Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2017) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.

php/jsinbis 9

Rancang Bangun Sistem Informasi Remunerasi


Jasa Pelayanan RSUD Kepahiang Bengkulu
Menggunakan Metode FAST
Atika Hendryania,*
a Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

DOI: 10.21456/vol7iss1pp9-16

Abstract

The good remuneration information system services can provide useful information for hospital administrators to evaluate
employee performance. The aim of this research is to develop a remuneration system services to support employee
performance evaluation Kepahiang Hospital. System development methods using FAST (Framework for the Application of
Systems Thinking) / Framework for Application of Systems Thinking. Evaluation results of employee performance become
the basis of government decision-makers to make improvements and reward. Data used in the research is the data of
performance of employees and the amount of revenues from services. Remuneration information system services to produce
output tables and graphs to support employee performance evaluation in hospitals Kepahiang for various levels of
management. The quality of the information system of the proposed system is better than the old information system.
Keywords: Services emuneration system; evaluation system; government decision-makers
.
Abstrak

Sistem informasi remunerasi jasa pelayanan yang baik dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pimpinan rumah
sakit untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan system remunerasi jasa pelayanan
untuk mendukung evaluasi kinerja karyawan RSUD Kepahiang. Metode pengembangan sistem menggunakan metode FAST
(Framework for the Application of System Thinking) / Kerangka untuk Penerapan Pemikiran Sistem. Hasil evaluasi kinerja
karyawan menjadi dasar pengambilan keputusan pimpinan untuk melakukan perbaikan dan pemberian reward. Data
penelitian berupa data kinerja karyawan dan jumlah pendapatan dari jasa pelayanan. Sistem informasi remunerasi jasa
pelayanan menghasilkan output berupa tabel dan grafik untuk mendukung evaluasi kinerja karyawan di RSUD Kepahiang
untuk berbagai level manajemen. Kualitas sistem informasi dari sistem yang diusulkan ini lebih baik daripada sistem
informasi yang lama.

Keywords: Sistem remunerasi jasa pelayanan; evaluasi kinerja; pengambilan keputusan pimpinan.

1. Pendahuluan menyatakan: “Setiap rumah sakit mempunyai hak :


menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan
Peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai dengan
sangat dipengaruhi oleh dukungan kinerja karyawan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
yang baik. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan System remunerasi berhubungan erat dengan
dengan pemberian motivasi, salah satu caranya system evaluasi atau penilaian kinerja. Penilaian
dengan pemberian remunerasi kepada karyawan kinerja menjadi sangat diperlukan untuk mengawasi
sebagai bentuk reward terhadap jasa mereka dan kinerja karyawan terutama diantara tenaga kesehatan.
memberikan daya tarik untuk bekerja dengan lebih Penelitian oleh (Lizarondo et al.,., 2014)
baik. Sistem remunerasi adalah sistem pengupahan menyebutkan peran dan tanggung jawab komite
yang meliputi gaji, insentif, merit atau bonus dan kompensasi di sebuah rumah sakit dapat diperluas
tunjangan bagi karyawan yang besarannya bisa mencakup evaluasi kinerja dan perencanaan untuk
berubah-ubah sesuai dengan kinerja karyawan yang memastikan kompensasi telah diberikan secara wajar
bersangkutan. Sistem remunerasi jasa pelayanan di dan dapat dibenarkan.
rumah sakit didukung dengan adanya Undang- Banyak penelitian yang menunjukkan adanya
Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
tentang Rumah Sakit Pasal 30 ayat 1.b yang kinerja karyawan setelah diberlakukan sistem
*) Penulis korespondensi: atikahdy@gmail.com
10 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

remunerasi, diantaranya penelitian yang dilakukan yang dihabiskan untuk menghitung insentif seluruh
oleh (Bertone et al.,., 2016) yang hasil penelitiannya karyawan.
di Sierra Leone menunjukkan adanya peningkatan
kinerja praktisi kesehatan setelah diterapkan 2. Kerangka Teori
Performance Base Financial (PBF) atau sistem
remunerasi. Penelitian (Abelsen dan Olsen, 2012) 2.1. Pengertian Remunerasi
penerapan system remunerasi di Norwegia menjadi Nemunerasi sesungguhnya merupakan harga
daya tarik bagi dokter yang baru lulus untuk untuk jasa-jasa yang telah diberikan seseorang
berpraktik umum. Penelitian yang dilakukan oleh kepada orang lain. Dengan kata lain remunerasi jasa
(Van Dijk et al.,., 2013) menyimpulkan adanya medis merupakan bentuk kompensasi atas jasa (jasa
perubahan jenis layanan dan peningkatan lamanya medis) yang telah diberikan / dilakukan tenaga medis
waktu konsultasi oleh praktisi kesehatan setelah pada pasiennya, dan untuk memudahkan dalam
diterapkan system remunerasi di Belanda. pendistribusian maka remunerasi dikonkritkan dalam
Penelitian-penelitian tentang system remunerasi bentuk nominal. Sedangkan tujuan remunerasi adalah
sebelumnya hanya membahas model system sebagai berikut :
informasi kesehatan berbasis komputer untuk a. Memperoleh SDM yang berkualitas
mendukung evaluasi dan monitoring kinerja tenaga b. Mempertahankan karyawan yang baik dan
kesehatan dilakukan oleh (Niaksu dan Zaptorius, berprestasi
2014) dan (Viveros et al.,, 1996) tetapi pada c. Mendapatkan keunggulan kompetitif
penelitian yang dilakukan oleh (Niaksu dan d. Memotivasi karyawan untuk memperoleh
Zaptorius, 2014) hanya menghasilkan gagasan model perilaku yang diinginkan
yang cocok untuk pembuatan sistem remunerasi e. Menjamin keadilan antara satu karyawan dengan
kinerja yang terkait di sektor kesehatan, menurut yang lainnya berdasarkan kinerja dan prestasi
penulis penelitian ini masih memiliki kekurangan kerja
karena hanya membangun system informasi f. Mengendalikan biaya rumah sakit
remunerasi yang dapat mengkalkulasi besaran g. Sebagai sarana untuk mencapai sasaran strategis
remunerasi berbasis kinerja saja, karena itulah rumah sakit
penulis kemudian mencoba mengembangkan gagasan
pengembangan system informasi yang tidak hanya 2.2 Pengertian Evaluasi Kinerja
dapat mengkalkulasi besaran remunerasi tetapi juga Evaluasi kinerja karyawan adalah suatu sistem
dapat menghasilkan laporan dan informasi bagi yang digunakan untuk menilai dan mengetahui
manajemen rumah sakit dalam melakukan evaluasi apakah seorang karyawan telah melaksanakan
kinerja karyawan. pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan,
Penelitian ini bertujuan mengembangkan system Adapun tujuan dilakukan evaluasi kinerja karyawan
remunerasi jasa pelayanan untuk mendukung adalah sebagai berikut : (Soeprihanto, 2009)
evaluasi kinerja karyawan RSUD Kepahiang. Metode a. Mengetahui keadaan keterampilan dan
pengembangan sistem menggunakan metode FAST kemampuan setiap karyawan secara rutin.
(Framework for the Application of System Thinking) / b. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
Kerangka untuk Penerapan Pemikiran Sistem. bidang personalia, agar karyawan dapat
Penelitian ini mengambil obyek pada RSUD ditempatkan di bidang yang sesuai dengan
Kepahiang karena sistem remunerasi jasa pelayanan kemampuannya.
yang dilaksanakan di RSUD Kepahiang. Saat ini c. Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
system remunerasi di RSUD Kepahiang masih diolah dan pendayagunaan karyawan seoptimal
menggunakan program aplikasi Microsoft Excell mungkin, sehingga dapat di arahkan jenjang
dengan file-file data yang terpisah, data-data yang karirnya.
digunakan untuk melakukan penghitungan insentif d. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik
juga tidak saling berelasi sehingga sering terjadi yang sehat antara karyawan dengan bawahan.
duplikasi atau redudansi data. Akibatnya petugas e. Secara pribadi karyawan dapat mengetahui
pelaksana sistem remunerasi membutuhkan waktu kekuatan dan kelemahan masing-masing dan bagi
yang cukup lama untuk menghitung insentif setiap atasan yang menilai akan lebih memperhatikan
bulannya. Data pembagian insentif juga seringkali dan mengenal bawahannya sehingga dapat
tidak akurat karena file-file yang terpisah tidak membantu dalam memotivasi karyawan dalam
memiliki primary key yang unique yang dapat bekerja.
mencegah terjadinya redudansi data. Selain itu
petugas pelaksana remunerasi juga tidak dapat 2.3 FAST (Framework for Application of System
menyediakan laporan-laporan yang dibutuhkan pihak Thinking)
manajemen yang mendukung evaluasi kinerja dari Metodologi pengembangan sistem adalah teknik
pelaksanaan sistem remunerasi jasa pelayanan secara dan cara yang digunakan untuk merancang system,
tepat waktu dan lengkap, karena lebih banyak waktu salah satu metodologi pengembangan sistem adalah
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2017) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 11

FAST (Framework for the Application of System pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian
Thinking) / Kerangka untuk Penerapan Pemikiran atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan
Sistem. (Whitten, 2004). disusun sedemikian rupa sehingga calon responden
Tahapan dalam metodologi FAST (Sutedjo, 2002; hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan
Whitten, 2004) adalah sebagai berikut : mudah dan cepat. Kuesioner dilakukan untuk
a. Studi pendahuluan (preliminary investigation), mengetahui apakah ada perbedaan kualitas informasi
legiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebelum dan sesudah diterapkan system remunerasi
mengetahui masalah, peluang dan tujuan yang baru. Kuesioner dilakukan kepada petugas
pengguna dan mengetahui ruang lingkup yang remunerasi dan manajemen RSUD Kepahiang (3)
akan dikerjakan serta mengetahui kelayakan Observasi, adalah pengamatan langsung terhadap
perencanaan proyek system remunerasi jasa obyek yang diteliti. Dalam hal ini penulis
pelayanan yang akan diterapkan di RSUD mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang
Kepahiang. akan diteliti yaitu system remunerasi di RSUD
b. Analisis masalah (problem analysis), tujuan pada Kepahiang berkaitan dengan system pembagian
tahap ini adalah mempelajari dan menganalisis remunerasi dan evaluasi kinerja karyawan di rumah
sistem yang lama, mengidentifikasi masalah dan sakit yang diobservasi.
mencari solusinya.
c. Analisis kebutuhan (requirement analysis), tahap 3.2. Metode Pengembangan Sistem
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan a. Tahap investigasi awal (Prelimineray
pengguna (data, proses, dan interface).dan Investigation System).
menganalisa kebutuhan system remunerasi jasa Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan
pelayanan yang akan dikembangkan nantinya. sistem diantaranya : merumuskan masalah dan ruang
d. Analisis keputusan (decision analysis), kegiatan lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan
yang dilakukan pada tahap ini adalah : pemecahan masalah dan menilai kelayakan sistem
mengidentifikasi alternatif system dari tersebut. Dari hasil investigasi awal dirumuskan
permasalahan yang ditemui dan melakukan masalah dalam system remunerasi jasa pelayanan
analisis kelayakan alternatif system kemudian yang sedang berjalan di RSUD Kepahiang. Dari
melakukan pemilihan alternatif sistem. permasalahan tersebut dibuat perencanaan system
e. Perancangan (design) , pada tahap ini kegiatan remunerasi jasa pelayanan yang baru yang dapat
yang dilakukan adalah : perancangan sistem memberikan solusi yang diharapkan.
remunerasi jasa pelayanan yang baru yang dapat b. Tahap analisis masalah (problem analysis)
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Tahap ini mengidentifikasi dan mengevaluasi
yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem permasalahan, kesempatan, dan hambatan-hambatan
yang terbaik, dengan kegiatan yaitu perancangan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan
keluaran (output), perancangan masukan (input) manajemen RSUD Kepahiang.
dan perancangan interface, c. Tahap analisa kebutuhan
f. Membangun sistem baru (construction), pada Dilakukan pengumpulan dan analisis
tahap ini yang dilakukan adalah : membangun data,terutama menyangkut kebutuhan para pengguna
dan menguji sistem sesuai kebutuhan dan system dalam hal ini adalah pihak manajemen RSUD
spesifikasi rancangan dan meng-implementasikan Kepahiang, kebutuhan tiap level manajemen dicatat
interface antara sistem baru dan sistem yang ada. untuk dijadikan data pembangun system remunerasi
g. Penerapan (implementation) , pada tahapan jasa pelayanan yang akan dikembangkan.
terakhir ini sistem remunerasi jasa pelayanan d. Tahap implementasi sistem (system
yang telah dikembangkan diimplementasikan, implementation)
mencakup pelatihan bagi pengguna sistem dan Menyiapkan hardware dan software, menginstal
pengembangan dokumentasi secara manual untuk sistem informasi remunerasi jasa pelayanan yang
membantu para pengguna sistem. baru dan melakukan pengujian sistem yang telah
dibuat
3. Metodologi e. Tahap Pengujian (Testing)
Sistem informasi remunerasi jasa pelayanan pada
3.1. Metode Pengumpulan Data RSUD Kepahiang ini diuji. Pengujian dilakukan oleh
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam user untuk mengoperasikan dan mengobservasi,
penelitian ini adalah (1) Dokumentasi, adalah metode dimana user yang melakukan pengujian adalah
pengumpulan data yang dilakukan melalui catatan- petugas pembagian remunerasi karyawan, dan
catatan yang ada dan sudah tersedia seperti data manajemen RSUD Kepahiang yang melakukan
kehadiran karyawan, data pembagian remunerasi dan evaluasi kinerja karyawan dalam hal ini adalah
lain-lain. Dokumentasi yang digunakan adalah Direktur, Kepala Seksi Pelayanan dan Kepala Seksi
dokumentasi pembagian jasa remunerasi di RSUD Keperawatan.
Kepahiang . 2) Kuesioner (angket), adalah cara
12 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

4. Hasil dan Pembahasan berbasis komputer memiliki kemampuan sebagai


berikut : komputer dapat menggabungkan data untuk
Penelitian sistem informasi remunerasi jasa membentuk informasi yang membantu dalam
pelayanan untuk mendukung evaluasi kinerja pengambilan keputusan, dimana keputusan yang
karyawan ini dirancang menggunakan metodologi diambil dijadikan dasar pelaksanaan kegiatan
FAST (Framework for the Application of System evaluasi kinerja karyawan di RSUD Kepahiang.
Thinking)/ Kerangka untuk Penerapan Pemikiran
Sistem) yang terbagi menjadi beberapa tahap. Tabel 1. Hasil studi kelayakan pengembangan sistem
informasi remunerasi jasa pelayanan di RSUD
4.1 Studi Pendahuluan (Preliminary Investigation) Kepahiang
a. Masalah, peluang dan arahan
Kelayakan
Pada penelitian ini penggalian masalah dilakukan Studi kelayakan Tidak
dengan menggunakan pedoman wawancara. Dari Layak
layak
hasil wawancara didapatkan beberapa permasalahan,
diantaranya : kegiatan perhitungan data remunerasi Kelayakan teknis
mulai dari pemasukan data sampai dengan proses 1 a. Ketersediaan teknologi √
b. Ketersediaan tenaga operator √
penyediaan laporan membutuhkan waktu terlalu lama
dan laporan dan hasil perhitungan yang dihasilkan Kelayakan Operasional
tidak lengkap dan tidak akurat. tidak bisa memenuhi b. Kemampuan petugas √
laporan sesuai dengan kebutuhan manajemen, 2 c. Kemampuan sistem √
menghasilkan informasi
b. Peluang d. Efisiensi sistem √
Peluang dapat dilihat dari keinginan petugas dan 3 Kelayakan Jadwal √
pihak manajemen RSUD Kepahiang untuk
4 Kelayakan Ekonomi √
mengembangkan sistem informasi remunerasi jasa
pelayanan yang sudah berjalan saat ini agar dapat
menghasilkan laporan lebih tepat waktu, akurat dan Tabel 2. Identifikasi solusi masalah
lengkap dan dapat memudahkan petugas dalam No Masalah Solusi masalah
melakukan pengelolaan data remunerasi di RSUD 1 Kesulitan Mengembangkan sistem informasi
akses remunerasi jasa pelayanan yang
Kepahiang .
menggunakan sistem manajemen basis
c. Ruang Lingkup data sehingga lebih mudah dalam
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah sistem mengakses informasi.
informasi remunerasi jasa pelayanan yang laporannya 2 Ketidak Pengolahan data seperti pembagian
akuratan remunerasi dan pembuatan laporan
dapat digunakan untuk mendukung evaluasi kinerja
dilakukan sepenuhnya oleh proses
karyawan sehubungan dengan pelaksanaan sistem komputer sehingga dapat menghindari
remunerasi di RSUD Kepahiang . terjadinyai kesalahan perhitungan
d. Studi Kelayakan 3 Tidak tepat Dengan sistem komputerisasi yang telah
waktu dilengkapi dengan sistem manajemen
Terdapat 4 (empat) kriteria kelayakan yang dapat
basis data memudahkan petugas dalam
mendukung pengembangan sistem informasi yaitu menghasilkan informasi kapan saja
kelayakan teknis, kelayakan operasional, kelayakan dibutuhkan.
ekonomi dan kelayakan jadwal. Dari hasil studi 4 Laporan Dengan proses komputerisasi dan adanya
tidak basis data maka laporan / informasi yang
pendahuluan terhadap kelayakan pengembangan lengkap dihasilkan akan menjadi lengkap
sistem dapat dirangkum secara ringkas pada Tabel 1.

4.2 Analisis Masalah (Problem Analysis) 4.3 Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Pada tahap mengidentifikasi masalah, tujuannya Analisis kebutuhan bertujuan untuk
untuk menemukan adanya kelemahan-kelemahan mengidentifikasi informasi/laporan yang dibutuhkan
dari sistem yang telah berjalan untuk diusulkan oleh user. Untuk mengetahui hal tersebut maka
perbaikannya.18 Setelah penyebab masalah dapat dilakukan observasi dan wawancara mendalam
diidentifkasi, selanjutnya juga harus diidentifikasi dengan Direktur, Kasie Pelayanan, Kasie
solusi masalah yang akan disajikan pada Tabel 2. Keperawatan dan petugas pengelola remunerasi
Berdasarkan identifikasi masalah dan identifikasi sehingga dapat diketahui keinginan dari pengguna
solusi masalah maka untuk mengatasi permasalahan terhadap sistem.
tersebut diatas, perlu dikembangkan sebuah sistem Hasil analisis kebutuhan laporan di setiap level
informasi remunerasi jasa pelayana yang berbasis manajemen adalah seperti terlihat pada Tabel 3.
komputer. Pengembangan sistem informasi yang
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2017) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 13

Tabel 3. Kebutuhan informasi bagi pengguna sistem


No Pengguna Informasi yang dibutuhkan Pengambilan keputusan
sistem
1 Direktur Grafik pembagian insentif per bulan Evaluasi pembagian insentif
karyawan per bulan

2 Kasie a.Laporan pembagian insentif karyawan Evaluasi pembagian insentif


Pelayanan b.Laporan insentif per unit penunjang karyawan dan evaluasi pembagian
c.Grafik insentif per unit penunjang insentif karyawan per unit
penunjang
3 Kasubbag a.Laporan karyawan berprestasi dan berdedikasi Monitoring pembagian insentif
Tata Usaha b.Laporan pembagian insentif karyawan medis karyawan, dan evaluasi kinerja
c.Laporan pembagian insentif karyawan non medis karyawan medis, non medis dan
d.Laporan pembagian insentif karyawan tenaga kesehatan lain tenaga kesehatan lain.

4 Kasie a.Catatan tindakan medik karyawan Monitoring tindakan medis yang


Keperawatan b.Laporan insentif per ruang perawatan dilakukan tenaga medis dan
c.Grafik insentif per ruang perawatan evaluasi beban kerja per ruang
perawatan
5 Karyawan Data insentif Kejelasan perhitungan insentif

4.4 Analisis Keputusan b. Pemilihan sistem operasi pengembangan sistem


Analisis keputusan pada hasil penelitian ini informasi yang diusulkan.
menggunakan alternatif solusi yang ada pada sistem Sistem informasi yang diusulkan adalah single
informasi remunerasi jasa pelayanan untuk user (satu pengguna) yang mempunyai keuntungan
mendukung evaluasi kinerja karyawan ditunjukkan yaitu : data dan informasi yang tersimpan dapat lebih
pada Tabel 4. terjamin karena pengguna sistem dibatasi dengan
user akses pada sistem.
Tabel 4. Analisis keputusan hasil penelitian c. Pemilihan software (Tools) untuk kebutuhan
pengembangan model sistem informasi remunerasi sistem informasi yang diusulkan.
jasa pelayanan Software (tools) yang digunakan untuk
membangun sistem remuenrasi jasa pelayanan adalah
No Analisis keputusan yang Keterangan bahasa PHP sedangkan untuk basis data
diambil menggunakan My SQL.
1 Model pengembangan Model pengembangan
sistem informasi dengan gabungan
pendekatan bottom up dan 4.5 Tahap Perancangan Sistem (System Design)
top down Tahap perancangan sistem merupakan tahap
2 Sistem operasi Microsoft Windows analisis untuk merancang sistem informasi
3 Ttools (software) Bahasa pemrograman
PHP ,basis data My SQL
remunerasi jasa pelayanan dalam mencapai
tujuannya, yaitu mendukung evaluasi kinerja
a. Pemilihan model pengembangan sistem informasi karyawan di RSUD Kepahiang.
yang diusulkan. a. Rancangan Model System
Model pengembangan yang dipilih dengan Model system remunerasi jasa pelayanan yang
menggunakan menggunakan pendekatan gabungan akan dikembangkan dituangkan dalam model
bottom up dan top down, yaitu pendekatan yang diagram konteks seperti terlihat pada Gambar 1.
dimulai dari tingkat manajemen bawah (staf b. Perancangan output dan input
pengelola program remunerasi) yang selanjutnya naik Hasil perancangan inout dan output sistem
ke tingkat manajemen atas (Direktur RSUD). Oleh diberikan pada Tabel 5. dan Tabel 6.
karena pengembangan sistem ini relatif merubah c. Rancangan Dialog Antar Muka (Interface)
sistem lama yang sedang berjalan maka pendekatan Rancangan dialog antar muka untuk sistem
diawali pada petugas pengelola remunerasi, informasi remunerasi jasa pelayanan di RSUD
kemudian berdasarkan kesepakatan pengelola teknis Kepahiang akan dibuat dengan tampilan seperti
ini dikoordinasikan ke pimpinan/manajer atasan Gambar 1.
langsung (Direktur RSUD) setelah mendapat
persetujuan, maka peneliti bersama petugas
pengelola remunerasi menetapkan spesifikasi teknis,
dan semua spesifikasi ini dapat dipenuhi, maka
pengembangan sistem informasi yang baru layak
dilakukan.
14 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Direktur Kasie Keperawatan


Data karyawan
Data posisi
Data beban kerja
Data pendidikan
Data indeks dasar Grafik pembagian insentif
Data tindakan medis karyawan
Data prestasi
Data jasa pelayanan Catatan tindakan medik karyawan
Data tarif Laporan insentif per ruang perawatan
Data absensi Grafik insentif per ruang perawatan
Data bonua
Sistem informasi
Petugas pengelola
remunerasi jasa Slip insentif Karyawan
remunerasi
pelayanan

Laporan pembagian insentif


karyawan Lap karyawan dengan prestasi
Laporan insentif per unit Lap insentif karyawan medis
penunjang Lap insentif karyawan non medis
Grafik insentif per unit penunjang Lap insentif karyawan tenaga kesehatan lain

Kasie Pelayanan Kasubbag Tata Usaha

Gambar 1. Diagram konteks sistem informasi remunerasi jasa pelayanan

Tabel 5. Rancangan output sistem informasi Tabel 6. Rancangan input sistem informasi
remunerasi jasa pelayanan remunerasi jasa pelayanan untuk mendukung
No Nama Output Format Penerima Informasi evaluasi kinerja karyawan pada RSUD Kepahiang
Output
1 Slip insentif Tabel Karyawan No Nama Input
1 Laporan insentif karyawan Tabel & Kasie Pelayanan 1 Data karyawan
Laporan insentif per unit grafik 2 Data posisi
2 penunjang Tabel & 3 Data beban kerja
grafik 4 Data pendidikan
5 Data indeks dasar
1 Laporan karyawan dengan prestasi
Tabel Direktur 6 Data tindakan medis
Laporan pembagian insentif 7 Data prestasi
2 karyawan medis Tabel 8 Data jasa pelayanan
Laporan pembagian insentif 9 Data tarif
karyawan non medis 10 Data absensi
3 Laporan pembagian insentif tenaga
Tabel 11 Data bonus
kesehatan lain,

Desain antar muka Sistem Informasi


1 Catatan tindakan medik karyawan
Tabel Kasie Keperawatan Remunerasi Jasa Pelayanan dibuat dengan Bahasa
Laporan insentif per ruang dan tata letak menu yang mudah dimengerti oleh
2 perawatan Tabel & Grafik
petugas. Menu laporan dibuat sesuai kebutuhan
1 Laporan insentif Grafik Direktur pihak manajemen RSUD Kepahiang.
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2017) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 15

Dari Gambar 2 terdapat 12 Menu Entry Data proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap
yang akan dilah diantaranya adalah Menu Tabel untuk digunakan.
Posisi, Tabel Beban Kerja, Indeks Dasar, Prestasi
dan Dedikasi, Pendidikan, Tarif, Karyawan, Jasa 5. Kesimpulan
Pelayanan, Penilaian Absensi, Pemberian Bonus,
Tindakan Medis, Unit Kerja dan Insentif. Menu Sistem informasi remunerasi jasa pelayanan
Entry berfungsi untuk memasukkan data yang akan dapat dilakukan dengan mudah dan lengkap untuk
dilah oleh system remunerasi. mendukung evaluasi kinerja karyawan di RSUD
Kepahiang. Tahapan penerapan sistem informasi
dilakukan melalui kegiatan pelatihan personil,
pemilihan tempat dan instalasi software. Dalam
penelitian ini, personil yang dilatih adalah petugas
pengelola data remunerasi di Seksi Pelayanan
RSUD Kepahiang. Pada kegiatan pelatihan ini juga
dilakukan sosialisasi sistem informasi remunerasi
jasa pelayanan yang baru kepada responden
penelitian yaitu: Direktur, Kasie Pelayanan, Kasie
Keperawatan dan Kasubbag Tata Usaha. Dalam
kegiatan pelatihan ini petugas pengelola data
remunerasi belajar mengoperasikan program
Gambar 2. Menu utama sistem informasi
langsung dengan program sistem informasi yang
remunerasi jasa pelayanan
baru, kemudian responden yang lain menerima
laporan yang mereka butuhkan dan dapat disajikan
Menu Ubah Akun adalah menu untuk
segera.
mengubah nama petugas operastor system
remunerasi. Menu Log Out untuk keluar dari
Daftar Pustaka
system informasi. Menu Laporan dan Grafik untuk
menuju ke daftar Menu Laporan pada Gambar 3.
Abelsen, B., Olsen, J. A., 2012. Does an activity
Sistem Informasi Remunerasi Jasa Pelayanan
based remuneration system attract young
sebagai mana diberikan pada Gambar 3. memberika
doctors to general practice. BMC health services
sembilan menu laporan yaitu : Laporan Insentif
research, 12(1), p. 68.
Karyawan, Laporan Insentif Per Unit Penunjang,
Bertone, M. P., Lagarde, M., Witter, S., 2016.
Laporan Insentif Per Ruangan, Laporan Insentif
Performance-based financing in the context of
Karyawan Medis, Laporan Insentif Karyawan
the complex remuneration of health workers:
Tenaga Kesehatan Lain, Laporan Insentif
findings from a mixed-method study in rural
Karyawan Non Medis, Laporan Karyawan dengan
Sierra Leone, BMC Health Services Research,
Prestasi dan Laporan Catatan Tindakan Medis.
16(1), p. 286.
Lizarondo, L., Grimmer, K., Kumar, S., 2014.
Assisting allied health in performance
evaluation: a systematic review. BMC health
services research, 14, p. 572.
Niaksu, O., Zaptorius, J., 2014. Applying
operational research and data mining to
performance based medical personnel
motivation system, Studies in Health
Technology and Informatics, 198, 63–70.
Soeprihanto, J., 2009. Penilaian Kinerja dan
Gambar 3. Menu laporan sistem informasi Pengembangan Karyawan; BPFE Yogyakarta:
remunerasi jasa pelayanan Yogyakarta,
Sutedjo, B., 2002. Perencanaan dan Pembangunan
Tahap selanjutnya membangun (pemrograman) Sistem Informasi; CV. Andi Offset::
dan menguji sistem sesuai dengan kebutuhan dan Yogyakarta.
spesifikasi rancangan, kemudian mengimpleme- Van Dijk, C. E., Verheij, R. A., Spreeuwenberg, P.,
ntasikan interface antara sistem baru dengan sistem Van den Berg, M. J., Groenewegen, P. P.,
yang ada. Penerapan merupakan kegiatan Braspenning, J. C. C., De Bakker, D.H., 2013.
memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya Impact of remuneration on guideline adherence:
fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu empirical evidence in general practice.
sistem yang bekerja. Dalam tahap penerapan Scandinavian journal of primary health care,
terdapat kegiatan konversi sistem yang merupakan 31(1), 56–63.
16 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Viveros, M., Nearhos, J., Rothman, M., 1996. Whitten, J. L., 2004. Metode Desain dan Analisis
Applying data mining techniques to a health Sistem.; Andi Offset: Yogyakarta.4
insurance information system. Proceedings of
the 22nd VLDB Conference Mumbai (Bombay),
India, 286–294.

Anda mungkin juga menyukai