Anda di halaman 1dari 1

Nama lain : daun seledri

Nama tanaman asal : Apium graveolens (L)

Keluarga : Apiaceae

Zat berkhasiat utama/isi : Flavo glukosida (apiin) zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, lipase.

Penggunaan : memicu enzim pencernaan (sto-makik), peluruh air seni (dlu retika).

Pemerian : bau aromatik, rasa agak asin, menimbulkan rasa agak tebal di lidah

Bagian yang digunakan : daun

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Morfologi Daun Seledri

Daun tanaman seledri berbentuk menyirip ganjil yang merupakan daun majemuk, dengan anak daun
3 – 8 helai. Anak daun mempunyai tangkai yang panjangnya 1 – 2 cm. Tangkai daun berwarna hijau
keputih-putihan dan helaian daun tipis serta rapat.

Pangkal dan ujung daun seledri meruncing dengan bagian tepi daun beringgit. Panjang daun ini
sekitar 2 – 7,5 cm dengan lebar 2 – 5 cm. Pertulangan daun seledri menyirip, daun berwarna hijau
muda hingga hijau tua.

Kandungan

Herba seledri mengandung flavonoid, saponin, tanwin 1%, minyak atsiri

0,033%; flavor-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagines, zat pahit,

dan vitamin (A,B, dan C). Setiap 100 g herba seledri mengandung air sebanyak 93

ml; protein 0,9 g; lemak 0,1 g; karbohidrat 4 g; serat 0,9 g; kalsium 50 mg; besi 1

mg; fosfor 40 mg; yodium 150 mg; kalium 400 mg; magnesium 85 mg; vitamin A

130 IU; vitamin C 15 mg; riboflavin 0,05 mg; tiamin 0,03 mg; dan nikotinamid

0,4 mg

Khasiat

Secara empiris bagian pucuk tanaman seledri yang berwarna hijau

berkhasiat sebagai antidiabetes (Winarto, 2003), antirematik, karminatif (peluruh

kentut), penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh haid, diuretik, dan penurun

tekanan darah

Jenis obat

Digunakan untuk obat tradisional

Anda mungkin juga menyukai