Anda di halaman 1dari 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
PEMBULATAN DALAM PENGUKURAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Aprilia Nurhidayah

NIM: 141134024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia di setiap


langkahku.
2. Bapak ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa.
3. Semua sahabat seta teman – temanku yang selalu menemani dalam setiap
proses yang telah aku lewati dengan dukungan dan bantuan.
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Di antara seribu kegagalan, pasti setidaknya ada satu keberhasilan.


(Haydar Ali Said)

Man Jadda Wajada ( Barang siapa bersungguh – sungguh, maka akan berhasil )

Jangan cengeng, namun cengenglah kepada Allah, ceritakan segalanya kepada


Allah, maka Allah akan menguatkanmu.

Rencana Allah adalah sebaik – baiknya rencana.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
PEMBULATAN DALAM PENGUKURAN

Aprilia Nurhidayah
Universitas Sanata Dharma
2018

Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar yang rendah pada
muatan pelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom semester
ganjil tahun pelajaran 2017/2018 pada materi pelajaran pembulatan hasil
pengukuran panjang dan berat.
Jenis penelitian ini adalah quasi experimental tipe nonequivalent control
group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Gambiranom sebanyak 63 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV A
(31 siswa) sebagai kelompok kontrol dan kelas IVB (32 siswa) sebagai kelompok
eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada muatan pelajaran matematika
tentang pembulatan hasil pengukuran. Hal tersebut ditunjukkan dengan harga sig.
(2-tailed) sebesar 0,00 (p < 0,05). Effect size model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar adalah -0,53 (28%) yang termasuk dalam kategori efek besar.

Kata Kunci: Model pembelajaran inkuiri, hasil belajar, muatan pelajaran


matematika.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE


STUDENT’S LEARNING RESULT FOR FOURTH GRADE OF
ELEMENTARY SCHOOL ON MATHEMATIC SUBJECT ABOUT
ROUNDING ON MEASUREMENT

Aprilia Nurhidayah
Sanata Dharma University
2018

The background of this study is concern about low learning result in


mathematics subject for fourth grade students of Gambiranom State Elementary
School. The purpose of this study was to determine the effect of inquiry learning
model in the learning result of fourth graders of Gambiranom State Elementary
School in odd semester of academic year 2017/2018 on the subject of rounding
the result of length and weight measurement.
This study used quasi experimental type nonequivalent control group
design. The population of this study is the fourth graders of Gambiranom State
Elementary School as many as 63 students. The sample of this study were the
students of class IV A (31 student) as control group and class IVB (32 student) as
experiment group.
The results of the study showed that the inquiry learning model had an
effect on the student’s learning result on the Mathematic subject about rounding
of measurement result. It’s shown by the sig. (2-tailed) of 0,00 (p<0,05). The
effect size of inquiry learning model on learning result is -0,529 (28%) which is
categorize as big effect

Keywords: Inquiry learning model, learning result, mathematic subject.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan
berkah – Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD Pada Muatan Pelajaran Matematika tentang Pembulatan dalam
Pengukuran” ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati dan rasa
syukur, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Christiyanti Aprinasturi, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran,
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan sabar,
6. Segenap dosen dan staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma
7. Salamun, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Gambiranom yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Gambiranom
8. Wakidi, S.Pd. guru kelas IV A SD Negeri Gambiranom yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV A.
9. Nurngatik, S.Pd. guru kelas IV B SD Negeri Gambiranom yang juga telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV B.
10. Siswa Kelas IV A dan Kelas IV B SD Negeri Gambiranom yang telah
bekerjasama dan bersedia menjadi subjek penelitian
11. Kedua orangtua, Surawan dan Sriyanti yang selalu memberikan dukungan
dan doa

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun telah banyak
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Peneliti juga berharap semoga karya ilmiah ini berguna bagi semua
pihak yang membacanya.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
1.5 Definisi Operasional ....................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................... 10
2.1.1 Teori – teori yang Mendukung ....................................................... 10
2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak ............................................................. 10
2.1.1.2 Hasil Belajar .................................................................................. 14
2.1.1.3 Model Pembelajaran ........................................................................ 15
2.1.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 16
2.1.1.5 Matematika .................................................................................... 20
2.1.1.6 Materi Pembelajaran ....................................................................... 22
2.1.1.7 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 26
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 30
2.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 32
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 32
3.2 Setting Penelitian ........................................................................... 33
3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 33
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 34
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 34
3.3.1 Populasi ......................................................................................... 34
3.3.2 Sampel ........................................................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................... 40
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 43
3.7.1 Validitas Instrumen ........................................................................ 43
3.7.2 Reliabilitas ..................................................................................... 46
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 48

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.8.1 Uji Asumsi ..................................................................................... 48


3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data ....................................................... 48
3.8.1.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 49
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan .................................................................. 50
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ................................................... 50
3.8.2.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest ......................................................... 51
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ..................................................................... 52
3.8.3.1 Uji Korelasi .................................................................................... 52
3.8.3.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest ................................................ 53
3.8.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ...................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 56
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 56
4.1.1 Implementasi Penelitian ................................................................. 56
4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran ............................................ 56
4.1.2 Uji Asumsi ..................................................................................... 59
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data ....................................................... 59
4.1.2.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 60
4.1.3 Uji Pengaruh Perlakuan ................................................................... 61
4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ................................................... 61
4.1.3.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest ......................................................... 62
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut ..................................................................... 63
4.1.4.1 Uji Korelasi .................................................................................... 63
4.1.4.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest ................................................ 64
4.1.4.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ...................................... 65
4.2 Pembahasan ................................................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 72
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 72
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 72
5.3 Saran .............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74
LAMPIRAN ............................................................................................... 77
CURRICULUM VITAE ............................................................................ 148

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Antar Satuan Panjang ................................................. 22


Gambar 2.2 Alat Pengukuran Panjang ............................................................ 22
Gambar 2.3 Hubungan Antar Satuan Berat ..................................................... 23
Gambar 2.4 Alat Pengukuran Berat ................................................................ 24
Gambar 2.5 Contoh Pengukuran Panjang ....................................................... 25
Gambar 2.6 Contoh Pengukuran Berat ........................................................... 26
Gambar 2.7 Bagan Penelitian yang Relevan 1 ................................................... 29
Gambar 3.1 Desain Penelitian 1 ........................................................................ 32
Gambar 3.2 Desain Pengaruh Perlakuan 1 ........................................................ 33
Gambar 3.3 Pemetaan Variabel Penelitian 1 ...................................................... 37
Gambar 3.4 Rumus Perhitungan Peningkatan 1 ................................................. 53
Gambar 3.5 Rumus Uji besar Pengaruh Data Normal 1 ..................................... 54
Gambar 3.6 Rumus Uji Besar Pengaruh Data Tidak Normal 1 .......................... 54

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Selisih Skor Kelompok Kontrol dan Kelompok


Eksperimen 1 .................................................................................. 63
Grafik 4.2 Perbandingan Peningkatan Rerata Skor Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ................................................................... 65

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data 1............................................................. 34


Tabel 3.2 Pengumpulan Data 1 ....................................................................... 39
Tabel 3.3 Kisi - Kisi Soal 1 ............................................................................ 41
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru 1 ........................................................ 42
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa 1 ........................................................ 42
Tabel 3.6 Lembar Observasi ........................................................................ 42
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pretest 1 .................................................... 45
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1 ................................................. 46
Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Reliabilitas 1 .................................................... 47
Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Instrumen 1 ........................................................ 48
Tabel 3.11 Kriteria Effect Size ......................................................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 59
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Skor Pretest ........................................................ 60
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Skor Pretest ............................................................ 61
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest ..................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi ......................................................................... 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest –Posttest ................................. 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Effect Size Keseluruhan.................................................... 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Effect Size Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen ................................................................................... 66

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 78


Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol ....................................................... 79
Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen ................................................. 81
Lampiran 1.4 RPP Kelompok Kontrol ............................................................ 83
Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen ..................................................... 96
Lampiran 1.6 Lembar Kerja Kelompok Eksperimen ....................................... 110
Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian ................................................................. 111
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban ......................................................................... 114
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement ................................ 116
Lampiran 3.1 Hasil Perhitungan Validitas ...................................................... 124
Lampiran 3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas .................................................. 128
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara ..................................................................... 129
Lampiran 3.4 Hasil Observasi ........................................................................ 131
Lampiran 3.5 Lembar Keterbacaan ............................................................... 132
Lampiran 4.1 Tabulasi Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ...................... 135
Lampiran 4.2 Tabulasi Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ................ 136
Lampiran 4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 137
Lampiran 4.4 Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 138
Lampiran 4.5 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................... 140
Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Pretest dan Posttest ........................................ 141
Lampiran 4.7 Hasil Uji Korelasi..................................................................... 142
Lampiran 4.8 Perhitungan Peningkatan Pretest ke Posttest ............................ 143
Lampiran 4.9 Perhitungan Effect Size ............................................................. 145
Lampiran 5.1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 146
Lampiran 5.2 Foto – Foto Kegiatan ................................................................. 147

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pendidikan adalah rangkaian tindakan sistematik, berurutan, dan

terencana yang terdiri dari dua operasi utama yaitu pengajaran dan pembelajaran,

serta membentuk siklus tak terputus antara pengajar dan peserta didik yang sama

– sama melakukan kegiatan belajar dengan hasil berupa perubahan perilaku yang

dikehendaki oleh ke dua belah pihak (Bastable, 2002: 8). Proses pendidikan

disesuaikan dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta

didik (Permendikbud No. 67 Tahun 2013: 5). Proses pendidikan dapat terjadi

dalam pergaulan biasa atau pergaulan antara orang dewasa dengan orang muda,

dapat pula terjadi secara sengaja untuk menghasilkan kesinambungan sosial (John

Dewey dalam Saifuddin, 2014: 168). Proses pendidikan seperti yang ada di

sekolah terdapat suatu pergaulan antara orang dewasa dengan orang muda yang

berupa kegiatan belajar – mengajar antara guru dan siswa.

Siswa berperan untuk mengembangkan dirinya dengan bimbingan guru

dalam kegiatan belajar - mengajar di sekolah, sedangkan guru berperan untuk

menciptakan kondisi yang dapat memaksimalkan kegiatan belajar - mengajar

yang dilakukan (Gulo, 2008: 23). Keberadaan guru dalam kegiatan belajar di

sekolah sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam pengembangan

potensi yang dicerminkan pada hasil belajar yang baik. Langeveld dalam Suardi

(2015: 184) mengatakan bahwa hasil belajar ditandai oleh adanya perubahan

perilaku anak yang melakukan kegiatan belajar sebagai optimalisasi potensi yang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dimiliki oleh anak. Hasil belajar akan menciptakan perubahan – perubahan

tertentu pada siswa, seperti siswa mendapatkan pengetahuan baru dalam hidupnya

dari siswa yang tidak mengetahui menjadi mengetahui, yang tidak bisa menjadi

bisa, dan seterusnya. Pelaku pendidikan yang memiliki pengaruh langsung

terhadap hasil belajar siswa di kelas adalah guru.

Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran di kelas sangat

menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar. Guru diharapkan

tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dalam bentuk „jadi‟, akan tetapi

mampu menciptakan kondisi belajar yang mengembangkan kemampuan berpikir

serta potensi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan baik dari

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Riyana (2012: 102) mengatakan bahwa

pembelajaran yang baik bukan hanya menyampaikan materi agar dikuasai siswa,

tetapi juga mengajak siswa agar belajar secara mandiri dan terlibat aktif. Oleh

karena itu, guru harus menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada

siswa, sehingga siswa tidak hanya mendengarkan informasi dari guru saja, namun

juga mengembangkan kemampuan kognitifnya. Agar pembelajaran berpusat pada

siswa, ada beberapa kecakapan dasar penunjang yang harus menjadi kemampuan

yang melekat pada diri siswa, yaitu kemampuan bertanya, kemampuan pemecahan

masalah, dan kemampuan berkomunikasi (Suparno, dkk, 2002: 42 – 43). Peran

guru sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan potensi yang ada

di dalam diri siswa terhadap seluruh muatan pelajaran yang diajarkan sesuai

dengan tingkat psikologis serta kematangan fisik siswa.

Salah satu muatan pelajaran di sekolah adalah matematika. Riedesel

(dalam Supatmono, 2009: 7) mengatakan bahwa matematika adalah kumpulan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kebenaran dan aturan yang bukan sekedar berhitung, namun juga sebuah bahasa,

kegiatan pembangkitan dan pemecahan masalah, cara berpikir dan alat berpikir,

kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan. Cornelius (dalam

Mulyono, 1999: 37) mengatakan ada beberapa alasan perlunya belajar

matematika, yakni karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan

masalah kehidupan sehari-hari, mengembangkan kreaktivitas dan meningkatkan

kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Muatan pelajaran matematika sangat penting bagi kehidupan sehari – hari,

sehingga matematika dipelajari di semua jenjang pendidikan, termasuk di Sekolah

Dasar. Ruang lingkup matematika yang dipelajari di sekolah meliputi bilangan,

pengukuran, penaksiran, pembulatan, geometri, statistik, dan peluang. Tujuan

muatan pelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar adalah

mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan di dalam kehidupan

melalui latihan bertindak dengan pemikiran secara logis, kritis, rasional, efiesien,

dan efektif (Puskur, 2002: 9). Siswa diharapkan dapat mengggunakan pola pikir

dalam kehidupan sehari – hari dan mempelajari pengetahuan yang menekankan

nalar.

Proses pembelajaran matematika harus menekankan siswa sebagai

manusia yang memiliki potensi untuk belajar agar kemampuannya berkembang,

terlibat secara aktif dalam pencarian dan pembentukan pengetahuan mereka

sendiri (Dini, 2014: 1). Selanjutnya Nugroho (2016: 80) mengatakan bahwa siswa

seharusnya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya dan melakukan aktivitas dalam pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika diharapkan mengajak siswa untuk terlibat dalam

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kegiatan belajar yang dilakukan dan guru memiliki peran sebagai fasilitator dan

motivator dalam pembelajaran tersebut.

Matematika memiliki manfaat dalam memecahkan berbagai masalah

dalam kehidupan sehari – hari dan dibutuhkan hampir pada semua aspek

kehidupan, namun dikatakan Manis (2010: 51) bahwa matematika merupakan

salah satu muatan pelajaran yang cenderung sulit dan menakutkan bagi siswa.

Sedangkan, pembelajaran matematika biasanya dilakukan guru hanya dengan

model pembelajaran konvensional atau ceramah dan memberikan materi kepada

siswa dalam bentuk jadi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 2 November

2017, siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom seringkali mengalami kesulitan

dalam mempelajari matematika, padahal pada saat observasi di kelas siswa

cenderung diam. Muatan pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri

Gambiranom mematok KKM dengan nilai 72, namun berdasarkan hasil nilai

sebuah tes yang dikerjakan siswa kelas IV masih banyak siswa yang belum

mencapai nilai KKM yang di tentukan tersebut. Rata – rata nilai kelas IV pada tes

tersebut adalah 68, artinya dengan rata – rata nilai kelas tersebut, kelas IV belum

mencapai KKM yang telah ditentukan. Selain itu, rata – rata nilai muatan

pelajaran matematika lebih rendah dari rata – rata nilai pada muatan pelajaran

lain, misalnya rata – rata nilai kelas pada muatan pelajaran Pendidikan Agama

adalah 77 dan muatan pelajaran Penjaskes adalah 78.

Guru kelas IV SD Negeri Gambiranom menggunakan model pembelajaran

konvensional atau ceramah untuk menyampaikan materi. Selain menggunakan

model konvensional guru kelas IV SD Negeri Gambiranom mengatakan bahwa

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam melakukan pembelajaran berpatokan pada buku pegangan yang diberikan

dari pemerintah, saat di buku tersebut sulit untuk dilakukan, maka guru akan

mengambil model konvensional yang dianggap lebih efektif menjalankan

pembelajaran. Kondisi saat pembelajaran berlangsung, siswa jarang bertanya

setelah guru menyelesaikan penjelasan dari materi yang dipelajari. Siswa

menunjukkan sikap yang diam dan mendengarkan penjelasan dari guru, akan

tetapi menurut informasi dari guru kelas, pada saat diminta untuk mengerjakan

soal latihan masih banyak siswa menuliskan jawaban yang salah.

Berdasarkan teori Piaget (dalam Yunus, 2014: 126), siswa kelas IV yang

berumur antara 9 hingga 10 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret.

Pada tahap ini siswa sudah dapat menggunakan logika, namun masih terikat

dengan objek konkret yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran seharusnya siswa diberikan kesempatan belajar dengan

menggunakan benda – benda di lingkungannya untuk mempengaruhi hasil belajar

siswa. Selain itu teori Vygotsky, siswa perlu diberikan dukungan atau bantuan

dari guru maupun teman sebaya dalam proses belajarnya secara bertahap hingga

dapat belajar secara mandiri dan memaksimalkan perkembangan kognitifnya.

Model pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh yang

berbeda pula pada hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang

menggunakan benda konkret di lingkungan sekitar adalah model pembelajaran

inkuiri. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan

(Hamdayama, 2016: 132). Model pembelajaran inkuiri menempatkan guru

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai fasilitator dan motivator yang berperan memberi pelayanan dan dukungan

untuk memudahkan siswa dalam belajar. Keunggulan model pembelajaran inkuiri

yaitu siswa mampu mengerti konsep – konsep dasar, mampu menggunakan

ingatan untuk ditransfer pada situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa

berpikir intuitif dan merumuskan hipotesa, memberikan kepuasan secara intrinsik,

serta merangsang siswa untuk terus belajar (Bruner dalam Trianto, 2009: 167).

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri dalam mengatasi masalah

pembelajaran di kelas telah banyak dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan

oleh Sochibin, Dwijananti, & Marwoto (2009) menunjukkan bahwa model

pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan

menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD. Selanjutnya

penelitian yang dilakukan oleh Rustini (2009) menunjukkan bahwa model

pembelajaran inkuiri berhasil dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran

IPS siswa sekolah dasar.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, kajian mengenai model pembelajaran

inkuiri sangat bagus untuk pembelajaran siswa sekolah dasar. Model

pembelajaran inkuiri memiliki tahapan secara terperinci yang membedakannya

dengan model pembelajaran lain untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa

terhadap sesuatu dan mendorongnya untuk menemukan sendiri pengetahuannya

melalui aktivitas belajar. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji kembali apakah

model pembelajaran inkuiri benar – benar memberikan pengaruh yang baik

terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom jika diterapkan pada

materi yang berbeda yaitu materi pembulatan hasil pengukuran dengan

membandingkan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional.

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh model pembelajaran inkuiri

pada hasil belajar kognitif pada materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan

berat ke satuan terdekat dalam pembelajaran matematika Kelas IV SD Negeri

Gambiranom tahun pelajaran 2017/2018. Materi pembelajaran yang digunakan

mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) 3.7 Menjelaskan dan melakukan

pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke satuan terdekat.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pembulatan

hasil pengukuran panjang dan berat dalam muatan pelajaran matematika

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi

pembulatan panjang dan berat dalam mata pelajaran matematika terhadap hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom Yogyakarta semester gasal tahun

ajaran 2017/2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut ini adalah manfaat penelitian dilihat dari beberapa sudut pandang:

1.4.1 Bagi Siswa

Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan suasana belajar yang

berbeda dari sebelumnya.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4.2 Bagi Guru

Guru menambah wawasan tentang model pembelajaran inkuiri dan

memberikan pandangan dalam mengelola situasi di dalam kelas selama

proses pembelajaran.

1.4.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sekolah untuk mempengaruhi kualitas

proses pembelajaran.

1.4.4 Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman baru dan wawasan bagi peneliti

dalam melakukan penelitian, khususnya menerapkan dan mencari

pengaruh model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran matematika.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah

mendapatkan pengalaman belajar melalui proses belajar.

1.5.2 Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar pada aspek kognitif (kemampuan

berpikir).

1.5.3 Model pembelajaran adalah langkah - langkah yang digunakan untuk

merencanakan pembelajaran agar tujuan dan kompetensi hasil belajar

dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

1.5.4 Model pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran

yang mendorong siswa untuk terlibat aktif dan berpikir secara kritis dalam

mencari dan menemukan sendiri suatu konsep dari sebuah masalah yang

dipertanyakan.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5.5 Matematika adalah salah satu bidang studi penting yang dipelajari di

semua jenjang pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan

berpikir subjeknya dan bermanfaat kehidupan sehari – hari.

1.5.6 Pembulatan adalah salah satu materi dalam muatan pelajaran matematika.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori – teori yang Mendukung

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak

Teori perkembangan anak yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teori perkembangan konstruktivisme dari Jean Piaget dan Vygotsky. Teori

tersebut digunakan karena memiliki kesesuaian dengan variabel penelitian. Teori

kontruktstivisme memahami kegiatan belajar sebagai kegiatan manusia untuk

menciptakan pengetahuan sendiri dengan cara mencoba memberi makna sesuai

dengan pengalamannya (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 164). Pengetahuan

seseorang tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru kepada para siswanya,

akan tetapi siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, berpikir, dan memberi

makna terhadap hal – hal yang dipelajarinya.

1. Teori Perkembangan Jean Piaget

Piaget menekankan perhatian pada keaktifan individu dalam membentuk

pengetahuan melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan

informasi baru dalam pikiran manusia. Sedangkan akomodasi adalah menyusun

kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi

tersebut dapat dipahami oleh seorang anak (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 167).

Anak secara individual membentuk pengetahuan dari berinteraksi dengan

pengalaman dan objek yang dihadapinya. Perkembangan kognitif terjadi ketika

ada ketidakseimbangan (disequilibrasi) (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 173).

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Apabila proses asimilasi individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan, maka terjadi ketidakseimbangan yang mendorong terjadinya

akomodasi dan perubahan kognitif.

Setiap individu mengalami tingkat – tingkat perkembangan intelektual

dalam pembelajaran. Proses perkembangan kognitif seorang anak mengikuti tahap

– tahap perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tingkat perkembangan

tersebut melalui empat tahap perkembangan kognitif. Setiap tahap perkembangan

ditandai dengan adanya kemampuan yang baru untuk memahami dunia menjadi

lebih kompleks (Djiwandono, 2002: 72). Empat tahap perkembangan kognitif

menurut Piaget, yaitu (Piaget dalam Yunus, 2014: 126) :

a. Tahap Sensorimotor (0 - 2 tahun)

Tahap sensorimotor merupakan pengalaman awal seorang anak akan

dunianya melalui gerak dan rasa, serta anak mulai belajar mengenai permanensi

obyek. Pada tahap ini struktur mental anak terfokus dalam objek yang nyata,

sehingga intelegensi anak didasarkan pada pengalaman sensor anak terhadap

lingkungan, seperti melihat, meraba, mendengar, membau, dan lain – lain.

b. Tahap Pra - Operasional (2 – 7 tahun)

Pada tahap pra – operasional mengalami pertumbuhan kognitif, akan tetapi

terbatas pada hal – hal yang dapat dilihat di dalam lingkungannya. Cara berfikir

anak pada tahap ini masih egosentris dan berpusat, ia akan sulit menerima

pendapat orang lain dan berkeyakinan bahwa apa yang mereka pikirkan juga

menjadi pikiran orang lain. Pada tahap ini anak dapat mengaitkan pengalaman

yang ada di lingkungan bermainnya dengan pengalaman pribadinya, anak belum

dapat membedakan antara fakta dan fantasi, anak telah mampu mengelompokkan

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

obyek yang memiliki suatu sifat tertentu, dan mulai mempresentasikan dunia

dengan kata – kata atau gambar.

c. Tahap Operasional Konkret (7 – 11 tahun)

Pada tahap ini anak mulai menunjukkan perkembangan berpikir secara

logis tentang kejadian – kejadian konkret. Anak dapat mengetahui simbol –

simbol matematis, namun belum dapat memahami sesuatu yang abstrak. Seorang

anak pada tahap operasional konkret dapat menggambarkan secara menyeluruh

mengenai ingatan, pengalaman, dan obyek yang dialami.

d. Tahap Operasional Formal (11 tahun – dewasa)

Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan

kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini anak telah mampu berpikir dengan

hipotesis, abstrak, dan logis. Anak sudah mampu menalar tanpa harus berhadapan

dengan obyek atau peristiwa yang berlangsung dan mampu menggunakan simbol,

ide, abstraksi,dan generalisasi.

Penelitian ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan tahap

perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa Sekolah Dasar (SD) kelas IV yang

berusia kira – kira 9 hingga 10 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada

usia tersebut anak sudah dapat berpikir logis, namun masih terikat dengan objek

konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Penting bagi guru untuk

memahami tahap – tahap perkembangan kognitif anak didiknya dengan

memberikan isi, metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai dengan

tahap perkembangannya. Pada siswa kelas IV, guru akan lebih baik melakukan

pembelajaran yang menggunakan objek konkret dari lingkungan sekitar siswa.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Teori Vygotsky

Vygotsky memandang bahwa belajar harus berlangsung pada kondisi

sosial, seperti adanya interaksi (Dahar, 2011: 152). Guru, teman sebaya, dan orang

tua termasuk dalam interaksi tersebut. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi

sosial dalam menginternalisasi pemahaman, masalah – masalah dan proses. Proses

belajar seorang anak dimulai ketika seorang anak dalam perkembangan zone

proximal yang diartikan sebagai suatu tingkatan seorang anak tidak dapat

melakukan sesuatu sendiri tetapi memerlukan bantuan kelompok atau orang

dewasa (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 175). Proses belajar seorang anak pada

zone proximal ini akan berkembang secara maksimal saat berinteraksi dengan

lingkungannya. Vygotsky membangi perkembangan kognitif seseorang menjadi 4

tahap yaitu 1) Preintellectual speech yang ditunjukkan dengan adanya proses

dasar biologis, 2) Naive pscychology yaitu ketika seorang anak menggali objek

konkret dalam dunia mereka, 3) Egocentric speech ketika seorang anak

melakukan percakapan tanpa peduli orang lain mendengarkan atau tidak, 4) Inner

speech yaitu ketika bahasa dapat memberikan arah perilakunya dalam

menyelesaikan suatu tugas (Vygotsky dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015: 178).

Perkembangan kognitif dalam proses belajar akan maksimal dengan adanya

scaffolding, yaitu bantuan kepada seorang anak dengan sedikit demi sedikit

mengurangi dukungan atau bantuan tersebut agar anak dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya (Vygotsky dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015: 178).

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV (usia antara 9 hingga 10

tahun) yang dalam pelaksanaan pembelajarannya perlu memperhatikan zona

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perkembangan proksimalnya. Guru dapat membimbing anak untuk melalui zone

proximal-nya yang didukung scaffolding dengan memberikan bantuan atau

dukungan secara berangsur – angsur dan mengurangi bantuan yang diberikannya

tersebut sedikit demi sedikit agar siswa dapat menyelesaikan masalah atau

tugasnya, artinya dalam pembelajaran guru bukan sebagai sumber belajar, namun

sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

2.1.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapatkan

pengalaman belajar (Sudjana, 2009: 22). Hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku yang didapatkan dari proses belajar (Kurniawan, 2014: 9). Sedangkan

Purwanto (2009: 45) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan dari

proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dari beberapa pendapat para

ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang

dimiliki seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui proses

belajar.

Hasil belajar menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Purwanto, 2009: 50). Menurut Bloom, (dalam Kurniawan, 2014: 10 – 14) hasil

belajar kognitif adalah hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir

atau intelektual. Hasil belajar kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan kreativitas. Pendapat serupa dikatakan

Purwanto (2009: 50) bahwa hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku pada

kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan otak yang di dimulai dengan

penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan, dan pengelolaan dalam

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

otak menjadi informasi, dan pemanggilan kembali informasi saat diperlukan

dalam penyelesaian masalah, maka perubahan perilaku juga terjadi di dalam otak

yang berupa kemampuan tertentu untuk menyelesaikan masalah.

Hasil belajar afektif berupa perubahan dalam aspek kemampuan

merasakan (Purwanto, 2009: 43). Ada 5 ranah afektif, yaitu: kepekaan, partisipasi,

penilaian, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Sedangkan hasil belajar

psikomotor yaitu berupa kemampuan gerak tertentu yang meliputi persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.

(Kurniawan, 2014: 12). Hasil belajar dapat dilihat dalam tiga aspek yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini membatasi pada hasil belajar kognitif di

mana hasil belajar tersebut berkaitan dengan kemampuan berpikir siswa.

2.1.1.3 Model Pembelajaran

Setiap pembelajaran yang dilakukan akan lebih efektif apabila

diselenggarakan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah

langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan dicapai dengan waktu yang efisien dan efektif

(Hamdayama, 2016: 132). Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

menjadi gambaran prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru

untuk merencanakan aktivitas belajar (Soekamto, dkk dalam Al – Tabany, 2014:

24). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa model pembelajaran ialah suatu pola

yang digunakan sebagai untuk menentukan perangkat – perangkat pembelajaran

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merencanakan bahan – bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di

kelas (Joyce & Weil dalam Rusman, 2013: 133).

Dari ke tiga ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model

pembelajaran adalah langkah - langkah yang digunakan untuk merencanakan

pembelajaran agar tujuan dan kompetensi hasil belajar dapat dicapai dengan

efektif dan efisien.

2.1.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri

1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Secara bahasa inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang berarti

penyelidikan atau menanyakan keterangan. Lebih lanjut lagi Al – Tabanny (2014:

77) mengatakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses yang

dilakukan untuk mencari dan memahami sesuatu. Penggunaan inkuiri sebagai

model pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, artinya

siswa memiliki peran yang penting dalam menentukan suasana belajar. Ahli lain

mengatakan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk

mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah (Hamdayama, 2016:

132). Selanjutnya, Shoimin (2014: 85) mengatakan bahwa model pembelajaran

inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan

siswa untuk memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep materi

berdasarkan masalah yang telah diajukan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang mendorong

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

siswa untuk terlibat aktif dan berpikir secara kritis dalam mencari dan

menemukan sendiri suatu konsep dari sebuah masalah yang dipertanyakan.

2. Prinsip – prinsip Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa untuk

mencari dan menemukan, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi dari

guru begitu saja, akan tetapi siswa menemukan sendiri inti dari materi yang

dipelajarinya. Berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang

menempatkan guru sebagai sumber belajar, model pembelajaran inkuiri

menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator. Ada 5 prinsip yang harus

diperhatikan dalam pembelajaran inkuiri, yaitu (Hamdayama, 2016: 133):

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Pembelajaran inkuiri memiliki tujuan utama dalam pengembangan

kemampuan berpikir, sehingga pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil

belajar saja, akan tetapi sekaligus pada proses belajar. Kriteria keberhasilan model

inkuiri dapat dilihat dari sejauh mana siswa beraktivitas dalam mencari dan

menemukan sebuah konsep.

b. Prinsip interaksi

Proses belajar pasti berkaitan dengan proses interaksi, baik interaksi antara

siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan. Prinsip interaksi

menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan atau pengatur dari interaksi

dalam pembelajaran dengan memberikan arahan kepada siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikirnya, artinya guru bukan sebagai satu –

satunya sumber belajar.

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Prinsip bertanya

Peran guru dalam pembelajaran inkuiri salah satunya adalah sebagai penanya

dalam setiap langkah inkuiri, sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap

pertanyaan merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh karena itu, guru perlu

mengetahui berbagai jenis bertanya.

d. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya sekedar mengingat sejumlah fakta, akan tetapi

pemanfaatan otak secara maksimal.

e. Prinsip keterbukaan

Siswa diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan

perkembangan logika dan nalarnya. Tugas guru menyediakan ruang untuk

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan hipotesis dan

membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan secara terbuka.

3. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri sangat disarankan

untuk pembelajaran pada kurikulum 2013, karena memiliki beberapa keunggulan

(Al-Tabany, 2014: 82), yaitu

a. Pembelajaran inkuiri menekankan pada pengembangan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik secara seimbang.

b. Pembelajaran inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai

dengan gaya belajar masing – masing siswa.

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Pembelajaran inkuiri sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern

yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku,

karena adanya pengalaman.

d. Dapat memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata –

rata.

4. Langkah – langkah Model Pembelajaran Inkuiri

Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri,

dapat diperoleh melalui enam langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan

kesimpulan (Hamdayama, 2016: 134).

a. Orientasi

Pada langkah ini guru mengondisikan siswa agar siap melakukan proses

pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi adalah

menyampaikan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan

pokok – pokok kegiatan dan pentingnya kegiatan belajar.

b. Merumuskan masalah

Pada langkah ini, siswa dihadapkan pada suatu persoalan yang membuatnya

berpikir untuk memecahkan teka – teki suatu masalah. Setiap teka - teki pasti

memiliki jawaban dan pada langkah merumuskan masalah ini siswa didorong

untuk untuk mencari jawaban yang tepat melalui pengalaman.

c. Mengajukan hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah pertanyaan atau

permasalahan. Salah satu cara guru untuk mengembangkan kemampuan

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada

siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau memikirkan kemungkinan

jawaban dari suatu permasalahan.

d. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data merupakan kegiatan mencari informasi yang dibutuhkan

untuk mengkaji hipotesis yang telah diajukan.

e. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh saat mengumpulkan

data.Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional,

sehingga kebenaran jawaban didukung oleh data yang ditemukan.

f. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan penemuan

berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

2.1.1.5 Matematika

Matematika dipandang sebagai pelayan sekaligus ratu bagi ilmu

pengetahuan lain, dengan kata lain matematika merupakan ilmu yang mendasari

dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain (Supatmono, 2009: 8). Pendapat

ahli lain mengatakan bahwa matematika adalah alat untuk mengembangkan cara

berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari serta menunjang

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Offirstson, 2014: 01). Sedangkan

Fatimah (2009: 8) mengatakan bahwa matematika merupakan salah satu

pengetahuan yang bermanfaat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan serta

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aktivitas sehari – hari manusia yang penting untuk kehidupan saat ini maupun

masa depan.

Dari pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika

merupakan salah satu bidang studi penting yang dipelajari di semua jenjang

pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir subjeknya dan

bermanfaat kehidupan sehari – hari. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar

bertujuan untuk melatih cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan

konsisten. Muatan pelajaran Matematika perlu diberikan kepada siswa, termasuk

pada sekolah dasar untuk membekali siswa berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif (Sumantoro dkk, 2007: 18).

Kompetensi atau kemampuan umum dalam pembelajaran matematika di

Sekolah Dasar untuk pandangan dalam mencapai tujuan adalah sebagai berikut

(Kemendikbud, 2013: 79):

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,

dan operasi hitung campuran.

2. Menentukan sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang sederhana, serta

penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

4. Menggunakan pengukuran, yaitu satuan, kesetaraan antar satuan, dan

penaksiran, serta pembulatan pengukuran.

5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, yaitu ukuran tertinggi,

terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan data.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1.6 Materi Pembelajaran

Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan satuan

pembanding yang telah ditentukan dan dapat berupa pengukuran panjang, luas,

volume, berat, waktu, dan jumlah (Wahyono, 2009: 68). Penelitian ini

berdasarkan kompetensi dasar muatan pelajaran Matematika kelas IV yaitu 3.7

Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke

satuan terdekat.

1. Hubungan Antar Satuan Panjang

Satuan panjang adalah kilometer (km), dekameter (dam), hektometer (hm),

meter (m), centimeter (cm), desimeter (dm), dan milimeter (mm). Gambar 2.1

merupakan gambar hubungan antar satuan panjang.

Gambar 2.1 Hubungan Antar Satuan Panjang 1

(Sumber: Pratiwi, 2015: 66)

Ada berbagai jenis alat pengukuran panjang, contohnya adalah meteran

pita, penggaris, dan meteran rol kecil.

Gambar 2.2 Alat Pengukuran Panjang1

(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 93)

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cara mengukur panjang benda dengan penggaris adalah sebagai berikut ini:

a. Sejajarkan benda yang akan diukur panjangnya dengan penggaris.

b. Pastikan ada salah satu ujung benda sejajar dengan angka nol (0) pada

penggaris.

c. Perhatikan ujung lainnya pada benda. Bilangan yang sejajar dengan ujung

benda merupakan panjang dari benda tersebut.

2. Hubungan Antar Satuan Berat

Satuan berat ada kilogram (kg), dekagram (dag), hektogram (hg), gram (g),

centigram (cg), dan miligram (mg). Selain itu, satuan berat juga ada kwintal dan

ton. 1 kwintal setara dengan 100kg dan 1 ton setara dengan 1000 kg. Gambar 2.3

adalah hubungan antar satuan berat.

Gambar 2.3 Hubungan antar Satuan Berat 1

(Sumber: Pratiwi, 2015: 66)

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur berat disebut dengan

timbangan. Timbangan memiliki beberapa jenis di antaranya adalah timbangan

buah, timbangan berat, dan timbangan perhiasan.

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.4 Alat Pengukuran Berat1


(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 95)

Hasil pengukuran panjang dan berat tidak selalu tepat pada bilangan

bulat tertentu, oleh karena itu dapat dilakukan pembulatan. Pembulatan adalah

sebuah proses untuk memperkirakan angka ke angka terdekat dengan menambah

atau mengurangi cacah bilangan yang nilainya hampir sama (Molina, 2012: 47).

Tujuan melakukan pembulatan adalah untuk menyederhanakan penyajian data

agar lebih mudah digunakan (Marsigit, 2008: 84). Pembulatan dapat dilakukan ke

satuan, puluhan, ratusan, atau ribuan terdekat. Hal yang perlu diperhatikan dalam

melakukan pembulatan adalah nilai tempat bilangan tersebut. Ada beberapa aturan

dasar untuk melakukan pembulatan, yaitu (Mustaqim & Astuty, 2008: 34):

1. Untuk melakukan pembulatan ke satuan terdekat, maka perhatikan angka

desimal di belakang koma. Jika satu angka di belakang koma kurang dari 5,

maka bilangan tersebut dibulatkan ke bawah, angka di depan koma tetap, dan

angka di belakang koma dihilangkan. Sedangkan, jika satu angka di belakang

koma lebih dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas, angka di depan

koma bertambah 1 dan angka dibelakang koma dihilangkan.

2. Untuk melakuan pembulatan ke puluhan terdekat, maka yang perlu

diperhatikan adalah angka satuannya. Jika angka satuan kurang dari 5, maka

bilangan tersebut dibulatkan ke bawah, artinya angka satuan tersebut menjadi

0, dan angka puluhan tetap. Sedangkan, jika angka satuannya lebih dari 5,

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas, angka satuan menjadi 10, artinya

angka puluhan bertambah 1.

3. Untuk melakukan pembulatan ke ratusan terdekat, maka yang perlu

diperhatikan adalah angka puluhannya. Jika nilai angka puluhan kurang dari

50, maka dibulatkan ke bawah, angka puluhan menjadi 0, dan angka ratusan

tetap. Sedangkan, jika angka puluhan nilainya lebih banyak atau sama dengan

50, maka dibulatkan ke atas, angka puluhan menjadi 100, dan angka ratusan

bertambah 1.

Pembulatan hasil pengukuran baik pengukuran panjang maupun berat

mengikuti aturan pembulatan bilangan. Misalnya hasil pengukuran panjang pada

sebuah balok berikut:

Gambar 2.5 Contoh Pengukuran Panjang 1

(Sumber: Fajariyah & Triratnawati, 2008: 98)

Balok pada Gambar 2.5 di atas memiliki panjang 11,3 cm atau 11 cm

lebih 3 mm. 11,3 cm lebih dekat ke 11 cm dibandingkan ke 12 cm, maka dapat

dilakukan pembulatan ke satuan terdekat dengan pembulatan ke bawah, sehingga

panjang balok tersebut dibulatkan menjadi 11 cm.

Begitu juga dengan pembulatan hasil pengukuran panjang, pada hasil

pengukuran berat juga dapat dilakukan pembulatan, seperti contoh hasil

pengukuran pada Gambar 2.6 dapat dibulatkan ke satuan terdekat.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.6 Contoh Pengukuran Berat 1

(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 100)

Hasil pengukuran berat satu karung beras dengan timbangan pada

Gambar 2.6 adalah 14, 8 kg atau 14 kg lebih 8 hg. Hasil pengukuran berat sebesar

14,8 kg lebih dekat ke 15 kg dibandingkan dengan ke 14 kg. Oleh karena itu, berat

beras sebesar 14,8 kg tersebut dibulatkan ke atas, sehingga pembulatan hasil

pengukuran berat beras tersebut adalah 15 kg.

2.1.1.7 Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian tentang Model Pembelajaran Inkuiri

Sochibin, Dwijananti, dan Marwoto (2009) melakukan penelitian tentang

model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan

berpikir kritis siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap pokok bahasan air dan sifatnya,

serta mengetahui pertumbuhan dan perkembangan keterampilan berpikir kritis

siswa kelas IV SD N Sekaran 01 Gunungpati Semarang semester gasal pada tahun

ajaran 2008/2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan

metode pengumpulan data berupa dokumentasi, tes, dan observasi. Data hasil

pemahaman konsep diperoleh dengan mengadakan tes setelah selesai

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran baik siklus I maupun siklus II, sedangkan untuk data keterampilan

berpikir kritis diadakan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuh kembangkan

keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD pada pokok bahasan air dan

sifatnya.

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri juga dilakukan oleh

Rustini (2009). Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas belajar

dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD. Penelitian ini memberikan alternatif

model yang berorientasi pada model pembelajaran yang dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Penelitian ini mengacu pada prosedur Kemmis Targant

dalam bentuk siklus. Hasil penelitian ini adalah model inkuiri dapat

mengembangkan aktivitas belajar siswa sehingga proses dan hasil belajar menjadi

lebih baik. Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran inkuiri cukup efektif

untuk meningkatkan kualitas proses belajar siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini

merekomendasikan model pembelajaran inkuiri sebagai model pembelajaran

untuk kegiatan belajar yang menantang dan menyenangkan, melatih dalam

pemecahan masalah, rasa ingin tahu, dan motivasi belajar siswa lebih tertantang

dan lebih aktif dalam kegiatan belajar.

2. Penelitian tentang Hasil Belajar

Sunilawati, Dantes, dan Candiasa (2013) melakukan penelitian tentang

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

matematika siswa kelas IV ditinjau dari kemampuan numerik siswa. Populasi dari

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Desa Darmasaba Kecamatan Abiansemal,

Kabupaten Badung tahun ajaran 2012/2013, dengan sampel sebanyak 68 siswa.

Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data kemampuan

numerik dan hasil belajar matematika menggunakan tes dan di analisis dengan

analisis ANOVA dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berdampak baik

secara signifikan terhadap hasil belajar matematika.

Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Suhendri dan Mardalena

(2010) mengenai pengaruh metode pembelajaran problem solving terhadap hasil

belajar matematika ditinjau dari kemandirian belajar. Populasi dalam penelitian

ini sebanyak 46 siswa SDIT Amal Mulia, Depok, Jawa Barat. Sedangkan jumlah

sampel dalam penelitian sebanyak 40 siswa yang terdiri dari kelas V-A (kelas

eksperimen) sebanyak 20 siswa dan kelas V-B (kelas kontrol) sebanyak 20 siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan teknik uji

hipotesis penelitian yang digunakan adalah ANOVA dua jalur dengan faktorial 2

x 2. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi metode

pembelajaran problem solving dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar

matematika. Berdasarkan hasil penelitian ini, diupayakan agar guru dalam

pembelajaran matematika menerapkan metode pembelajaran problem solving dan

berupaya meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Penelitian yang relevan berguna untuk mencari persamaan dan perbedaan,

serta membandingkan antara penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan

penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran inkuiri dapat memberikan pengaruh

baik pada variabel yang diteliti. Dari penelitian tersebut belum ada penelitian

tentang pengaruh penggunaan model inkuiri terhadap hasil belajar matematika.

Oleh karena itu, perlu adanya penelitian terhadap pengaruh model pembelajaran

inkuiri terhadap hasil belajar matematika di Sekolah Dasar, sehingga peneliti

tertarik untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil

belajar matematika tentang materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan

berat.

3. Bagan Penelitian yang Relevan

Gambar 2.7 Bagan Penelitian yang Relevan 1

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2 Kerangka Berpikir

Sekolah merupakan wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

siswa melalui proses pendidikan yang terjadi di dalamnya. Siswa Sekolah Dasar

kelas IV termasuk dalam periode operasional konkret di mana anak belajar

menggunakan alat indera dari benda konkret yang ada di sekitar mereka. Banyak

siswa yang menganggap muatan pelajaran matematika merupakan pelajaran yang

membingungkan. Sementara itu, guru menggunakan model pembelajaran yang

konvensional seperti hanya sekedar memberikan materi tanpa memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, hal

tersebut memiliki dampak kurang baik pada hasil belajar siswa. Peneliti

menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk memecahkan masalah tersebut,

karena model pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai bagian penting

dari proses belajar dan mengajak mereka untuk terlibat aktif dalam setiap proses

di dalamnya. Siswa akan memecahkan masalah melalui penyelidikan untuk

menemukan prinsip dan konsep tentang apa yang sedang dipelajari melalui model

pembelajaran inkuiri. Keterlibatan siswa dalam proses belajar ini merupakan hal

penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa yang diwujudkan

dalam hasil belajar kognitif setelah siswa mengikuti serangkaian pembelajaran.

Pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat merupakan salah satu

materi pada muatan pelajaran matematika yang terkadang membuat siswa

bingung. Selama ini, guru lebih memilih menyampaikan materi pembulatan

dengan menggunakan ceramah. Penerapan suatu model pembelajaran yang

berbeda dalam suatu pembelajaran akan memberikan perngaruh yang berbeda

pula pada hasil yang akan dicapai. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran dengan model inkuiri yang dibandingkan dengan model

konvensional.

Model pembelajaran inkuiri dimulai dengan merumuskan masalah,

mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Siswa akan

merumuskan atau membuat pertanyaan berdasarkan kesulitan atau masalah

tentang materi yang akan dipelajari, membuat jawaban sementara, mengumpulkan

data untuk menguji hipotesis, dan mendeskripsikan penemuannya sendiri.

Penggunaan model pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk terlibat dalam

pembelajaran, artinya siswa tidak sekedar menerima pengetahuan dalam „bentuk

jadi‟ dari guru. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja, akan tetapi

siswa diberi kesempatan untuk mencoba belajar menemukan sendiri. Dengan

mencoba sendiri, siswa akan lebih mudah untuk menangkap materi yang

dipelajarinya sendiri, sehingga jika model pembelajaran tersebut diterapkan,

maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

2.3 Hipotesis Penelitian

Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas

IV SD Negeri Gambiranom Yogyakarta pada muatan pelajaran matematika materi

pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat tahun ajaran 2017 / 2018.

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe

nonequivalent control group design. Quasi experimental design adalah penelitian

eksperimental dengan menggunakan kelompok kontrol, namun tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel – variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2016: 77). Pemilihan kelompok

kontrol dan eksperimen tidak dilakukan secara acak / random. Penelitian ini

mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling convenience sampling.

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan diberi prettest dan

posttest. Kelas eksperimen merupakan kelas yang akan diberi perlakuan

(treatment) dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, sedangkan kelompok

kontrol tidak diberikan perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri. Untuk

mengetahui pengaruh dari perlakuan, peneliti memberikan posttest pada ke dua

kelompok.

Gambar 3.1 Desain Penelitian1

(Sumber: Sugiyono, 2016: 79)


Keterangan:

O1 = Rerata skor pretest pada kelompok eksperimen

O2 = Rerata skor posttest pada kelompok eksperimen

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

O3 = Rerata skor pretest pada kelompok kontrol

O4 = Rerata skor posttest pada kelompok kontrol

X = Perlakuan (treatment) penggunaan model inkuiri

Garis putus – putus pada gambar 3.1 menggambarkan bahwa cara

penentuan kelompok kontrol dan eksperimen tidak menggunakan cara random,

namun dengan menggunakan kelas yang sudah ada serta berfungsi sebagai

pemisah antara kelompok kontrol dan eksperimen. Pengaruh perlakuan dihitung

dengan tiga langkah (a) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok

eksperimen menghasilkan skor 1, (b) skor posttest dikurangi skor pretest pada

kelompok kontrol menghasilkan skor 2, dan (c) skor 1 dikurangi skor 2.

Gambar 3.2 Desain Pengaruh Perlakuan 1

(Sumber: Sugiyono, 2016: 79)

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Gambiranom

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017 / 2018. SD Negeri Gambiranom

beralamat di Manukan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. SD Negeri

Gambiranom memiliki 22 pegawai yang terbagi atas guru kelas, guru mata

pelajaran, guru ekstrakurikuler, karyawan. SD Negeri Gambiranom memiliki

337 siswa yang terbagi setiap kelas kurang lebih ada 30 siswa pada masing

masing kelas. SD Negeri Gambiranom Yogyakarta memiliki kelas yang berbentuk

paralel, masing masing tingkatan terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV A sebagai kelompok kontrol

dengan jumlah sebanyak 31 siswa dan kelas IV B sebagai kelompok eksperimen

dengan jumlah sebanyak 32 siswa.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

Waktu pelaksanaan perlakuan dan pengambilan data pretest dan posttest dimulai

tanggal 09 November hingga 17 November 2017. Pengambilan data penelitian

disesuaikan dengan jadwal penentuan waktu oleh masing – masing guru kelas

untuk memberikan materi sesuai dengan waktunya. Berikut jadwal pengambilan

data yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data 1

No Hari, Tanggal JP Keterangan


1 09 November 2017 1 x 35 menit Pretest kelompok kontrol
2 09 November 2017 2 x 35 menit Implementasi pembelajaran kelompok
kontrol
3 11 November 2017 1 x 35 menit Posttest kelompok kontrol
4 16 November 2017 2 x 35 menit Pretest kelompok eksperimen dan
implementasi kelompok eksperimen
5 17 November 2017 3 x 35 menit Implementasi kelompok eksperimen dan
posttest kelompok eksperimen

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek / subyek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016: 80). Pendapat dari ahli lain mengatakan

bahwa populasi merupakan sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian

(Siregar, 2010: 144). Sedangkan Setyosari (2010: 169) mengatakan bahwa

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

populasi merupakan keseluruhan dari kelompok yang akan diambil sampel.

Berdasarkan ke tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan dari suatu kelompok yang memiliki karakteristik tertentu yang

menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas IV SD Negeri Gambiranom pada tahun pelajaran 2017/2018 dari kelas IV A

dan IV B yang berjumlah 63 siswa, yang terdiri dari 31 siswa dari kelas IV A dan

32 siswa dari kelas IV B.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang

diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari

suatu populasi (Siregar, 2010: 144). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa sampel

adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi

(Sugiyono, 2016: 81). Berdasarkan ke dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa sampel merupakan bagian dari populasi untuk menentukan sifat atau ciri

dari suatu kelompok yang dipergunakan dalam penelitian. Sampel dalam

penelitian ini adalah kelas IVB sebagai kelompok eksperimen dan IVA sebagai

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, sedangkan

kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan menggunakan

model pembelajaran inkuiri, namun kelompok kontrol dilakukan dengan model

pembelajaran konvensional.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling dengan tipe convenience sampling. Darmawan (2013:

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151) mengatakan convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan kemudahan dimana anggota kelompok populasi yang

ditemui peneliti bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah atribut, sifat, atau nilai dari obyek yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016: 38). Sependapat dengan hal tersebut, Lusiana

(2015: 19) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dari ke dua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang memiliki

variasi dan ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Penelitian

ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel

terikat (dependen).

3.4.1 Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen (Sugiyono, 2016: 39). Sejalan dengan hal tersebut,

Situmorang (2010: 8) mengatakan bahwa variabel independen adalah

variabel yang dapat memengaruhi perubahan pada variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

inkuiri.

3.4.2 Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(Sugiyono, 2016: 39). Sejalan dengan hal tersebut, Situmorang (2010:7)

mengatakan bahwa variabel dependen atau dapat pula disebut variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika

mengenai pembulatan. Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 3.3.

Variabel Independen Variabel Dependen

Model Pembelajaran Inkuiri Hasil Belajar

Gambar 3.3 Pemetaan Variabel Penelitian 1

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan teknik tes

dan non tes. Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes tertulis kepada siswa

dalam bentuk uraian. Sedangkan teknik nontes dilakukan dengan wawancara dan

observasi.

1. Tes

Tes adalah alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus

dijawab dengan sengaja dalam rangka mengukur kemampuan dan hasil belajar

baik individu maupun kelompok (Masidjo, 1995: 39). Selanjutnya Kusumah

(2009: 78) mengungkapkan bahwa tes merupakan seperangkat rangsangan

(stimuli) yang diberikan kepada siswa dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban dan dijadikan penetapan skor angka. Sedangkan ahli lain mengatakan

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bahwa teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan serangkaian soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang

diperlukan datanya (Muharto&Ambarita, 2016: 86). Dari pendapat ke tiga ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu teknik pengumpulan data

dengan memberikan soal, tugas atau alat lain untuk mendapatkan jawaban dari

responden yang akan dijadikan penetapan skor angka untuk mengukur

kemampuan responden.

Teknik tes yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah tes

uraian sejumlah 8 soal yang diberikan sebagai pretest dan 7 soal sebagai posttest

pada kelompok kontrol dan eksperimen. Tes uraian adalah tes yang berupa

serangkaian pertanyaan yang jawabannya bersifat uraian atau pembahasan,

dengan tes ini akan terhidar dari kemungkinan spekulasi siswa dalam memberikan

jawaban (Zaim, 2016:81). Pretest merupakan pertanyaan yang diajukan untuk

mengetahui kemampuan dan pengetahuan awal siswa, sedangkan posttest adalah

pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa untuk mendalami pemahaman yang

sudah diterima siswa (Thomafi, 2007: 111). Pemberian soal pretest oleh peneliti

bertujuan untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan awal siswa. Setelah

memperoleh data pretest, kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan dengan

model pembelajaran inkuiri dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan

dengan model inkuiri. Selanjutnya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

diberikan posttest untuk mengukur ada tidaknya pengaruh dari pemberian

perlakuan pada ke dua kelompok. Proses pengumpulan data dilakukan selama dua

minggu untuk menghindari bias selama pelaksanaan penelitian (Krathwohl, 2004:

547). Pengumpulan data Pretest dan Postest dijelaskan dalam Tabel 3.2.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.2 Pengumpulan Data1

Kelompok Variabel Data


Kontrol Hasil belajar Matematika Skor pretest

Skor posttest

Eksperimen Skor pretest


Skor posttest

2. Non Tes

Teknik non tes dilakukan peneliti sebelum dilakukan pengumpulan data

melalui teknik tes, teknik pengumpulan data non tes pada penelitian ini digunakan

peneliti untuk mengetahui masalah yang terjadi di tempat penelitian. Berikut

adalah teknik pengumpulan data non test yang digunakan dalam penelitian:

a. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan secara

verbal kepada orang – orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau

penjelasan hal – hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan

permasalahan penelitian (Kunandar, 2008: 157). Ahli lain mengatakan bahwa

wawancara adalah proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab dengan responden menggunakan panduan wawancara (Siregar,

2010:130). Pengertian dari dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara

merupakan pertanyaan lisan yang diajukan peneliti untuk mengumpulkan

informasi atau data yang dibutuhkan.

Wawancara terbagi atas wawancara berstruktur dan tak berstruktur.

Wawancara berstruktur adalah pertanyaan – pertanyaan lisan yang disusun secara

terperinci (Siregar, 2010: 131). Sedangkan, wawancara tak berstruktur adalah

wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang ditanyakan Arikunto

(Siregar, 2010: 130). Wawancara tak berstruktur dilakukan dengan mengajukan

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

beberapa pertanyaan dengan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang

telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur

agar siswa dan guru dapat lebih santai menjawab pertanyaan. Wawancara tak

berstruktur digunakan untuk mengetahui informasi mengenai pendapat siswa

tentang muatan pelajaran matematika dan cara mengajar guru di kelas, serta

digunakan dalam melakukan wawancara dengan guru kelas.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data

dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek

penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran

secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut (Siregar, 2010: 134). Ahli

lain mengatakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam

penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah,

2009: 66). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data dengan mengamati keadaan

secara langsung. Peneliti melihat hasil tes siswa, lalu dibandingkan dengan KKM

dari muatan pelajaran yang telah ditentukan. Selain itu, peneliti mengamati

kondisi kelas ketika guru menggunakan model konvensional di dalam kelas.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian (Alfianika, 2016: 116). Sejalan dengan pendapat tersebut, Danim

dan Darwis (2002: 213) mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu

alat yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data. Instrumen penelitian

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan untuk mengumpulkan data-data yang akan digunakan peneliti dan

mengukur variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

1. Tes

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa

soal tes uraian. Soal tes uraian diambil dari materi Matematika kelas IV yaitu

pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat pada kompetensi dasar 3.7

Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke

satuan terdekat. Soal tes uraian yang digunakan berjumlah 8 soal pretest dan 7

posttest. Kisi – kisi soal yang akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.3. dan

rubrik penilaian yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 2.3.

Tabel 3.3 Kisi - Kisi Soal 1

Kompetensi Dasar Indikator Pretest Postest


Jumlah Nomor Jumlah Nomor
Soal soal Soal Soal
3.7.1 Mengidentifikasi cara 1 1 2 1,2
3.7 Menjelaskan dan
pembulatan ke atas dari hasil
melakukan
pengukuran
pembulatan hasil
3.7.2 Mengidentifikasi cara 3 2,3,4 2 3,4
pengukuran panjang
pembulatan ke bawah dari
dan berat ke satuan
hasil pengukuran panjang
terdekat
3.7.3 Melakukan 1 8 1 7
pengukuran pada benda di
sekitar kelas menggunakan
alat ukur dan melakukan
pembulatan pada hasil
pengukuran
3.7.4 Membandingkan 3 5,6,7 2 5,6
pembulatan hasil
pengukuran berat dan
panjang
Jumlah 8 7

2. Non Tes
Instrumen penelitian non tes yang digunakan peneliti berupa pedoman
wawancara dan lembar observasi untuk mengetahui masalah yang ada di tempat
penelitian. Instrumen ini digunakan sebelum pengumpulan data dengan tes.

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara yang dilaksanakan secara lisan dengan guru
kelas untuk mengetahui permasalahan yang ada di kelasnya. Sedangkan untuk
wawancara siswa digunakan untuk mengetahui masalah yang dapat
mempengaruhi belajar siswa di sekolah. Sebelum melakukan wawancara, peneliti
menyusun pedoman wawancara yang dapat dilihat pada Tabel 3.4 untuk
wawancara guru dan Tabel 3.5 untuk wawancara siswa yang ditunjuk yaitu siswa
dari kelas IV A dan siswa kelas IV B.

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru 1

No Pertanyaan
1 Bagaimana pembelajaran di kelas saat bapak menggunakan melakukan ceramah atau
menggunakan model pembelajaran konvensional?
2 Apakah masalah atau kesulitan yang dihadapi bapak saat mengajar muatan pelajaran
matematika?
3 Berapakah KKM pada muatan pelajaran matematika?
4 Apakah sebelumnya model pembelajaran inkuiri pernah diterapkan dalam
pembelajaran matematika?
5 Apakah bapak pernah menggunakan model pembelajaran inovatif lain selain inkuiri?

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa 1

No Pertanyaan
1 Apakah kamu menyukai matematika?
2 Jika kamu menyukainya, apa alasannya? / Jika kamu tidak menyukainya, apa alasannya?
3 Bagaimana cara gurumu mengajar pada muatan pelajaran matematika?

b. Lembar Observasi

Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi

dengan kisi – kisi sesuai dengan tabel 3.6.

Tabel 3.6 Lembar Observasi 1

No Aspek yang diamati


1 Model pembelajaran yang digunakan
2 Kondisi kelas saat pembelajaran
3 Hasil belajar siswa

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

3.7.1 Validitas Instrumen

Validitas merupakan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu

yang diinginkan diukur (Purwanto, 2009: 114). Sedangkan Siregar (2010: 162)

mengatakan bahwa validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it

succesfully measure the phenomenon). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa

validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Dari ke tiga pendapat ahli tersebut, maka

peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas merupakan taraf suatu tes yang

mengukur apa yang hendak diukur, sehingga suatu tes dapat dikatakan valid

apabila mengukur apa yang akan diukur. Pengukuran validitas disusun

berdasarkan materi pelajaran dari para ahli. The American Psychological

Association, the American Education Research Association, dan the National

Council on Measurement used in Education dalam Purwanto (2009:115)

mengelompokkan pengujian validitas menjadi tiga macam, yaitu validitas isi

(content validity), validitas kriteria (criterion validity), validitas konstruk

(construct validity).

1. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas yang dilakukan

terhadap isinya yang bertujuan untuk memastikan apakah setiap butir tes

mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2009: 120). Peneliti

melakukan validitas isi (content validity) dengan meminta pertimbangan ahli

(expert judgement) dengan mengajukan desain perangkat pembelajaran berupa

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RPP, lembar kerja, materi, rubrik penilaian dan soal pretest dan posttest kepada

ahli (expert judgement) yang meliputi dosen ahli dan guru. Validitas isi dalam

penelitian ini diperoleh dari pendapat tiga ahli, yaitu dosen mata kuliah

Matematika dan 2 guru Sekolah Dasar kelas atas. Selain itu, peneliti juga meminta

pertimbangan tiga ahli dalam penggunaan instrumen non tes dan diperoleh rerata

skor instrumen wawancara 91,6 dan observasi sebesar 94,4. Berdasarkan kriteria

yang telah dibuat sebelumnya rerata skor tersebut layak digunakan dengan

perbaikan kecil (Hasil penilaian expert judgement ada pada lampiran 2.3) .

2. Validitas Kriteria (Criterion – Related Validity)

Validitas kriteria (criterion related validity) adalah pengujian validitas yang

dilakukan dengan membandingan instrumen dengan kriteria tertentu (Purwanto,

2009: 125). Hasil pengukuran suatu tes yang akan diperiksa taraf validitasnya

diperbandingkan dengan suatu kriteria. Hasil perbandingan yang merupakan

koefisien validitas, dapat dihitung dengan menggunakan teknik statistik tertentu.

Peneliti melakukan validitas kriteria dengan menyebarkan instrumen tes

pada siswa yang telah mendapatkan materi tersebut di SD Negeri Perumnas

Condongcatur dengan pertimbangan sekolah tersebut memiliki kesamaan kriteria

dengan SD Negeri Gambiranom dalam hal letak sekolah yang berada di

kecamatan yang sama dan menerapkan kurikulum yang sama SD Negeri

Gambiranom. Selain itu, siswa SD Negeri Perumnas Condongcatur yang

mengerjakan soal tes tersebut termasuk dalam tahap operasional konkret. Peneliti

juga menyebarkan lembar keterbacaan pada siswa kelas IV SD Negeri Perumnas

Condongcatur untuk mengetahui apakah soal – soal yang akan digunakan dapat

dipahami oleh siswa atau tidak.

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Validitas Konstruksi atau Konsep (Concept or Construct Validity)

Validitas konstruksi atau validitas konsep adalah pengujian validitas yang

dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi –

kisinya (Purwanto, 2009: 128). Peneliti melakukan validitas konstruk dengan

meminta pertimbangan ahli (expert judgement) dalam menelaah kesesuaian

instrumen dengan kisi – kisi yang telah ditentukan. Selain itu, setelah butir soal

diujikan di SD Negeri Perumnas Condongcatur, data tersebut ditabulasikan

kemudian peneliti menghitung validitas konstruknya menggunakan rumus

korelasi dari Person dengan kriteria jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05atau rhitung >

rtabel, maka item tersebut valid. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 atau rhitung <

rtabel, maka item tersebut tidak valid. Perhitungan validitas konstruk dilakukan

dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan

tingkat kepercayaan 95%. Tabel 3.5 berikut merupakan hasil validitas soal pretest.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pretest 1

Tabel Hasil Uji Validitas Pretest


No. Pretest r hitung r tabel Keputusan
1 0,817 0,334 Valid
2 0,776 0,334 Valid
3 0,764 0,334 Valid
4 0,735 0,334 Valid
5 0,824 0,334 Valid
6 0,734 0,334 Valid
7 0,606 0,334 Valid
8 0,540 0,334 Valid
9 0,061 0,334 Tidak Valid
10 0,503 0,334 Valid
11 0,237 0,334 Tidak Valid

Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada 9 soal valid yaitu nomor 1,2,3,4,5,6,8

dan 10 dari kompetensi dasar pengetahuan (KD ke tiga) dan soal nomor 7 dibuat

berdasarkan indikator dari kompetensi dasar keterampilan (KD ke empat).

Sedangkan soal nomor 9 dan 11 tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam penelitian. Penelitian ini hanya berfokus pada kompetensi dasar

pengetahuan (KD ke tiga), sehingga soal yang digunakan untuk pretest diambil

dari kompetensi dasar pengetahuan dengan jumlah 8 soal valid, yaitu nomor

1,2,3,4,5,6,8 dan 10. Sedangkan pada soal posttest hasil uji validitasnya dapat

dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1

Tabel Hasil Uji Validitas Posttest


No. Posttest r hitung r tabel Keputusan
1 0,827 0,334 Valid
2 0,922 0,334 Valid
3 0,830 0,334 Valid
4 0,838 0,334 Valid
5 0,716 0,334 Valid
6 0,826 0,334 Valid
7 0,198 0,334 Tidak valid
8 0,711 0,334 Valid
9 0,099 0,334 Tidak valid
10 0,081 0,334 Tidak valid
11 0,676 0,334 Valid

Dari tabel uji validitas posttest tersebut dapat diketahui bahwa ada 9 soal

valid, namun dari ke sembilan soal tersebut, ada soal yang dibuat berdasarkan

indikator dari kompetensi dasar ke empat yaitu soal nomor 8, sehingga tidak

digunakan dalam penelitian, karena penelitian ini memiliki batasan pada

kompetensi dasar pengetahuan. Soal valid dari kompetensi dasar ke tiga yaitu soal

nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 11, sehingga ke tujuh soal tersebut yang akan

digunakan dalam penelitian. Sedangkan soal nomor 7, 9 dan nomor 10 tidak valid,

sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang digunakan untuk mengetahui

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

sama pula (Siregar, 2010: 173). Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan

instrumen penelitian dalam menilai apa yang dinilai (Sudjana, 2009: 16).

Realiabilitas berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya

dapat dipercaya, sehingga suatu tes dapat dikatakan dapat dipercaya apabila

memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten

(Purwanto, 2009:154). Dari ke tiga pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa reliabilitas adalah ketetapan untuk melihat hasil pengukuran yang

konsisten saat dilakukan pengukuran kembali. Uji reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui bagaimana konsistensi alat ukur maupun instrumen yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Cronbach‟s Alpha dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Bila r hitung > r tabel maka dapat dikatakan suatu tes reliabel (Purwanto,

2009:180). Santoso (dalam Siswanto, 2015: 70) juga mengatakan hal yang sama

bahwa suatu tes dapat dikatakan reliabel jika r alpha positif dan r alpha > r tabel (a

; n – 2). Koefisien korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995:209) adalah:

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Reliabilitas1


Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah

Peneliti menentukan reliabilitas dengan menggunakan soal tes uraian

yang telah diujikan ke SD lain dengan pertimbangan SD yang dipilih memiliki ciri

yang hampir sama dengan SD Negeri Gambiranom, kemudian menghitung

reliabilitas dari hasil yang dikerjakan oleh siswa yang telah mendapatkan materi

tersebut dan diperoleh hasil reliabilitas dengan bantuan IMB Statistics SPSS 22 for

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

windows, harga Sig. (2-tailed) 0,875 untuk soal pretest dan 0,920 untuk soal

posttest. Sedangkan harga r tabel dari n=35 adalah 0,334. Dari hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan untuk

pengambilan data penelitian.

Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Instrumen 1

Reliability Statistics
Pretest Posttest
Alpha Cronbach 0,875 0,920
N of Items 8 7
Kategori Tinggi Sangat tinggi

Berdasarkan tabel 3.10 diperoleh reliabilitas dengan nilai Alpha

Cronbach dari pretest sebesar 0,875 yang termasuk dalam kategori tinggi dan

posttest sebesar 0,920 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Instrumen

pretest dapat dikatan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah kegiatan setelah data penelitian terkumpul,

kegiatan yang dimaksud meliputi mengelompokkan data, mentabulasi data

berdasarkan variabel, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan (Purwoto, 2007:1). Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22 for windows.

3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas merupakan pengujian terhadap kenormalan distribusi data

(Santosa&Ashari, 2010:231). Uji normalitas digunakan dalam penelitian untuk

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengetahui data mendekati distribusi normal atau tidak (Santoso, 2010: 43). Uji

normalitas data dapat menggunakan kolmogorov – smirnov. Data yang diuji

normalitasnya adalah data skor prettest, posttest, dan selisih skor pretest -

posttest. Apabila distribusi data normal, maka teknik uji statistik berikutnya

adalah statistik parametrik Independent samples t – test. Sedangkan bila data

berdistribusi tidak normal, maka menggunakan statistik non parametrik Mann –

Whitney atau wilcoxon. Hipotesis uji normalitas yang digunakan adalah:

Hi : Ada deviasi dari normalitas

Hnull : Tidak ada deviasi dari normalitas

Pedoman pengambilan keputusan yang digunakan (Santoso, 2015: 201).:

1. Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya

ada deviasi normalitas atau data berdistribusi tidak normal.

2. Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya

tidak ada deviasi dari normalitas atau data berdistribusi normal.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian varian dan digunakan untuk

mengetahui ke dua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak

(Hamdi&Bahruddin, 2014: 119). Uji homogenitas digunakan untuk melihat

varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Alat yang digunakan untuk

menguji homogenitas data adalah Levene’s test. Pedoman untuk pengambilan

keputusan (Santoso, 2015: 202):

1. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas atau nilai sig.< 0,05, maka

data berasal dari populasi yang memiliki varians tidak sama.

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas atau nilai sig.> 0,05, maka

data berasal dari populasi yang memiliki varians sama.

3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan

3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal digunakan peneliti untuk mengetahui

apakah kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama dengan kelompok

eksperimen atau tidak. Data yang diuji adalah data hasil skor pretest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen diuji dengan analisis statistik parametrik

Independent samples t – test, apabila distribusi data normal. Sedangkan bila data

berdistribusi tidak normal, maka menggunakan statistik non parametrik Mann –

Whitney U – test (Santoso, 2015: 400). Hipotesis statistik yang digunakan dalam

uji perbedaan kemampuan awal adalah:

Hi : Kemampuan atara ke dua kelompok memang berbeda secara

signifikan

Hnull : Kemampuan antara ke dua kelompok tidak berbeda secara

signifikan

Dasar pengambilan keputusan uji kemampuan awal adalah (Santoso, 2015: 400):

1. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima, artinya kemampuan antara ke

dua kelompok tidak berbeda secara signifikan

2. Jika probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak, artinya kemampuan antara ke

dua kelompok memang berbeda secara signifikan.

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.8.2.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest

Uji selisih pretest ke posttest digunakan untuk mencari perbedaan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Pada uji selisih

pretest ke posttest, data yang terdistribusi normal dianalisis dengan Independent

sample t - test, sedangkan data yang terdistribusi tidak normal dianalisis

menggunakan uji Mann-Whitney. Berikut hipotesis statistiknya:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-

pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-

pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai

berikut (Santoso, 2015: 400):

1. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest -pretest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model

pembelajaran inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar

matematika.

2. Jika harga probabilitas< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-pretest kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model pembelajaran

inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika.

Selanjutnya, rumus yang digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan

adalah (O2 –O1) – (O4 – O3) yaitu selisih rerata skor posttest – pretest kelompok

eksperimen dengan selisih rerata skor posstest –pretest pada kelompok kontrol

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(Sugiyono, 2016: 79). Jika hasil perhitungan dari rumus tersebut lebih dari nol,

maka artinya terdapat pengaruh.

3.8.3 Analisis Lebih Lanjut

3.8.3.1 Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

variabel – variabel dalam penelitian dan berhubungan positif atau negatif

(Santosa, 2015: 325). Uji korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara pretest dan posttest. Apabila data berdistribusi

normal, maka uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Pearson, sedangkan

apabila distribusi data tidak normal maka digunakan analisis korelasi peringkat

Spearman (Santoso, 2015: 326). Untuk mengetahui hubungan antar variabel

positif atau negatif dapat dilihat pada angka koefisien korelasi. Nilai koefisien

korelasi adalah positif, negatif, atau tidak berkorelasi. Jika nilai koefisien korelasi

positif, maka hubungan positif artinya semakin tinggi skor pretest, maka semakin

tinggi pula skor posttest. Jika nilai koefisien korelasi negatif, maka terdapat

hubungan negatif, artinya semakin tinggi skor pretest, maka semakin rendah skor

posttest (Wahana, 2009: 155). Hipotesis uji korelasi adalah sebagai berikut:

Hnull : Tidak ada hubungan antara skor pretest dan skor posttest.

Hi : Ada hubungan antara skor pretest dan skor posttest.

Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan uji korelasi

adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima. Artinya tidak ada

hubungan antara skor pretest dan skor posttest.

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya ada hubungan

antara skor pretest dan skor posttest.

3.8.3.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest

Uji peningkatan pretest ke posttest bertujuan untuk mengetahui apakah

ada peningkatan skor dari pretest ke posttest baik dari kelompok kontrol maupun

kelompok eksperimen. Jika data berdistribusi normal, maka menggunakan analisis

statistik Paired Samples t- test, sedangkan untuk data tidak berdistribusi normal

menggunakan uji Wilcoxon (Santoso, 2015: 392). Paired Samples t – test atau uji

Wilcoxon digunakan untuk mencari perbedaan dari suatu perlakuan. Hipotesis

statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan antara skor pretest dan posttest

Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest dan posttest

Harga probabilitas untuk menolak Hnull adalah jika probabilitas < 0,05

artinya ada perbedaan antara hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan.

Sedangkan jika probabilitas > 0,05 maka Hi ditolak dan Hnull diterima. Artinya

tidak ada perbedaan antara skor pretest dan posttest (Santoso, 2015: 396).

Selanjutnya, menghitung persentase peningkatan skor pretest ke posttest yang

bertujuan untuk mengetahui besar persentase peningkatan skor pretest ke posttest

dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan data

rerata skor pretest dan posttest. Kemudian, presentase rerata skor pretest dan

posttest dihitung dengan menggunakan rumus :

Rerata Skor 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


Peningkatan = 𝑥 100%
Rerata skor 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Gambar 3.4 Rumus Perhitungan Peningkatan 1

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.8.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)

Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar

pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar matematika. Uji besar

pengaruh perlakuan dilakukan pada kelompok kontrol maupun kelompok

eksperimen. Uji besar pengaruh model pembelajaran inkuiri dapat dilihat dengan

mencari effect size, yaitu ukuran yang objektif untuk mengetahui besarnya efek

(Field, 2009: 56). Perhitungan effect size pada data terdistribusi normal berbeda

dengan data berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal, maka uji besar

pengaruh dihitung menggunakan rumus pada Gambar 3.5 (Field, 2009: 332).

𝑡2
r=
𝑡 2 + 𝑑𝑓

Gambar 3.5 Rumus Uji besar Pengaruh Data Normal1

Keterangan:

r = besarnya efek (effect size)

t = harga uji t

df = harga derajat kebebasan (degree of freedom)

Apabila data berdistribusi tidak normal, maka uji besar pengaruh dapat

dihitung dengan rumus pada Gambar 3.6 (Field, 2009: 550).

𝑍
r=
𝑁

Gambar 3.6 Rumus Uji Besar Pengaruh Data Tidak Normal1

Keterangan :

r = Besarnya efek (effect size)

Z = harga konversi dari standar deviasi

N = Jumlah total responden

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui besar efek adalah sebagai

berikut (Field, 2009: 550):

Tabel 3.11 Kriteria Effect Size1

r % Keterangan
0,10 1% Efek kecil
0,30 9% Efek menengah
0,50 25% Efek besar
Presentase efek perlakuan dihitung dengan cara menguadratkan harga r

atau r2 × 100%.

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Implementasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas IVA dan kelas IV B SD Negeri

Gambiranom. Jumlah siswa kelas IVA adalah 31 siswa dan kelas IVB adalah 32

siswa. Kelas IVA merupakan kelas kontrol dan kelas IVB merupakan kelas

eksperimen. Penentuan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan secara kebetulan

anggota populasi bersedia untuk menjadi responden. Kelas kontrol dan kelas

eksperimen diberikan perlakuan berbeda, yakni kelas kontrol diberi perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah, sedangkan

kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri. Implementasi

pembelajaran matematika materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat

di kelas kontrol maupun kelas eksperimen dilakukan selama dua kali pertemuan

termasuk dengan pretest dan posttest. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat di

kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Kegiatan pembelajaran dari awal

sampai akhir pembelajaran dilakukan oleh peneliti secara langsung.

4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran

1. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Kontrol

Kelas kontrol terdiri dari 31 siswa. Implementasi pembelajaran di kelas

kontrol dilaksanakan selama dua kali pertemuan yang setiap pertemuannya terbagi

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam tiga bagian kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Model pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol adalah ceramah.

Langkah – langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas

kontrol yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest.

Pemberian pretest pada kelas kontrol dilakukan pada hari Kamis, 9 November

2017 dengan menggunakan 8 soal uraian. Pada pertemuan pertama yang sekaligus

dilakukan setelah penyebaran pretest, peneliti melakukan kegiatan awal dengan

mengajak siswa untuk bernyanyi untuk menghafalkan satuan – satuan panjang dan

melakukan tanya jawab terkait tentang pengukuran. Pada kegiatan inti, peneliti

menjelaskan cara melakukan pengukuran dengan penggaris, lalu tentang satuan –

satuan berat dan panjang, dan menjelaskan tentang cara melakukan pembulatan ke

satuan terdekat pada hasil pengukuran panjang maupun berat. Selanjutnya peneliti

memberikan contoh soal terkait dengan pembulatan hasil pengukuran. Pada

kegiatan akhir, siswa dengan peneliti merangkum proses pembelajaran yang telah

dilakukan.

Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 November 2017,

peneliti kembali mengajak siswa bernyanyi tentang satuan panjang, mengulang

materi yang telah dipelajari sebelumnya, peneliti mencontohkan kepada siswa

untuk menyelesaikan sebuah soal yang berkaitan dengan pembulatan hasil

pengukuran, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan sebuah soal secara

individu yang dibahas pada kegiatan selanjutnya. Selama kegiatan pembelajaran

pada kelas kontrol diisi dengan penjelasan materi oleh guru dan siswa lebih

banyak mendengarkan. Pada pertemuan ke dua ini peneliti juga menyebar posttest

untuk kelas kontrol.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Eksperimen

Implementasi pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu di kelas IVB

dilakukan dalam tiga bagian untuk setiap pertemuannya, yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kelas eksperimen yang terdiri dari 32 siswa

diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Kegiatan

dalam model pembelajaran inkuiri di antaranya adalah orientasi, merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan

merumuskan kesimpulan.

Langkah – langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas

eksperimen secara umum yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian

soal pretest pada Hari Kamis, 16 November 2017. Pada pertemuan awal, peneliti

membuka dengan mengenalkan satuan – satuan panjang dengan mengajak siswa

bernyanyi. Pada kegiatan inti, peneliti melakukan langkah model pembelajaran

inkuiri pertama yaitu orientasi, peneliti menyampaikan topik dan pokok – pokok

kegiatan yang akan dilakukan siswa. Langkah ke dua yaitu merumuskan masalah,

peneliti membimbing siswa untuk menuliskan apa yang ingin siswa ketahui

tentang pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat dengan menuliskannya

pada sebuah kertas dan membuat dugaan sementara dari pertanyaan yang telah

dituliskan siswa.

Pada pertemuan ke dua yaitu pada hari Jum‟at, 17 November 2017

pertemuan awal dilakukan dengan membuka kembali pertanyaan dan jawaban

sementara yang telah dituliskan siswa. Peneliti melakukan langkah model

pembelajaran inkuiri yang ke tiga yaitu, mengumpulkan data dengan

mengarahkan siswa untuk melakukan pengukuran panjang terhadap pensil dan

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kertas, serta pengukuran berat terhadap beberapa buku. Selanjutnya, langkah ke

empat adalah menguji hipotesis, siswa memberi tanda pada lembah dan bukit

bilangan untuk menentukan pembulatan ke satuan panjang atau berat terdekat.

Langkah ke lima, siswa merumuskan kesimpulan dengan mendeskripsikan

temuannya dalam tulisan, peneliti melakukan tanya jawab, dan memberikan

tanggapan dari temuan siswa pada langkah merumuskan kesimpulan.

4.1.2 Uji Asumsi

4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Hasil uji normalitas didapatkan dari pretest dan posttest pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen yang dianalisis dengan uji normalitas

Kolmogorov – Smirnov dengan IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan

tingkat kepercayaan 95%. Pedoman keputusan dalam uji normalitas adalah

sebagai berikut (Santosa, 2015: 210):

1. Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

deviasi normalitas atau data berdistribusi tidak normal.

2. Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada deviasi dari normalitas atau data berdistribusi normal.

Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data (Hasil perhitungan normalitas

data dapat dilihat pada lampiran 4.3).

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas 1

No Aspek Kelompok Sig.(2-tailed) Keterangan


1 Skor pretest Kontrol 0,045 Tidak Normal
2 Skor posttest Kontrol 0,020 Tidak Normal
3 Selisih skor pretest-posttest Kontrol 0,000 Tidak Normal
4 Skor pretest Eksperimen 0,095 Normal
5 Skor posttest Eksperimen 0,049 Tidak Normal
6 Selisih skor pretest – posttest Eksperimen 0,200 Normal

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 menunjukkan skor pretest dan selisih skor dari kelompok

eksperimen memiliki nilai sig. (2 – tailed)> 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi

ditolak. Artinya, tidak ada deviasi dari normalitas, sehingga data berdistribusi

normal. Sedangkan skor pretest, posttest, dan selisih skor dari kelompok kontrol,

serta posttest dari kelompok eksperimen didapatkan nilai sig. (2 – tailed)< 0,05,

sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya, ada deviasi normalitas, sehingga

data berdistribusi tidak normal. Melihat bahwa data berdistribusi tidak normal,

maka analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik yang

tidak menuntut distribusi data normal.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

Uji asumsi homogenitas varian dalam penelitian ini menggunakan

Levene’s test. Uji homogenitas adalah pengujian varian yang digunakan untuk

mengetahui ke dua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak.

Pedoman pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah

(Hamdi&Baharuddin, 2014: 119):

1. Jika nilai sig. < 0,05, maka data memiliki varians tidak sama (tidak

homogen).

2. Jika nilai sig > 0,05, maka data memiliki varians sama (homogen).

Tabel 4.2 berikut adalah tabel hasil uji homogenitas dengan Levene’s test:

Tabel 4.2 Uji Homogenitas Skor Pretest 1

Hasil Uji Homogenitas


Pretest Sig. Levene Statistic Keterangan
0,233 1,450 Homogen

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari hasil analisis test of homogenity of variance diperoleh harga sig.

0,233 (p>0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari

populasi yang memiliki varians sama, sehingga dapat dilakukan perbandingan.

Analisis selanjutnya dilakukan dengan menggunakan Mann-Whitney dalam uji

perbedaan kemampuan awal.

4.1.3 Uji Pengaruh Perlakuan

4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal digunakan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang

sama atau berbeda. Uji perbedaan kemampuan awal menggunakan data pretest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan kemampuan awal

skor pretest menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney U-test, karena

skor pretest pada kelompok kontrol tidak berdistribusi normal. Sebelum dilakukan

analisis kemampuan awal, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian

menggunakan Levene’s test. Hasil uji Levene’s test menunjukkan adanya

homogenitas varian. Analisis selanjutnya adalah dengan menggunakan Mann-

Whitney. Tabel 4.3 merupakan tabel hasil uji perbedaan kemampuan awal dari

data pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Tabel 4.3 Uji Perbedaan Skor Pretest 1

Pretest Asymp. Sig.(2-tailed) Keterangan


Kontrol dan Eksperimen 0,835 Tidak Ada Perbedaan

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa skor pretest kelompok

kontrol dan eksperimen memperoleh harga sig.(2-tailed) yaitu 0,835 > 0,05,

sehingga Hnull diterima. Artinya, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tidak memiliki perbedaan kemampuan awal, sehingga ke dua kelompok tersebut

dapat dibandingkan.

4.1.3.2 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest

Uji selisih pretest ke posttest dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

matematika. Uji ini dilakukan dengan mencari selisih skor posttest dan pretest

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji statistik yang digunakan

adalah Mann Whitney U – test, karena ada data yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria untuk menolak Hnull adalah jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 artinya ada

perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol

dan eksperimen terhadap hasil belajar matematika. Tabel 4.4 berikut ini

merupakan hasil dari uji Mann Whitney:

Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih skor Pretest dan Posttest1

Hasil Uji Selisih Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok 0,00 Ada perbedaan


eksperimen

Dari data tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan antara selisih skor

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai Asymp. Sig (2 –

tailed) sebesar 0,00 (p<0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest – pretest pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen pada hasil belajar siswa.

Hasil perhitungan menggunakan rumus (O2 – O1) – (O4 – O3) yaitu

(14,84 – 8,10) – (10,55 – 8,10) = (6,74– 2,5) diperoleh hasil 4,24. Hasil yang

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diperoleh postif, sehingga pengaruhnya positif. Grafik 4.1 adalah perbandingan

skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen.

Grafik 4.1 Perbandingan Selisih Skor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen1

4.1.4 Analisis Lebih Lanjut

4.1.4.1 Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara skor pretest dan

posttest. Untuk melihat hubungan positif atau negatif, maka dapat dilihat pada

angka koefisien korelasi. Jika angka positif maka terdapat hubungan positif,

artinya semakin tinggi skor pretest maka semakin tinggi pula skor posttest. Jika

angka negatif, maka terdapat hubungan negatif, artinya semakin tinggi skor

pretest semakin rendah nilai posttest. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji korelasi

dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22.

Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi

Kelompok Correlation Coefficient Sig. (2 – tailed)


Kontrol 0,141 0,450
Eksperimen 0,649 0,000

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa korelasi antara pretest dan posttest pada

kelompok kontrol didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,141. Angka

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

korelasi positif menunjukkan terjadi hubungan positif, artinya semakin tinggi

pretest maka semakin tinggi posttest. Nilai signifikansi antara pretest dan posttest

didapatkan 0,450 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara

pretest dan posttest. Sedangkan korelasi antara pretest dan posttest pada

kelompok eksperimen didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,649. Angka

korelasi positif menunjukkan adanya hubungan positif, artinya semakin tinggi

pretest maka posttest juga semakin tinggi. Nilai signifikansi pada kelompok

eksperimen sebesar 0,00 (p<0,005), artinya ada hubungan yang signifikan antara

skor pretest dan skor posttest.

4.1.4.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest

Uji peningkatan pretest ke posttest pada penelitian ini menggunakan

statistik nonparametrik uji Wilcoxon. Uji dengan Wilcoxon dapat digunakan untuk

mencari ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara sebelum dan setelah

perlakuan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, dengan kata

lain uji peningkatan skor pretest ke posttest melihat apakah ada peningkatan skor

pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Apabila

rerata skor posttest lebih tinggi dari rerata skor pretest, maka terdapat peningkatan

pada skor pretest ke posttest. Tabel 4.6 merupakan hasil perhitungan peningkatan

skor pretest ke posttest.

Tabel 4.6 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest –Posttest 1

Kelompok Rerata Peningkatan Sig (2-tailed) Keterangan


Pretest Posttest
Kontrol 8,10 10,55 30,25% 0,02 Ada perbedaan
Eksperimen 8,13 14,84 82,53% 0,00 Ada perbedaan

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui perbandingan perbedaan skor

pretest ke posttest menunjukkan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 (p<

0,05) pada kelompok kontrol, maka Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada

perbedaan antara skor pretest ke posttest. Begitu juga dengan kelompok

eksperimen yang didapatkan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 (p< 0,05),

sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan antara skor pretest

ke posttest pada kelompok eksperimen.

Perhitungan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan skor pretest

ke skor posttest pada masing – masing kelompok adalah dengan menggunakan

rerata skor pretest ke posttest menunjukkan peningkatan skor pretest ke skor

posttest kelompok kontrol sebesar 30,25% dan pada kelompok eksperimen

sebesar 82,53%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa ke dua kelompok

mengalami peningkatan, meskipun peningkatan pada kelompok kontrol tidak

sebesar pada kelompok eksperimen.

Peningkatan Rerata Skor Kelompok


Kontrol dan Kelompok Eksperimen
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen

Grafik 4.2 Perbandingan Peningkatan Rerata Skor Kelompok Kontrol dan Eksperimen

4.1.4.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)

Uji besar perlakuan digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar matematika. Tabel 4.7

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect size)

keseluruhan, Z diambil dari Mann Whitney U – test.

Tabel 4.7 Hasil Uji Effect Size Keseluruhan1

Kelompok Z N R % Besar Efek


Kontrol dan eksperimen -4,200 63 -0,52915 28% Besar

Dari tabel 4.7 diperoleh effect size keseluruhan dengan nilai Z=-4,200,

N=63, r=0,52915, dan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 28%.

Berdasarkan kriteria yang digunakan, besar effect size termasuk dalam kategori

efek besar.

Tabel 4.8 adalah hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect

size) pada hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, Z diambil

dari uji Wilcoxon:

Tabel 4.8 Hasil Uji Effect Size Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Kelompok Z N R % Besar Pengaruh


Kontrol -3,150 63 -0,39686 15,75% Menengah
Eksperimen -4,942 63 -0,62263 38,77% Besar

Tabel 4.8 menunjukkan perhitungan besar pengaruh hasil belajar pada

kelompok kontrol diperoleh nilai Z= -3,150, N=63, r= -0,39686, dan presentase

sebesar 15,75% dan pada kelompok eksperimen didapatkan Z=-4,942, N= 63, r=

-0,62263, dan presentase sebesar 38,77%. Berdasarkan kriteria yang digunakan,

besarnya effect size yang diperoleh pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa

ceramah memiliki efek menengah terhadap hasil belajar dengan peningkatan

15,75%. Begitu juga kelompok eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri

memiliki efek besar terhadap hasil belajar dengan peningkatan 38,77%.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran inkuiri pada konsep pembulatan hasil pengukuran dalam

muatan pelajaran Matematika terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

Gambiranom Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Untuk

menjawab tujuan penelitian dilakukan uji statistik data dengan IBM SPSS 22 for

Windows. Sesuai dengan pendapat Offirstson (2014: 83) bahwa sebelum

dilakukan analisis statistik pengujian perbedaan skor hasil pretest maupun posttest

terlebih dulu melakukan uji normalitas dan homogenitas.

Hasil uji normalitas dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 data

tidak normal dan 2 data normal. Empat data tidak normal yaitu a) skor pretest

kelompok kontrol dengan nilai sig. (2-tailed) 0,045; b) Skor posttest kelompok

kontrol dengan nilai sig. (2-tailed) 0,020; c) Selisih skor kelompok kontrol dengan

nilai sig. 2-tailed) 0,00; dan d) Skor posttest kelompok eksperimen dengan nilai

sig. (2-tailed) 0,049. Sedangkan data normal yaitu data dari skor pretest kelompok

eksperimen dengan nilai sig. (2-tailed) 0,095 dan selisih skor kelompok

eksperimen dengan nilai sig.(2-tailed) 0,200. Dengan demikian analisis

selanjutnya menggunakan analisis non parametrik dimana analisis tersebut tidak

menuntut asumsi distribusi data normal.

Uji prasyarat yang digunakan selanjutnya adalah uji homogenitas. Hasil

uji homogenitas menggunakan Levenne Statistic menunjukkan bahwa varian data

homogen dengan nilai signifikansi mean berada di atas 0,05 yaitu 0,233.

Demikian pula jika dasar pengukuran adalah median diperoleh angka signifikansi

sebesar 0,238 tetap lebih besar dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa data

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berasal dari populasi – populasi yang memiliki varians sama. Hasil uji statistik

pada uji kemampuan awal siswa menujukkan bahwa tidak adanya perbedaan

kemampuan awal yang ditunjukkan dengan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

0,835, artinya kemampuan awal siswa kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen tidak berbeda atau sama, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan

perbandingan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menunjukkan

adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar. Pengaruh ini

dapat dilihat dari selisih skor pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan

eksperimen yang memiliki perbedaan signifikan dengan harga Sig.(2-tailed)

sebesar 0,00 atau p <0,05 pada hasil pengujian dengan Mann Whitney U-test.

Berdasarkan hasil tersebut, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya, ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus (O2 – O1) – (O4 – O3) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dengan memperoleh hasil positif

sebesar 4,24.

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningkatan

yang positif, hanya saja pada kelompok kontrol antara skor pretest dan posttest

tidak berhubungan secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi

skor pretest dan posttest yang diperoleh nilai koefisien korelasi positif sebesar

0,141 dan nilai sig. (2 – tailed) 0,450 pada kelompok kontrol. Nilai signifikansi

antara pretest dan posttest lebih dari 0,05 (0,450 > 0,05), artinya tidak ada

hubungan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Koefisien korelasi

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

positif menunjukkan adanya hubungan positif, artinya semakin tinggi pretest,

maka posttest akan meningkat. Sedangkan pada kelompok eksperimen nilai

koefisien korelasi yang didapatkan sebesar 0,649 dan nilai sig. (2 – tailed) 0,00.

Nilai signifikansi 0,00 < 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen. Koefisien korelasi positif menunjukkan

bahwa ada hubungan positif, artinya semakin tinggi pretest, maka skor posttest

juga meningkat.

Hasil dari uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,002 (p <

0,05) pada kelompok kontrol dan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05)

pada kelompok eksperimen. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai

probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya, ada perbedaan hasil belajar

antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok

eksperimen. Hasil perhitungan besar pengaruh perlakuan pada kelompok kontrol

dengan menggunakan model konvensional sebesar r = -0,397 dan presentase

pengaruh perlakuan sebesar 15,75% yang termasuk dalam kategori menengah,

sedangkan besar perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri dengan r = -0,623 dan presentase pengaruh perlakuan

sebesar 38,77% yang termasuk dalam kategori besar. Dari hasil tersebut dapat

dilihat bahwa model pembelajaran inkuiri memberikan lebih besar pengaruh dari

model konvensional. Penggunaan model pembelajaran inkuiri yang memberikan

pengaruh sebesar 38,77% terhadap hasil belajar, sedangkan 61,23% sisanya

merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Begitu juga

pada kelompok kontrol, model pembelajaran konvensional memberikan pengaruh

sebesar 15,75% terhadap hasil belajar, sedangkan 84,25% sisanya merupakan

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengaruh dari variabel lain. Adapun variabel lain tersebut di antaranya dapat

berupa 1) Faktor psikologi siswa, seperti minat atau motivasi. 2) Faktor

lingkungan masyarakat, seperti teman. 3) Faktor lingkungan keluarga, yaitu latar

belakang keluarga dan pendidikan dari orangtua, dan 6) Faktor waktu sekolah

(Suwardi, 2012: 6).

Berdasarkan hasil di atas, model pembelajaran inkuiri dan ceramah

memberi pengaruh terhadap hasil belajar, meskipun pengaruh pada kelompok

eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Perlakuan merupakan

penyebab peningkatan, asalkan tidak ada campur tangan dari variabel lain (Fitz –

Ens & Davidson, 2012: 193). Model pembelajaran inkuiri sebagai perlakuan pada

kelompok eksperimen dan tidak dilakukan pada kelompok kontrol, namun dalam

penelitian ini ceramah juga berpengaruh atau kelompok kontrol juga mengalami

peningkatan. Posttest pada kelompok kontrol dilakukan tidak pada hari yang sama

dengan penyampaian materi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru

kelas pada kelompok kontrol akan melakukan bimbingan belajar di luar waktu

pembelajaran pada beberapa siswa yang dianggap kurang memahami materi.

Selain itu, wawancara terhadap siswa kelas kontrol mengaku menyukai muatan

pelajaran matematika. Hal ini dapat menjadi faktor lain di luar variabel yang ada

dalam penelitian yang dapat mempengaruhi hasil belajar pada kelompok kontrol.

Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol berbeda dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan pada kelompok eksperimen. Pembelajaran pada

kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dimana siswa

mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan penjelasan guru secara langsung.

Prastowo (2015: 202) mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran model

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

konvensional guru sebagai sumber tunggal / tokoh sentral, penyaji isi pelajaran,

dan siswa mengikuti ceramah dari guru, mencatat, dan mengerjakan tugas dari

guru. Sedangkan pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran

inkuiri dimana siswa mencari dan menemukan sendiri suatu masalah yang di

pertanyakan (Hamdayama, 2016: 132). Pembelajaran kelompok eksperimen siswa

mengukur panjang dan berat benda – benda yang ada di kelas. Selanjutnya siswa

melakukan pembulatan dari hasil pengukuran tersebut. Siswa melakukan

pembulatan dengan menggunakan lembah dan bukit pembulatan, ada pula siswa

yang melakukan pembulatan dengan menggunakan garis bilangan.

Pada kelas eksperimen, siswa aktif berinteraksi seperti melakukan tanya

jawab dengan temannya dan juga dengan guru. Presentase peningkatan rerata skor

pretest dan posttest pada kelas eksperimen sebesar 82,53%. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Darmadi (2017: 383) bahwa hasil belajar akan meningkat bila

terjadi interaksi dalam proses belajar. Sedangkan siswa dalam kelompok kontrol

cenderung duduk diam di kursinya masing – masing untuk mendengarkan

penjelasan materi, namun pada kelompok kontrol juga mengalami peningkatan.

Presentase peningkatan kelompok kontrol sebesar 30, 25%.

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar

Matematika siswa kelas IV di SD Negeri Gambiranom pada semester gasal tahun

ajaran 2017/2018. Hasil analisis dari uji statistik terhadap selisih skor pretest dan

posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan harga sig. (2-tailed)

sebesar 0,00 atau p <0,05, sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

perbedaan antara selisih skor pretest dan skor posttest. Model pembelajaran

inkuiri memiliki pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. hal ini dapat dilihat

dari analisis data besar pengaruh perlakuan (effect size) model pembelajaran

inkuiri terhadap hasil belajar dengan nilai r=-0,52915 dan presentase pengaruh

sebesar 28%.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Pembelajaran pada kelompok eksperimen dalam penelitian ini tidak dapat

menerapkan model pembelajaran inkuiri sepenuhnya dalam

menyampaikan konsep pembulatan.

5.2.2 Pengambilan posttest pada kelompok kontrol dilakukan berbeda hari

dengan pelaksanaan pembelajaran, karena menyesuaikan waktu yang

diberikan oleh sekolah.

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.3 Saran

5.3.1 Saran bagi peneliti selanjutnya apabila ingin menggunakan model

pembelajaran inkuiri pada muatan pelajaran matematika, sebaiknya

memilih materi lain.

5.3.2 Pengambilan posttest sebaiknya dalam waktu yang sama dengan

pelaksanaan pembelajaran.

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Al – Tabany, T. I. B. (2014). Mendesain Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan


Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Alfianika, N. (2016). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: deepublish.
Baharuddin & Wahyuni. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar – Ruzz Media.
Bastable, S.B. (2002). Prinsip – prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta:
EGC.
Dahar, R.W. (2011). Teori – teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
Danim & Darwis. (2002). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Dini, R. (2014). Pengaruh Strategi Whole Brain Teaching terhadap Motivasi
Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Bandung: UPI.
Djiwandono, S. E.W. (2002). Psikologi Pendidikan. Malang: Grasindo.
Fajariyah & Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD / MI
Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Fatimah, S. (2009). Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan. Bandung:
Dar!Mizan.
Field, A.P. (2009). Discovering Statistics using SPSS. London: SAGE.
Fitz & Davidson. (2012). How to Measure Human Resources Management.
Jakarta: Kencana.
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Gunanto & Dhesy. (2015). ESPS untuk SD/MI Kelas IV Matematika. Jakarta:
Erlangga.
Hamdayama, J. (2016). Medotologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdi & Bahruddin, E. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan.Yogykarta: Deepublish.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta:-.
Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an
integreted approach (second edition). Illinois: Waveland Press.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindak Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Kusumah, W., & Dedi, D. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Lusiana, N. (2015). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish.
Manis, H. (2010). Learning is Easy Tip dan Panduan Praktis agar Belajar Jadi
Asyik, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Marsigit. (2008). Mathematics for Junior High Scool. Jakarta : Yudhistira.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Molina, C. (2012). The Problem with Math is English. San Francisco: Jossey
Bass.
Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi
Kesulitan Mahasiswa Menyusun Proposal Penelitian. Sleman:
Deepubhlish.
Mulyono, A. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta; Rineka
Cipta.
Mustaqim & Astuty. (2008). Ayo Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Nugroho, I. A. (2016). Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran di Sekolah
Dasar.Yogyakarta : Ikhlasul Workshop.
Offirstson, T. (2014). Aktivitas Pembelajaran Matematika melalui Inkuiri
Berbantuan Softaware Cinderella. Sleman: Deepublish.
Salinan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 26
September 2017 dari: http://www.05.-B.-Salinan-Lampiran-
Permendikbud-No.-67-th-2013 ttg-Kurikulum-SD(1).pdf
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Kencana.
Pratiwi, Sukma. 2015. Rangkuman Penting Intisari 4 Mata Pelajaran Utama SD
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia. Jakarta: ARC Media.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwoto, A. (2007). Panduan Laboratorium Statistik. Jakarta: Grasindo.
Puskur. (2002). Kurikulum & Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika SD dan MI. Jakarta: Balitbang, Depdiknas.
Riyana, C. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI.
Rusman. (2013). Model – model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Rustini, T. (2009). Penerapan Model Inkuiri dalam Meningkatkan Pembelajaran
IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Saifuddin. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis.Yogyakarta:
Deepublish.
Santosa & Ashari. (2010). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.
Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, S. (2010). Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santoso, S. (2015). Menguasai SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Siswanto, V. A. (2015). Belajar Sendiri SPSS 22. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Situmorang, S. H. (2010). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis.
Medan: USU Press.

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sochibin, D., & Marwoto. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri


Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SD. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Suardi, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhendri, H., & Mardalena, T. (2010) . Pengaruh Metode Pembelajaran Problem
Solving Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian
Belajar. Depok: Jurnal Formatif.
Sumantoro, dkk. (2007). Silabus Sains, Pengetahuan Sosial, Matematika, Bahasa
Indonesia untuk Kelas III Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kanisius.
Sunilawati, dkk. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Numerik
Siswa Kelas IV SD. Denpasar: E - Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha.
Suparno, dkk. (2002). Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta:
Kanisius.
Supatmono, C. (2009). Matematika Asik. Jakarta : Grasindo.
Suwardi, D. R. (2012). Faktor – faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS di SMA Negeri I Bae Kudus. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Thomafi, M. L. (2007). Authorized Biography of Ma’shum Ahmad. Yogyakarta:
Pustaka Pesantren.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wahana, K. (2009). Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17. Jakarta: PT.
Elekmedia Komputindo.
Wahyono, Endro. (2009). Rumus Pintar Matematika. Jakarta: Wahyumedia.
Yunus, A. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama.
Zaim, M. (2016). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: Kencana.

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.4 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SD Negeri Gambiranom

Kelas / Semester : IV / I (satu)

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan :1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,


dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang


dan berat ke satuan terdekat

4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang dan


berat ke satuan terdekat
C. Indikator
1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang sedang berpendapat
sebagai ajaran agama yang dianutnya
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari hasil
pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran panjang maupun
berat
3.7.4 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran panjang atau berat
yang dilakukan.
4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil pengukuran
panjang dan berat.

D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa mampu menghargai guru maupun teman sekelasnya melalui
kegiatan belajar di kelas.
2.1.1.1Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
melalui kegiatan belajar di kelas.

3.7.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari sebuah


hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.

3.7.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari


sebuah hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan
belajar di kelas.

3.7.3.1 Siswa dapat membandingkan pembulatan hasil pengukuran berat


maupun panjang melalui kegiatan belajar di kelas.

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.7.4.1 Siswa dapat melakukan pembulatan pada sebuah hasil pengukuran


panjang maupun berat yang dilakukan melalui kegiatan belajar di
kelas.

4.7.1.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil sebuah


pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.

E. Materi Pembelajaran
Pembulatan

F. Model Pembelajaran

Ceramah

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
Papan Tulis
2. Alat
- Spidol
- Penghapus
- Alat tulis
3. Sumber Belajar
Gunanto&Adhalia, Dhesy. 2016. ESPS untuk SD/MI Kelas IV
Matematika. Erlangga: Jakarta.

H. Karakter yang Dikembangkan

Teliti

I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu 1. Siswa berdoa bersama. 5 menit

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

luan 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran


siswa.
3. Guru menyampaikan kontrak belajar yang harus
ditaati siswa maupun guru.
4. Siswa bernyanyi lagu satuan panjang dari km
(kilometer) hingga mm (milimeter) dengan
bimbingan guru. (Motivasi)
5. Guru melakukan tanya jawab sebagai pengantar
ke materi. Contoh pertanyaan: “Pernahkah
kalian mengukur panjang suatu benda? Dengan
apa kalian mengukurnya?”(Apersepsi)
6. Siswa akan mencoba menjawab pertanyaan guru
7. Orientasi
Guru menyampaikan topik, tujuan
pembelajaran, dan pentingnya pembelajaran
yang disampaikan, serta pokok – pokok
kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai tujuan.
Kegiatan 1. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi. 55
Inti 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai menit
satuan – satuan pengukuran panjang dan berat.
3. Siswa bersama guru menyelesaikan contoh soal
yang berkaitan dengan pengukuran.
4. Siswa diberi kesempatan bertanya oleh guru
mengenai materi yang belum dipahami maupun
materi yang ingin siswa ketahui yang berkaitan
dengan pembulatan.
5. Guru menjelaskan mengenai cara melakukan
pembulatan.
6. Guru memberikan soal yang berkaitan dengan
pembulatan.
7. Siswa mengerjakan soal secara individu.

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Saat mengerjakan soal, siswa akan berpikir


bagaimana cara mengerjakan dengan benar.
9. Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya
melalui pembahasan yang dilakukan bersama
guru
Penutup 1. Siswa membuat kesimpulan dari materi 10
yang telah dipelajari dengan bimbingan menit
guru.
2. Guru melakukan refleksi dengan bantuan
pertanyaan, “Apa yang telah kalian
pahami?”
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Soal Pre test dan Post test

Pre test

1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?


Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?

Post test

SOAL POSTTEST

1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm


lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!

7.

Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?

Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Penilaian

A. Aspek Spiritual
Indikator 1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang
sedang berpendapat sebagai ajaran agama yang
dianutnya
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi

Rubrik Penilaian:
Kriteria 3 2 1
Menghargai Siswa duduk Siswa duduk Siswa duduk
dengan tenang dengan tenang di dengan tenang di
di kursinya saat kursinya setelah kursinya setelah
guru maupun satu kali 2 atau lebih
teman diperingatkan diperingatkan
menjelaskan di oleh guru atau oleh guru
depan teman
sekelasnya

Lembar observasi:
Nama Skor Nilai
3 2 1

Pedoman Penilaian:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Aspek Sikap Sosial


Indikator 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan
tugas
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi

Rubrik Observasi:

Kriteria Skor
3 2 1
Teliti Mengoreksi Mengoreksi Mengoreksi
kembali pekerjaan
kembali kembali pekerjaan
yang telah
pekerjaan yang yang telah diselesaikannya
saat guru
telah diselesaikan
memintanya.
diselesaikan dengan
secara mandiri menanyakannya
dan tanpa kepada guru dan
diminta terlebih tanpa diminta
dulu terlebih dulu

Lembar Observasi:

No Nama Siswa Nilai

Pedoman Penilaian:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒𝑕 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Aspek Pengetahuan
Indikator 3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.4 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran
panjang maupun berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Uraian
Rubrik Penilaian
Indikator Nomor Soal Kriteria Skor

Pretest Posttest
3.7.1 1 1,2 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan, 1
meskipun kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan alasan 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
alasan yang tepat
3.7.2 2,3,4 3,4 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan, 1
meskipun kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan alasan 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
alasan yang tepat
3.7.3 8 7 Tidak menuliskan jawaban 0
Menuliskan hasil pengukuran dan atau 1
hasil pembulatan, meskipun kurang tepat
Menuliskan hasil pengukuran atau hasil 2
pembulatan dengan tepat
Menuliskan hasil pengukuran dan hasil 3
pembulatan dengan tepat
3.7.4 5,6,7 5,6 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau cara, meskipun 1
kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan cara 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
cara yang tepat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Aspek Keterampilan
Indikator 4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil
pengukuran panjang dan berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Tes Uraian
Rubrik Penilaian:

Kriteria Skor
3 2 1
Kebenaran Siswa Siswa Siswa
menuliskan menuliskan meniliskan cara
selisih hasil selisih hasil dan atau selisih
pengukuran pengukuran hasil pengukuran
setelah setelah setelah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan,
beserta caranya dengan benar, namun jawaban
dengan benar namun tidak yang dituliskan
menuliskan salah.
caranya

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Gambiranom

Kelas / Semester : IV / I (satu)

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan :1

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (3 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,


dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.2 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2.2 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang


dan berat ke satuan terdekat

4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang dan


berat ke satuan terdekat
C. Indikator
1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang sedang berpendapat
sebagai ajaran agama yang dianutnya
2.2.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari hasil
pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran panjang maupun
berat
3.7.4 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran panjang atau berat
yang dilakukan.
4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil pengukuran
panjang dan berat.
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa mampu menghargai guru maupun teman sekelasnya melalui
kegiatan belajar di kelas.
2.1.1.1Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
melalui kegiatan belajar di kelas.

3.7.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari sebuah


hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.

3.7.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari


sebuah hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan
belajar di kelas.

3.7.3.1 Siswa dapat membandingkan pembulatan hasil pengukuran berat


maupun panjang melalui kegiatan belajar di kelas.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.7.4.1 Siswa dapat melakukan pembulatan pada sebuah hasil pengukuran


panjang maupun berat yang dilakukan melalui kegiatan belajar di
kelas.

4.7.1.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil sebuah


pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.

E. Materi Pembelajaran
Pembulatan
F. Model Pembelajaran

Inkuiri

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


a. Media:
Penggaris, timbangan
b. Alat
i. Spidol
ii. Penghapus
iii. Alat tulis
c. Sumber Belajar
Gunanto&Adhalia, Dhesy. 2016. ESPS untuk SD/MI Kelas IV
Matematika. Erlangga: Jakarta.
H. Karakter yang Dikembangkan
Teliti
I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulu 8. Siswa berdoa bersama. 5 menit
an 9. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran
siswa.
10. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Siswa membuat kontrak belajar yang harus


dengan bimbingan guru.
12. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu
satuan panjang dari km (kilometer) hingga mm
(milimeter) (Motivasi)
13. Guru melakukan tanya jawab sebagai
pengantar ke materi. Contoh pertanyaan:
“Pernahkah kalian mengukur panjang suatu
benda? Dengan apa kalian
mengukurnya?”(Apersepsi)
14. Siswa mengamati penggarisnya.
15. Guru mengajukan pertanyaan “Penggaris
menggunakan satuan apa? Garis kecil di antara
angka 1 dan 2 merupakan satuan apa?”
Kegiatan Orientasi 90 menit
Inti 1. Guru menyampaikan topik, tujuan
pembelajaran, dan pentingnya pembelajaran
yang disampaikan, serta pokok–pokok kegiatan
yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
tujuan.
2. Guru meminta siswa untuk membaca buku
tentang pembulatan pengukuran panjang.

Merumuskan Masalah
3. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa
yang ingin diketahui dan membimbing siswa
untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari dan juga berkaitan
dengan soal – soal pretest yang telah
dikerjakan.

Mengajukan Hipotesis

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Siswa merumuskan hipotesis dari


pertanyaannya dengan bimbingan guru.

Mengumpulkan Data
5. Guru membagikan LKS.
6. Siswa mengukur panjang sebuah kertas.
7. Guru mengajukan pertanyaan “Apakah
pengukuran kalian tepat pada suatu bilangan
bulat?”
8. Siswa menuliskan panjang kertas tersebut
pada LKSnya dan guru membimbing siswa
untuk menuliskan hasil pengukurannya.
9. Siswa menimbang bukunya pada timbangan
yang telah disediakan oleh guru.
10. Siswa menuliskan berat bukunya pada LKS
11. Guru melakukan tanya jawab terkait dengan
hasil pengukuran siswa. Contoh pertanyaan: “
Mana yang lebih panjang, panjang kertas atau
kah pensilmu? Berapa selisih panjang kertas
dan pensilmu?”
12. Siswa membandingkan panjang kertas yang
diukurnya dengan panjang pensil dan
mengukur selisih panjang ke duanya.
13. Siswa melakukan pembulatan dengan
menandai hasil pengukuran panjang kertas
atau berat buku yang diukurnya di dalam
lembah dan bukit bilangan di LKS, atau
dalam garis bilangan yang dibuatnya. Selain
menggunakan lembah dan bukit, siswa juga
dapat membuat garis bilangan.

Menguji Hipotesis

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Siswa melakukan pembulatan berdasarkan


lembah dan bukit dalam LKS atau garis
bilangan yang dibuatnya.
15. Siswa melihat kembali apa yang menjadi
hipotesisnya pada langkah mengajukan
hipotesis.

Merumuskan Kesimpulan
16. Siswa mendiskripsikan hasil temuannya
mengenai pembulatan suatu bilangan.
Penutup 4. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang 10 menit
telah dipelajari dengan bantuan guru.
5. Guru melakukan tanya jawab terhadap apa
yang telah dipahami oleh siswa.
6. Guru memberikan posttest
7. Guru melakukan refleksi dengan memberikan
lebar refleksi. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa.

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Soal Pre test dan Post test

Pre test

1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?


Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?

Post test

SOAL POSTTEST

1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm


lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!
7.

Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?

Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Penilaian

A. Aspek Spiritual
Indikator 1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang
sedang berpendapat sebagai ajaran agama yang
dianutnya
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi

Rubrik Penilaian:
Kriteria 3 2 1
Menghargai Siswa duduk Siswa duduk Siswa duduk
dengan tenang dengan tenang di dengan tenang di
di kursinya saat kursinya setelah kursinya setelah
guru maupun satu kali 2 atau lebih
teman diperingatkan diperingatkan
menjelaskan di oleh guru atau oleh guru
depan teman
sekelasnya

Lembar observasi:
Nama Skor Nilai
3 2 1

Pedoman Penilaian:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Aspek Sikap Sosial


Indikator 2.1.2 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan
tugas
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi

Rubrik Observasi:

Kriteria Skor
3 2 1
Teliti Mengoreksi Mengoreksi Mengoreksi
kembali pekerjaan
kembali kembali pekerjaan
yang telah
pekerjaan yang yang telah diselesaikannya
saat guru
telah diselesaikan
memintanya.
diselesaikan dengan
secara mandiri menanyakannya
dan tanpa kepada guru dan
diminta terlebih tanpa diminta
dulu terlebih dulu

Lembar Observasi:

No Nama Siswa Nilai

Pedoman Penilaian:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒𝑕 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Aspek Pengetahuan
Indikator 3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.4 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran
panjang maupun berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Uraian
Rubrik Penilaian
Indikator Nomor Soal Kriteria Skor

Pretest Posttest
3.7.1 1 1,2 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan, 1
meskipun kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan alasan 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
alasan yang tepat
3.7.2 2,3,4 3,4 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan, 1
meskipun kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan alasan 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
alasan yang tepat
3.7.3 8 7 Tidak menuliskan jawaban 0
Menuliskan hasil pengukuran dan atau 1
hasil pembulatan, meskipun kurang tepat
Menuliskan hasil pengukuran atau hasil 2
pembulatan dengan tepat
Menuliskan hasil pengukuran dan hasil 3
pembulatan dengan tepat
3.7.4 5,6,7 5,6 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau cara, meskipun 1
kurang tepat
Menulis jawaban atau menuliskan cara 2
dengan benar.
Menulis jawaban benar disertai dengan 3
cara yang tepat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Aspek Keterampilan
Indikator 4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil
pengukuran panjang dan berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Tes Uraian
Rubrik Penilaian:

Kriteria Skor
3 2 1
Kebenaran Siswa Siswa Siswa
menuliskan menuliskan meniliskan cara
selisih hasil selisih hasil dan atau selisih
pengukuran pengukuran hasil pengukuran
setelah setelah setelah
dibulatkan dibulatkan dibulatkan,
beserta caranya dengan benar, namun jawaban
dengan benar namun tidak yang dituliskan
menuliskan salah.
caranya

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen

Ayo lakukan pengukuran pada panjang dan berat!

Jenis Nama Benda Hasil Pengukuran


Panjang Penghapus papan tulis 15 cm + 7 mm = 15,7 cm
Kertas yang diberikan gurumu .......... cm + ....... mm =
.................. cm
Pena atau pensilmu ......... cm + ....... mm =
.................. cm
Berat Buku .......... kg + ........ gram = .....
....... kg

a. Dimana kira kira letak pengukuranmu pada panjang kertas yang diberikan
gurumu? Coba berilah tanda titik atau bulatan pada garis bukit dan lembah
bilangan di bawah ini berdasarkan hasil pengukuranmu!

b. Beri tanda juga pada hasil pengukuran pada pensilmu!

c. Beri tanda pada garis bilangan berikut ini dengan hasil pengukuran berat buku di
depan kelas!

Coba lihat kembali garis bilangan di atas, mendekati bilangan berapakah hasil
pengukuranmu pada panjang kertas, pensil, dan berat buku?

Tuliskan kesimpulanmu mengenai pembulatan yang telah kamu lakukan!

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian

Pre test

1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?


Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?

Post test

SOAL POSTTEST

1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm


lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!

7.

Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?

Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2.2 Kunci Jawaban

a. Pretest
1. Berat karung apel = 16 kg + 762 gram

16 kg + 762 gram = ...... kg

= 16,762 kg

Pembulatan dari 16,762 kg ke satuan kg terdekat adalah 17 kg, karena


angka di belakang koma adalah 7 atau lebih dari 5.

2. Berat tepung = 12 kg + 381 gram


12 kg + 381 gram = ....... kg
= 12,381 kg
Pembulatan dari 12,381 kg ke satuan kg terdekat adalah 12 kg, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
3. Panjang pensil = 15 cm + 3 mm
15 cm + 3 mm = ..... cm
= 15,3 cm
Pembulatan dari 15,3 cm ke satuan kg terdekat adalah 15 cm, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
4. Tinggi Anna = 110 cm + 4 mm
110 cm + 4 mm = ....... cm
= 110,4 cm

Pembulatan dari 110,4 cm ke satuan kg terdekat adalah 110 cm, karena


angka di belakang koma adalah angka 4 atau kurang dari 5.

5. Kantong kertas bekas = 19,6 kg. Jika dibulatkan menjadi 20 kg.


Kantong buku baru = 19,9 kg. Jika dibulatkan menjadi 20 kg.
Jadi kantong yang berisi kertas bekas dan kantong yang berisi buku
baru beratnya sama, yaitu 20 kg.
6. Berat Bisma = 35 kg lebih 765 gram  35kg + 765 gram = 35,765 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 36 kg.
Berat Dava =36 kg lebih 379 gram  36 kg + 379 gram = 36,379 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 36 kg.
Berat Alifun =36 kg lebih 611 gram  36 kg + 611 gram = 36,611 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 37 kg.
Jadi berat badan yang sama adalahh berat badan Bisma dan Dava.
7. Tali Ardi : 17,2 cm dibulatkan menjadi 17 cm. Tali Beby : 16,9 cm
dibulatkan menjadi 17 cm. Tali Firsa : 16,4 cm dibulatkan menjadi 16
cm. Tali yang paling pendek setelah dibulatkan: Firsa.
8. Panjang sebenarnya = 5,9 cm, dibulatkan menjadi 6 cm.

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Posttest
1. Karung jeruk = 30 kg + 872 gram

30 kg + 872 gram = ...... kg

= 30,872 kg

Pembulatan dari 30,872 kg ke satuan kg terdekat adalah 31 kg, karena


angka di belakang koma adalah 8 atau lebih dari 5.

2. Jarak berlari = 2 km + 8 hm
2 km + 8 hm = ....... km
= 2,8 km
Pembulatan dari 2,8 km ke satuan kg terdekat adalah 3 km, karena
angka di belakang koma adalah angka 8 atau lebih dari 5.
3. Panjang rafia Ibnu = 38 cm + 3 mm
38 cm + 3 mm = ..... cm
= 38,3 cm
Pembulatan dari 38,3 cm ke satuan kg terdekat adalah 38 cm, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
4. Berat kantong beras = 15 kg + 389 gram
15 kg + 389 gram = ....... kg
= 15,389 kg

Pembulatan dari 15,389 kg ke satuan kg terdekat adalah 15 kg, karena


angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.

5. Semen Pak Fido = 54 kg lebih 2 hg54 kg + 2 hg = 54,2 kg. Jika


dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 54 kg.
Semen Pak Fufu =52 kg lebih 111 gram  52 kg + 111 gram = 52,111
kg. Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 52 kg.
Semen Pak Anggoro =53 kg lebih 743 gram 53 kg + 743 gram =
53,743 kg. Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 54 kg.
Berat semen yang sama adalah semen milik Pak Fido dan Pak
Anggoro.
6. Tali Agus =27,2 cm dibulatkan menjadi 27 cm. Tali Mei = 26,9 cm
dibulatkan menjadi 27 cm. Tali April - 26,4 cm dibulatkan menjadi 26
cm. Tali yang paling pendek setelah dibulatkan adalah milikApril.
7. Panjang sebenarnya = 2,2 cm, dibulatkan menjadi 2 cm.

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2.3 Rekapitulasi Expert Judgement

a. Soal
i. Pretest

No Skor Komentar
Soal Validator Validator Validator
1 2 3
1 3 4 4 Validator 1:Sudah sesuai
dengan materi
Validator 2: Baik, sesuai
dengan indikator.
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional.
2 3 4 4 Validator 1: Kalimat lebih
diperjelas, maksudnya satuan
terdekat satuan apa.
Validator 2: Baik.
Validator 3: Baik.
3 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2: Perbaiki kalimat
yang digunakan
Validator 3: -
4 4 4 4 Validator 1:-
Validator 2: Perbaiki kalimat
tanya yang digunakan.
Validator 3: -
5 4 3 3 Validator 1: Gunakan bahasa
yang mudah dipahami
Validator 2: Sudah sesuai
dengan indikator
Validator 3: Gunakan
kalimat efektif
6 4 4 3 Validator 1: Sudah sesuai
dengan materi
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan
kalimat yang efektif.
7 4 3 3 Validator 1:-
Validator 2: Kalimatnya
diperbaiki
Validator 3:Gunakan kalimat
yang lebih efektif
8 4 4 4 Validator 1:-
Validator 2:Baik.
Validator 3: Baik
9 4 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik, sudah
dilengkapi gambar.
10 3 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual
Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik.
11 4 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual
Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik, sudah
dilengkapi gambar.
Jumlah 41 42 41 124
Nilai 93,9
Rumus rata – rata nilai
jumlah skor
Nilai = x 100
jumlah skor maksimal
124
Nilai = x 100
132
Nilai = 93,9
Rentang nilai
Kategori Rentang
Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan 26 – 50
perbaikan besar
Layak dengan 51 – 99
perbaikan kecil
Layak tanpa 100
perbaikan

ii. Posttest

Nomor Skor Komentar


Soal Validator Validator Validator
1 2 3
1 3 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional
2 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2:Baik.
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional
3 4 4 4 Validator 1: Sudah sesuai
dengan materi.
Validator 2:Baik.

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Validator 3: -
4 3 4 4 Validator 1: Perhatikan kalimat
yang digunakan.
Validator 2:Baik dan sudah
sesuai
Validator 3: -
5 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2: Kalimatnya dapat
diringkas lebih singkat lagi
Validator 3: Gunakan kalimat
efektif
6 4 4 4 Validator 1: Sudah sesuai
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan kalimat
efektif, hapus kata – kata yang
tidak perlu.
7 4 4 3 Validator 1: -
Validator 2:Baik
Validator 3:Masih ada kata –
kata yang tidak perlu digunakan.
8 4 3 3 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: -
Validator 3: -
9 4 3 3 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Perbaiki kalimat
tanya.
Validator 3: Perhatikan
penggunaan kata untuk
menyusun kalimat tanya.
10 3 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Baik
Validator 3: -
11 4 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Baik dan sesuai
Validator 3: -
Jumlah 41 42 41 124
Rerata 3,7 3,8 3,7
Skor
Rumus rata – rata nilai Rentang nilai
Nilai Kategori Rentang
jumlah skor Nilai
= x 100
jumlah skor maksimal Tidak Layak 0 – 25
124 Layak dengan 26 – 50
Nilai = x 100 perbaikan besar
132
Nilai = 93,9 Layak dengan 51 – 99
perbaikan kecil
Layak tanpa perbaikan 100

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. RPP
i. Kelompok kontrol
No Aspek yang Dinilai Skor dari Komentar
. Validator
1 2 3
1. Kelengkapan identitas 3,25 4 4
sekolah
2. RPP telah memuat : 3,89 4 4 Tujuan pelajaran pada
a. Kompetensi Inti KD ke dua dipilih
b. Kompetensi dasar salah satu saja
c. Indikator
d. Tujuan
pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/pendekatan/st
rategi
/metode/teknik
pembelajaran
g. Kegiatan
pembelajaran
h. Alat/bahan/sumber
belajar
i. Penilaian
3. Kegiatan pembelajaran 2,67 4 4
dalam RPP memenuhi
tahap :
a. Kegiatan
pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
4. RPP telah 3,2 4 4
mengakomodasi
kompetensi, indikator,
penilaian dan alokasi
waktu:
a. Kesesuaian dengan
kompetensi
b. Indikator mengacu
pada kompetensi
dasar
c. Kesesuaian
indikator dengan
langkah – langkah
kegiatan
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator
mengandung kata

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kerja operasional
f. Penilaian
pembelajaran tepat
5. RPP sudah 3 4 4
mencerminkan :
Langkah-langkah
pembelajaran
- Mengamati
- Menanya
- Mencoba
- Menalar
- Mengomunikasika
n
Jumlah 16,01 2 2 56,01
0 0
Nilai 93,35
Rumus
rata – rata nilai Rentang nilai
Nilai Kategori Rentang Nilai
jumlah skor Tidak Layak 0 – 25
= x 100
jumlah skor maksimal Layak dengan 26 – 50
56,01 perbaikan besar
Nilai = x 100 Layak dengan 51 – 99
60
Nilai = 93,35 perbaikan kecil
Layak tanpa perbaikan 100

ii. Kelompok eksperimen


No Aspek yang Dinilai Skor dari Komentar
. Validator
1 2 3
1. Kelengkapan identitas 3,4 4 4
sekolah
2. RPP telah memuat : 3,62 4 4 Tujuan pelajaran
a. Kompetensi Inti pada KD ke dua
b. Kompetensi dasar dipilih salah satu
c. Indikator saja
d. Tujuan pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/pendekatan/strat
egi
/metode/teknik
pembelajaran
g. Kegiatan pembelajaran
h. Alat/bahan/sumber
belajar
i. Penilaian

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kegiatan pembelajaran 3,1 4 4


dalam RPP memenuhi
tahap :
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
4. RPP telah 3 4 4
mengakomodasi
kompetensi, indikator,
penilaian dan alokasi
waktu:
a. Kesesuaian dengan
kompetensi
b. Indikator mengacu
pada kompetensi dasar
c. Kesesuaian indikator
dengan langkah –
langkah kegiatan
pembelajaran
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator mengandung
kata kerja operasional
f. Penilaian pembelajaran
tepat
5. RPP sudah 3,2 4 4
mencerminkan Langkah-
langkah pembelajaran
model inkuiri:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan
kesimpulan
Jumlah 16,4 2 2 56,42
2 0 0
Nilai 94,03
Rumus rata – rata nilai Rentang nilai
Nilai Kategori Rentang
jumlah skor Nilai
= x 100
jumlah skor maksimal Tidak Layak 0 – 25
56,42 Layak dengan 26 – 50
Nilai = x 100 perbaikan besar
60
Nilai = 94,03 Layak dengan 51 – 99
perbaikan kecil
Layak tanpa perbaikan 100

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Wawancara
- Wawancara Guru
Nomor Skor dari
Pertanyaan Validator
1 2 3
1 4 4 3
2 3 4 3
3 4 4 4
4 3 4 4
5 3 4 4
Jumlah 17 20 18
Jumlah Keseluruhan 55

∑ yang didapatkan Rentang nilai


Nilai = x 100
∑skor maksimal Kategori Rentang
55 Nilai
Nilai = x 100 Tidak Layak 0 – 25
60
Nilai = 91,6 Layak dengan 26 – 50
perbaikan besar
Layak dengan 51 – 99
perbaikan kecil
Layak tanpa perbaikan 100

- Wawancara Siswa

Nomor Skor dari


Pertanyaan Validator
1 2 3
1 4 4 4
2 4 4 4
3 3 4 4
Jumlah 11 12 12
Jumlah Keseluruhan 35
Jumlah skor yang didapatkan
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
35
Nilai = x 100
36
Nilai = 97,2

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Observasi
Nomor Aspek yang Skor dari
diamati Validator
1 2 3
1 3 4 3
2 4 4 4
3 4 4 4
Jumlah 11 12 11
Jumlah Keseluruhan 34
Jumlah skor yang didapatkan
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
34
Nilai = x 100
36

= 94,4

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas

Pretest

Correlations
Correlations
soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 total
soal Pears
1 on ,712 ,588 ,519 ,721 ,599 ,425 ,349 ,373 ,817
1 ** ** ** ** ** * * ,000 * ,096 **
Correl
ation
Sig.
1,00
(2- ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,011 ,040 ,028 ,583 ,000
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
2 on ,71 ,828 ,725 ,589 ,495 ,341 - ,776
** 1 ** ** ** ** * ,191 ,220 ,101 **
Correl 2 ,131
ation
Sig.
,00
(2- ,000 ,000 ,000 ,003 ,045 ,271 ,452 ,203 ,565 ,000
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
3 on ,58 ,828 ,878 ,562 ,365 ,335 - ,764
1 ,210 ,250 -,103
8**
** ** ** * * **
Correl ,135
ation
Sig.
,00
(2- ,000 ,000 ,000 ,031 ,049 ,225 ,441 ,148 ,556 ,000
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
4 on ,51 ,725 ,878 ,525 ,372 - ,735
1 ,285 ,198 ,155 0,000
Correl 9** ** ** ** *
,015 **

ation
Sig.
,00
(2- ,000 ,000 ,001 ,028 ,097 ,254 ,934 ,375 1,000 ,000
1
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
5 on ,72 ,589 ,562 ,525 ,639 ,466 ,413 - ,824
** ** ** ** 1 ** ** * ,226 ,099 **
Correl 1 ,043
ation
Sig.
,00
(2- ,000 ,000 ,001 ,000 ,005 ,014 ,806 ,193 ,572 ,000
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
6 on ,59 ,495 ,365 ,372 ,639 ,492 ,630 - ,468 ,734
1 ,218
Correl 9** ** * * ** ** **
,143 ** **

ation
Sig.
,00
(2- ,003 ,031 ,028 ,000 ,003 ,000 ,414 ,005 ,208 ,000
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

soal Pears
7 on ,42 ,341 ,335 ,466 ,492 ,497 - ,627 ,606
,285 1 ,578**
Correl 5* * * ** ** **
,017 ** **

ation
Sig.
,01
(2- ,045 ,049 ,097 ,005 ,003 ,002 ,924 ,000 ,000 ,000
1
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
8 on ,34 ,413 ,630 ,497 ,388 ,540
,191 ,210 ,198 1 ,012 ,245
Correl 9* * ** ** * **

ation
Sig.
,04
(2- ,271 ,225 ,254 ,014 ,000 ,002 ,946 ,021 ,156 ,001
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
9 on ,00 - - - - - - -
,012 1 ,363* ,061
Correl 0 ,131 ,135 ,015 ,043 ,143 ,017 ,020
ation
Sig.
1,0
(2- ,452 ,441 ,934 ,806 ,414 ,924 ,946 ,911 ,032 ,726
00
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
10 on ,37 ,468 ,627 ,388 - ,503
,220 ,250 ,155 ,226 1 ,136
3*
** ** * **
Correl ,020
ation
Sig.
,02
(2- ,203 ,148 ,375 ,193 ,005 ,000 ,021 ,911 ,436 ,002
8
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
11 on ,09 - 0,00 ,578 ,363
,101 ,099 ,218 ** ,245 * ,136 1 ,237
Correl 6 ,103 0
ation
Sig.
,58 1,00
(2- ,565 ,556 ,572 ,208 ,000 ,156 ,032 ,436 ,170
3 0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
total Pears
on ,81 ,776 ,764 ,735 ,824 ,734 ,606 ,540 ,503
,061 ,237 1
Correl 7** ** ** ** ** ** ** ** **

ation
Sig.
,00
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,726 ,002 ,170
0
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Posttest

Correlations
soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 total
soal Pears
* *
1 on ,758 ,657 ,749 ,571 ,654 - ,471 ,578 ,827
1 ** ** ** * * ** ,103 ,103 ** **
Correl ,050
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,777 ,004 ,558 ,558 ,000 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
2 on ,758 ,719 ,777 ,621* ,752* ,670 - ,564 ,922
** 1 ** ** * * ,197 ** ,102 ** **
Correl ,021
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,257 ,000 ,904 ,558 ,000 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
3 on ,657 ,719 ,740 * ,594* ,547 ,633 ,830
** ** 1 ** ,416 * ,159 ** ,079 ,079 ** **
Correl
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,363 ,001 ,654 ,654 ,000 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
4 on ,749 ,777 ,740 ,595* ,682* ,509 ,389 ,838
** ** ** 1 * * ,033 ** ,070 ,070 * **
Correl
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,853 ,002 ,689 ,689 ,021 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
5 on ,571 ,621 ,416 ,595 ,736* - ,413 - ,367 ,716
** ** * ** 1 * * ,042 * **
Correl ,032 ,167
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,013 ,000 ,000 ,854 ,014 ,812 ,339 ,030 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
6 on ,654 ,752 ,594 ,682 ,736* - ,552 - ,558 ,826
** ** ** ** * 1 ** ,048 ** **
Correl ,074 ,072
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,673 ,001 ,785 ,683 ,000 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
7 on - - - -
,197 ,159 ,033 -,032 -,074 1 ,139 ,198
Correl ,050 ,145 ,032 ,049
ation
Sig.
(2- ,777 ,257 ,363 ,853 ,854 ,673 ,427 ,405 ,854 ,778 ,254

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
*
8 on ,471 ,670 ,547 ,509 ,552 - ,442 ,711
** ** ** ** ,413* * ,139 1 ,017 ** **
Correl ,103
ation
Sig.
(2- ,004 ,000 ,001 ,002 ,014 ,001 ,427 ,555 ,922 ,008 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
9 on - - -
,103 ,079 ,070 ,042 ,048 1 ,271 ,192 ,099
Correl ,021 ,145 ,103
ation
Sig.
(2- ,558 ,904 ,654 ,689 ,812 ,785 ,405 ,555 ,116 ,270 ,571
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
10 on -
,103 ,102 ,079 ,070 -,167 -,072 ,017 ,271 1 ,052 ,081
Correl ,032
ation
Sig.
(2- ,558 ,558 ,654 ,689 ,339 ,683 ,854 ,922 ,116 ,767 ,644
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal Pears
11 on ,578 ,564 ,633 ,389 ,558* - ,442 ,676
** ** ** * ,367* * ** ,192 ,052 1 **
Correl ,049
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,021 ,030 ,000 ,778 ,008 ,270 ,767 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
total Pears
on ,827 ,922 ,830 ,838 ,826* ,711 ,676
** ** ** ** ,716** * ,198 ** ,099 ,081 ** 1
Correl
ation
Sig.
(2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,254 ,000 ,571 ,644 ,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas

Pretest

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 35 100,0
a
Excluded 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,875 8

Posttest

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 35 100,0
a
Excluded 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,920 7

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.3 Hasil Wawancara

Wawancara Guru
Subjek : Guru Kelas
Setting : Kantor Guru
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P : Apakah model pembelajaran yang sering bapak Model pembelajaran
gunakan di dalam kelas? yang digunakan
G1 : Biasanya saya hanya langsung saja mbak,
ceramah.
G2 : Secara keseluruhan sama mbak di kelas saya.
Kalau tidak kadang untuk memermudah saya
buatkan jembatan keledai dalam materi
tertentu.
P : Bagaimana pembelajaran di kelas saat bapak
menggunakan melakukan ceramah?
G1 : ya diam mbak, anak – anak mendengarkan.
G2 : anak – anak mendengarkan, diam,
pandangannya ke arah gurunya mbak.
P : Apakah bapak pernah menggunakan
pembelajaran dengan model inkuiri?
G1 : Belum pernah mencobanya mbak.
P : Apakah bapak pernah menggunakan model
pembelajaran inovatif lain selain inkuiri?
G1 : Kalau kurikulum 2013 kan sudah ada di buku.
Saintifik mbak, kalau tidak biasanya saya
hanya menjelaskan secara langsung atau
ceramah di kelas.

P : Apakah ada masalah atau kesulitan saat bapak Masalah atau kesulitan
menggunakan model ceramah di kelas? selama pembelajaran
G1 : Secara keseluruhan tidak ada, hanya saja
masalahnya adalah ketika di depan guru
menjelaskan, siswa itu ya diam di belakang, tapi
kalau disuruh mengerjakan masih banyak yang
salah, diamnya itu bukan diam memperhatikan,
tapi tidak tahu diam memikirkan apa, sehingga
dalam pemahaman materipun sebagian besar
masih sulit dalam satu kali pembelajaran.
G2 : Kalau di kelas saya kemampuan anak itu
bedanya sangat jauh. Banyak yang tidak bisa
dalam sekali pembelajaran, tapi juga ada yang
bisa, beberapa saja dan perlu diulang – ulang
terus dalam memperlajari suatu materi. Kadang
beberapa siswa yang kiranya membutuhkan
saya bimbing sendiri ketika sudah tidak dalam
pembelajaran klasikal.

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

P : Berapa KKM pada muatan pelajaran


matematika di kelas bapak?
G1 : KKMnya 72 mbak untuk muatan matematika.

Wawancara siswa I
Subjek : Siswa Kelas IV A
Setting :Kelas IV A
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P :Apakah kamu menyukai matematika? Perasaan saat
S : Ya, saya menyukai matematika. pembelajaran matematika
P : Kenapa?
S : Karena matematika itu jawabannya pasti
P : Bagaimana cara gurumu mengajar pada Cara guru mengajar
muatan pelajaran matematika?
S : Dengan ceramah.
P: Apakah kamu senang belajar dengan
mendengarkan gurumu menjelaskan
materi di kelas?
S: Senang.

Wawancara siswa II
Subjek : Siswa Kelas IV B
Setting :Kelas IV B
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P :Apakah kamu menyukai matematika? Perasaan saat
S : Tidak pembelajaran matematika
P : Kenapa?
S : Susah, banyak angkanya
P : Bagaimana cara gurumu mengajar pada Cara guru mengajar
muatan pelajaran matematika?
S : Dengan menjelaskan.
P : Apakah kamu senang belajar dengan
mendengarkan gurumu menjelaskan
materi di kelas?
S : Senang kalau saya langsung paham apa
yang diterangkan guru.

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.4 Hasil Observasi

No Aspek yang diamati Hasil Pengamatan


1 Model pembelajaran yang Guru menggunakan ceramah untuk
digunakan menyampaikan materi yang dipelajari,
akan tetapi guru menggunakan intonasi
yang cukup keras dan ada beberapa
penekanan terhadap materi yang
dianggap penting.
2 Kondisi kelas saat pembelajaran Siswa memperhatikan guru yang
mengajar di depan kelas. Hanya ada
beberapa siswa (sekitar 2 hingga 3)
siswa saja yang sesekali berbicara
dengan temannya. Kondisi kelas
kondusif untuk kegiatan belajar
mengajar, karena sebagian besar siswa
diam di tempat duduknya dan
memperhatikan guru. Guru beberapa
kali mengulang materi yang sudah
disampaikan sebelumnya.
3 Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa di amati setelah
siswa mengerjakan sebuah tes di kelas,
masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM yang ditetapkan
sekolah pada muatan pelajaran
matematika. Pada kelas IV rata – rata
nilai pada tes kendali mutu muatan
pelajaran matematika lebih rendah jika
dibandingkan dengan muatan pelajaran
lain. Hasil belajar pada muatan
pelajaran matematika adalah 68, SBK
78, Pendidikan Agama 77, dan
Penjaskes 75.

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.5. Lembar Keterbacaan

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

a. Pretest b. Posttest
Subje Nomor Soal Jumla Subjek Nomor Soal Jumlah
k 3 4 5 6 7 8 h Skor Skor
1 2 1 2 3 4 5 6 7 11
1 1 0 0 0 1 1 2 2 7 1 2 1 2 1 1 1 3 10
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2 0 1 2 2 1 2 2 7
3 1 1 1 1 0 1 1 1 7 3 1 1 1 1 1 1 1 9
4 2 2 1 0 0 1 0 2 8 4 1 1 2 1 1 1 2 14
5 2 0 0 0 0 0 0 0 2 5 3 3 3 1 1 1 2 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 8 6 3 3 1 1 1 1 0 21
7 2 2 1 2 2 2 2 1 14 7 3 3 3 3 3 3 3 17
8 2 2 2 2 3 2 0 3 16 8 2 2 2 2 3 3 3 7
9 1 1 1 1 0 0 2 6 9 1 1 1 1 1 1 1 6
10 1 2 1 1 1 1 1 0 8 10 1 1 1 0 1 0 2 9
11 1 1 1 0 1 2 2 8 11 0 2 2 1 1 1 2 7
12 2 0 2 1 0 0 0 2 7 12 1 1 1 1 1 1 1 9
13 1 1 2 1 0 1 2 0 8 13 1 2 1 1 1 1 2 12
14 2 1 1 1 0 1 1 1 8 14 2 2 2 2 2 1 1 14
15 1 1 1 1 1 1 1 1 8 15 2 2 2 2 2 2 2 19
16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 16 3 3 3 3 2 2 3 6
17 1 1 1 1 2 1 3 1 11 17 0 1 0 1 1 1 2 13
18 3 1 2 1 1 1 2 1 12 18 3 3 1 1 1 1 3 15
19 1 0 0 1 1 1 1 1 6 19 3 3 2 2 1 2 2 12
20 1 0 1 0 0 0 1 1 4 20 1 2 2 2 1 2 2 10
21 3 1 1 1 0 0 2 1 9 21 1 3 1 1 1 2 1 11
22 0 0 0 0 0 1 2 2 5 22 2 2 1 0 2 2 2 8
23 1 0 0 0 0 0 1 2 4 23 1 1 1 1 1 1 2 7
24 0 0 1 1 0 0 2 2 6 24 1 1 1 0 1 2 1 9
25 1 2 2 2 1 0 0 2 10 25 1 2 1 1 1 1 2 8
26 3 1 1 1 1 1 0 1 9 26 1 1 2 1 2 0 1 9
27 1 1 1 1 1 0 2 2 9 27 1 2 1 1 1 1 2 10
28 1 1 1 1 1 1 1 2 9 28 0 1 0 2 2 2 3 8
29 1 1 1 1 0 0 0 1 5 29 1 1 1 1 1 1 2 8
30 1 1 1 1 2 1 2 1 10 30 1 1 1 1 1 1 2 11
31 2 2 2 1 2 0 0 2 11 31 1 1 1 2 1 2 3 11

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

a. Pretest
Subj Nomor Soal Juml b. Posttest
ek 1 2 3 4 5 6 7 8 ah Subjek Nomor Soal Jumlah
Skor Skor
1 1 1 1 1 1 0 0 0 5 1 2 3 4 5 6 7
2 1 2 2 2 2 2 2 1 14 1 2 2 2 1 1 1 2 11
3 1 1 1 1 2 2 2 1 11 2 3 3 3 3 3 3 3 21
4 1 1 1 1 1 2 3 2 12 3 3 3 3 3 3 3 3 21
5 1 2 1 1 1 3 3 1 13 4 3 3 3 3 3 2 2 19
6 1 1 1 0 2 1 2 1 9 5 3 3 3 3 3 3 3 21
7 1 2 1 3 3 1 2 2 15 6 2 3 2 2 3 2 3 17
8 1 1 1 1 2 1 1 3 11 7 3 3 1 1 3 3 3 17
9 1 1 1 1 3 1 0 0 8 8 2 3 3 3 1 3 3 18
10 1 1 1 1 0 1 1 0 6 9 1 1 1 1 1 3 3 11
11 1 1 1 2 1 1 1 1 9 10 3 3 3 2 1 1 3 16
12 1 1 1 1 0 2 0 0 6 11 2 3 3 2 2 3 3 18
13 1 1 1 1 0 0 0 0 4
12 1 1 2 1 1 1 2 9
14 2 2 2 2 0 0 0 0 8 13 2 2 2 2 1 1 0 10
15 1 1 1 1 1 1 1 0 7
14 3 3 3 3 3 3 3 21
16 1 1 1 1 1 1 1 2 9 15 1 2 1 1 2 1 3 11
17 1 1 1 1 0 0 0 0 4 16 3 3 3 3 2 3 3 20
18 1 1 1 1 1 1 0 2 8 17 2 1 3 1 1 2 3 13
19 1 1 1 1 1 1 1 2 9 18 2 3 2 0 2 1 2 12
20 1 0 1 1 1 0 0 0 4 19 2 1 2 1 1 1 2 10
21 1 1 1 1 2 0 0 0 6 20 1 2 1 1 2 3 3 13
22 1 1 1 1 1 0 0 1 6
21 3 3 3 3 3 3 3 21
23 0 1 1 2 1 0 0 0 5 22 1 2 2 0 1 1 0 7
24 2 2 1 1 2 2 2 1 13 23 1 2 0 1 2 1 2 9
25 1 1 1 1 1 0 0 0 5 24 3 3 3 3 3 3 3 21
26 1 1 1 1 1 1 0 0 6 25 2 1 1 1 1 1 2 9
27 1 1 1 0 0 0 0 0 3
26 3 2 2 2 2 3 3 17
28 1 1 1 1 1 1 1 0 7 27 1 1 1 1 1 1 3 9
29 1 1 1 1 1 1 2 1 9
28 2 2 2 1 2 1 2 12
30 1 1 2 2 1 0 0 0 7 29 2 2 2 1 2 1 3 13
31 2 2 2 1 1 1 2 2 13 30 1 3 3 3 2 3 3 18
32 1 1 1 1 1 1 1 1 8 31 3 3 3 3 2 2 3 19
32 1 2 2 2 2 1 1 11

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.3 Hasil Uji Normalitas

Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
prek 31 8.10 2.868 2 16
pree 32 8.13 3.220 3 15
posk 31 10.55 3.686 6 21
pose 32 14.84 4.629 7 21
sk 31 2.45 3.889 -5 12
se 32 6.72 3.485 1 15

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pre_ko pre_eksp post_ko post_eksp sel_kon sel_eksperi


ntrol erimen ntrol erimen trol men
N 31 32 31 32 31 32
Normal Mean 8,10 8,13 10,55 14,84 2,45 6,72
Parame
Std.
tersa,b
Deviati 2,868 3,220 3,686 4,629 3,889 3,485
on
Most Absolut
,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Extrem e
e Positive ,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Differen
Negativ
ces -,132 -,091 -,109 -,148 -,103 -,056
e
Test Statistic ,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Asymp. Sig. (2-
.045c .095 c
.020 c
.049 c
.000c
.200c,d
tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.4 Hasil Uji Homogenitas

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
Kelas N Percent N Percent N Percent
pretest Kontrol 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%
eksperimen
32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

Descriptives
Std.
Kelas Statistic Error
pretest Kontrol Mean 8,10 ,515
95% Lower
Confidence Bound 7,04
Interval for
Upper
Mean 9,15
Bound
5% Trimmed Mean 8,00
Median 8,00
Variance 8,224
Std. Deviation 2,868
Minimum 2
Maximum 16
Range 14
Interquartile Range 3
Skewness ,558 ,421
Kurtosis 1,318 ,821
eksperimen Mean 8,13 ,569
95% Lower
Confidence Bound 6,96
Interval for
Upper
Mean 9,29
Bound
5% Trimmed Mean 8,03
Median 8,00
Variance 10,371
Std. Deviation 3,220
Minimum 3
Maximum 15
Range 12
Interquartile Range 5
Skewness ,510 ,414
Kurtosis -,607 ,809

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
pretest Based
on Mean 1,450 1 61 ,233

Based
on 1,423 1 61 ,238
Median
Based
on
Median
1,423 1 60,616 ,238
and with
adjusted
df
Based
on
1,450 1 61 ,233
trimmed
mean

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.5 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Mann Whitney U-test

Ranks

Mean Sum of
Kelas N Rank Ranks
pretest Kontrol 31 32,48 1007,00
eksperimen
32 31,53 1009,00

Total 63
a
Test Statistics

Pretest
Mann-
Whitney 481,000
U
Wilcoxon
W 1009,000
Z -,208
Asymp.
Sig. (2- ,835
tailed)
a. Grouping Variable:
kelas

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Pretest dan Posttest

Mann Whitney U-test

Ranks

Mean Sum of
Kelas N Rank Ranks
selisih Kontrol 31 22,19 688,00
eksperimen
32 41,50 1328,00

Total 63
a
Test Statistics

Selisih
Mann-
Whitney 192,000
U
Wilcoxon
W 688,000
Z -4,200
Asymp.
Sig. (2- ,000
tailed)
a. Grouping Variable:
kelas

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.7 Hasil Uji Korelasi

Correlations
pre_kontrol post_kontrol
Spearman's rho pre_kontrol Correlation Coefficient 1.000 .141
Sig. (2-tailed) . .450
N 31 31
post_kontrol Correlation Coefficient .141 1.000
Sig. (2-tailed) .450 .
N 31 31

Correlations
pre_eksperim post_eksperim
en en
Spearman's rho pre_eksperimen Correlation Coefficient 1.000 .649**
Sig. (2-tailed) . .000
N 32 32
post_eksperimen Correlation Coefficient .649** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.8 Perhitungan Peningkatan Pretest ke Posttest

Wilcoxon Signed Test

Descriptive Statistics

Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
pre_kontrol
31 8,10 2,868 2 16
pre_eksperimen
32 8,13 3,220 3 15
post_kontrol
31 10,55 3,686 6 21
post_eksperimen
32 14,84 4,629 7 21

Ranks

Mean Sum of
N Rank Ranks
post_kontrol - Negative a
pre_kontrol Ranks 5 11,80 59,00
Positive
Ranks 22b 14,50 319,00
Ties 4c
Total 31
post_eksperimen - Negative
pre_eksperimen Ranks 0d 0,00 0,00

Positive
Ranks 32e 16,50 528,00

Ties 0f
Total 32
a. post_kontrol < pre_kontrol
b. post_kontrol > pre_kontrol
c. post_kontrol = pre_kontrol
d. post_eksperimen < pre_eksperimen
e. post_eksperimen > pre_eksperimen
f. post_eksperimen = pre_eksperimen
Test Statisticsa

post_kontrol post_eksperimen
- -
pre_kontrol pre_eksperimen
Z -3.150b -4.942b
Asymp.
Sig. (2- ,002 ,000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan Presentase Peningkatan


𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Peningkatan kelompok kontrol = × 100%
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

10,55 − 8,10
= × 100%
8,10

= 0,3024691358024691 × 100%

=30,25%

𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Peningkatan kelompok eksperimen = × 100%
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

14,84 − 8,13
= × 100%
8,13

= 0,8253382533825338 × 100%

=82,53%

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.9 Perhitungan Effect Size

a. Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) (nilai Z diambil dari Mann
Whitney U-test)
𝐙 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧
𝐫=
𝐍
R2 = r 2 ×100%
−𝟒, 𝟐𝟎𝟎
𝐫=
𝟔𝟑 R2 = (−0,5291502622129181)2 ×100%
−𝟒, 𝟐𝟎𝟎 R2 = 0,28 × 100%
𝐫=
𝟕, 𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
R2 = 28%
𝐫 = −0,5291502622129181
b. Kelompok Kontrol (nilai Z diambil dari Wilcoxon Signed Ranks Test)
𝐙 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧
𝐫=
𝐍 R2 = r 2 ×100%
−𝟑, 𝟏𝟓𝟎 R2 = (−0,3968626966596886)2 ×100%
𝐫=
𝟔𝟑 R2 = 0,1575 × 100%
−𝟑, 𝟏𝟓𝟎
𝐫= R2 = 15,75%
𝟕, 𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
𝐫 = −0,3968626966596886

c. Kelompok Eksperimen (nilai Z diambil dari Wilcoxon Signed Ranks Test)


𝐙
𝐫=
𝐍
−𝟒, 𝟗𝟒𝟐
𝐫=
𝟔𝟑
−𝟒, 𝟗𝟒𝟐
𝐫=
𝟕, 𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
𝐫 = −0,622633475203867

𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧


R2 = r 2 ×100%
R2 = (−0,622633475203867)2
×100%
R2 = 0,3876724444 × 100%
R2 = 38,77%

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5.1 Surat Keterangan Penelitian

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5.2 Foto – foto Kegiatan

1. Pembelajaran Kelompok Eksperimen

2. Pembelajaran Kelompok Kontrol

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CURRICULUM VITAE

Aprilia Nurhidayah adalah anak ke dua dari pasangan


Surawan dan Sriyanti. Lahir di Magelang pada tanggal
16 April 1996. Pendidikan dimulai dari TK Aisyiah
Pucangnom pada tahun 2001-2003. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SD Muhammadiyah
Gunungpring pada tahun 2003 – 2008. Pendidikan
selanjutnya adalah SMP Negeri 1 Muntilan pada tahun
2008 – 2011. Pendidikan peneliti dilanjutkan di SMA
Negeri 1 Dukun pada tahun 2011 – 2014. Pendidikan selanjutnya di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dimulai pada tahun 2014.

No Nama Kegiatan Tahun Peran


1 PPKM I 2015 Peserta
2 PPKM II 2015 Peserta
3 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2017 Peserta
4 English Club 2014 – 2016 Peserta
5 Kursus Mahir Dasar (KMD) 2015 Peserta
6 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2014 Peserta
7 Seminar Kurikulum untuk 2016 Peserta
Terstandarisasi (Cambridge)
8 Kuliah Umum Pendidikan 2015 Peserta
Berbasis Montessori
9 Week – end Moral 2015 Peserta
10 Malam Kreativitas PGSD 2016 2016 Anggota Seksi

148

Anda mungkin juga menyukai