Disusun Oleh:
Nabilah Biyanti
111 2018 2032
Supervisor Pembimbing:
Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S(K)
1
HALAMAN PENGESAHAN
Referat yang berjudul “Stroke non Hemoragik” yang dipersiapkan dan disusun
oleh:
Telah diperiksa dan dianggap telah memenuhi syarat Tugas Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Profesi Dokter dalam disiplin ilmu Radiologi pada,
Menyetujui,
Pembimbing Penulis
2
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny. AF
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 61 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : 15 Juni 2019
Alamat : Jln. Tidung
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Lemah separuh tubuh kanan.
B. Anamnesis tambahan
Pasien datang dengan keluhan lemah separuh badan, dialami
sejak pagi sekitar kurang lebih 2 jam yang lalu secara tiba-tiba saat
bangun tidur. Demam (+) sejak 3 hari yang lalu namun membaik. Tidak
ada nyeri kepala dan mual muntah. Tidak pernah ada riwayat trauma
sebelumnya. Tidak ada riwayat hipertensi. Tidak ada riwayat penyakit
jantung. Skor Hasanuddin : 2.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Baik
Tanda Vital
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 80x/ menit
- Pernafasan : 24 x/ menit
- Suhu : 36,5 0C
3
Status Neurologi
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Tidak ada trauma (dalam batas normal)
Leher : Tidak ada trauma (dalam batas normal)
Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal:
Kaku kuduk : negatif
Brudzinsky I Sign : negatif
Brudzinsky II sign : negatif
Lasseque sign : negatif
Kernig sign : negatif
Pemeriksaan Saraf Kranialis
Pemeriksaan Saraf Kranialis Kanan Kiri
Olkfaktorius (I) normal normal
Optikus (II) normal normal
Okulomotorius (III)
- Pergerakan mata kearah medial, inferior, Normal Normal
torsi inferior
- Pergerakan mata ke superior Normal Normal
-Strabismus Negatif Negatif
- Nystagmus Negatif Negatif
- refleks pupil terhadap sinar Positif Positif
- Melihat kembar Negatif Negatif
- Pupil besarnya 2,5mm 2,5mm
- Midriasis Negatif Negatif
- Ptosis Negatif Negatif
Troklearis (IV)
- Pergerakan mata (kebawah – keluar) Positif positif
Trigeminus (V)
- Membuka mulut Positif Positif
- Mengunyah Positif Positif
- Menggigit Positif Positif
- Palpasi otot masseter Normal Normal
4
- Sensibilitas muka (taktil, Nyeri) Normal Normal
Abdusens (VI)
- Pergerakan mata ke lateral Positif Positif
Fasialis (VII)
- Mengerutkan dahi Positif Positif
- Lagophtalmus Negatif Negatif
- Memperlihatkan gigi Positif Positif
- Sudut bibir Positif Positif
- Pengecapan (2/3) anterior lidah Positif Poositif
Vestibulokoklearis (VIII)
- Fungsi pendengaran Berkurang Berkurang
- Tes scwabach Tidak Tidak
- Tes Rinne dilakukan dilakukan
- Tes weber
- Kepala berputar negatif negatif
Glossofaringeus (IX)
- Perasaan lidah (bagian belakang) Positif Positif
- Refleks muntah Positif Positif
Vagus (X)
- Bicara Normal Normal
- Menelan Normal Normal
- Arcus Pharynx Normal Normal
- Uvulae Normal Normal
Assesorius (XI)
- Mengangkat bahu Positif Positif
- Memalingkan kepala Positif Positif
Hipoglossus (XII)
- Pergerakan lidah Normal Normal
- Atrofi Negatif Negatif
5
- Bentuk/massa otot Normal Normal
- Pergerakan Menurun Normal
- Kekuatan 3 5
- Tonus Normal Normal
Sensibilitas
- Taktil Menurun Positif
- Nyeri Menurun Positif
Refleks fisiologis
- Biceps Positif Positif
- Triceps Positif Positif
Refleks Patologis
- Hoffman Negatif Negatif
- Tromner Negatif Negatif
6
- Gordon Negatif Negatif
Pemeriksaan Tambahan
- Tes patrick Negatif Negatif
- Kontra patrick Negatif Negatif
Kimia Klinik :
- Gula Darah Sewaktu : 210 mg/dl
Kesimpulan : -Leukositosis
- Hiperglikemia
- CT scan kepala kesan :
Infark cerebri sinistra
Atrofi cerebri
Sinusitis maxillaris dextra
Hasil CT Scan :
7
V. RESUME
Pasien, perempuan, usia 61 tahun datang ke UGD dengan keluhan
lemah separuh badan sebelah kanan, dialami sejak 2 jam yang lalu secara
tiba-tiba saat bangun tidur. Tidak ada demam. Tidak ada nyeri kepala.
Tidak ada mual dan muntah. Pemeriksaan neurologis kesadaran compos
mentis, pemeriksaan nervus cranialis dalam batas normal, pemeriksaan
motorik, sensorik, dan refleks fisiologis dalam batas normal, refleks
patologis tidak ditemukan.
8
Diagnosa Topis : Hemisfer serebri sinistra
Diagnosa Etiologia : Non-Hemoragik Stroke
VII. PENATALAKSANAAN
Farmakologik:
Citicolline 500 mg /12 jam/intravena
Aspilet 85 mg /12 jam/oral
Ranitidin 50 mg /12 jam/intravena
VIII. FOLLOW UP
Tanggal Hasil Follow Up
9
Parese N. VII dextra
Parese N. XII dextra
Motorik
Pergerakan Kekuatan
3 5
3 5
N
N N
Refleks Patologis
- -
- -
Sensorik :
Dalam batas normal
Otonom :
BAB: Belum BAB
BAK: Normaal
Hemiparese dextra ecausa Cerebral Infarction
A:
10
- RR: 20 x/mnit
- S : 36.3oC
GCS: E4M6V5
RCL +/+
RCTL +/+
Parese N. VII dextra &
Parese N. XII dextra
Motorik
Pergerakan Kekuatan
4 5
4 5
N N
Refleks Patologis
- -
- -:
Sensorik
Dalam batas normal.
Otonom :
BAB: Belum keluar
BAK: Normal
A:
Hemiparese dextra ecausa Cerebral Infarction
11
Makan dan minum baik
- TD: 150/90 mmHg
O:
- HR: 86x/menit
- RR: 19 x/mnit
- S : 36,3oC
GCS: E4M6V5
RCL +/+
RCTL +/+
Parese N. VII sinistra
Parese N. XII sinistra
Motorik
Pergerakan Kekuatan
4 5
4 5
Refleks Patologis
- -
- -
Sensorik :
Normal
Otonom :
BAB: Belum keluar
BAK: Normal
12
A: Hemiparese dextra ecausa Cerebral Infarction
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa
13
jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu.
hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu mata, afasia atau gejala lain sesuai
seluruh kasus stroke. Pada stroke iskemik terjadi iskemia akibat sumbatan
2.1.2 Epidemiologi
peredaran darah otak (GPDO) selalu menempati urutan pertama dari seluruh
penderita rawat inap. Stroke non hemoragik lebih sering didapatkan dari
stroke hemoragik.11
keseluruhan mulai meningkat pada usia dekade ke-5. Insidensi juga berbeda
14
menurut jenis gangguan. Gangguan pembuluh darah otak pada anak muda
juga banyak didapati akibat infark karena emboli, yaitu mulai dari usia di
bawah 20 tahun dan meningkat pada dekade ke 4 hingga ke 6 dari usia, lalu
2.1.3 Etiologi
2. Trombosis (75-80%)12
Oklusi vaskular hampir selalu disebabkan oleh trombus, yang terdiri
dari trombosit, fibrin, sel eritrosit, dan leukosit.
a. Penyakit ekstrakranial
Arteri karotis interna
Arteri vertebralis
b. Penyakit intrakranial
Arteri karotis interna
Arteri serebri media
Arteri basilaris
15
Lakuner (oklusi arteri perforans kecil)
3. Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan) (5%)12
Trombosis sinus dura
Diseksi arteri karotis atau vertebralis
Vaskulitis sistem saraf pusat
Migren
Kondisi hiperkoagulasi
2.1.4 Klasifikasi
ke waktu.
D. Completed Stroke
berkembang lagi.
16
A. Stroke Non Hemoragik Embolik
Pada tipe ini embolik tidak terjadi pada pembuluh darah otak,
fibrilasi atrium, infark kordis akut dan embolus yang berasal dari
darah yang besar dan pembuluh darah yang kecil. Pada pembuluh
17
Density Lipoprotein (LDL). Sedangkan pada pembuluh darah kecil,
atherosklerosis.13
18
2.1.5 Tanda dan Gejala Stroke Non Hemoragik
19
Gejala umum berupa baal atau lemas mendadak di wajah, lengan,
seperti penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua
dari berat ringannya lesi dan juga topisnya. Namun ada beberapa tanda dan
gejala yang umum dijumpai pada penderita stroke non hemoragik yaitu:14
1. Gangguan Motorik
2. Gangguan Sensorik
Gangguan propioseptik
Gangguan kinestetik
Gangguan diskriminatif
Gangguan atensi
Gangguan memori
Gangguan inisiatif
Gangguan daya perencanaan
Gangguan cara menyelesaikan suatu masalah
20
4. Gangguan Kemampuan Fungsional
Kejang – kejang + -
Muntah + -
didasari oleh berbagai macam faktor risiko. Ada faktor yang tidak dapat
21
Migrain, Hiper-homosisteinemia, Hiperkoagulabilitas, Inflamasi,
Pada fase akut perubahan terjadi pada aliran darah otak. Pada daerah
global dan iskemik fokal. Pada iskemik global aliran darah secara
atrial berat, dan lain-lain. Sedangkan pada iskemik yang fokal terjadi akibat
turunnya tekanan perfusi otak regional. Keadaan ini disebabkan oleh adanya
sumbatan atau pecahnya salah satu pembuluh darah otak di daerah sumbatan
atau tertutupnya aliran darah otak baik sebagian atau seluruh lumen
22
- Perubahan patologik pada dinding arteri pembuluh darah otak menyebabkan
Selain itu proses pada arteriol karena vaskulitis atau lipohialinosis dapat
vertebrobasilaris.
ini dimulai di tingkat seluler, berupa perubahan fungsi dan struktur sel yang
23
diikuti dengan kerusakan pada fungsi utama serta integritas fisik dari
defisit neurologis akut (baik fokal maupun global) atau penurunan tingkat
kesadaran. Beberapa gejala umum yang terjadi pada stroke non hemoragik
kesadaran, tidak ada nyeri kepala dan reflek babinski dapat positif maupun
pertolongan.
dan hiponatremia.14
24
Gambar 5. Tanda dan Gejala Stroke Non Hemoragik
25
2.1.8.2 Pemeriksaan Penunjang
stroke akut yang jelas. Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk
neoplasma, abses).14
intrakranial akut dan/atau lesi lain yang merupakan kriteria eksklusi untuk
1. CT Angiografi
2. CT Scan Perfusion
26
2.1.9 Penatalaksanaan Stroke Non Hemoragik
1. Umum :
2. Khusus :
Rehabilitasi
cilostazol
27
mengalami resiko tinggi perdarahan, pasien yang
28
kelanjutan infus selama lebih dari 60 menit. Heparin
janin.
29
fetal haemorrhage selama kehamilan, dan hindarkan
spontan.
subarachnoid.
terakhir.
30
• Tidak terjadi peningkatan tekanan darah (sistolik
mmHg).
hemisphere).
4. Neuroprotektan.
31
2.1.9.4 Penatalaksanaan Faktor Risiko
1. Operatif
2. Phlebotomi
berbuat sesuatu yang seharusnya mampu dilakukan oleh orang yang sehat.
32
Dalam uji klinik, Indeks Barthel merupakan skala yang sering digunakan
stroke.
dimodifikasi oleh Grager dkk sebagai suatu teknik yang menilai pengukuran
membersihkan diri, berpakaian, perawatan buang air besar dan buang air
Skor maksimum dari Indeks Barthel ini adalah 100 yang menunjukkan
aktifitas sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain, sedangkan skor terendah adalah
2.1.11 Pencegahan
33
1. Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi). Salah satu hal paling penting
5. Menjaga berat badan yang ideal. Kelebihan berat badan lain yang
34
mengendalikan diabetes dan mengurangi stres. Olahraga secara
8. Minum alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak sama sekali. Alkohol
2.1.12 Prognosis
BAB III
35
PENUTUP
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan
tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi
klinis stroke dapat berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu
mata, afasia atau gejala lain sesuai daerah otak yang terganggu.
proses patologi pada sistem pembuluh darah otak, sehingga terjadi penurunan
aliran darah ke otak. Proses ini dapat berupa penyumbatan lumen pembuluh darah
oleh trombosis atau emboli, pecahnya dinding pembuluh darah otak, perubahan
darah sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
36
1. Junaidi. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: Ondi Offse
2012
3. Stroke Iskemik [homepage on the Internet]. c2015 [cited 2015 May 27].
4. American Heart Association. Heart Diseases and Stroke Statistics 2016. Heart
disease and stroke statistics—2016 update: a report from the American Heart
stroke during 1990–2010: findings from the Global Burden of Disease study
Bennett DA, Moran AE, Sacco RL, Anderson LM, Truelsen T, O’Donnell M,
37
Venketasubramanian N, Barker-Collo S, Lawes CM, Wang W, Shinohara Y,
ever ischaemic and haemorrhagic stroke during 1990–2010: findings from the
e281.
10. Roth GA, Forouzanfar MH, Moran AE, Barber R, Nguyen G, Feigin VL,
1341.
Cermin dunia kedokteran. [online]. 1984. [cited 14 Mei 2010]. Nomor 34.
http://www.kalbe.co.id/files/cak/files/07.PenanggulanganBencanaPeredaranO
tak.pdf/07G
12. Aliah A, Kuswara FF, Limoa RA, Wuysang G. Gambaran umum tentang
14. Hassmann KA. Stroke, Ischemic. [Online]. Cited 2013 December 1st.
http://emedicine.medscape.com/article/793904overview#showall
38
16. Warlow CP et all. Stroke, In: A Practical Guide to Management. 1st ed.
17. Misbach J. Pola Klinis Stroke Indonesia. Dalam Stroke : Aspek Diagnostik,
18. Mahoney FI, Barthel DW. Functional Evaluation: The Barthel Index. Md
19. Yavuzer, Günes MD; Küçükdeveci, Ayse MD; Arasil, Tansu MD; Elhan,
39