Anda di halaman 1dari 6

I.

MINERAL

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbo-hidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sumber mineral paling baik banyak terdapat pada makanan hewani
dan tumbu-tumbuhan seperti buah dan sayuran.

PENGGOLONGAN MINERAL DALAM TUBUH

Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi


dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan
dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit
defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl),
sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co),
iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna,
atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut
lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).

Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S,dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil,
yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.

1. NATRIUM (Na)
Absorpsi & metabolisme : - Dlm usus halus, Masuk ke aliran darah dibawa ke
ginjal. Disaring dan dikembalikan ke aliran darah. Kelebihan Na dikeluarkan melalui
urin dengan bantuan hormon aldosteron yg dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin.
Absorpsi natrium ini terjadi kurang lebih sebanyak 3-7 g/hari
2. KLOR (Cl)
Merupakan anion utama cairan ekstraseluler. Paling banyak terdapat dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung, pankreas. Jumlah
klor adalah 0,15% berat tubuh. Sumber klor dapat diperoleh bersama dengan natrium
dalam garam dapur dan makanan yang diawetkan. Absorpsinya dilakukan di usus
halus lanjutan bersamaan dengan natrium, dan eksresinya dilakukan melalui urin.

3. KALIUM (K)
Terdapat di dalam sel (intraseluler). Jumlahnya mecapai 95%. Sumbernya
terutama dari sayuran dan buah segar yg mentah, serta kacang-kacangan lanjutan.
Absorpsi terjadi dalam usus halus, 80-90% dieksresi melalui feses, keringat, cairan
lambung.

4. KALSIUM (Ca)

Paling banyak terdapat didalam tubuh yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa (sekitar 1 kg). Sumber kalsium ini antara lain berada di susu non fat, susu dan
hasil olahnya, ikan yang dimakan dengan tulangnya, serealia, kacang-kacangan.
Absorpsi terjadi di usus halus bagian atas. Sekitar 30-50% dpt diabsorpsi dg
kemampuan lebih tinggi pd usia pertumbuhan dan menurun saat usia tua. Eksresinya
melalui feses, urin dan keringat.

5. FOSFOR (P)
Merupakan mineral kedua terbanyak dlm tubuh. Sumber dari fosfor antara lain
makanan hewani, kacang-kacangan dan serealia. Diabsorpsi sbg fosfor bebas dlm
usus halus yang dibebaskan oleh enzim alkalin fosfatase dengan bantuan vit D.
6. MAGNESIUM (Mg)
Terbanyak kedua dalam cairan intraseluler setelah natrium. Absorpsinya
terjadi dalam usus halus, jika konsumsi kalsium rendah maka penyerapan Mg akan
meningkat.
7. BESI (Fe)
Transportasi dimulai dari lambung dengan bantuan HCl dan vit C, kemudian
diabsorpsi di usus halus bagian atas.
II. AIR

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk
keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Jumlah air dalam tubuh bayi
(80%), orang dewasa (70%), dan lanjut usia (50%) berbeda; namun air tetap merupakan
unsur terbanyak dalam tubuh manusia. Air tersebar di seluruh tubuh manusia. Antara lain
paru (90%), darah (82%), kulit (80%), otot (75%), otak (70%), dan tulang (22%).

Peran air dalam tubuh dan kehidupan, sehingga tidak satupun fungsi tubuh dapat
bekerja tanpa air. Peran air dalam tubuh antara lain sebagai:

 Pembentuk sel dan cairan tubuh


 Pelarut
 Media pengeluaran zat sisa
 Bantalan
 Pengatur suhu
 Media transportasi
 pelumas
Setiap jenis atau sumber air memiliki kandungan mineral yang berbeda-beda. Sumber
air di alam terdiri atas

1. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian jatuh
ke bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku untuk
keperluan rumah tangga, pertanian, dan lain-lain. Air hujan dapat diperoleh
dengan cara menampung air hujan yang jatuh dari atap rumah.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya
air permukaan ini akan mengalami penurunan kualitas selama pengalirannya,
misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah industri kota dan
sebagainnya. Macam-macam air permukaan yaitu air rawa/danau dan air sungai.
3. Air Tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam
tanah dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang
biasanya disebut aquifer. Air tanah dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan
tanah. Air tanah biasanya jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-
garam yang terlarut) daripada air permukaan.
b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan
air tanah dalam tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan
bor dan memasukkan pipa kedalamnya (biasanya kedalaman bor antara 10-100 m)
akan didapat suatu lapisan air.
c. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
Mata air yang berasal dari air tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam.

Kelebihan air dalam tubuh akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Yang
mana berubah menjadi urin yang diproses dalam ginjal. Serta berubah juga menjadi
keringat melalui kulit. Sedangkan jika kekurangan air maka akan mengakibatkan
dehidrasi karena, seperti yang kita tahu bahwa air sangat berperan penting dalam
tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Achadi L. Endang, (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi
d a n   Ke s e h a t a n   M a s y a r a k a t   F a k u l t a s   K e s e h a t a n   M a s y a r
a k a t , Universitas Indonesia. Edisi I, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal94
Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Zainal Arifin, Jurnal Litbang Pertanian, 27(3), 2008
Rizqie Auliana, M.Kes, ILMU+GIZI-MINERAL
Sumber dari internet :
http://www.h4hinitiative.com/indonesia/air-bagi-kesehatan/persentase-dan-peran-air-dalam-
tubuh

Anda mungkin juga menyukai