikasi

arthritis sendi setempat dan nyeri femoralis. Liangqiu ( ST-34) untuk nyeri

sendi lutut dan bengkak. Bengkak pada lutut sehingga timbul nyeri biasanya

dikarenakan penumpukan purin sehingga terdapat tofus atau odem. Titik

meridian Dubi (ST -35 dengan indikasi nyeri lutut. Dan titik zusanli ( ST-

36) dengan indikasi artritis genu.30

5. Indikasi dan Kontraindikasi31


a. Indikasi akupuntur diantaranya :

1. Menderita penyakit yang berhubungan dengan muskuloskeletal (nyeri

leher, nyeri lutut, nyeri kaki, nyeri punggung ) seperti gout arthritis,

osteoartritis.

2. Nyeri dibagian lain, diantaranya nyeri kepala, migrain, pundak kaku,

asma, impoten, berbagai masalah kulit, nyeri otot.

3. Desminorea, mual, alergi, xerostomia, anoreksia

4. Fobia, masalah kulit, sukar mencerna, wasir, konstipasi

5. dimensia ringan, depresi, hipertensi

b. Kontra indikasi atau hal yang harus dihindari pada kondisi :

1. Kegawatdaruratan medik dan kasus yang memerlukan pembedahan.

Akupuntur tidak boleh menggantikan intervensi bedah yang

diperlukan

2. Keganasan. Akupuntur tidak boleh dugunakan untuk penderita tumor

ganas. Secara kusus penusukan jarum pada tumor tidak

dibolehkan.akupuntur digunakan sebagai pengobatan komplementer

atau pelengkap berupa kombinasi dengan pengobatan lain.

3. Penggunaan obat anti –koogulan dan gangguan peredaran darah.

4. Penyakit yang mengancam kejiwaan seperti usus buntu dan meningitis

5. Kehamilan. Akupuntur dapat menginduksi persalinan , oleh karena itu

tidak boleh dalam keadaan hamil terkecuali untuk tujuan terapeutik


lainnya dan harus dilakukan dengan hati – hati. Penusukan akupuntur

dapat menyebabkan kontraksi uterus yang mengakibatkan

aborsi.akupuntur boleh digunakan pada wanita hamil dengan tujuan

mengurangi nyeri persalinan dan mengurangi mual muntah dalam

kehamilan

B. Kerangka Teori

Lansia

Penurunan Sistem Organ :

1. Sistem Kardiovaskuler
2. Sistem Pernapasan
3. Sistem Muskuloskeletal
4. Sistem Integumen
5. Sistem Gastrointestinal
6. Sistem Sensori
Gangguan Sistem Peningkatan Kadar
Asam Urat

Terapi Non
Terapi Farmakologi: Farmakologi :
1. Simplisia 1. Diet asam urat
2. Jamu
3. Obat Herbal 2. Terapi
Terstandar akupuntur
4. Fitofarmaka 3. Olahraga
5. Obat
4. Aktivitas fisik

Keterangan :
: tidak diteliti
: diteliti

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep tentang pengaruh terapi akupuntur terhadap kadar asam

urat pada lansia di Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan

digambarkan seperti bagan dibawah ini.

Independen Dependen

Akupuntur Kadar Asam Urat


D. Variable Penelitian

Variable dalam penelitian yang akan diteliti ini adalah sebagai berikut :

1. Variable bebas (independent) adalah variablel yang bisa berubah akan

mengakibatkan perubahan variable lain. Seiring juga disebut variable

resiko atau kausa, variable bebas dalam penelitian ini adalah terapi

akupuntur.

2. Variable terikat (dependent) adalah variable yang berubah akibat

perubahan variable bebas. Variable terikat juga disebut juga variable

tergantung atau dependent. Variable terikat pada penelitian ini adalah

kadar asam urat.

E. Hipotesa

Hipotesa adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Berdasarkan uraian pada keterangan teori, hipotesis penelitian pada

penelitian ini adalah :

Ha : Ada perbedaan pengaruh terapi akupuntur terhadap kadar asam urat pada

lansia di Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.


Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh terapi akupuntur terhadap kadar sam urat

pada lansia di Desa wiyoro Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Mumpuni,Yekti & Ari Wulandari.2016.Cara Jitu Mengatasi Asam

Urat.Yogyakarta.Rapha Publishing.

2. Asmak, & Nazulatul. (2017). Hubungan Asupan Bahan Makanan Sumber

Purin, Vitamin C, Dan Cairan Dengan Kadar Asam Urat Pada Pasien

Hiperurisemia Rawat Jalan Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Universitas Muhammadiyah Semarang

3. Suriana,Neti.2014.Herbal Sakti atasi Asam Urat.Depok.Mutiara Allamah

Utama.

4. Apriyanti, Maya.2016.Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi Penderita

Asam Urat.Yogyakarta.Pustaka Baru Press.

5. Riskesdas.2018.Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

6. Hambatan, A.S,dkk.(2018).Hubungan Antara Konsumsi Asupan Makanan

yang Mengandung Purin dengan Kadar Asam Urat di Desa Tulungrejo

Kecamatan Ngatang. Nursing News.3(1):719-728.

7. Puspita,B & Kiki Natassia. 2017. Analisa Perbedaan Kopi Robusta (Coffea

Canephora) dengan Kopi Arabika (Coffea Arabica) Terhadap Kadar Asam Urat

Di Desa Teguhan Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan.51-58

8. WHO. (2015). A Global Brief On Uric Acid. Geneva

9. Nurhayati.2018. Hubungan Pola Makan Dengan Terjdinya Penyakit

Gout(Asam Urat) Di Desa Limran Kelurahan Pantoloan Boya Kecamatan

Taweli. Jurnal Kesmas, 7(6).


10. Fauzan,A. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Asupan Purin dan

Olahraga dengan Kejadian Gout Arthitis pada Lansia di Wilayah Kerja

PUSKESMAS TANJUNGSARI PACITAN.Surakarta.UMS.2016

11. Asmarani,LF(2018).Penurunan Nyeri Akibat Asam Urat dengan

Pemanfaatan Terapi Komplementer Akupuntur. Jurnal Keperawatan Respati

Yogyakarta.5(2).373-376.

12. Rajin M., Masruroh dan Abdul Gofar. 2015. Panduan

Babon Akupunktur. Yogyakarta : Indoliterasi

13. Dharmojono.2010.Teknik Hebat Penyembuhan dengan Akupuntur &

Moksibasi.Jakarta.MedPress.

14. Kusumawati,NH.2016.Pengaruh Terapi Akupuntur Titik shu-Stream

Meridian Limpa ( Taibai-Sp 3) untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Dalam

Darah.

15. Sunaryo,dkk.2016.Asuhan keperawatan Gerontik.CV. Andi

Offset.Yogyakarta

16. European Society of Hypertension, ESH. 2007

17. Smeltzer, Suzanne, Dan Bare. 2001. Buku Saku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC

18. Sofia D & Familia D. 2010. Hidup Bahagia Dengan Hipertensi. Yogyakarta

: A Plus Books

19. Karimba A, dkk.2013. Gambaran Kadar Asam Urat pada Mahasiswa

Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks

Massa Tubuh ≥ 23kg/m2.Jurnal e- Biomedik.v1(1):122-128.


20. Yenrina,Rina,dkk.2015.Diet Sehat Penderita Asam Urat.Jakarta Timur :

Penebar Swadaya

21. Sutanto. 2010. Cekal (Cegah Dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi,

Stroke, Jantung, Kolesterol, Dan Diabetes. Jakarta : CV Andi Offset

22. Soeryoko Hery.2011. 20 Tanaman Obat Paling Berkhasiat Penakhluk Asam

Urat.Yogyakarta: ANDI

23. Soeroso Jowoeno & Hafid Algristian.2012.Asam Urat.Jakarta : Penebar

Swadaya Group.

24. Sumanto. 2015.Penurunan Nyeri Dismenorhea Menggunakan Titik

Akupuntur Guayuan (Ren 4), Guilai (ST 29), dan Sanyinjio (SP6) pada

Mahasiswa Poltekkes Surakarta.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan. 4(1):64-67.

25. Santy,HW & Wiwik Winarningsih.2018. Screening Penyakit Asam Urat &

Diabetes mellitus Pada Lansia di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto.

26. Putrianti,B & Wulandari Amri. 2019. Peningkatan Pengetahuan dan

Screening Penyakit Gout dengan Pemeriksaan dengan Asam Urat pada Lansia di

Desa Majasem Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada. V(1):1.

27. Jaliana, dkk. 2018. Faktor faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asam

Urat pada Usia 20-44 Tahun di RSUD Bahteramas di Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. V(3):2.

28. Agustina Risna, dkk. 2016. Efektivitas Akupuntur “GI” terhadap

Pengobatan Stress pada Pasien di Klinik Akupuntur Sukamenak dan UPT

Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB. Jurnal Sains dan

Kesehatan.V(1):5.
29. Lutfiana.2016.Pengaruh Akupuntur Terhadap Insomnia Pada Lansia di

Panti Werdha Mojopahit Mojokerto.

30. Widjaja,HI & Ivan Hardi.2009. Terapi Akupuntur Penyembuhan Alternaif

Ala Tiongkok. Kelompok Masmedia Buana Pustaka. Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai