Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBUTUHAN ENERGI PADA ATLET BOLA BASEKT

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Kerja Dan Olahraga

Dosen pengampu : Mira Dian Naufalina S.Gz., M.Gizi

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Aprilia Cahyanigrum 3820177281444
Aisyah Sekar 3820177281469
Hurin Safira 3820177281478
Giva Gisvandia 3820177281476
Laila Sari Mawadati 3820177281457
Lola Zahro 3820177281458
Nuril Tazkiyatun Nufus 3820177281462

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI GIZI

2019
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala


karunianya pada kami sehingga kami mampu unutk melaksanakan tugas dalam
pembuatan makalah ini,tidak lupa solawat serta salam pada jungjungan kami
semua Nabi muhammad SAW yang telah membawa kaum ini pada masa kejayaan
sehingga dapat menikmati kemajuan ilmu yang dapat mempengaruhai dalam
kemajuan ilmu yang dapat kami rasakan pada saat ini,tak lupa juga pada dosen
pengampu yang terus mendukung pada kami dalam proses pembelajaran ini
berlangsung.

Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas makalah dalam mata
kuliah gizi kerja dan olahraga yang di mana makalah ini membahas asupan energi
pada altet basket agar kebutuhan perharinya terpenuhi sehingga tak ada lagi para
atlet yang kurangan dalam asupan yang seharusnya di konsumsi para atlet dan
juga ketentuan ketentuan yang seharusnya di perhatikan pada setiap altet
basket,semoga makalah ini dapat dijadikan suatua rujukan dan bermanfaatan bagi
para pembaca.

UNIDA, 2 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

Latar belakang masalah......................................................................................................1

Tujuan................................................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................................2

A.Cabang olahraga basket ball...........................................................................................2

B.Gerakan dalam cabang olahraga.....................................................................................3

C. Perhitunagn kebutuhan gizi atlet basket.........................................................................7

BAB III............................................................................................................................11

Penutup............................................................................................................................11

Kesimulan........................................................................................................................11

Daftar pustaka................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang masalah


Olahraga merupakan suatu kegiatan yang seharusnya di lakukan pada
waktu tertentu yang sudah di jadwalkan, karenanya tubuh harus di gerakan dalam
kegiatan olahraga, apabila tubuh tidak pernah di gerakan maka akan berakibat
tidak baik bagi tubuh setelahnya, karenanya tubuh memiliki metabolisme yang di
miliki setiap tubuh tidaklah sama namun ada hal yang mutlak yang memang harus
selalu di perhatikan yaitu penurunan metabolisme tubuh pada waktu ke waktu
antara laian dari pertumbuhan semasa anak-anak hingga kemudian remaja dewasa
dan lansia, maka dari itu tubuh harus memiliki gerakan yang harus dilakuakn
supaya menjaga metabolisme tubuh tetap terjaga walaupun tubuh akan mengalami
penurunan metabolisme, diantaranya adalah dengan berolahraga. Salah satunya
olahraga basket yang memiliki gerakan yang akan meningkatkan kekuatan fisik
dan menjadikan metabolisme lebih baik, basket merupakan olahraga yang
menggerakan otot kaki dan lengan maka hal itu harus di perhatikan dalam
asupannya, karenanya apabila otot ini sudah di gunakan maka harus ada asupan
yang baik untuk meningkatkan kinerja otot kembali yaitu dengan mengonsumsi
maknan yang baik serta cukup dalam kebutuhan pada seseorang yang menekuni
bidang olahraga basket dengan cara menghitung kebutuhan energi yang
dibutuhkan dengan cara pengamatan pada gerak tubuh yang di lakukan oleh para
pemain basket.

Kebugaran jasmani mempunyai salah satu komponen yaitu daya tahan


kardiovaskuler yang dapat diukur dengan VO2 max atau volume oksigen yang
dibutuhkan ketika bekerja keras. Semakin banyak tubuh seseorang menggunakan
oksigen, semakin banyak pula pekerjaan yang dapat dilakukan. Hal tersebut
diperlukan bagi olahragawan agar dapat mencapai penampilan yang baik saat
latihan atau bertanding sehingga dapat meningkatkan prestasi semaksimal
mungkin.

1
Tujuan
1. Mengetahui cabang olahraga basket.
2. Mengetahui teknik dalam permainan basket.
3. Mengetahui perhitungan kebutuhan energi atlet basket.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cabang olahraga basket ball

Permainan bola basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri dari dua tim
berlawanan dengan anggota masing-masing 5 orang, dimana tujuan permainan
bola basket adalah memperoleh poin sebanyak mungkin dengan cara memasukkan
bola ke dalam ring lawan.
Pertandingan bola basket diselenggarakan di ruangan yang memiliki ukuran
lapangan dengan panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter. Posisi utama dalam
permainan bola basket yakni Forward, yang bertugas mencetak poin dan
memasukkan bola ke dalam ring lawan. Defense, pemain yang bertugas
menghadang lawan, serta Playmaker yaitu pemain yang memegang peran
mengatur alur bola dan merancang strategi permainan.
Permainan bola basket merupakan olahraga yang unik. Penciptanya, seorang
guru olahraga bernama James Naismith menciptakan permainan tersebut secara
tidak sengaja pada tahun 1891. Guru olahraga asal Kanada tersebut dituntut untuk
dapat mencipatakan sebuah permainan di ruang tertutup, agar para siswa dapat
mengisi waktunya saat liburan musim dingin. Pada 15 Desember 1891 Naismith
akhirnya menciptakan sebuah permainan yang dahulu gemar ia mainkan ketika
kecil. Permainan itulah yang kini dikenal sebagai basketball atau bola basket.
Pada awal perkembangannya, banyak kalangan yang menentang permainan
bola basket karena dianggap terlalu keras dan tidak cocok untuk dimainkan di
ruangan tertutup. Menanggapi penolakan tersebut, Naismith memutuskan untuk
menyusun beberapa peraturan dasar yang salah satunya adalah menempatkan
keranjang di dinding ruang olahraga.
Peraturan awal permainan bola basket juga menyatakan bahwa setiap tim yang
bermain terdiri dari sembilan anggota, dan tidak menggunakan
teknik dribble untuk mengumpan bola. Teknik permainan yang berlaku pada saat
itu hanya memindahkan bola dengan lemparan. Setelah ditetapkan beberapa
peraturan dasar, para siswa pun diminta untuk memainkan permainan tersebut.
Pertandingan bola basket pertama diselenggarakan pada 20 Januari 1892. Salah

3
seorang murid Naismith menyebut permainan tersebut dengan nama basketball,
hingga akhirnya semua orang pada waktu itu pun mulai mengenal permainan
tersebut dengan nama basketball.
Dalam waktu singkat olahraga ini pun mulai menyebar ke seantero Amerika
Serikat. Orang-orang di berbagai pelosok negeri mulai memainkan bola basket
dan menggelar kompetisinya. Berbagai pertandingan bola basket pun lambat laun
dapat ditemui dengan mudah di seluruh kota di negara bagian Amerika Serikat.
Cabang olahraga basket merupakan cabang olahraga yang banyak di minati
oleh para kamun laki-laki namun pada saat ini bukan hanya para kaum laki-laki
saja yang memiliki minat unutk menjalani olahraga basket banyak para kaum
perempuan yang pada saat ini melakukan bahkan menjalani klub olaraga basket,
Permainan bola basket merupakan olahraga yang dikategorikan ke dalam salah
satu aktivitas tinggi yang membutuhkan kebugaran dan daya tahan otot yang kuat
sehingga menghabiskan banyak energi. Daya tahan otot adalah kemampuan otot
untuk melakukan kontraksi otot dengan sangat cepat, yang sangat dipengaruhi
oleh kekuatan otot.

B. Gerakan dalam cabang olahraga

Keterampilan adalah kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan


gerak tubuh dan diperoleh melalui latihan-latihan. Seperti jenis olahraga lainnya,
untuk dapat bermain bola basket setiap orang yang ingin menekuni olahraga
tersebut, terlebih dahulu harus menguasai beberapa keterampilan dasar dalam
permainan bola basket seperti passing, dribble, dan shooting. Pada permainan
bola basket,untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien perlu didasarkan pada
penguasaan.
Teknik dasar permainan bola basket semakin berkembang dari awal
penciptaannya yang hanya menggunakan teknik lemparan. Berikut teknik dasar
permainan bola basket :
1. Teknik Menggiring (Dribble)
Dalam permainan bola basket, teknik menggiring bola disebut
dengan dribble. Teknik ini bertujuan untuk membawa bola menghindari
lawan atau mengumpannya pada kawan satu tim yang dekat dengan ring

4
lawan. Perbedaan teknik menggiring dalam permainan bola basket dan sepak
bola terletak pada cara pemain menggiring bolanya.
Dribble pada bola basket dilakukan dengan cara memantulkan bola pada
permukaan lantai dengan menggunakan tangan, sementara pada sepak
bola, dribble dilakukan dengan menggiring bola menggunakan kaki.
Ada dua jenis dribble pada permainan bola basket:
a. Dribble Tinggi: Teknik menggiring bola yang dilakukan secara cepat
untuk memasuki wilayah pertahanan lawan. Dribble tinggi dilakukan
dengan berlari atau berjalan cepat ketika pemain yang memegang bola
berada jauh dari pemain lawan.
b. Dribble Rendah: Teknik dribble rendah diterapkan untuk mempertahankan
bola dari serangan lawan. Teknik ini digunakan ketika pemain berhadapan
langsung dengan lawan dan ingin mencari celah ketika lawan dalam
keadaan lengah.
2. Teknik Mengumpan (passing)
Teknik mengumpan pada prinsipnya dilakukan untuk mengarahkan bola
kepada rekan satu tim. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara melempar bola
kepada rekan satu tim setelah menggiring bola dengan satu atau dua tangan.
Terdapat enam jenis passing yang sering ditemukan dalam permainan bola
basket:
a. Overhead Passing: Teknik ini dilakukan dengan melempar bola dari atas
kepala. Overhead passing biasa digunakan ketika pemain dikepung oleh
lawan.
b. Chest Pass: Teknik mengumpan dengan cara melempar bola di depan dada
menggunakan dua tangan. Chess past biasa diterapkan ketika mengumpan
bola pada rekan yang berada dekat dari kita. Agar tidak mudah terbaca
lawan, pemain biasanya menggunakan gerakan tipuan ke arah lain.
c. Baseball Pass: Teknik melempar yang mirip dengan gerakan melempar
bola pada permainan baseball. Teknik ini sering digunakan untuk
mengejutkan lawan dengan lemparan tidak terduga.
d. Bounce Pass: Teknik memantulkan bola ke bawah agar diterima oleh
rekan satu tim yang digunakan untuk menghindari hadangan lawan.

5
e. Hook Pass: Teknik yang dilakukan dengan satu tangan dengan posisi
melipat di atas bahu. Teknik ini digunakan untuk merusak pertahanan
lawan.
f. Under Pass: Teknik mengumpan yang dilakukan dari arah pinggang.
3. Teknik Pivot: digunakan untuk melakukan gerakan tipuan pada lawan.
Caranya, pemain menggerakkan badan dengan bertumpu pada salah satu kaki
dan kedua tangan menjaga bola dari serbuan lawan.
4. Teknik Menembak (shooting)
Teknik shooting merupakan teknik dasar yang wajib dikuasai pemain
untuk mendapatkan poin. Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan bola
ke dalam ring lawan menggunakan teknik set shoot (diam di tempat dan
memasukkan bola dengan satu atau dua tangan), jump shoot (memasukkan
bola dengan melompat), dan lay up (memasukkan bola dengan berlari lalu
melompat).
5. Teknik Rebound
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal masuk ke
dalam ring. Ada dua jenis rebound, yakni rebound ofensif dan defensif.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk kemudian
dimasukkan lagi ke dalam ring oleh rekan tim dan jika berhasil masuk, tim
mendapatkan dua poin. Sementara rebound defensif adalah teknik merebut
bola yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada lagi usaha untuk
memasukkan bola ke ring.
Menurut Irawan (2007) kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat
dipenuhi melalui sumber-sumber energi yang tersimpan didalam tubuh yaitu
melalui pembakaran karbohidrat, pembakaran lemak, serta kontribusi sekitar 5%
dari pemecahan protein. Pada olahraga dengan intensitas tinggi seperti basket,
diperlukan asupan energi yang tinggi sebagai sumber tenaga selama pertandingan.
Energi dari makanan akan ditransfer ke molekul penyimpanan yang disebut
adenosin triposfat (ATP). Kontraksi otot untuk setiap olahraga atau aktivitas fisik
yang dihasilkan oleh gerakan otot, didukung oleh energi yang dilepaskan dari
pemisahan ikatan berenergi tinggi fosfat dari ATP. Meskipun ATP adalah sumber
energi langsung untuk kontraksi otot, jumlah ATP yang hadir dalam otot sangat

6
kecil (hanya sekitar 85 gram) yang harus terus diisiulang atau akan habis setelah
beberapa detik olahraga intensitas tinggi (Irawan, 2007).
Selain daya tahan, dalam olahraga bolabasket seorang pemain harus
mempunyai kecepatan dan keseimbangan yang baik. Menurut Wissel (1996 : 15)
prasyarat untuk melakukan setiap dasar adalah keseimbangan dan kecepatan.
Karena dalam olahraga bolabasket sebuah tim harus bisa menyerang dengan cepat
dan harus siap untuk kembali bertahan, namun saat melakukan serangan dan
bertahan yang membutuhkan aktifitas gerak yang cepat dan terkontrol, seorang
pemain juga harus memiliki kelincahan yang baik, karena dalam membawa bola
(dribbling) dibutuhkan kelincahan untuk melewati lawan dan juga untuk
menghindari cedera yang mungkin terjadi. Dijelaskan oleh Barth dan Boesing
(2010 : 47) kelincahan yang baik dapat mencegah cedera menyakitkan.
Keuntungan lainnya ialah dapat melakukan lompatan dan tembakan dalam kondisi
yang sulit (Barth dan Boesing 2010 : 47). Seorang pemain juga harus memiliki
kekuatan otot lengan yang baik untuk dapat bergerak dengan cepat maupun
lambat. Menurut Barth dan Boesing (2010 : 42), sebagai pemain basket anda
membutuhkan banyak kekuatan otot lengan salah satunya pada lengan anda. Dan
salah satu upaya melatih kekuatan otot lengan ialah dengan push up.
Shooting (menembak) adalah keahlian yang sangat penting di dalam keahlian
olahraga basket. Teknik dasar seperti meng-oper, dribbling, bertahan dan dan
rebounding mungkin mengantar memperoleh peluang besar membuat skor, tapi
tetap harus mampu melakukan tembakan. Menembak dapat menutupi kelemahan
teknik dasar lainnya. Untuk keberhasilan sebuah tim harus memiliki pemain-
pemain yang mampu melakukan tembakan.Untuk melakukan tembakan
dibutuhkan asupan energi dan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak)
yang cukup. Semakin bertambahnya kebutuhan energi atlet dalam arti semakin
berat, lamanya dan seringnya waktu latihan maka semakin banyak pula asupan zat
gizi makro dan mikro bagi atlet (Fatmah & Ruhayati, 2011).

7
C. Perhitunagn Kebutuhan Energi Atlet Basket

Tabel 1. BMR untuk laki-laki berdasarkan berat badan


Jenis kelamin Berat badan 10-18 th Energy (kalori) 30-60 th
18-30 th

Laki-laki 55 1625 1514 1499

60 1713 1589 1556

65 1801 1664 1613

70 1977 1814 1727

80 2065 1889 1785

85 2154 1964 1842

90 2242 2039 1899

Tabel 2. BMR untuk perempuan berdasarkan berat badan


Jenis kelamin Berat badan 10-18 th Energy (kalori) 30-60 th
18-30 th

Perempuan 40 1224 1075 1167

45 1291 1149 1207

50 1357 1223 1248

55 1424 1296 1288

60 1491 1370 1329

70 1624 1516 1410

75 1691 1592 1450

1. Langkah 3 Aktifitas fisik setiap hari ditentukan tingkatnya. Kemudian,


hitung besarnya energi untuk aktifitas fisik tersebut (tanpa kegiatan

8
olahraga). Pilihlah tingkat aktifitas fisik yang sesuai, baik untuk
perhitungan aktifitas total maupun perhitungan aktifitas fisik yang terpisah
dan jumlahkan. Gunakan tabel 3 untuk menentukan tingkat aktifitas total.

Tabel 3 (penentuan tingkat aktivitas total)

Tingkat Laki-laki Perempuan

Istirahat di tempat 1,2 1,2


tidur

Kerja sangat ringan 1,4 1,4

Kerja ringan 1,5 1,5

Kerja ringan-sedang 1,7 1,6

Kerja sedang 1,8 1,7

Kerja berat 2,1 1,8

Kerja berat sekali 2,3 2,0

2. Langkah 4 Kalikan faktor aktifitas fisik dengan BMR yang telah


ditambahkan SDA.
3. Langkah 5 Tentukan penggunaan energi sesuai dengan latihan atau
pertandingan olahraga dengan menggunakan tabel 4. Kalikan jumlah jam
yang digunakan untuk latihan per minggu dengan besar energi yang
dikeluarkan untuk aktifitas olahraga. Total energi yang didapatkan dari
perhitungan energi dalam seminggu, kemudian dibagi dengan 7 untuk
mendapatkan penggunaan energi yang dikeluarkan per hari. Tambahkan
besarnya penggunaan energi ini dengan energi yang didapatkan dari
perhitungan langkah 4.

9
Tabel 4 (kebutuhan energy berdasarkan aktivitas olahraga kalori/menit)

berat badan (kg)


Aktivitas
olahraga
50 60 70 80 90

bola basket 7 8 10 11 12

bola voli 2 3 4 4 5

golf 4 5 6 7 8

6. Langkah 6 Apabila atlet tersebut masih dalam usia pertumbuhan, maka


tambahkan kebutuhan energi sesuai dengan tabel 5.

jenis kelamin anak umur tambahan Energi


10-14 th 2 kalori/kg BB
anak Laki-laki dan perempuan 15 th 1 kalori/kg BB
16-18 th 0,5 kg BB

Aisyah seorang mahasiswi berumur 20 tahun mempunyai Tinggi Badan 155 cm


dan Berat Badan 50 kg. Dia seorang atlet bola basket dalam tim nasional. Aisyah
berlatih bola basket 2 kali seminggu selama 20 menit. Aktifitas sehari-hari ringan
dan sedang, misalnya pergi ke kampus dan belajar.

Cara menghitung kebutuhan Energi

10
Langkah 1
Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan indeks massa
tubuh dan persentase lemak. IMT = 50 : (1,55)2 = 20,74
Artinya atlet ini IMT dalam keadaan normal.
Langkah 2
Tentukan BMR untuk wanita dengan berat badan 50 kg yaitu 1223
kalori 9 tabel 2). Tentukan SDA yaitu 10% x 1223 = 122,3
Jumlahkan BMR dengan SDA yaitu 1223+122,3= 1345,3 kalori
Langkah 3 dan langkah 4
Tentukan faktor aktifitas kerja ringan sedang yaitu 1,6 (tabel 3)
(SDA + BMR). Aktifitas fisik (1,6)
(122,3 +1223)1,6= 2152,38
Langkah 5
Latihan bola basket setiap minggu yaitu : 2x 50 x 7= 700 kal/minggu
700
=100 kebutuhan /hari
7
2125,38 + 100 = 2225,38
Jadi total kebutuhan energi per hari adalah 2225,38 kkl
Aisyah membutuhkan energi setiap hari yang berasal dari makanan yang
dia konsumsi adalah 2225,38 kkl, sedangkan penambahan untuk atlet
basket ini sendiri 100 kkl/hari.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Permainan bola basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri dari dua
tim berlawanan dengan anggota masing-masing 5 orang, dimana tujuan permainan
bola basket adalah memperoleh poin sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Teknik dasar permainan bola basket semakin berkembang dari awal
penciptaannya yang hanya menggunakan teknik lemparan. Berikut teknik dasar
permainan bola basket : Teknik Menggiring (Dribble),teknik mengumpan,teknik
pivot,teknik menembak,teknik reaboun
Cara menghitung kebutuhan :
1. Menghitung imt
2. Menentukan BMR sesuia dengan jenis kelamin
3. Penjumlahan BMR + SDA
4. Perhitunagn dengan faktor akifitas fisik denagn hasil penjulahan
BMR dan SDA
5. Penentuan penggunaan sesuai latihan

12
Daftar Pustaka

ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO, KEBIASAAN MEROKOK,


KONSUMSIALKOHOL DAN KUANTITAS TIDUR TERHADAP
KEBUGARAN DANKETERAMPILAN SHOOTING ATLET BASKET
ASPACJAKARTAMahardika Ramacahya1, Kuswari Mury2, Angkasa
Dudung,Majoring Nutrition, Faculty Of Health Esa Unggul University
West JakartaDepartement of Nutrition, Faculty of Health, Esa Unggul
University.
ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA
Barth K dan Boesing L. 2010. Training Basketball. UK.Mayer & Mayer Sport.

Fatmah & Ruhayati, Y. (2011). Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk
Agung.
Hubungan Status Gizi dan Level Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kebugaran pada
Pemain Bola Basket di UKM Basket Correlation Between Nutrition
Status, Physical Activity and Fitness Level among Basketball Players in
Student’s Basketball Club Febry Dian Permatasari*1, Annis Catur Adi2,
Ratna Candra Dewi3 Permatasari, et al. Amerta Nutr (2018) 332-339 332
DOI : 10.2473/amnt.v2i4.2018.332-339
Irawan, M. A. (2007). Metabolisme Energi Tubuh & Olahragawan. Sport Science
Brief, Vol 01 No 7.

13
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 06 No. 2 Edisi Oktober 2016 hal : 465-472. 1
ANALISIS KONDISI FISIK. (Kukuh Prihanto1 dan Himawan
Wismanadi2)
Wissel, Hall. 1996. Bola Basket Dilengkapi dengan Program Pemahiran Tekhnik
dan Taktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Wissel, Hall. 2000. Bola Basket Dilengkapi dengan Program Pemahiran Tekhnik
dan Taktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

14

Anda mungkin juga menyukai