Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyebab kematian yaitu perdarahan, eklampisia atau gangguan akibat


tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi, dan
infeksi perdarahan, yang biasana tidak bisa di perkirakan dan terjadi secara
mendadak. Terjadi akibat perdarahan pada persalinan yang tidak dibantu oleh
tenaga kesehatan yaitu sekitar 70% kematian ibu tersebut masiih dapat
dicegah jika mereka memperoleh pertolongan tenaga kesehatan seperti bidan,
dokter maupun perawat kesehatan.
Melihat gambar diatas, maka sangat diperlukan adanya peningkatan
pengetahuan kepedulian tenaga kesehatan dan peran serta masyarakat untuk
mengatasi hal tersebut. Adapun bentuk bantuan atau peran serta masyarakat
yang berupa kesiap siagaan perencanaan persalinan menjadi kunci mutlak bagi
terlaksananya program kesehatan ibu terutama ibu bersalin dalam rangka
menurunkan angka kematian saat melahirkan (Depkes, 2008).
Untuk menangani rendahnya cakupan penaganan komplikasi ibu hamil
oleh petugas kesehatan tersebut, maka pemerintah merencanakan program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dalam rangka
menunkan AKI akibat komplikasi kehamilan karena semua ibu hamil dapat
terpantau oleh seluruh komponen masyarakat, baik suami, keluarga dan bidan
secara cepat dan tepat. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K
yang terdiri dari nama ibu hamil, taksiran persalinan, pendamping persalinan,
transportasi dan calon donor darah. Bila cakupan ibu hamil yang mendapat
indikator pemantauan P4K mencapai 80%, maka diperkirakan AKI akibat
komplikasi dapat berkurang 6000 jiwa dari 2.052.000 per tahunnya. Cakupan
P4K dapat diketahui dari tingkat cakupan K1 dan K4 oleh tanaga kesehatan.
Semakin tinggi cakupan K1 dan K4 maka semakin tinggi pula cakupan P4K
pada ibu hamil. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antara ibu hamil dan
tenaga kesehatan yang harus bekerja secara aktif untuk mencapai keberhasilan
tujuan P4K (Syafei, 2009).
Pelaksanaan program P4K dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
pengetahuan dan sikap, dukungan keluarga, situasi geografis dan budaya.

1
Kurangnya pengetahuan, baik ibu hamil atau masyarakat tentang kehamilan
dan pencegahan komplikasi kehamilan sanat mempengaruhi rendahya cakupan
P4K , sehingga anggapan bahwa kehamialn dan persalinan adalah suatu yang
alami dan tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan akan menyebabkan
ibu hamil termasuk dalam kelompok risiko tinggi (Depkes, 2008).
Keluarga terutama suami yang berperan aktif sangat dibutuhkan untuk
mendukung tujuan P4K yaitu dengan memotivasi ibu hamil sehingga muncul
sikap positif dan berakhir pada perilaku untuk memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai
standar, ANC yang dilakuakan secara teratur akan mengurangi resiko
komplikasi kehamilan sehingga dapat diidentifikasi dan ditangani dengan
upaya preventif sampai kuratif (Mulyono,2008).
Faktor situasi geografis dan budaya masyarakat indonesia yang beraneka
ragam dapat menyebabkan 3T, yaitu terlambat mengambil keputusan,
terlambat untuk dikirim ketempat pelayanan kesehatan dan terlambat
mendapat pelayanan kesehatan sehingga mempengaruhi cakupan P4K
(Depkes, 2008).
Kemampuan dalam komunikasi merupakan kunci keberhasilan untuk
dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K
dengan stiker bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat
membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah nya agar dapat
terwujud kerja sama dengan ibu, keluarga, Masyarakat sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Melalui P4K dengan stiker, Masyarakat diharapkan dapat mengembangkan
norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu hamil-bersalin-
nofas dan bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan kehamilan, bersalin,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir atau tenaga kesehatan terampil
dibidanng kebidanan, sehingga kelak dapat mencapai dan mewujudkan visi
departemen kesehatan yaitu “masyarakat mandiri untuk hidup sehat”

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K)?
2. Bagaimana dasar hukum P4K ?

2
3. Bagaimana program perencanaan persalinan dan komplikasi (P4K) dengan
stiker ?
4. Bagaimana manfaat program P4K ?
5. Bagaimana tahap kegiatan P4K dengan pemasangan stiker ?
6. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan P4K dengan pemasangan stiker ?
7. Bagaimana sasaran program P4K ?
8. Bagaimana output program P4K ?
9. Bagaimana indikator pemantauan pelaksanaan P4K ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
2. Untuk mengetahui dasar hukum P4K
3. Untuk mengetahui program perencanaan persalinan dan komplikasi (P4K)
dengan stiker
4. Untuk mengetahui manfaat program P4K
5. Untuk mengetahui tahap kegiatan P4K dengan pemasangan stiker
6. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan P4K dengan pemasangan
stiker
7. Untuk mengetahui sasaran program P4K
8. Untuk mengetahui output program P4K
9. Untuk mengetahui indikator pemantauan pelaksanaan P4K

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pada tahun 2007 menteri kesehatan merencanakan program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan
“upaya terobosan” dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan,
yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi Masyarakat,
khusunya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam
menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
1. P4K dengan stiker
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa
dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB
pascapesalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
2. Pendataan ibu hamil dengan stiker
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu pendataan,
pencatatan dan pelaporan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah kerja
bidan melalui penempelan stiker di setiap rumah hamil dengan melibatkan
peran aktif unsur unsur masyarakat di wilayahnya (Kader, forum peduli
KIA /pokja posyandu dan dukun)
3. Forum peduli KIA
Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan
pertemuan rutin bulanan, bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan
menjalin kerjasama dengan bidan di desa dan puskesmas.

4. kunjungan rumah
Kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam rangka untuk
membantu ibu, suami keluarganya membuat perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi. Disamping itu, untuk memfasilitasi ibu nifas dan

4
suaminya dalam memutuskan penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah
persalinan sesuai rencana yang telah disepakati bersama oleh pasangan
tersebut.
5. Persalinan oleh Nakes dan Kesiagaan
Persalinan oleh nakes adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan yang terampil seusai standar. Sedangkan kesiagaan adalah
kesiapan dan kewaspadaan dari suami, keluarga dan masyarakat /
organisasi masyarakat, Kade, dukun dan bidan dalam menghadapi
persalinan dan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
6. Tabulin dan Dasolin
Tabulin adalah dana / barang yang disiapkan oleh keluarga atau
pengolah tabulin secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang
pengelolaannya sesuai kesepakatan serta penggunaannya untuk segala
bentuk pembiayaan saat anc, persalinan dan kegawatdaruratan.
7. Ambulan desa dan Donor darah
Ambulan desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai
kesepakatan bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu
bersalin ke tempat persalinan termasuk ke tempat rujukan, bisa berupa
mobil, ojek, becak, sepeda, tandu, perahu, dll. Calon donor darah adalah
orang orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat
yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk
keselamatan ibu melahirkan.
8. Kunjungan nifas
Kontak ibu dengan nakes minimal 3 kali untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas (termasuk bidan di desa/polindes dan kunjungan
rumah.

9. pemberdayaan masyarakat
Adalah upaya aktif bidan untuk melibatkan unsur-unsur masyarakat
secara parsitipatif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan perencanaan persalinan dan
pasca persalinan.
Melalui program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) dengan stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap
ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Dengan data

5
dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa dapat
memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil.
Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada
saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses persalinan sampai
dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum diselenggarakannya P4K ini, antara lain:
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Peraturan pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
3. Undang-undang No. 32 tentang pemerintah daerah
4. Keputusan menteri kesehatan No. 900 tahun 2002 tentang registrasi dan
praktek bidan
5. Keputusan menteri No. 741 2008 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan di kabupaten/kota
6. Keputusan menteri kesehatan No. 284 tahun 2004 tentang buku KIA
7. Keputusan menteri kesehatan No. 564 tahun 2006 tentang pedoman
pelaksanaan pengembangan desa siaga
8. Surat edaran menteri kesehatan No. 295 tahun 2008 tentang percepatan
pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) dengan stiker
9. Surat edaran menteri kesehatan dalam negeri No. 441.7/1935.SJ tahun
2008 tentang percepatan pelaksanaan program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker.
C. Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1. indikator program
a. presentase ibu hamil mendapat stiker
b. presentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai
standar
c. presentase ibu hamil berstiker bersalin di tenaga kesehatan
d. presentase ibu hamil bersalin dan nifas berstiker yang mengalami
komplikasi tertangani
e. presentase penggunaan metode KB pasca persalinan
f. presentase ibu bersalin di nakes yang mendapat pelayanan nifas.
2. Output perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker
output yang di harapkan sebagai berikut:
a. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K
b. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar

6
c. Ibu hamil dan keluarganya yang mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yang dibuat bersama dengan penolong persalinan
d. Bidan menolong persalinan sesuai standar
e. Bidan memberikan pelayanan nifas sesuai standar.
f. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan kesehatan
lingkungan (sosial)
g. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non
formal dan forum peduli KIA/Pokja posyandu dalam rencana
persalinan, termasuk KB pasca persalinan sesuai dengan perannya
masing-masing
h. Ibu mendapatkan pelayanan kontsepsi pasca persalinan
i. Adanya kerja sama yang mantap antara bidan, petugas pustu, forum
peduli KIA/Pokja posyandu dan (bila ada) dukun bayi pendamping
persalinan.

3. Tujuan dan manfaat program perencanaan persalinan dan pencegahan


komplikasi (P4K)
Tujuan pemasangan stiker P4K, antara lain:
a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan
agar ibu hamil terdata, tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh
bidan dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat
seperti kader, dukun dan tokoh masyarakat.
b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil
dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat
siap sedia untuk membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang
mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat
penanganan yang cepat dan tepat.

D. Manfaat Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi


(P4K)
1. Mempercepat berfungsinya desa siaga
2. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar
3. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
4. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun
5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
6. Meningkatnya peserta KB pasca persalinan
7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi
8. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu dan bayi

7
E. Tahap Kegiatan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)

Tahap kegiatan dalam program perencanaan persalinandan pencegahan


komplikasi (P4K) sebagai berikut:

1. Orientasi P4K dengan stiker untuk pengelola program dan stakeholder


terkait di tingkat propinsi, kabupaten/kota, puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Operasionalisasi P4K dengan stiker di tingkat desa:
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan.
b. Mengaktifkan forum peduli KIA.
c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker.
d. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil.
e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa.
f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ambulan desa.
g. Penggunaan, pengelolaan dan pengawasan tambulin/dasolin.
h. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan.
4. Rekapitulasi pelaporan
Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke puskesmas.
5. Forum komunikasi
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K di masing-masing
tingkat wilayah dari puskesmas, kabupaten/kota dan provinsi mempuyai
wadah forum komunikasi yang meliputi lintas program dan lintas sektor.

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan P4K Dengan Pemasangan Stiker

1. Orientasi P4K dengan stiker untuk pengelola program dan stakeholder


terkait di tingkat propinsi, kabupaten/kota, puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PPK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa (forum desa siaga, forum KIA, pokja
posyandu, dll) yang melibatkan kades, toma, toga, kader dengan di
fasilitasi oleh bidan desa yang di pimpin oleh kades membahas tentang:
mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa (updating setiap bulan),
membahas dan menyepakati calon donor darah, transportasi dan
pembiayaan (jamkesmas, tabulin), membahas tentang pembiayaan
pemberdayaan masyarakat (ADD, PNPM, GSI, pokjanal posyandu, dll)

8
4. Bidan desa bersama dengan kader mengisi dan menempel stiker di rumah
ibu hamil, bidan desa memberi konseling pada ibu hamil, suami dan
keluarga tentang P4K terutama dalama menyapakati isi dalam stiker
sampai dengan KB pasca persalinan yang harus tercatat dalam amanah
persalinan yang di lakukan secara bertahap yang di pegang oleh petugas
kesehatan dan buku KIA yang di pegang langsung ibu hamil, dll.
5. Bidan desa bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan
ibu hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker
termasuk pemakaian KB pasca persalinan.
6. Bidan desa memberikan pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar di
tambah dengan pemeriksaan laboratorium (hb, urine, bila endemis malaria
lakukan pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
7. Setelah melayani, bidan desa merekap hasil pelayanan ke dalam
pencatatan kartu ibu, kohort ibu, PWS KIA, peta sasaran bumil, kantong
persalinan, termasuk kematian ibu, bayi lahir dan mati di wilayah desa
(termasuk dokter dan bidan praktek swasta di desa tsb).
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke puskesmas.
9. Pemantauan intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
10. Stiker di lepaskan sampai 40 hari pasca persalinan di mana ibu dan bayi.

G. Sasaran Program P4K


a. ibu hamil
b. Keluarga
c. Petugas kesehatan
d. Dukun paraji
e. Tokoh masyarakat (TOMA)
f. Tokoh agama (TOMA) (Notoatmodjo, 2012)

H. Output Program P4K


1. Bidan atau bidan di desa memberikan ante natal care (ANC) yang sesuai
standar medis dan non medis.
2. Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan dan KB yang di
buat bersama dengan penolong persalinan: bidan atau bidan dan dukun.
3. Keluarga mempersiapkan persalinan baik secara material dan juga
persiapan lingkungan.
4. Adanya keterlibatan tokoh agama (TOMA) formal maupun non formal,
kader dukun dan lain-lain dalam rencana persalinan dan KB setelah
melahirkan sesuai perannya masing-masing.

9
5. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas puskesmas
pembantu (PUSTU), dukun bayi dan kader.
6. Ibu hamil menggunakan buku KIA sebagai buku dan catatan kehamilan,
persalinan, dan pada masa nifas. (Depkes RI, 2008)
I. Indikator Pemantauan Pelaksanaan P4K
1. Presentase desa melaksanakan program (P4K) dengan stiker.
2. Presentase ibu hamil mendapat stiker.
3. Presentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai
standar.
4. Presentase ibu hamil, bersalin dan nifas, berstiker yang mengalami
komplikasi tertangani.
5. Presentase menggunakan KB pasca salin
6. Presentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapatkan pelayanan
nifas (Depkes RI, 2008).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)


merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil,
termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan
menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.
Sasaran dari program ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah
tersebut. Program ini membutuhkan peran serta masyarakat, kader dan juga
dukun bayi setempat bila ada.

B. Saran

Seluruh komponen masyarakat hendaknya dapat berpartisipasi dalam


program P4K ini, mengingat bidan maupun tenaga kesehatan tidak dapat
melaksanakan program tersebut tanpa dukungan dan peran serta dari seluruh
anggota masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Runjati. 2010. Asuhan kebidanan komunitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC.

11
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker.
Jakarta : Depkes. RI.
Handayani, Lutut. Perilaku bidan dalam pemasangan stiker P4K. Jurnal
kebidanan. Vol.10 no.3.2014
Rosita, Devi, Ita rahmawati. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
P4K dengan penggunaan stiker P4K di desa Mijen kec. Kaliwungi, Kab.Kudus.
Volume 3. 2012
Depkes RI, 2008. Pedoman Praktis Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Depkes RI, 2008. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: USAID

12

Anda mungkin juga menyukai