PEROKOK WANITA
Disusun oleh :
1. Gusti
2. Realdi
3. Efrida
4. Adi
5. Fauzia
6. Erwin
MAN 2 TAP-TENG
T.A 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya, sehingga makalah mata Pelajaran Sosiologi ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa
adanya kendala-kendala yang berarti. Makalah ini berisi kajian tentang penyimpangan sosial
dalam masyarakat. Di dalamnya dibahas tentang pengertian, teori-teori, ciri-ciri, jenis-jenis,
bentuk-bentuk, faktor-faktor, dampak, serta contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi di
masyarakat.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah sedikit banyak membantu dalam
proses pembuatan makalah ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bantuan tersebut
sangat membantu penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan yan Maha Esa membalas segala
kebaikan pihak-pihak tersebut dan meridhoi atas selesainya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat serta dapat membantu proses
belajar bagi siapa saja yang menggunakannya dengan baik dan benar. Amin.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu perilaku
menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas bukanlah hal yang patut
untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan memicu dan memperluas lingkup
terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu, penyimpangan sosial akan selalu berpengaruh
terhadap masyarakat lain. Para pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi dengan
masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk mengikuti
perilakunya. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah
akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa dalam
kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku menyimpang
sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu disebabkan karena masyarakat
terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi biasa
Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini dapat
sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial. Serta memberikan informasi-
informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga, ke
depannya dapat dibentuk masyarakat yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku
menyimpang. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia
internasional.
4
I.3 Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penulis dalam pembuatan
makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar pembaca dapat :
5
BAB II
PEMBAHASAN
Saya Astri, umur 19 tahun. Saya merokok karena saya merasa merokok bukanlah hal
yang terlarang. Saya merokok juga karena lingkungan saya melakukan hal yang sama. Teman-
teman saya juga merokok, entah itu laki-laki atau perempuan, sehingga saya merasa tidak
mampu bergaul dengan mereka juka saya tidak ikut merokok. Saya juga merasa berani merokok
karena kakak perempuan saya juga merokok. Saya melakukannya tanpa sepengetahuan orangtua
saya. Mama saya tidak mengetahui hal ini, hanya kakak-kakak saya yang mengetahuinya.
Saya merokok pada saat saya merasa bosan dan suntuk. Saat mood saya jelek. Saya
merasa dengan merokok pikiran saya menjadi lebih tenang dan enjoy. Namun, jujur kadang saya
merasa malu jika ada yang membahas tentang seorang wanita perokok. Di sisi lain saya merasa
ini adalah hal yang biasa, namun sisi lain saya mengajak saya untuk berhenti melakukannya.
6
Sampai saat ini, saya belum merasakan dampak pasti dari kebiasaan saya merokok. Tapi
saya tahu bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif, seperti menyebabkan kanker paru-
paru dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. saya juga menyadari bahwa merokok sangat
tidak disukai oleh banyak orang, terutama perempuan. Saya merokok juga tahu tempat, jika
memang teman-teman saya yang lain tidak terbiasa dengan asap rokok, saya akan mencari
tempat khusus sehingga teman-teman saya tidak merasa terganggu dengan keadaan saya yang
merokok.
Selain itu, keadaan pada individu juga sangat berpengaruh. Jika ia merasa keadaan
sangat buruk, bosan, dan suntuk, maka ia akan langsung menyalakan rokoknya. Keluarga juga
sangat memicu terjadinya sebuah penyimpangan sosial. Keluarga yang mempunyai kebiasaan
merokok akan membuat anggotanya mengikuti kebiasaan tersebut. Apalagi jika anggota
keluarga wanita memiliki kebiasaan merokok juga, dapat dipastikan anggota lain merasa harus
melakukannya juga.
Faktor yang lain muncul dari rokok itu sendiri, yaitu dari kandungan zat yang ada di
dalamnya. Rokok mengandung zat-zat yang menyebabkan para konsumennya kecaduan. Dengan
adanya zat tersebut, seseorang yang telah mencoba untuk merokok akan selalu dan semakin
ingin untuk mencobanya lagi dan lagi. Hal tersebut juga berpengaruh besar bagi wanita.
7
memberikan banyak dampak-dampak negatif daripada dampak positif. Dampak posistif yang
diberikan oleh para perokok antara lain adalah membantu produsen rokok dan para pekerja
pabrik rokok agar tetap bertahan. Dengan adanya para perokok, pabrik rokok bisa terus
melanjutkan kegiatannya memproduksi rokok, sehingga para pekerja pabrik dapat terus
melanjutkan pekerjaannya. Secara tidak langsung, para perokok telah membantu memberikan
dan mempertahankan pekerjaan para pekerja pabrik rokok.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh para perokok lebih banyak daripada dampak
positif yang telah disebutkan di atas. Dampak tersebut dapat dipisahkan sebagai dampak
terhadap diri sendiri dan dampak bagi lingkungan sekitar perokok.
Sedangkan dampak negatif yang akan sama-sama dirasakan oleh pelaku (perokok aktif)
dan korban (perokok pasif) adalah dampak yang berpengaruh terhadap kesehatan. Asap rokok
yang ditimbulkan akan menyebabkan berbagai penyakit bagi para penghirupnya. Penyakit-
penyakit tersebut antara lain adalah kanker paru-paru, jantung koroner, bronkitis, penyakit
stroke, hipertensi, diabetes, dan impotensi. Asap rokok juga dapat menyebabkan orang yang
mempunyai penyakit asma kambuh saat menghirupnya.
Wanita yang merokok akan memiliki banyak kerugian sebagai dampak dari kebiasaan
merokok tersebut. Dampak tersebut akan merugikan para wanita perokok, baik dalam hal
penampilan ataupun kesehatan. Dampak fisik yang akan terjadi dan sangat terlihat bagi para
perokok wanita yang merokok secara terus menerus adalah berubahnya warna kulit serta
tumbuhnya rambut-rambut halus pada bagian sekitar wajah wanita perokok. Kuliat wanita yang
merokok secara terus–menerus akan berubah menjadi agak abu-abu. Kebiasaan merokok pada
wanita juga akan mempercepat menopause, yaitu berhentinya proses menstruasi. Wanita yang
memiliki kebiasaan merokok juga akan memiliki gangguan pada kesehatan berupa penurunan
kesuburan sampai 50%, serta meningkatkan bahaya keguguran. Janin dari rahim seorang
perokok juga akan terlahir dengan keadaan berat badan yang cenderung kurang. Wanita perokok
juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit dibandingkan wanita non-perokok. Nikotin yang
ada pada rokok juga akan memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran
energi sampai 200 kalori per hari, sehingga akan cenderung membuat berat badan perokok
menjad turun.
8
II. 3. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku menyimpang. Upaya-
upaya pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang yang bersangkutan, baik oleh pemerintah,
keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan memperluas sosialisasi tentang penyimpangan-penyimpangan sosial. Pihak keluarga
dapat melakukan kontrol sosial. Dan teman-teman lingkungan sekitar dapat menghimbau untuk
tidak melakukan penyimpangan sosial. Kontrol sosial dan sosialisasi yang cukup akan
membantu mencegah penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Keharmonisasian keluarga juga sangat mempengaruhi terjadinya penimpangan sosial, sehingga
perlu diciptakan keluarga yang harmonis.
9
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Merokok merupakan salah satu perilaku menyimbang. Merokok yang dilakukan oleh
seorang wanita juga dianggap sebagai penyimpangan sosial. Wanita yang merokok memiliki
banyak alasan yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Ada faktor keluarga, faktor
lingkungan, teman, dan diri sendiri. Merokok juga memberikan banyak dampak. Dampak positif
yaitu membantu para pekerja pabrik rokok. Dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak, bisa
berupa dampak terhadap kesehatan, lingkungan, dan fisik. Upaya pencegahannya dapat
dilakukan oleh siapa saja. Dapat dilakukan dengan memberikan kontrol sosial dan sosialisasi
yang cukup.
III. 2. Saran
Penulis menyarankan kepada semua pihak untuk membantu proses sosialisasi dan
kontrol sosial terhadap masyaraka dan pelaku perilaku menyimpang. Karena dengan cara
tersebut penyimpangan sosial dapat diminimalisir dan para pelaku menyimpang sadar akan
tindakannya yang menyimpang.
Daftar Pustaka
Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-ervinakhoi-5700-2-babii.pdf
http://www.amazine.co/6222/bahaya-merokok-5-efek-negatif-merokok-pada-
wanita/?ModPagespeed=noscript
10