Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FISIKA OLAHRAGA DAN KESENIAN

FISIKA DALAM OLAHRAGA GOLF DAN ALAT MUSIK PANTING

Dosen Pengajar:

Disusun Oleh :

Marina (
Husna Nadieya
(1710121120004)
Yayan Azhary (1710121210026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur dihaturkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “Fisika Dalam Olahraga Golf Dan Alat Musik Panting”. Shalawat serta salam kami
haturkan kepada Nabiullah Muhammad S.A.W. beserta keluarga, kerabat, para sahabat
beliau, dan pengikut beliau hingga yaumil akhir .
Makalah ini kami susun yang mana merupakan salah satu tugas mata kuliah Fisika
Olahraga dan Kesenian dari program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan pada Universitas Lambung Mangkurat. Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Fisika Olahraga dan Kesenian yang
meluangkan waktu untuk membaca makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan,
meskipun demikian penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Banjarmasin, September2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH......................................................................................................................4
TUJUAN...............................................................................................................................................4
OLAHRAGA GOLF.............................................................................................................................5
Penerapan Ilmu Fisika Pada Permainan Olahraga Golf.....................................................................8
ALAT MUSIK PANTING....................................................................................................................9
Pengertian Alat Musik Panting........................................................................................................10
Fungsi Alat Musik Panting..............................................................................................................11
Perkembangan Musik Panting.........................................................................................................13
Konsep Fisika dalam Alat Musik Panting........................................................................................17
KESIMPULAN...................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................22

3
RUMUSAN MASALAH :
1. Apa itu olahraga Golf ?
2. Bagaimana penerapan ilmu fisika yang bekerja saat kita memainkan olahraga Golf ?
3. Apa itu alat music panting ?
4. Bagaimana penerapan ilmu fisika yang bekerja pada alat musik panting ?

TUJUAN :
Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas maka dapat diambil tujuan penulisan
yaitu :
1. Mengetahui dari olahraga golf
2. Mengetahui penerapan ilmu fisika yang bekerja pada saat kita memainkan olahraga
golf
3. Mengenal alat musik panting
4. Mengetahui penerapan ilmu fisika yang bekerja pada alat musik panting.

4
OLAHRAGA GOLF
Mendengar kata olahraga pasti sudah sangat familiar bahkan olahraga termasuk dalam
pelajaran siswa yang diajarkan pada usia dini atau sejak memasuki taman kanak-
kanak. Olahraga sendiri memiliki arti yaitu suatu bentuk dari aktifitas fisik yang
terencana dan terstruktur yang melibatkan gerak tubuh berulang-ulang yang ditujukan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani dari pelakunya. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh M Sajoto (1991:5) bahwa ada empat dasar tujuan manusia
berolahraga yaitu :
a) Olahraga uintuk rekreasi yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk
mengisi waktu luang.
b) Olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu seperti yang dilakukan
siswa-siswa disekolah yang diarahkan oleh guru olahraga. Mereka melakukan
olahraga melalui proses belajar mengajar dengan domainpsikomotor yang
merupakandomain belajar yang paling domain dalam proses belajar tersebut.
c) Olahraga untuk meningkatkan atau menguatkan tingakat kesehatan atau
kebugaran jasmani tertentu. Pada umumnya gerak kegiatan olahraga disini
telah disusun dalam satu paket program kegiatan untuk setiap individu atau
kelompok yang mempunyai tingkatan kesegaran tertentu.
d) Olahraga untuk mencapai prestasi sebagai sasaran akhir. Biasanya mereka
terdiri dari golongan usia muda seperti para pelajar, mahasiswa dan kelompok
pemuda yang memiliki bakatdalam keterampila berolahraga.

Olahraga sendiri memiliki banyak jenis diantaranya adalah olahraga golf.


Olahraga golf yaitu salah satu jenis olahraga yang dimana memerlukan lapangan
khusus yaitu berupa padang yang sengaja didesain khusus dan biasanya memiliki
9-18 lubang (hole) untuk satu padang golf. Dalam permainan golf sendiri
memiliki aturan yaitu harus memasukkan bola dengan menggunakan stick golf
dari daerah tee ( teening ground) yang dimasukkan ke dalam lubang dengan
menggunakan satu pukulan atau beberapa pukulan sesuai dengan peraturan yang
telah disepakati.

Berdasarkan asal-usulnya olahraga golf ini masih banyak diperdebatkan namun


banyak yang sepakat bahwa olahraga golf berasal dari skotlandia yang biasa

5
dimainkan oleh para pengembala. Para pengembala ini biasanya memukul-mukul
batu kecil hingga masuk kelubang kelinci sekitar yang sekarang disebut The
Royal and Ancient Golf club of St Andrews. Sedangkan menurut sejarah awal
mula masuknya olahraga golf ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda pada saat
menjajah Indonesia. Menurut sejarah bangsa Belanda mendirikan Batavia Club
sebagai klub pertama yang didirikan pada tahun1987. Batavia Club sendiri
didirikan oleh Mr. A. Gray dan Mr. T. C Wilson yang mana berlokasi untuk
pertama kalinya di Jakarta tepatnya dikawasan Gambir, yang dulu bernama
Koningsplein. Dalam permainan golf perlunya beberapa perlengkapan yang harus
ada yaitu seperti : Golf Bag, Stick Golf, Boal Golf, Tee atau Pasak, Sarung
Tangan, Shaft, dan Sepatu Golf. Sedangkan untuk beberapa aturan yang ada
dalam permainan golf yaitu :

a. Pukulan pertama dimulai dari Teening Ground


Pukulan pertama pada permainan golf selalu dimulai dari teeing ground,
tapi apabila permainan golf yang dilakukan adalah foursomes yang terdiri
dari 2 tim dengan masing-masing 2 orang, tentu pukulan harus dilakukan
secara bergantian oleh setiap anggota tim. Tiap anggota tim perlu
memukul menggunakan 1 buah bola saja dari teeing ground dengan jenis
pukulan golg yang dinamakan dengan tee shot.
b. Pukulan yang tersedikit menjadi pemenang
Berbeda dari permainan olahraga lainnya, dalam permainan golf aturan
utamanya adalah jumlah pukulan tersedikitlah yang akan menjadikan
pemainnya seorang pemenang. Kalau olahraga lain mengutamakan skor
terbanyak dalam penentu kemenangan, dalam golf pemenangnya adalah
yang memukul paling sedikit. Maksudnya di sini adalah tiap pemain perlu
memasukkan bola ke dalam lubang di mana jumlah pukulan harus paling
sedikit. Itulah mengapa tiap pemain amat dituntut supaya mempunyai skill
yang bagus berikut juga dengan feeling yang baik supaya penentuan arah
bola berjalan sempurna. Dengan begitu, pukulan pun tak perlu dilakukan
berkali-kali.
c. Berjalan kaki untuk pukulan selanjutnya
Berjalan kaki adalah hal yang biasa dilakukan para pegol, terutama ketika
hendak melakukan pukulan selanjutnya. Ini membuktikan bahwa memang

6
olahraga atau permainan golf adalah kegiatan yang santai sehingga
memang untuk menuju pada tempat pukulan berikutnya bisa cukup
berjalan kaki.
d. Skor

Dalam permainan golf, skor pemain memang perhitungannya agak rumit


dibandingkan permainan olahraga lain. Bahkan dalam peraturan skor,
kemungkinan untuk pemain mendapatkan skor minus pun ada. Berikut
adalah sedikit penjabaran tentang skor dalam permainan golf yang perlu
diketahui oleh para pemula.

 Tiga pukulan dibawah par disebut dengan pukulan albatros atau


Double Eagle dimana skornya adalah -3.
 Dua pukulan di bawah par disebut dengan Eagle di mana skornya
adalah -2.
 Satu pukulan di bawah par disebut dengan Birdie di mana skornya
adalah -1.
 Jumlah pukulan sama dengan par disebut dengan par di mana
skornya adalah 0.
 Satu pukulan di atas par disebut dengan Bogey di mana skornya
adalah +1.
 Dua pukulan di atas par disebut Double Bogey di mana skornya
adalah +2.
 Tiga pukulan di atas par disebut dengan Tripple Bogey di mana
skornya adalah +3.
 Proses memasukkan bola dari teeing ground hingga ke lubang yang
dipukul hanya sekali saja disebut dengan hole in one.

e. Aturan pinalti

Dalam olahraga permainan golf pun, dikenal juga istilah penalti yang
tentunya memiliki aturan berbeda dari penalti olahraga lainnya. Untuk
memperjelas, berikut adalah sedikit informasi tentang penalti selama
permainan berlangsung.

7
 Bola bisa dianggap tak bisa dimainkan oleh pemain di dalam lapangan
dalam posisi apapun. Pemain diwajibkan melakukan penalti satu pukulan
supaya dapat memainkan bola. Pada penalti satu pukulan ini, artinya
pemain perlu memainkan bola dari posisi bola terakhir kali pemain
mainkan.
 Pemain boleh membersihkan, mengangkat, dan juga mengganti bola ketika
memperoleh penalti.

Penerapan Ilmu Fisika Pada Permainan Olahraga Golf


Ilmu sains khususnya fisika sangat mudah dijumpai pada kehidupan aktivitas sehari-
hari. Sama halnya dengan saat kita berolahraga pasti sadar atau tanpa sadarr kita akan
menemukan ilmu fisika didalamnya. Hal ini juga berlaku pada saat kita bermain golf
yang mana dalam permainan golf kita dapat jumpai ilmu fisika. Dimulai dari sebelum
bola dipukul yang mana berlaku hukum I Newton yang mana benda akan tetap diam
atau bergerak lurus beraturan, kecuali adanya gaya yang bekerja untuk mengubahnya.
Sehingga walau bola mendapat gaya gravitasi bumi untuk menatik bola menuju pusat
bumi tetapi permukaan tanah memberikan gaya keatas (gaya normal) kepada bola
sehingga gaya resultan pada bola golf adalah bernilai nol.
Sedangkan saat mengayunkan tongkat golf, perlahan-lahan dimulai dengan
menjauhkan tongkat golf dengan bola golf. Gerakan tongkat tersebut membentuk
lingkaran. Saat sedang mengayunkan tongkat untuk memukul bola, tongkat golf itu
menyebabkan kepala tongkat mengalami percepatan. Percepatan ini menentukan
seberapa jauh bola terlempar. Hal ini termasuki dalam hukum II Newton yang
mengatakan bahwa besar gaya yang diberikan kepada bola golf sama dengan massa
bola golf dikalikan dengan percepatan yang dialami bola golf. Sehingga semakin
besar percepatan bola golf maka semakin besar juga gaya yang dialami bola golf.
Saat kepala tongkat golf mengenai bola maka akan terjadi hukum III Newton
yaitu gaya aksi reaksi yang mana kepala tongkat golf sebagai aksi sedangkan bola
memberikan gaya reaksi. Namun karena gaya reaksi yang relatif kecil untuk massa
tongkat golf maka efeknya tidak akan teramati, dan ayunan tongkat berlanjut. Jarak
pada bola, besar percepatan gravitasi bumi, hanbatan udara, dan tiupan angin. Dari
pembahasana gerak parabola diketahui bahwa jarak jangkauan bola golf juga
tergantung pada sudur elevasi bola golf. Dengan demikian, tidak selalu bahwa gaya

8
pukulan yang kuat akan semakin jauh jangkauan bola. Sehingga para pemain golf
selain harus tepat dalam memukul bola juga harus tepat dalam memilih ketepatan
sudut elevasi untuk bola agar mencapai jangkauan terjauh.

ALAT MUSIK PANTING

Menurut Ramsey (2015), kaitan fisika bunyi dengan musik memungkinkan


pengenalan konsep fisika yang lebih maju seperti energi, gaya, tekanan, dinamika fluida,
dan sifat bahan. Sedangkan beberapa peneliti lainnya, menjelaskan konsep fisika melalui
lagu atau alat musik petik. Dengan lagu, suatu konsep fisika tertentu dapat dijelaskan
dengan cara menanamkan konsep fisika ke dalam lirik lagunya (Subali, 2012).
Sementara dengan alat musik petik, fenomena bunyi seperti amplitudo, frekuensi (Hukum
Mersenne), resonansi, dan harmonik dapat dijelaskan dan ditunjukkan secara langsung
di dalam pembelajaran. Selain itu alat musik petik juga dapat digunakan untuk melakukan
eksperimen untuk menguji sejauh mana rasio panjang senar memenuhi persyaratan skala
titik nada secara umum. Akan tetapi menggunakan alat musik petik saja tidak bisa untuk
menganalisis spektrum gelombang atau menentukan besaran-besaran tertentu seperti
amplitudo dan frekuensi. Aplikasi Zelscope 1.5 bisa digunakan untuk mengukur
frekuensi dan amplitudo bunyi alat musik petik, serta menampilkan spektrum gelombang
bunyi yang dihasilkan. Meninjau hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji pengaruh pengintegrasian seni musik menggunakan alat musik petik, Zelscope
1.5, dan lagu fisika terhadap tingkat antusiasme dan pemahaman (maha)siswa pada
materi fisika bunyi.

9
Pengertian Alat Musik Panting
Jika dilihat dari kata yang menyusunnya alat musik tersusun dari dua kata yaitu alat dan
musik. Secara garis besar alat dapat diartikan sebagi benda yang digunakan oleh manusia
untuk membantu melakukan suatu pekerjaan yang tujuannya untuk memudahkan. Setiap alat
memiliki fungsi masing-masing dalam penggunaannya. Manusia memiliki kemampuan
berpikir sehingga dengan bantuan alat tersebut dapat menjadi suatu karya yang indah.
Sedangkan musik berasal dari bahasa Yunani yaitu “muse”. Dalam bahasa yunani muse
adalah sebutan untuk dewi-dewi yang memiliki tugas sebagai penanggung jawab terhadap
seni dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan asal katanya maka musik dapat dijelaskan sebagai
salah satu jenis seni. Namun secara lebih rinci maka musik dapat jelaskan sebagai karya seni
yang diciptakan manusia melalui penyusunan suara yang terarur, terkombinasi, memiliki
keharmonisan dan mengandung makna.

Secara sederhana alat musik dapat diartikan sebagai instrumen yang dibutuhkan dalam
menghasilkan musik. Berdasarkan penjelasan diatas maka Alat musik adalah alat atau benda
yang dapat mengeluarkan suara yang khas yang jika di padukan dengan alat-alat lain dapat
menghasilkan musik yang indah mengandung keharmonisan (keselarasan) agar makna yang
terkandung didalamnya tersampaikan pada pendengar. Dalam Bahasa Banjar, kata Panting
mengandung banyak arti. Salah satunya adalah duri ikan yang mengandung racun. Namun,
yang kita bicarakan disini bukan masalah duri ikan. Melainkan, tentang sebuah alat musik
yang sepintas mirip dengan gambus yang diberi nama alat musik Panting. Dalam hal ini,
Panting berarti petik. Yaitu, membunyikan senar dengan teknik sentilan; Panting juga bisa
merujuk pada seni pertunjukan di mana alat musik ini sebagai ensemble utamanya.

10
Klasifikasi jenis-jenis alat musik dapat digolongkan menjadi beberapa klasifikasi.
Penggolongan tersebut adalah berdasarkan sumber bunyinya, berdasarkan cara
memainkannya dan berdasarkan zamannya. Berdasarkan sumber bunyinya alat musik panting
diklasifikasikan sebagai chordophone karena merupakan alat musik yang sumber bunyinya
berupa dawai. Setiap alat musik yang memiliki dawai merupakan jenis alat musik
chordophone. Alat musik jenis ini memiliki rongga resonansi. Untuk memainkannya maka
dawainya harus dipetik sehingga sura masuk ke rongga resonansi dan menggetarkan dawai
lain sehingga menimbulkan bunyi yang khas.

Berdasarkan cara memainkannya, alat musik panting dikategorikan sebagai alat musik
petik yaitu alat musik yang dimainkan dengan dipetik. Petikan pada bagian alat musik ini
akan menghasilkan getaran ketika dawainya dipetik. Tinggi rendahnya nada yang dihasilkan
alat musik ini juga bergantung pada panjang pendeknya dawai. Adapun alat musik yang
termasuk dalam alat musik ini adalah sebagai berikut:

• Kontra bass

• Sasando

• Gambus

• Cuk

• Cak

• Siter

• Gitar

• Harpa

Berdasarkan zamannya alat musik terbagi mmenjadi dua jenis yaitu alat musik
tradisional dan alat musik modern. Alat musik panting sendiri tergolong sebagai alat musik
trandisional. Alat musik tradisional merupakan alat musik yang telah lama berkembang
sebelum adanya sentuhan budaya modern. Di Indonesia setiap daerah memiliki alat musik
tradisional yang berbeda. Alat musik ini menjadi ciri khas dari daerah yang memilikinya.
Cara memaikan alat musik jenis ini sangat bervariasi tergantung pada alat musik itu sendiri.
Alat musik tradisional ini mengeluarkan suara khas yang berbeda-beda. Umumnya dalam
pembuatannya alat musik ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami yang

11
bersumber dari alam. Contoh bahan yang digunakan dalam membuatnya adalah kayu, bambu,
tempurung kelapa, kulit hewan dan lain-lain.

Fungsi Alat Musik Panting


Alat musik memiliki beberapa fungsi yang dapat digolongkan menjadi tiga fungsi
utama yaitu fungsi melodi, fungsi retmis dan fungsi harmonis. Penggolongan fungsi alat
musik ini dilihat dari unsur yang menyusunnya. Adapun penjelasan dari ketiga fungsi
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fungsi melodi

Alat musik memiliki fungsi melodi. Melodi merupakan susunan tinggi rendahnya
yang disusun dalam satu kesatuan dengan penekanan yang berbeda terkait dengan intonasi
dan durasi yang akan menciptakan musik yang indah. Fungsi melodi berarti bahwa alat musik
dalam suatu pertunjukan difungsikan hanya untuk memainkan melodi yang dimainkan oleh
musik vokal dalam bentuk lagu. Adapun beberapa control alat musik yang memiliki fungsi
melodi yaitu:

• Panting

• Gitar

• Pianika

2. Fungsi ritme atau ritmis

Ritme merupakan pengulangan bunyi-bunyian yang sesuai dengan pola dalam sebuah
lagu. Fungsi ritme pada alat-alat musik berarti adalah sebagai berikut:

• Memberikan warna nada

• Memberikan warna sajian komposisi musik

• Mampu menunjukkan suasana dan karakter dalam lagu

• Dapat menggambarkan dinamika perubahan

Alat musik yang memiliki fungsi ritme ini merupakan yang musik yang dapat ditemukan
secara tak bernada. Adapun contoh alat musik yang memiliki fungsi ritme seperti bedug,
tam-tam dan terbang.

12
3. Fungsi harmoni

Harmoni berarti kesetaraan atau keselarasan. Dalam musik, harmoni berarti


keselarasan panduan dari berbagai bunyi. Harmoni terdiri atas susunan, peranan, dan
hubungan dari paduan bunyi secara keseluruhan. Fungsi harmoni alat musik berarti bahwa
alat musik berfungsi untuk menyelaraskan bunyi yang dikeluarkannya. Contoh alat musik
yang memiliki fungsi ini yaitu:

• Panting

• Gitar

• Suling

Jadi, alat musik panting memiliki fungsi melodi dan harmoni sesuai penjelasan di
atas. Dalam bidang lain berfungsi sebagai:

a. Hiburan, karena musiknya dan syair-syairnya yang kadang-kadang jenaka dan dapat
menghibur orang banyak. Oleh karena itu, musik panting sering digunakan pada acara
perkawinan.
b. Sarana pendidikan, karena didalam musik panting syairnya berisi tentang nasihat-
nasihat dan petuah.
c. Musik yang memiliki nilai-nilai agama, karena musik-musiknya mengandung unsur-
unsur agama.
d. Untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga.
e. Sebagai kesenian musik tradisional yang beasal dari Kalimantan Selatan

Perkembangan Musik Panting


Tahun 1984 merupakan tahun yang sangat menentukan bagi kehidupan musik
“Panting”. Ketika itu, para seniman melakukan penelitian terhadap musik ini di daerah
Kabupaten Tapin. Dari hasil penelitian, dinyatakan bahwa musik tersebut masih layak untuk
diangkat kembali ke permukaan. Segala sesuatu pun dipersiapkan. Lagu-lagunya direnovasi
dan diganti dengan lagu-lagu Banjar yang sudah diaransement ulang sedemikian rupa.

Setelah dibenahi secukupnya dengan tidak meninggalkan esensi sebagai suatu musik
tradisi, di tahun 1984 itu juga, musik “Panting” diuji-cobakan ke festival musik daerah se-
Indonesia. Hasilnya sangat memuaskan sekaligus mengejutkan.

13
Pada tanggal 17 April 2018 kesenian khas Kalsel, yakni musik panting ditampilkan
pada sebuah acara Internasional Culture Festival, bertempat di al-Azhar Conference Center,
Thoyaran Street, Rabea al-Adawiyah district, Kairo. Acara diselenggaran oleh Perlemen
Mahasiswa Asing al-Azhar, bertujuan untuk mengenal kebudayaan masing-masing negara.
Dengan mengangkat tema dari penggalan ayat Alquran yang berarti: Kalian kami jadikan
berbangsa dan berbagai suku untuk saling mengenal. Acara ini menampilkan 24 Kebudayan
dari masing-masing negara, baik dengan melakukan penampilan panggung maupun bazar
kebudayaan. Indonesia sangat antusias dan mempertunjukan kebudayaannya, yang mewakili
kesenian Indonesia di mata dunia dunia adalah alat musik khas Kalimantan yakni Panting.

Ada tiga 3 lagu yang dibawakan grup panting. Dua lagu diambil dari lagu khas
Kalimantan Selatan "Rantauan dan Ampar-ampar pisang" dan satu ditambah satu lantunan
sholawat yang diiring alunan musik Panting. Penampilan dari Indonesia benar-benar menjadi
sorotan para hadirin. Acara yang dihadiri bukan cuma dari mahasiswa Indonesia yang
berdomisili di Mesir tapi juga para Mahasiswa Internasional dari berbagai Negara yang turut
menyaksiakan betapa kaya Indonesia dengan berbagai kesenian.

Semoga dengan ikut serta grup Panting dalam Festival kebudayaan Internasional Kairo
diharap bisa lebih memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia dikancah
Internasional. Musik panting berhasil menduduki peringkat 10 besar musik-musik Nusantara.
Sejak saat itu, pembinaan terus ditingkatkan. Hingga pada akhirnya, lahirlah grup-grup musik
“Panting” di seluruh penjuru Kalimantan Selatan seperti sekarang ini. Mari terus kita
kembangkan dan lestarikan kesenian khas daerah kita.

1. Konstruksi Panting
Untuk membahas bagian konstruksi ini, mengacu pada panting buatan Syahrial
Felani. Instrumen ini memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing,
antara lain sebagai berikut.

14
Gambar 2:Konstruksi Gambus (Panting)

Keterangan:

1. Kepala panting adalah bagian paling atas tempat telinga panting/penutup bagian depan.
Bentuk kepala inilah yang melambangkan bahwa panting tersebut berbentuk seperti
belalang.

2. Telinga panting adalah bagian untuk pengatur nada senar panting.

3. Leher panting adalah bagian yang digunakan untuk memainkan nada panting ( finger
board ).

4. Lubang suara berfungsi menyerap suara dari petikan panting dan memantulkan suara
dari bagian kulit panting yang terbuat dari kulit kambing.

5. Kulit merupakan bahan penutup bagian depan yang terbuat dari kulit

kambing, mempunyai lebar 25 cm dan panjang 29 cm.

6. Cedak/kuda-kuda merupakan penyangga senar bagian bawah. Berguna

untuk mengatur posisi senar supaya berada diatas kulit kambing, sehingga

senar panting dapat diatur ketegangannya.

7. Ekor merupakan bagian paling ujung bagian panting untuk mengikat

senar-senar panting.

8. Perut merupakan bagian tempat beradanya lubang resonator.

15
2. Proses pembuatan
1. Pembentukan awal body gambus dari batang kayu nangka dengan diameter minimal 30
cm.

2. Penghalusan bentuk body yang sudah mulai memiliki bentuk khas gambus

3. Penghalusan permukaan body gambus dengan pengamplasan dan pengikiran.

4. Penyiapan Kulit kambing untuk pelapis bagian depan gambus

16
5. Pemasangan Kulit Kambing ke body gambus

6. Penyiapan telinga (tuning pegs) gambus

6. Finishing, pengecatan dan pemasangan senar gambus

17
Konsep Fisika dalam Alat Musik Panting
Terdapat setidaknya 3 faktor yang menyebabkan nada panting berwarna-warni yaitu

a. Masa senar panting


Karakteristik sebuah panting tergantung pada karakteristik senarnya, dimana senar ada
yang berbahan nilon ada juga baja. Dari kedua bahan tersebut dapat terlihat bahwa tanpa kita
timbang pun, kita dapat mengetahui bahwa massa kedua bahan senar tersebut berbeda.

Tapi pada panting yang memiliki bahan yang sama pun, beberapa memiliki perbedaan
massa. Panting terdiri dari 6 tali senar, masing-masing senar memiliki karakter yang berbeda.
Untuk menghasilkan nada besar, digunakan senar yang ukurannya lebih besar. Sementara itu
untuk menghasilkan nada yang tinggi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ?

Prinsip yang digunakan dalam mengatur tinggi rendahnya nada adalah hukum melde.

v = kecepatan gelombang yang merambat pada tali

F = kekencangan tali senar panting/tegangan tali

l = panjang tali senar panting

m = massa tali senar panting

Untuk panjang tali senar yang sama, senar panting yang semakin besar, berarti memiliki
massa yang semakin besar. Akibatnya senar yang semakin besar dengan tarikan yang

18
semakin kendor akan menyebabkan kecepatan gelombang yang merambat pada tali semakin
kecil. Berdasarkan hubungan antara kecepatan dan frekuensi

v = panjang gelombang

f = frekuensi gelombang

Maka untuk posisi petik yang sama (sama), frekuensi gelombang bnyi yang dihasilkan sangat
bergantung pada kecepatan gelombang merambat pada tali. Untuk senar yang semakin besar
(kecepatan merambat semakin kecil), maka frekuensi gelombang yang dihasilkan akan
semakin rendah. Dan sebaliknya untuk tali yang lebih kecil, maka kecepatan rambat
gelombangnya semakin besar, sehingga mengakibatkan frekuensi semakin tinggi.

b. Setelan kekencangan senar panting


Setelan dalam mengatur kencang kendornya senar panting sangat berpengaruh pada
warna nada yang dihasilkan. Hal ini terjadi juga berdasarkan pada persamaan melde diatas.
Semakin kencang setelan senar panting, maka semakin cepat gelombang dapat merambat
pada tali. Akibatnya untuk setelan yang kencang dapat menghasilkan nada-nada tinggi,
sementara untuk setelan yang kendor akan menhasilkan nada-nada yang rendah.

c. Posisi petikan senar panting /posisi tangan menekan senar


Posisi tangan saat menekan senar panting berpengaruh pada warna nada yang dihasilkan.
Dimana, panjang gelombang saat menekan pada fret diujung dan ditengah akan berbeda. Saat
cepat rambat gelombang sama, namun memiliki panjang gelombang yang pendek maka
frekuensi yang dihasilkan akan semakin besar. Pada kedua ujung senar, selalu terjadi simpul
gelombang.

Sementara itu, bila memetik pada jarak 1/8 dari panjang senar, dan tangan kiri menekan pada
jarak 60 cm, maka akan terjadi dua gelombang. Maka akan terbentuk gelombang dengan
panjang gelombang sebesar 60 cm : 2 = 30 cm.

19
Berdasarkan persamaan

Untuk kecepatan rambat yang sama, semakin kecil panjang gelombang akan menghasilkan
frekuensi semakin besar. Dari sinilah perbedaan posisi tangan dalam menekan senar panting
dapat menhasilkan frekuensi nada yang berbeda

d. Tarikan petikan senar panting


Petikan senar panting merupakan usikan yang menjadi penyebab gelombang terjadi. Semakin
pelan kita memetik senar panting, maka semakin kecil amplitudo yang didapat. Semakin kecil
amplitudo gelombang yang didapat, maka semakin kecil intensitas gelombang dan bunyi
nada yang terdengar akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya.

20
KESIMPULAN
Berdasarkan bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa olahraga golf adalah salah satu
jenis olahraga yang dimana memerlukan lapangan khusus yaitu berupa padang yang sengaja
di desain khusus dan biasanya memiliki 9-18 lubang untuk satu padang golf. Dalam
permainan olahraga golf sendiri memiliki aturan yaitu pukulan dimulai dati teening ground,
pukulan yang paling sedikit menjadi pemenang, aturan berjalan kaki untuk pukulan
selanjutnya, dan penentuan skor. Sedangkan penerapan ilmu fisika dalam olahraga golf
sendiri dimulai dari bola yang diletakkan sebelum dipukul berlaku hukum I Newton yang
mana bola akan tetap diam sampai ada gaya yang bekerja mengubahnya. Saat sedang
mengayunkan tongkat golf dimana gerakan tongkat akan mengalami percepatan. Dalam hal
ini berlaku hukum II Newton yang besar gaya diberikan sama dengan massa bola golf
tersebut dikalikan dengan percepatannya. Sedangkan pada saat kepala tongkat golf mengenai
bola maka terjadi hukum III Newton yaitu gaya aksi reaksi yang mana kepala tongkat kepala
golf sebagai aksi dan bola memberikan reaksi.

Alat musik panting adalah alat musik khas dari Kalimantan Selatan yang mana
memiliki suara yang sepintas mirip dengan gambus. Dalam hal ini panting berarti petik yaitu
membunyikan senar dengan teknik sentilan. Penerapan ilmu fisika dalam alat music panting
hampir sama dengan alat music gitar yang mana masa senar panting dapat diatur untuk
menghasilkan tinggi rendahnya nada dengan menggunakan hukum Melde sehingga kecepatan
gelombang yang merambat pada tali diperoleh dari akar kekencangan tali dikalikan dengan
panjang tali dan dibagi massa tali senar panting itu sendiri. Selain itu, dalam hal petikan senar
panting/posisi tangan menekan senar juga menghasilkan simpul gelombang atau
menghasilkan suatu gelombang sinusoida yang memiliki persamaan kecepatan hasil dari
panjang gelombang dikalikan frekuansinya. Tidak hanya itu dalam tarikan petikan senar
panting juga menyebabkan pembentukan gelombang yang mana semakin pelan kita memetik
maka ampliutdo akan semakin kecil yang menyebabkan intensitas gelombang dan bunyi juga
terdengar semakin kecil.

21
DAFTAR PUSTAKA
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Subali, Bambang. 2012. Prinsip Assesment & Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

http://www.wacana.co/2014/10/panting-alat-musik-kalimantan-selatan/ diakses pada 22 September


2018

https://www.ilmudasar.com/2017/12/Alat-Musik.html/ diakses pada 22 September 2018

https://mandayaedu.wordpress.com/category/fenomena-fisika/ diakses pada 23 September 2018

http://dugtakdugtak.files.wordpress.com/2009/12/classicalbridge.jpg diakses pada 23 September 2018

http://www.chordindonesia.com/bagian-bagian-gitar-akustik-dan-fungsinya diakses pada 23


September 2018

http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pengertian-sejarah-cara-dan-manfaat.html/

https://fhannum.wordpress.com/2012/11/16/fisika-dalam-golf/

http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pengertian-sejarah-cara-dan-manfaat.html

https://fhannum.wordpress.com/2012/11/16/fisika-dalam-golf/

22

Anda mungkin juga menyukai