Anda di halaman 1dari 4

A.

SEJARAH NUKLIR
Pada tahun 1896, Antoine Henri Becquerel menemukan radioaktivitas
Uranium. Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada
Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt. Surat itu menyatakan bahwa
memungkinkan mengatur reaksi nuklir dalam sebuah massa besar uranium.
Akhirnya nuklir perta kali digunakan untuk membuat bom. Pengembangan nuklir
digagas serius oleh Amerika dengan mendirikan proyek Manhattan yang
bertujuan mengembangkan, membangun, dan menguji bom nuklir. Proyek ini di
melibatkan banyak ilmuwan ternama seperti fisikawan Enrico Fermi dan J. Robert
Oppenheimer serta kimiawan Harold Urey yang dipimpin oleh seorang Insinyur
Angkatan Darat AS, Brigadir Jenderal Leslie R. Groves. Pada 6 dan 9 Agustus
1945 bom atom pertama kali digunakan dalam pertempuran yang dijatuhkan AS
di kota Hiroshima dan Nagasaki. Hari itu menjadi hari kelam bagi dunia. 215.000
orang dilaporkan menjadi korban. Akibatnya pada 1 Juli 1968 dibuat Perjanjian
Non-Proliferasi Nuklir untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Gambar 1. PLTN pertama di dunia


Sumber : viva.co.id

Senjata nuklir memang tidak diperkenankan untuk digunakan lagi namun nuklir
masih bisa untuk dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatn nuklir adalah untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Percobaan pertama pendirian PLTN
adalah stasiun pembangkit percobaan EBR-I di dekat Arco, Idaho, Amerika
Serikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama yang menghaslkan listrik beroperasi di
Obninsk, Uni Soviet. Sejak saat itu PLTN mulai populer untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembangkit listrik dan terus dikembangkan hingga saat ini.
B. ENERGI NUKLIR
Energi nuklir diperoleh dari reaksi fusi atau fisi dari unsur
radioaktif. Unsur yang paling sering digunakan adalah Uranium. Namun pada saat
ini sedang gencar dilakukan penelitian tentang kemungkinan penggunaan unsur
Thorium. Energi nuklir sering diperoleh dari reaksi fisi Uranium karena
cenderung lebih sederhana di banding reaksi fusi. Unsur Uranium dalam teras
nuklir yang telah dibalut pengungkung ditembaki neutron hingga memaksa
Uranium melakukan reaksi fisi atau pembelahan. Keluaran dari reaksi ini adalah
pancaran radiasi yaitu energi panas bersuhu sangat tinggi. Energi panas itulah
yang disebut energi nuklir.

C. BAGIAN-BAGIAN PLTN

D. PRINSIP KERJA PLTN


Prinsip kerja utama PLTN adalah tekanan yang diberikan uap pada turbin
sehingga menghasilkan induksi fluks elektromagnetik di generator hingga
membangkitkan listrik Sekilas prinsip kerja ini sama dengan prinsip kerja PLT
konvensional seperti PLTU, namun yang membedakan adalah bahan bakar yang
digunakan untuk memanaskan air hingga menghasilkan uap. Pada PLTU bahan
bakar pemanas bisa berupa batubara, bahan bakar fosil maupun biogas.
Sedangkan pada PLTN panas yang diperoleh berasal dari reaksi fisi maupun fusi
unsur radioaktif. Kelebihan penggunaan PLTN antara lain :
1. Indonesia dapat dikatakan memiliki sumber daya Uranium yang sangat
banyak
2. PLTN tidak menimbulkan pencemaran udara karena pembakaran tidak
menggunakan panas konvensional dari api
3. PLTN mampu menghasilkan daya listrik yang sangat besar karena
beberapa kilogram Uranium saja sudah mampu menaikkan suhu sangat
drastis dalam waktu cepat
4. PLTN dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama karena tidak perlu
sering dilakukan penambahan bahan bakar
5. Biaya pemeliharaan dan pembangkitan listrik lebih murah karena
penggantian bahan radioaktif dan pemeliharaan komponen dapat dilakukan
dalam waktu yang sangat lama dalam sekali perawatan
6. Pembangkitan listrik dilakukan dalam periode berkelanjutan selama
reactor tidak dimatikan daya listrik akan terus mengalir

Berikut adalah uraian prinsip kerja PLTN. Air ringan akan dicampur dengan
Uranium dalam reactor. Uranium akan ditembaki dengan neutron sehingga
melakukan fisi. Reaksi fisi yang dilakukan Uranium akan menghasilkan pancaran
radiasi. Pancaran radiasi tersebut adalah energi panas yang disebut energi nuklir.
Uap panas kemudian terbentuk dari air yang dipanaskan energi nuklir. Uap
berwujud gas dan akan memenuhi Hukum Gas Ideal.

PV = nKT

Ketika suhu dinaikkan maka tekanan uap akan semakin besar. Uap bertekanan
tinggi ini mengalir melalui pipa uap menuju turbin dan memutar turbin. Turbin
yang berputar akan membangkitkan listrik pada generator meggunakan prinsip
fluks elektromagnetik. Uap yang telah melalui turbin kemudian mengalir melalui
pipa pendinginan air. Di tempat itu uap akan kembali berubah wujud menjadi
cairan. Air akan dipompa kembali ketempat penguapan. Siklus ini berjalan terus
menerus hingga PLTN dimatikan. Untuk mematikan PLTN, batang control akan
diatur sedemikian rupa sehingga semua neutron berlebih dalam reaktor menempel
ke batang kendali sehingga tidak terjadi lagi reaksi fisi di reaktor. Selanjutnya
sistem sepenuhnya didinginkan dengan air laut untuk mengembalikannya pada
suhu nomal lebih cepat. Kemudian melalukan perawatan atau hal lain yang ingin
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai