Anda di halaman 1dari 10

SOSIOLOGI

PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

PEROKOK WANITA

Disusun oleh :
1. Gusti
2. Realdi
3. Efrida
4. Adi
5. Fauzia
6. Erwin

MAN 2 TAP-TENG
T.A 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya, sehingga makalah mata Pelajaran Sosiologi ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa
adanya kendala-kendala yang berarti. Makalah ini berisi kajian tentang penyimpangan sosial
dalam masyarakat. Di dalamnya dibahas tentang pengertian, teori-teori, ciri-ciri, jenis-jenis,
bentuk-bentuk, faktor-faktor, dampak, serta contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi di
masyarakat.

Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah sedikit banyak membantu dalam
proses pembuatan makalah ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bantuan tersebut
sangat membantu penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan yan Maha Esa membalas segala
kebaikan pihak-pihak tersebut dan meridhoi atas selesainya makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat serta dapat membantu proses
belajar bagi siapa saja yang menggunakannya dengan baik dan benar. Amin.

Sorkam Kanan, 17 Januari 2020

Penulis

2
Daftar Isi

 Kata Pengantar ......................................................................................... 2


 Daftar Isi .................................................................................................. 3
 BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ......................................................................... 4
2. Rumusan Masalah .................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan ...................................................................... 5
 BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyimpangan Sosial ............................................. 6
2. Contoh Penyimpangan Sosial
a) Hasil Wawancara terhadap Pelaku............................... 6
b) Kebiasaan Merokok pada Wanita ................................ 7
c) Faktor Peyebab Wanita Merokok ................................ 7
d) Dampak dari Perokok Wanita ...................................... 8
3. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang .............................. 9
4. Gambar Peta Konsep ............................................................... 9
 BAB III : PENUTUP
1. Kesimpulan .............................................................................. 10
2. Saran ........................................................................................ 10
 Daftar Pustaka .......................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah
lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan
sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan
yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut.
Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi meskipun aturan
atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku menyimpang, atau mungkin
kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.

Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu perilaku
menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas bukanlah hal yang patut
untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan memicu dan memperluas lingkup
terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu, penyimpangan sosial akan selalu berpengaruh
terhadap masyarakat lain. Para pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi dengan
masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk mengikuti
perilakunya. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah
akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa dalam
kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku menyimpang
sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu disebabkan karena masyarakat
terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi biasa

Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini dapat
sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial. Serta memberikan informasi-
informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga, ke
depannya dapat dibentuk masyarakat yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku
menyimpang. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia
internasional.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang
akan di bahas adalah :

1. Apa pengertian dari penyimpangan sosial ?


2. Apa contoh penyimpangan sosial ?
3. Apa faktor-faktor yang memicu terjadinya penyimpangan sosial tersebut ?
4. Apa dampak yang akan ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut ?
5. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyimpangan sosial ?

4
I.3 Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penulis dalam pembuatan
makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar pembaca dapat :

 Mengetahui dan memahami apa arti penyimpangan sosial


 Mengetahui contoh nyata penyimpangan sosial
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial tersebut
 Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut
 Mempelajari upaya pencegahan terhadap penyimpangan sosial

5
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1. Pengertian Penyimpangan Sosial


Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat yang dianggap
tidak sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku
(Budirahayu, 2013, 98). Penyimpangan sosial tidak terbatas pada perilaku-perilaku yang
terlampau melewati batas, hal-hal kecil pun bisa termasuk dalam penyimpangan sosial.
Seseorang akan dianggap menyimpang apabila ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat
pada umumnya. Namun fenomena yang terjadi pada saat ini menunjukkan bahwa banyak hal-hal
menyimpang yang menjadi biasa di kalangan masyarakat. Masyarakat menganggap sebuah
perilaku menyimpang yang resesif atau tidak terlalu melewati batas sebagai perilaku normal
yang wajar untuk dilakukan. Tidak sedikit masyarakat yang justru bangga melakukan sebuah
penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dianggap sebagai prestasi tersendiri bagi sebagian
masyarakat, khususnya masyarakat yang belum terlalu memahami tentang hal-hal yang
termasuk dalam penyimpangan sosial.

II. 2. Contoh Penyimpangan Sosial


Ada banyak contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, mulai dari hal-hal
kecil yang dianggap sepele sampai hal-hal yang berakibat fatal. Membuang sampah tidak pada
tempat sampah sudah bisa dianggap sebagai sebuah perilak menyimpang, karena hal tersebut
tidak sesuai dengan norma serta aturan hukum yang berlaku. Contoh lain adalah mencontek,
merokok, mencuri, memakai obat-obatan terlarang dan narkoba, pelacuran, dll. Di sini akan
dibahas penyimpangan sosial mengenai kebiasaan merokok yang dilakukan oleh wanita.

II. 2. a. Hasil Wawancara terhadap Wanita Perokok


Penulis menyertakan ringkasan hasil wawancara terhadap seorang peerokok wanita
sebagai bukti nyata adanya penyimpangan sosial pada masyarakat.

Narasumber : Astri (AR)


Umur : 19 tahun

Saya Astri, umur 19 tahun. Saya merokok karena saya merasa merokok bukanlah hal
yang terlarang. Saya merokok juga karena lingkungan saya melakukan hal yang sama. Teman-
teman saya juga merokok, entah itu laki-laki atau perempuan, sehingga saya merasa tidak
mampu bergaul dengan mereka juka saya tidak ikut merokok. Saya juga merasa berani merokok
karena kakak perempuan saya juga merokok. Saya melakukannya tanpa sepengetahuan orangtua
saya. Mama saya tidak mengetahui hal ini, hanya kakak-kakak saya yang mengetahuinya.

Saya merokok pada saat saya merasa bosan dan suntuk. Saat mood saya jelek. Saya
merasa dengan merokok pikiran saya menjadi lebih tenang dan enjoy. Namun, jujur kadang saya
merasa malu jika ada yang membahas tentang seorang wanita perokok. Di sisi lain saya merasa
ini adalah hal yang biasa, namun sisi lain saya mengajak saya untuk berhenti melakukannya.

6
Sampai saat ini, saya belum merasakan dampak pasti dari kebiasaan saya merokok. Tapi
saya tahu bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif, seperti menyebabkan kanker paru-
paru dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. saya juga menyadari bahwa merokok sangat
tidak disukai oleh banyak orang, terutama perempuan. Saya merokok juga tahu tempat, jika
memang teman-teman saya yang lain tidak terbiasa dengan asap rokok, saya akan mencari
tempat khusus sehingga teman-teman saya tidak merasa terganggu dengan keadaan saya yang
merokok.

II. 2. b. Kebiasaan Merokok oleh Wanita


Rokok adalah gulungan kertas yang berisi bahan-bahan berbahaya , bersifat adiktif serta
beracun. Merokok adalah kegiatan menghisap gulungan tersebut dengan cara menyulutnya
dengan api terlebih dahulu. Merokok merupakan salah satu perilaku menyimpang, apabila
orang-orang di sekitarnya merasa terganggu dengan keberadaannya. Sedangkan merokok bagi
para wanita dianggap menyimpang karena memang keberadaannya sangat jauh dari kebiasaan
masyarakat serta sangat jarang ditemui pada umumnya. Selain itu, kebiasaan wanita yang
merokok juga dapat dikatakan sebagai perilaku menyimpang mengambil dari pendekatan
definisi menyimpang secara statistikal, yang mengatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan umum
masyarakat adalah benar dan kebiasaan-kebiasaan yang jarang dilakukan atau tidak sering
dilakukan dianggap sebagai perilaku menyimpang.

II. 2. c. Faktor Penyebab Wanita Merokok


Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita merokok. Mulai dari faktor
individu, lingkungan, bahkan keluarga. Dalam kasus yang saya amati, pelaku wanita mengaku
melakukan penyimpangan sosial, yaitu merokok, sebagai akibat dari pergaulan dengan teman-
temannya. Ia mengaku bahwa pengaruh lingkungannya sangat besar terhadapnya sehingga ia
berani dan merasa sangat enjoy untuk melakukannya. Bahkan kadang mereka mempunyai
pemikiran menjadi bangga jika melakukan hal tersebut.

Selain itu, keadaan pada individu juga sangat berpengaruh. Jika ia merasa keadaan
sangat buruk, bosan, dan suntuk, maka ia akan langsung menyalakan rokoknya. Keluarga juga
sangat memicu terjadinya sebuah penyimpangan sosial. Keluarga yang mempunyai kebiasaan
merokok akan membuat anggotanya mengikuti kebiasaan tersebut. Apalagi jika anggota
keluarga wanita memiliki kebiasaan merokok juga, dapat dipastikan anggota lain merasa harus
melakukannya juga.

Faktor yang lain muncul dari rokok itu sendiri, yaitu dari kandungan zat yang ada di
dalamnya. Rokok mengandung zat-zat yang menyebabkan para konsumennya kecaduan. Dengan
adanya zat tersebut, seseorang yang telah mencoba untuk merokok akan selalu dan semakin
ingin untuk mencobanya lagi dan lagi. Hal tersebut juga berpengaruh besar bagi wanita.

II. 2. d. Dampak dari Wanita Merokok


Wanita yang merokok, dan para perokok lain memberi banyak dampak bagi para pelaku
juga terhadap lingkungan sekitar. Dampak tersebut bisa berupa dampak negatif juga dampak
positif. Namun, sejauh pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para perokok cenderung

7
memberikan banyak dampak-dampak negatif daripada dampak positif. Dampak posistif yang
diberikan oleh para perokok antara lain adalah membantu produsen rokok dan para pekerja
pabrik rokok agar tetap bertahan. Dengan adanya para perokok, pabrik rokok bisa terus
melanjutkan kegiatannya memproduksi rokok, sehingga para pekerja pabrik dapat terus
melanjutkan pekerjaannya. Secara tidak langsung, para perokok telah membantu memberikan
dan mempertahankan pekerjaan para pekerja pabrik rokok.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh para perokok lebih banyak daripada dampak
positif yang telah disebutkan di atas. Dampak tersebut dapat dipisahkan sebagai dampak
terhadap diri sendiri dan dampak bagi lingkungan sekitar perokok.

 Dampak negatif rokok bagi pelaku (secara langsung) :


 Air mata keluar
 Baju, badan, dan rambut menjadi bau
 Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
 Peristaltik usu meningkat dan nafsu makan menjadi turun
 Sirkulasi darah kurang baik
 Suhu pada ujung-ujung jari (tangan/kaki) menurun
 Kepekaan indra pengecap dan pembau menurun
 Gigi dan kuku menjadi kuning
 Dampak negatif rokok bagi pelaku dalam jangka panjang :
 Kerja otak menurun
 Adrenalin meningkat
 Rongga pembuluh darah menciut
 Tekanan darah dan denyut nadi meningkat
 Menimbulkan efek ketagihan dan kecanduan
 Dampak negatif rokok bagi lingkungan sekitar :
 Menimbulkan pencemaran udara bagi lingkungan sekitar
 Menjadi contoh buruk bagi anak-anak usia di bawah umur
 Menimbulkan banyak korban perokok pasif bagi orang-orang di sekitarnya

Sedangkan dampak negatif yang akan sama-sama dirasakan oleh pelaku (perokok aktif)
dan korban (perokok pasif) adalah dampak yang berpengaruh terhadap kesehatan. Asap rokok
yang ditimbulkan akan menyebabkan berbagai penyakit bagi para penghirupnya. Penyakit-
penyakit tersebut antara lain adalah kanker paru-paru, jantung koroner, bronkitis, penyakit
stroke, hipertensi, diabetes, dan impotensi. Asap rokok juga dapat menyebabkan orang yang
mempunyai penyakit asma kambuh saat menghirupnya.

Wanita yang merokok akan memiliki banyak kerugian sebagai dampak dari kebiasaan
merokok tersebut. Dampak tersebut akan merugikan para wanita perokok, baik dalam hal
penampilan ataupun kesehatan. Dampak fisik yang akan terjadi dan sangat terlihat bagi para
perokok wanita yang merokok secara terus menerus adalah berubahnya warna kulit serta
tumbuhnya rambut-rambut halus pada bagian sekitar wajah wanita perokok. Kuliat wanita yang
merokok secara terus–menerus akan berubah menjadi agak abu-abu. Kebiasaan merokok pada
wanita juga akan mempercepat menopause, yaitu berhentinya proses menstruasi. Wanita yang
memiliki kebiasaan merokok juga akan memiliki gangguan pada kesehatan berupa penurunan
kesuburan sampai 50%, serta meningkatkan bahaya keguguran. Janin dari rahim seorang
perokok juga akan terlahir dengan keadaan berat badan yang cenderung kurang. Wanita perokok
juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit dibandingkan wanita non-perokok. Nikotin yang
ada pada rokok juga akan memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran
energi sampai 200 kalori per hari, sehingga akan cenderung membuat berat badan perokok
menjad turun.

8
II. 3. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku menyimpang. Upaya-
upaya pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang yang bersangkutan, baik oleh pemerintah,
keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan memperluas sosialisasi tentang penyimpangan-penyimpangan sosial. Pihak keluarga
dapat melakukan kontrol sosial. Dan teman-teman lingkungan sekitar dapat menghimbau untuk
tidak melakukan penyimpangan sosial. Kontrol sosial dan sosialisasi yang cukup akan
membantu mencegah penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Keharmonisasian keluarga juga sangat mempengaruhi terjadinya penimpangan sosial, sehingga
perlu diciptakan keluarga yang harmonis.

II.4. Gambar Peta Konsep

9
BAB III
PENUTUP

III. 1. Kesimpulan
Merokok merupakan salah satu perilaku menyimbang. Merokok yang dilakukan oleh
seorang wanita juga dianggap sebagai penyimpangan sosial. Wanita yang merokok memiliki
banyak alasan yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Ada faktor keluarga, faktor
lingkungan, teman, dan diri sendiri. Merokok juga memberikan banyak dampak. Dampak positif
yaitu membantu para pekerja pabrik rokok. Dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak, bisa
berupa dampak terhadap kesehatan, lingkungan, dan fisik. Upaya pencegahannya dapat
dilakukan oleh siapa saja. Dapat dilakukan dengan memberikan kontrol sosial dan sosialisasi
yang cukup.

III. 2. Saran
Penulis menyarankan kepada semua pihak untuk membantu proses sosialisasi dan
kontrol sosial terhadap masyaraka dan pelaku perilaku menyimpang. Karena dengan cara
tersebut penyimpangan sosial dapat diminimalisir dan para pelaku menyimpang sadar akan
tindakannya yang menyimpang.

Daftar Pustaka

Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-ervinakhoi-5700-2-babii.pdf

http://www.amazine.co/6222/bahaya-merokok-5-efek-negatif-merokok-pada-
wanita/?ModPagespeed=noscript

10

Anda mungkin juga menyukai