2. Hiperplasia Endometrium
Hiperplasia endometrium merupakan proliferasi abnormal dari
kelenjar endometrium. Hal ini disebabkan oleh stimulasi estrogen tunggal,
yang dihasilkan dari pemberian estrogen sebagai terapi sulih hormon,
gangguan hormonal (misalnya sindrom polikistik ovarium), atau tumor
yang memproduksi estrogen. Ketebalan endometrium lebih dari 14 mm
pada perempuan pramenopause dan lebih dari 5 mm pada perempuan
pascamenopause perlu dipertimbangan kemungkinan hiperplasia
endometrium. (Putra, 2011; Doubilet and Benson, 2003).
Pada hampir semua kasus hiperplasia endometrium, dengan
pemeriksaan USG, endometrium tampak menebal secara luas dan memiliki
ekogenisitas yang homogen. Ketika pemeriksaan USG menunjukkan
penebalan endometrium secara luas, hiperplasia endometrium harus
dipikirkan, di samping adanya polip endometrium dan karsinoma
endometrium. Dengan pemberian salin ke dalam cavum uteri (saline
infusion sonohysterography – SISH), polip endometrium bisa disingkirkan,
tetapi diagnosis definitif hiperplasia hanya dapat dibuat dengan sampling
jaringan (dengan biopsi atau dilatase-kuretase) (Doubilet and Benson,
2003).