Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kejadian banjir setiap tahun yang melanda Ibu Kota Jakarta disebabkan oleh meluapnya
Sungai Ciliwung, Pesanggrahan dan Kali Bekasi, ketiga sungai tersebut berhulu di
Kabupaten Bogor. Banjir Ibu Kota Jakarta sudah terjadi sejak jaman Pemerintah Belanda
dan hal ini sudah diantisipasi oleh Pemerintah Belanda dengan membangun situ-situ di
daerah Jabodetabek untuk menampung kelebihan air agar tidak langsung masuk ke
sungai. Lokasi situ pada umumnya tidak merupakan bagian langsung dari sungai utama
(ordo1), ordo 2 maupun 3 akan tetapi merupakan satu kesatuan dari sistem jaringan
irigasi, dimana inlet situ berasal dari saluran induk irigasi dan dari run off sekitar situ,
kemudian dikeluarkan ke saluran melalui outlet dan dimanfaatkan untuk irigasi atau
kebutuhan lainnya. Antara situ satu dengan yang lainnya dalam satu DAS saling
interkoneksi dan membentuk jaringan dalam satu sistem jaringan irigasi sehingga selain
menampung air untuk dimanfaatkan, juga memperlama air masuk kembali ke sungai
melalui saluran pembuang.

Apabila mengacu pada kebijakan yang ada yaitu UU nomor 7 tahun 2004, PP nomor 42
tahun 2008, PP 37 tahun 2010 dan PP nomor 38 tahun 2011, tidak satupun pasal yang
mengatur tentang situ, yang diatur hanya sungai sebagai sumber air dan kewenangan
ada di Pemerintah Pusat, karena sungai merupakan satu kesatuan wilayah sungai (SWS),
termasuk situ-situ yang ada pada SWS tersebut. Apabila situ dianggap sebagai
bendungan maka menurut PP 37 tahun 2010 pengelolaannya juga oleh Pemerintah
Pusat. PP 37 tahun 2010 akan direvisi dan memasukkan pasal-pasal yang mengatur
tentang situ, sehingga akan lebih jelas pembagian kewenangan Pemerintah Pusat dan
Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
Dengan kebijakan yang jelas maka diharapkan situ-situ akan lebih bermanfaat sebagai
pengendali aliran, sumber air baku, pertanian, pariwisata dan lain-lain.

Kabupaten Bogor terdapat 95 buah situ, 59 buah kondisinya masih baik dan 41 buah
kondisinya kurang terawat, persoalan umumnya adalah pendangkalan, okupasi, gulma
hingga tanggul yang rawan longsor/jebol. Apabila keadaan tersebut tidak ada upaya
penanganan maka lambat laun situ yang merupakan asset Pemerintah akan menurun
fungsinya dan akan diserobot/diokupasi oleh pihak-pihak yang tidak sadar akan fungsi
dan manfaat situ. Keterbatasan personil dalam menjaga dan mengawasi situ menjadi
masalah utama kerusakan dan penurunan fungsi situ.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah membuat perencanaan detail Rehabilitasi Situ dan
menyiapkan usulan-usulan tentang upaya merehabilitasi situ dengan pendekatan teknis.
b. Tujuan

Tujuan pekerjaan ini adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan Rehabilitasi Situ, dalam
rangka mengembalikan fungsi Situ sebagai penampung air untuk mengendalikan banjir,
dan sebagai sumber air.
3. SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah terciptanya suatu desain yang secara teknis dan ekonomis
dapat dipertanggung jawabkan serta dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi medan di
lapangan.

4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan Penyusunan DED Rehabilitasi Situ Bantar Kambing Kecamatan


Rancabungur di Kabupaten Bogor

5. SUMBER PENDANAAN

Pekerjaan Penyusunan DED Rehabilitasi Situ Bantar Kambing Kecamatan


Rancabungur ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Bogor Tahun
Anggaran 2014.

6. NAMA DAN PROYEK / SATUAN KERJA KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Proyek / Satuan Kerja adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor
RUANG LINGKUP

1. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

a. Lingkup Kegiatan

Secara umum ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


• Melakukan pekerjaan persiapan
• Pengumpulan data sekunder yang terkait dan melakukan kajian terhadap studi
terdahulu.
• Melaksanakan penetapan batas-batas situ melalui koordinasi dengan instansi/Dinas
terkait seperti Dinas PU, BPN, Kecamatan, Kelurahan, Desa dan instansi lainnya serta
para stakeholder maupun para tokoh masyarakat disekitar lokasi situ, sehingga
secara hukum batas-batas situ tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
• Membuat kondisi awal situ terkait dengan pembuatan peta topografi situasi situ,
tampang melintang, memanjang dan bangunan-bangunan pelengkapnya
• Melaksanakan analisa hidrologi dan geoteknik/mekanika tanah.
• Pekerjaan hidrolika.
• Membuat perencanaan lokasi pembuangan sedimen hasil pengerukan.
• Menyiapkan dokumen lelang serta rencana anggaran biaya.
• Membuat pedoman operasi dan pemeliharaan (O&P) situ
b. Lokasi Pekerjaan

Lokasi kegiatan adalah Situ Bantar Kambing di Kecamatan Rancabungur Kabupaten


Bogor, Propinsi Jawa Barat.

2. METODOLOGI
Pekerjaan Persiapan

a. Melakukan orientasi lapangan, memperkirakan hambatan-hambatan yang mungkin


timbul dan upaya penyelesaiannya
b. Mengumpulkan dan menganalisa data serta informasi yang ada
c. Melakukan persiapan untuk pekerjaan lapangan maupun kantor, dan mobilisasi
personil serta peralatan
d. Melakukan kajian terhadap studi terkait yang pernah dan telah ada sebelumnya

Pekerjaan Pengukuran Topografi

Melakukan pekerjaan pengukuran topografi, guna mendapatkan peta situasi (kontur),


daerah tangkapan situ, kedalaman situ dari permukaan air, potongan melintang dan
memanjang dari Situ, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Orientasi lapangan untuk mengetahui situasi lapangan, batas yang diukur serta
melaksanakan sinkronisasi rencana kerja dengan kondisi lapangan, sesuai petunjuk
direksi
b. Memasang patok-patok bantu serta patok lainnya
c. Membuat dan memasang BM pada masing-masing situ sebanyak 1 buah dan diikat
dengan menggunakan GPS
d. Menentukan titi awal referensi setelah mendapat petunjuk dari direksi
e. Melakukan pengukuran kerangka horizontal dengan metode poligon
f. Melakukan pengukuran kerangka vertical dengan menggunakan metode sipat datar
untuk menentukan beda tinggi antara dua titik
g. Melakukan pengukuran azimuth matahari untuk menentukan azimuth awal hitungan
poligon dan mengontrol hasil sudut
h. Melakukan pengukuran situasi untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi areal
yang dipetakan, dengan ketelitian beda tinggi 30√D, dan pengecekan kondisi lapangan
dengan kontur pada peta serta membuat sket pengukuran untuk penggambaran
i. Melakukan pengukuran tampang melintang dengan jarak tiap profil 25 m.
j. Menyusun buku ukur yang disetujui oleh direksi
k. Melakukan perhitungan dan penggambaran situasi skala 1 : 1.000 dan 1 : 5.000 yang
memuat petunjuk sebagai berikut :
- Grid koordinat setiap 10 cm dan 5 cm (= 100 m dan 250 m di lapangan)
- Keterangan / legenda standard yang lazim digunakan
- Petunjuk arah geografis
- Koordinat semua data informasi lapangan (x, y dan z)
- Penggambaran dilakukan dengan digital yang siap dimasukkan / dihubungkan
pada peta di PIPWS Ciliwung-Cisadane.
l. Melakukan Mutual Check di lapangan bersama-sama dengan direksi pekerjaan, yang
meliputi koordinat, elevasi BM yang terpasang serta kondisi lapangan dengan kontur
pada peta.

Pekerjaan Hidrologi dan Geologi Teknik (mekanika tanah)

Pekerjaan Hidrologi ini dimaksudkan untuk mengetahui debit (berupa hidrograf) rencana
yang akan digunakan dengan menganalisa statistik data catatan hujan minimal 20 tahun
pengamatan. Pekerjaan Geologi Teknik (mekanika tanah) dilakukan dengan mengambil
sampel tanah dengan bor tangan dimaksudkan untuk mengetahui jenis dan karakteristik
jenis sedimen yang ada di dasar situ dan tanah di tanggul, sehingga bila dikeruk tidak
membahayakan konstruksi tanggul.
a. Melakukan pekerjaan persiapan.
b. Mengumpulkan data hujan dari stasiun penakar hujan terdekat
c. Pengambilan contoh tanah asli dan penelitian laboratorium
Pengambilan contoh tanah asli sebanyak 2 sample di tanggul dan 2 sampel di dasar situ
pada masing-masing situ, dimaksudkan untuk mendapatkan nilai-nilai sebagai berikut :
- Gradasi butir-butir tanah
- Batas-batas alterberg
- Berat Jenis dan berat volume tanah ( γ )
- Permeabilitas test
- Kekuatan dan daya dukung tanah
- Harga-harga θ dan c
d. Pekerjaan pemboran di tanggul situ dan pengambilan sampel sedimen di dasar situ,
dengan kedalaman akan ditentukan oleh direksi

Pekerjaan Hidrolika
Pekerjaan ini adalah melaksanakan simulasi hidrolika penelusuran banjir dengan kondisi
awal situ dan kondisi setelah direhabilitasi, untuk mengetahui daya tampung situ baik
sebelum maupun sesudah direhabilitasi. Selain itu untuk mendesain struktur bangunan-
bangunan pelengkap yang dibutuhkan
Membuat rencana lokasi pembuangan sedimen hasil kerukan.
Pekerjaan ini sangat dibutuhkan, yaitu menetapkan lokasi pembuangan sedimen hasil
kerukan, analisa terkait volume, jenis sedimen dan upaya pengelolaan lingkungannya.

Penyusunan Detail Desain


Konsultan akan membuat detail desain rinci dan menyusun dokumen lelang, BOQ dan
analisa harga satuan lengkap dengan peralatan, jadwal pelaksanaan, spesifikasi teknis

3. KELUARAN YANG DIHASILKAN

Hasil keluaran yang diharapkan adalah sebagai berikut:

a. Dokumen Penyusunan DED Rehabilitasi Situ Bantar Kambing Kecamatan


Rancabungur yang meliputi gambar konstruksi dengan analisa terukur, metode
operasional yang dapat dikur dan diatur, rencana angggaran biaya (RAB) dan
rekomendasi skala penanganan.

b. Data mutakhir mengenai desain Penyusunan DED Rehabilitasi Situ Bantar Kambing
Kecamatan Rancabungur.

c. Rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan untuk menjaga agar kondisi dan
fungsinya tetap optimal.

4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan waktu pelaksanaan selama 3,5 (tiga koma
lima) bulan dalam Tahun Anggaran 2014.

5. TENAGA AHLI

a. Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Ahli

1) 1 (satu) orang Ahli Hidrologi/Ahli Teknik Irigasi


Ahli Hidrologi/Ahli Teknik Irigasi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1
(S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan dibidang Perencanaan Rehabilitasi Situ, lebih
diutamakan/disukai minimal 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan Tenaga Ahli Konsutansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas utama Ketua Tim akan mencakup dan tidak terbatas pada hal-hal berikut:
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
- Melakukan pengecekan secara cermat pengukuran pekerjaan dan secara
khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan;
- Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Bulanan dan laporan teknis
lainnya, serta menyerahkannya kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Bogor.
- Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknik rehabilitasi situ yang mencakup pelaksanaan survey,
pelaksanaan analisa hidrologi dan geoteknik/mekanika tanah, pekerjaan
hidrolika, perencanaan lokasi pembuangan sedimen hasil pengerukan dan
pembuatan pedoman operasi dan pemeilharaan situ.
- Menjamin bahwa rencana rehabilitasi situ yang dihasilkan adalah pilihan yang
paling ekonomis dan sesuai dengan standar teknik.

2) 1 (satu) orang Ahli Geoteknik


Ahli Geoteknik disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan dibidang Perencanaan rehabilitasi situ, lebih diutamakan/disukai
minimal 5 (lima) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan Tenaga Ahli
Konsutansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas utama Ahli Geoteknik akan mencakup dan tidak terbatas pada hal-hal
berikut:
- Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, pengolahan
dan analisis data tanah, dan perhitungan-perhitungan mekanika tanah.
- Menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan mekanika tanah yang
dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan
yang rinci mengenai kondisi, sifat-sifat dan stabilitas tanah sekitar situ untuk
tahap perencanaan teknik rehabilitasi situ.
- Membantu Ketua Tim dalam menyusun Laporan Bulanan, Laporan
Pendahuluan, dan laporan teknis lainnya, sebelum laporan tersebut
diserahkan kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor.

3) 1 (satu) orang Ahli Cost Estimasi/Quantity


Ahli Cost Estimasi/Quantity disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1)
Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan dibidang Perencanaan rehabilitasi situ, lebih
diutamakan/ disukai minimal 5 (lima) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan Tenaga Ahli Konsutansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas utama Ahli Kuantitas akan mencakup dan tidak terbatas pada hal-hal
berikut:
- Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga
satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan,
membuat perhitungan kuantitas pekerjaan rehabilitasi situ, membuat
perkiraan biaya pekerjaan konstruksi.
- Menjamin bahwa bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan
perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat;
- Membantu Ketua Tim dalam menyusun Laporan Bulanan, Laporan
Pendahuluan, dan laporan teknis lainnya, sebelum laporan tersebut
diserahkan kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor.
4) 1 (satu) orang Ahli Muda Hidrolika
Ahli Muda Hidrolika disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan dibidang Perencanaan rehabilitasi situ, lebih diutamakan/disukai
minimal 3 (tiga) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan Tenaga Ahli
Konsutansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

5) 1 (satu) orang Ahli Muda Geodesi


Ahli Muda Geodesi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan dibidang Perencanaan rehabilitasi situ, lebih diutamakan/disukai
minimal 3 (tiga) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan Tenaga Ahli
Konsutansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

b. Tenaga Pendukung

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan antara lain :


1) Surveyor Topografi 2 orang
2) Tenaga Lokal 3 orang
3) Operator CAD 1 orang
4) Operator Komputer 1 orang
5) Pesuruh 1 orang

6. PELAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan berisi rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh,


mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya, serta jadwal kegiatan
penyedia jasa. Laporan Pendahuluan dibuat rangkap 4 (empat) dan harus
diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan.

b. Laporan Bulanan

Laporan bulanan ini merupakan ringkasan dari kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan
setiap bulan, total kemajuan sejak awal kegiatan dan melaporkan keterlambatan-
keterlambatan yang terjadi serta sebab-sebabnya.
Selanjutnya juga memberikan saran-saran untuk mengatasi keadaan tersebut di atas dan
tindakan-tindakan yang akan/telah dilakukan. Juga termasuk semua review yang
diperlukan (bila ada) dan rencana kerja bulan berikutnya. Laporan Bulanan dibuat
masing-masing sebanyak 4 (empat) buku.
c. Laporan Antara

Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang harus diserahkan selambat-lambatnya


setelah mendapatkan hasil pengumpulan data sekunder dan primer, hasil kajian
terhadap data survey, konsep dan progres serta rencana selanjutnya. Laporan antara
dibuat rangkap 4 (empat) buku.
d. Draft Laporan Akhir

Draft Laporan Akhir memuat seluruh hasil kajian dari awal hingga akhir,
kesimpulan dan rekomendasi mengenai tindak lanjut proyek.

Laporan dibuat rangkap 4 (empat) dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)


minggu sebelum laporan akhir diserahkan.

e. Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan hasil penyempurnaan dari Draft Laporan Akhir yang
telah mendapat masukan dari pihak Direksi dan pihak lain yang berkepentingan
(didiskusikan). Laporan dibuat rangkap 4 (empat) dan harus diserahkan selambat-
lambatnya 3,5 (tiga koma lima) bulan sejak SPMK diterbitkan.
f. Laporan Desain Akhir

Laporan desain akhir berisi tentang uraian perhitungan volume, perhitungan


konstruksi, rencana anggaran biaya, analisa dan metode pelaksanaan dari masing-
masing lokasi jembatan atau dinding penahan tanah. Laporan dibuat rangkap 4
(empat) dan harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga koma lima) bulan sejak
SPMK diterbitkan.

g. Laporan Hasil Survey

Laporan hasil survey berisi tentang laporan survey topografi, survey geoteknik
yang meliputi sondir, handboring dan pemboran inti, serta hasil test laboratorium
untuk indek properties dan engineering properties. Laporan dibuat rangkap
4 (empat) dan harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga koma lima) bulan sejak
SPMK diterbitkan.

h. Buku Dokumen Lelang

Dokumen lelang terdiri dari:


1) Buku spesifikasi teknis sebanyak 2 buah
2) Buku persyaratan umum sebanyak 3 buah
3) Buku BOQ dan perhitungan volume sebanyak 4 buah
4) Buku gambar desain ukuran A3 masing-masing 4 buah
Buku dokumen lelang harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga koma lima) bulan
sejak SPMK diterbitkan.
i. Buku Laporan Penunjang

Laporan penunjang terdiri dari:


1) Buku laporan topografi sebanyak 3 buah
2) Buku laporan perhitungan biaya dan volume sebanyak 2 buah
Buku dokumen lelang harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga koma lima) bulan
sejak SPMK diterbitkan.

j. Pembuatan Softcopy Video Visual


Softcopy hasil pekerjaan ini dibuat dalam bentuk DVD video visual sebanyak 2 (dua)
keping. Softcopy video visual harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga koma
lima) bulan sejak SPMK diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai