Warna intreferensi = warna yang tidak sebenarnya, hadir di XPL karena adanya perlambatan
Standarisasi 0,03 mm pada thin section karena agar warna bayangan sesuai dengan warna interferensi.
Jika lebih dari itu ketebalannya, maka dapat terjadi perubahan warna karena perlambatan melalui thin
section yang lebih tebal. Misal, seharusnya plagioklas warna putih, eh malah warna kuning berarti thin
sectionnya tidak standar
Olivin
Clinopyroxen
Orthopyroxen
Orthorombik
Warna interferensi di orde pertama yaitu abu-abu. (ordo warna lebih rendah dibanding
clinopyroxen)
Yang ditengah orthopiroksen, yang diluar atau coklat clinopyroxen hal ini dikarenakan adanya
reaction rim
Extinction angle : membentuk sudut pemadaman (warna mineral gelap, hitam)
Orthopiroksen : saat sumbu c disejajarkan sumbu y mikroskop menghasilkan warna gelap
dnegan sudut 0 derajat
Clinopyroksen : extinction angle didapat saat sumbu c beberapa derajat dengan sumbu y
mikroskop.
Amphibole
Monoklin
Interferensi warna yang panjang, dari orde 2 hingga 4
Cleavage bertemu di sudut 56 dan 124 derajat
Plagioclase
Prismatik
Orde 1
PPL : colorless
Plagioclase mmeiliki bercak-bercak warna hitam, warna hitam itu merupakan bagian melt nya
atau bolong
Jarang ditemukan batuan ultramafic yang fine grain, pasti coarse grain karena mineral ultramafic
terbentuk dibawah permukaan.
Coarse grain : tidak ditemukan
Coarse grain : ukuran mineral >1mm , interlocking atau tidak ada tempat untuk massa dasar
Di QAPF
Fine grain : posisi basalt dan andesit di kotak yang sama. Maka dilakukan komposisi kimia dengan task
diagram, basalt >52%, andesit <52% SiO2
Coarse grain : Diorit, gabbro, anortosite berada di kotak yang sama. Maka dilakukan lanjutan klasifikasi
dengan diagram gabbroic rocks.
fine grain : Tb Nukleinya tinggi, growth rate rendah , kristalnya banyak tapi ukurannya kecil
Fine grain : Tc, tidak nuclei dan growth. Sehingga ditemukan tekstur glassy
Porfiritik :batuan memiliki minimal 2 fraksi kristal yang ukurannya berbeda (inequigranular) . Yang besar
disebut fenokris yang kecil dianggap ground mass.
Plagioklas sebagai fenokris , sebagai mikrofenokris, dan sebgaai ground mass. Hal ini berarti kristal yang
dianggap fenokris muncul di Ta, entah mengapa system berubah ke Tb (growth rate menurun), lalu
system berubah kembali menjadi ground mass
1. Plagioklas duluan
2. Bareng-bareng, karena adanya undercooling. Bisa saja nuclei piroksen dan clinopyroxen
terbentuk bersama-sama dengan besaran yang sma, namun growth rate mereka berbeda.
Growth rate plagioklas lebih besar dibandingkan clinopyroxen
Catatn pas praktikum :
Mineral isotrop = mineral yang dapat tembus cahaya (umunya colourless di PPL, dan isometric)
Mineral anisotropy = mineral yang tidak dapat tembus cahaya (umunya opaque dan translucent, non
isometric)